Menuju Titik Regenerasi Petani  Muda Modern Menyongsong Swasembada Pangan Menuju Lumbung Pangan Dunia
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Menuju Titik Regenerasi Petani Muda Modern Menyongsong Swasembada Pangan Menuju Lumbung Pangan Dunia

Pilarpertanian - Indonesia adalah Negara agraris. Negara dengan keragaman pulau dan kepaulauan serta lahan pertanian yang sangat luas dengan keragaman texture tanah. Mulai dari lahan pertanian kering, lahan pertanian rawa sampai dengan lahan pertanian swah (basah). Sebagai Negara agraris, populasi penduduk Indonesia, menduduki urutan keempat dunia, dengan jumlah 266,79 juta jiwa. Urutan ini, di bawah Tingkok, India dan Amerika. Tahun 2030, diprediksi Indonesia akan mengalami bonus demografi, dimana populasi usia muda/produktif akan mencapai puncaknya. Dari jumlah populasi penduduk Indonesia saat ini, menurut data Badan Perencanaan Pembangunan, Badan Pusat Statistik Indonesia, jumlah usia produktif mencapai 60 %, lebih besar dari usia balita/anak dan usia tua (non produktif). Diperkirakan, menurut Bappenas, tahun 2045, penduduk Indonesia pada tahun 2045 mencapai 321 juta jiwa dengan usia priduktif, diperkirakan mencapai 209 juta jiwa (65%). Fenomena peningkatan jumlah penduduk usia produktif, secara signifakan, membuahkan hasil berupa bonus demografi, yang perlu disikapi secara jeli. Puncak Demografi pertama, terjadi pada tahun 2034, dengan harapan kontribusi sebesar 0.22% poin terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Bonus demografi ini perlu disikapi serius, apalagi terkait dengan SDM bidang pertanian. Hal ini dikarenakan, jumlah tenaga kerja pertanian, semakin menipis, dikarenakan animo pertanian pada generasi muda menurun, dan ini merupakan ancaman bagi pembangunan pertanian mendatang. Apabila dilakukan pembiaran, Indonesia akan kehilangan SDM pertanian, dan ini menimbulkan ancaman bagi ketahanan pangan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam mengantisipasi situasi tersebut, maka perlu adanya suatu gerakan yaitu program aksi Gerakan Regenerasi SDM Pertanian, yang dikhususkan pada Gerakan Regenerasi petani muda moderan menyongsong swasembada pangan menuju lumbung pangan dunia 2045. Gerakan ini, tepat momentumnya, karena terkait juga dengani arahan Presiden RI pada sidang Kabinet paripurna, tanggal 12 Februari 2018, dengan menyebutkan bahwa focus pembangunan, selain pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi dan eksport serta penyediaan lapangan pekerjaan, juga diutamakan dan difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gerakan regenerasi petani muda modern menyongsong swasembada pangan menuju lumbung pangan dunia 2045, oleh Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembngan SDM Pertanian diterjemahkan dalam berbagai program. Program pertama yaitu Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian. Harapannya, melalui program ini, akan tumbuh petani muda modern dengan jiwa wirausaha pertanian, dengan korporasi petani muda modernnya, yang menyedot tenaga kerja muda wilayah perdesaan. Upaya ini, dilakukan, karena banyaknya lulusan pertanian yang bekerja di luar sektor pertanian, karena menganggap bahwa sektor non pertanian memberikan prospek ekonomi yang lebih menjanjikan. Di samping itu, saat ini, sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi penyelenggara pendidikan pertanian cenderung lebih sebagai pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Hal ini kemungkinan, sistem pembelajaran yang diterapkan saat ini, umumnya masih terfokus pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan perkejaan, bukannya lulusan yang siap menciptakan pekerjaan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada jangka panjang, kondisi tersebut berdampak pada menurunnya jumlah tenaga kerja terdidik yang bekerja di sektor pertanian, dan pada akhirnya berimbas pada kelangkaan tenaga terdidik di sektor pertanian.Dan ini merupakan ancaman yang perlu disikapi, mengingat bonus demografi Indonesia sudah ada di depan mata dan mencapai puncaknya pada tahun 2030.