Gairah Pangan Lokal Substitusi Impor, Kementan Genjot Produksi Singkong
Kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani yang Membahas Tentang Strategi Penyediaan Benih Singkong untuk Mendukung Pengembangan Kawasan Pangan Nusantara di Provinsi Sulawesi Tengah.

Gairah Pangan Lokal Substitusi Impor, Kementan Genjot Produksi Singkong

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) sangat serius menyiapkan berbagai terobosan guna memperkuat produksi pangan untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim ekstrim dan geopolitik konflik Rusia-Ukraina. Salah satunya menggenjot produksi singkong sebagai pangan substitusi gandum dan komoditas lainnya untuk bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan.


Langkah utama yang menentukan keberhasilan peningkatan produksi singkong ini adalah penyediaan benih unggul. Karena itu, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani pada Senin (19/9) dengan tema “Strategi Penyediaan Benih Singkong Untuk Mendukung Pengembangan Kawasan Pangan Nusantara di Provinsi Sulteng”.


Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi membeberkan singkong saat ini sedang menjadi trend, karena disaat serba sulit dampak covid, iklim ekstrim dan krisis pangan, permintaan singkong naik tajam. Ekspor singkong naik 3 kali lipat dari tahun lalu sehingga ini menjadi peluang untuk memperkuat posisi sektor pertanian dan kesejahteraan petani di tengah dampak tantangan global.


“Berbagai kemudahan dari tanaman singkong, sudah kita ketahui, istilahnya tongkat kayu jadi tanaman. Menanam singkong menggunakan stek dapat berbeda cara tanam tergantung kebutuhan, misalnya yang dibutuhkan daunnya, bisa ditanam dengan dirobohkan atau ditancapkan,” kata Suwandi pada webinar tersebut.



Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah (Sulteng), Nelson Metubun, mengapresiasi program pemerintah pusat yang mencanangkan Kawasan Pangan Nusantara seluas 15 ribu hektar di Sulteng. Strategi yang diterapkan dalam Pengembangan Kawasan Singkong di Provinsi Sulteng yakni dengan melakukan perluasan areal tanam, dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan, Peningkatan Indeks Pertanaman, meningkatkan produktivitas melalui penggunaan benih unggul provitas tinggi, serta pemupukan dan penerapan paket teknologi tepat guna spesifik lokasi.


“Pola tanam dapat dilakukan monokultur dan tumpang sari pada areal kebun, lahan kritis, replanting sawit, dengan menerapkan prinsip konservasi lahan dan menjaga kelestarian lingkungan,” terangnya.


“Selain itu, kami juga melakukan pendekatan pengembangan kawasan berbasis korporasi petani, dengan melibatkan semua sub sistem mulai dari hulu, budidaya, hilir dan sub sistem pendukung, penguatan kelembagaan petani, kemitraan dan pemanfaatan KUR. Tak lupa pula dengan dukungan pemerintah daerah, BUMN, Investor dan stakeholder serta kemitraan strategis,” pinta Nelson.


Iham Ari Wibad, selaku petani sekaligus pelaku usaha mengatakan, pengembangan budidaya singkong dilakukan melalui konsep kampung singkong. Yakni pemanfaatan pekarangan atau ladang yang tidak termanfaatkan menjadi sumber penghasilan lokal hingga melakukan hilirisasi sehingga menghasilkan produk turunan yang beraneka ragam, salah satunya tepung mocaf.


“Kampung singkong ini lahir karena adanya permintaan produk turunan singkong yang meningkat, serta banyak pekarangan atau ladang di daerah kami yang tidak termanfaatkan. Bersama kelompok tani, kami bergerak untuk memanfaatkan semua itu menjadi hal yang menghasilkan, serta didukung sumber daya manusia yang mumpuni serta tanah yang subur,” paparnya.


Sementara itu, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Maemunah menjelaskan benih dapat berkontribusi dalam upaya peningkatan produktivitas singkong. Dengan syarat varietas sesuai dengan agroekosistem dan benih terjamin mutunya, baik genetis, fisiologis dan fisik.


“Penanaman pun harus tepat waktu dan lokasi yang sesuai. Penyediaan benih pun harus tersedia dan mudah diakses dengan harga terjangkau,” jelasnya.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]