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian, merupakan program kolaborasi antara Politeknik Pembangunan Pertanian yang merupakan lembaga pendidikan pertanian Kementerian Pertanian, dengan 29 Perguruan Tinggi Mitra dan satu Pesantren. Disertakannya pesantren, dalam rangka menumbuhkan rasa cinta pertanian dan jiwa wirausaha pertanian di kalangan Santri. Melalui Program ini, tenaga muda pertanian, akan dididik pada lembaga pendidikan pertanian menjadi agrisociopreneur atau pengusaha pertanian, sekaligus penggeraj dan pencipta lapangan pekerjaan di sektor pertanian. Program ini telah berjalan sejak tahun 2016 sampai saat ini, dimulai dari tahap penumbuhan, tahap pengembangan dan tahap kemandirian. Masing-masing tahapan dilaksanakan dalam satu tahun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Program ini merupakan Strategi dilakukan untuk mengubah kesan kaum muda bahwa sektor pertanian bukan hanya budidaya tanaman di sawah saja, melainkan ada ragam yang lain, yaitu usaha agribisnis dari subsistem hulu sampai hilir, dengan peluang kerja dan usaha yang sangat luas. Selain itu, ada pula nuansa wirausaha pertaniannya, sehingga para lulusan perguruan tinggi pertanian dapat terbentuk menjadi job creator (pencipta lapangan pekerjaan). Melalui program ini, mahasiswa ditumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan di bidang pertanian dan meningkatkan aktivitas kewirausahaan di bidang pertanian agar lulusan perguruan tinggi pertanian dapat menjadi wirausaha muda pertanian, dalam kemasan petani muda modern yang berjiwa wirausaha pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Program kedua yang dijalankan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembanga SDM Pertanian pembentukan petani muda modern melalui Korporasi Petani Muda Berbasis Badan Usaha Milik Petani. Melalui korporasi ini, petani muda diajarkan mengenai kelayakan usaha tani, manajemen organisasi dan manajemen usaha. Petani dikenalkan inovasi dan teknologi pertanian serta pemakaian alsintan modern dalam usahataninya. Sehingga pertanian yang dilaksanakan bersifat modern (penghematan cost tenaga kerja (buruh) dengan penggunaan mesin dan peralatan pertanian. Selain itu, petani diajarkan bagaimana membangun jejaring kemitraan usaha dan pengelolaan pembiayaan dalam usahatani. Ada tiga fase dalam pengembangan korporasi petani berbasis Badan Usaha Milik Petani, yaitu fase pengembangan, fase penguatan dan fase kemandirian. Masing-masing fase, dilaksanakan selama satu tahun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Program ketiga yang dikerjakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yaitu penguatan kompetensi dan profesionalisme usahatani petani muda melalui Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). P4S ini merupakan pelatihan untuk kelompok tani muda guna meningkatkan kompetensi dan pengetahuan dalam berusaha tani, dan juga diajarkan bagaimana mengatasi permasalahan yang kadang terjadi di setiap usaha tani. Dalam P4S, petani muda dikenalkan mengenai teknologi tepat guna dalam rangka pengembangan usaha tani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari ketiga program di atas, apabila dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan, bukan suatu hal yang muskil, regenerasi petani muda modern terus berkembang dan bertambah banyak, dan turut membantu akselerasi pencapaian swasembada pangan menuju lumbung pangan dunia 2045, sehingga Indonesia siap menyongsong bonus demografi 2030 dengan gerakan generasi muda siap membangun pertanian menuju lumbung pangan dunia 2045. (VA)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Sentra Produksi di Sumatera Memasuki Musim Panen, Harga Beras Mulai Turun

Sentra Produksi di Sumatera Memasuki Musim Panen, Harga Beras Mulai Turun

Pilarpertanian – Harga beras di berbagai wilayah Sumatera yang sebelumnya sempat naik, kini dikabarkan sudah mengalami penurunan. Tren penurunan harga ini ditengarai terjadi karena sentra-sentra produksi di Sumatera sudah memasuki musim panen. Sebut saja, Palembang, Sumatera Selatan. Memasuki awal tahun 2024 lalu, masyarakat khususnya Sumatera Selatan disambut dengan kenaikan harga beras hingga mencapai Rp15.500 perkilogram. […]

Genta Organik Kecamatan Pejagoan Dikelola Dengan Corporate Farming

Genta Organik Kecamatan Pejagoan Dikelola Dengan Corporate Farming

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melaksanakan program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). Dalam program ini Kementan menekankan penerapan pertanian organik yang berkelanjutan dengan istilah Genta Organik. Genta Organik (Gerakan Pertanian Pro Organik) merupakan suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk […]

Mentan Amran: Hasil Panen Jagung Melimpah, Antisipasi Harga di Tingkat Petani Anjlok

Mentan Amran: Hasil Panen Jagung Melimpah, Antisipasi Harga di Tingkat Petani Anjlok

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan hasil panen jagung periode Maret – April melimpah. Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen jagung pada bulan Maret seluas 405 ribu hektare dengan produksi 2,29 juta ton pipil kering dan April seluas 318 ribu hektare dengan produksi 1,76 juta ton. Dengan kondisi tersebut, Kementan menyebutkan ada potensi […]

Tampil All Out di Hadapan DPR, KTNA Apresiasi Kegigihan Mentan Amran Perjuangkan Nasib Petani

Tampil All Out di Hadapan DPR, KTNA Apresiasi Kegigihan Mentan Amran Perjuangkan Nasib Petani

Pilarpertanian – Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengapresiasi kegigihan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani. Salah satunya pernyataan Mentan pada raker Komisi IV DPR RI yang berbicara all out terkait penambahan pupuk subsidi. Bagi Yadi, semua paparan dan pernyataan Mentan adalah cermin dari sosok pemimpin masa […]

Setiap Hari Panen, Kabupaten Tanah Laut Siap Penuhi Beras Nasional

Setiap Hari Panen, Kabupaten Tanah Laut Siap Penuhi Beras Nasional

Pilarpertanian – Para petani di Desa Handil Birayang Atas, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut menggelar panen raya padi hasil produksi tahun 2023. PJ Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman mengatakan varietas yang digunakan dalam pertanaman ini adalah varietas lokal siam cantik yang memiliki produksi tinggi sebesar 7 hingga 8 ton per hektare. “Karena produksinya tinggi, […]

DPR Dukung Kementan Hadapi El Nino dengan Pompanisasi

DPR Dukung Kementan Hadapi El Nino dengan Pompanisasi

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Nasdem, Sulaiman Hamzah mengapresiasi solusi cepat Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi cuaca ekstrem El Nino dengan membuat program pompanisasi. Menurutnya, pompanisasi adalah jalan keluar dari persoalan yang dihadapi saat ini. “Sawah banyak yang gagal apalagi mengharapkan panen, nah pompanisasi saya kira jalan keluar yang baik untuk mengatasi […]

Kementan-Kemenhan Gelar Panen Raya Jagung di Kawasan Food Estate Gunung Mas

Kementan-Kemenhan Gelar Panen Raya Jagung di Kawasan Food Estate Gunung Mas

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama jajaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menggelar panen raya jagung di lahan food estate Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Ketahanan Pangan, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Ida Bagus Purwalaksana, serta jajaran pejabat Kemenhan lainnya seperti Mayjen […]

Dalam Raker DPR, Mentan Pastikan Tambahan Pupuk Sudah Disetujui

Dalam Raker DPR, Mentan Pastikan Tambahan Pupuk Sudah Disetujui

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan penambahan pupuk subsidi dari yang tadinya 4,7 juta menjadi 9,55 juta sudah mendapat persetujuan dari semua pihak, termasuk dari hasil rapat terbatas DPR maupun dari Kementerian Keuangan. Hanya saja, kata Mentan, petani perlu bersabar karena saat ini Surat Keputusannya belum dikeluarkan. “Ini kabar baik untuk petani […]

Kementan, BRIN dan Peragi Teken MoU Akselerasi Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol

Kementan, BRIN dan Peragi Teken MoU Akselerasi Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjen Perkebunan) menyelenggarakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan MoU dengan Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi). Kerja sama ini dimaksudkan untuk percepatan swasembada gula dan sebagai upaya mendukung produksi dan produktivitas komoditas tebu dan penyediaan bioetanol sesuai dengan Perpres 40 Tahun […]