Sinergi Kementan dan ISWI Dukung Pengolahan Limbah Pertanian Menjadi Pupuk Organik
Pupuk Organik Dari Limbah Pertanian yang Bermanfaat dan Berkualitas Super.

Sinergi Kementan dan ISWI Dukung Pengolahan Limbah Pertanian Menjadi Pupuk Organik

Pilarpertanian - Limbah pertanian selalu menjadi permasalahan dan beban residu bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, padahal ternyata limbah tersebut dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat. Kementerian Pertanian bersama ISWI bersinergi mendorong inovasi teknologi untuk mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik. Hal tersebut terungkap dalam Bimtek Propaktani Episode 1079 dengan tema “Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Pertanian Tanaman Pangan Yang Terkini & Tercanggih Dalam Menghasilkan Pupuk Organik Berkualitas Super” (Kamis/11-01-2024).


Prof. Slyviana Murni yang merupakan Ketua Divisi Ekonomi dan Bisnis ISWI mendorong agar limbah pertanian dapat diolah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan kembali. “Limbah pertanian adalah sampah atau sisa-sisa buangan dari bagian-bagian yang tidak lagi dibutuhkan dari kegiatan pertanian. Jika limbah pertanian tidak dikelola dengan sebaik mungkin, tentu akan mengalami penumpukan. Beberapa masalah lingkungan yang dapat timbul akibat limbah pertanian antara lain pencemaran air dan tanah, penurunan kualitas udara, pengurangan jumlah air bersih dan gangguan kesehatan pada manusia dan hewan. Setelah mengetahui dampak-dampaknya, akan lebih baik jika kita dapat mengelola limbah pertanian agar bisa memaksimalkan manfaatnya. Limbah pertanian dapat diolah menjadi pupuk organik, pengendali penyakit tanaman, pakan untuk ternak, kerajinan tangan, biogas dan produk budidaya”, sebut Slyviana.


Retno Sri Endah Lestari selaku Ketua Umum ISWI menjelaskan beberapa jenis pupuk organik yang dapat dihasilkan dari limbah pertanian. “Pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dari segi bentuk terdapat pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk hayati. Pupuk hijau berasal dari pelapukan tanaman sisa panen atau tanaman yang ditanam untuk diambil hijauannya. Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan kambing. Pupuk kompos dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai/decomposer yang berupa makro/mikroorganisme. Pupuk hayati terdiri dari berbagai macam organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memberikan nutrisi penting bagi tanaman”, jelas Retno.


Prof. Wiwiek Mardawiyah Daryanto yang merupakan Guru Besar STM-IPMI mengungkapkan potensi limbah organik di Indonesia yang dapat diolah dan dimanfaatkan kembali. “Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan sekitar 280 juta penduduk. Jumlah penduduk besar dan produksi limbah organik yang tinggi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi melalui pupuk organik yang diolah dari limbah tersebut. Sebagai contoh, saat ini Jakarta memproduksi lebih dari 70 ribu ton limbah sayur dan buah per hari yang hanya dikubur atau ditumpuk saja tanpa diolah lebih lanjut. Dengan adanya rencana kerja sama perusahaan dari Taiwan dan Uni Green International, Indonesia berinisiatif menggandeng instansi pengolahan limbah organik untuk mengolah 2.600 ton limbah sayur dan buah tiap harinya. Selain di Jakarta, inisiatif tersebut juga akan diekspansi ke wilayah Bali, Yogyakarta, Surabaya, Bandung dan Sumatera”, ujar Prof. Wiwiek.



Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, “Pengolahan limbah pertanian merupakan salah satu komponen untuk memaksimalkan sumber daya yang ada di sekitar kita untuk lebih bermanfaat. Jadi produk sampingan dan limbah diproses dengan sedemikian rupa untuk dikembalikan ke lahan/alam melalui proses reduce, reuse dan recycle sehingga limbah-limbah yang ada di sekitar dapat bermanfaat”, jelas Suwandi.


“Contohnya limbah dari jerami diolah lagi menjadi pupuk kompos/organik atau jerami menjadi pakan sapi lalu kotorannya difermentasi menjadi pupuk organik. Prinsip-prinsip menggunakan kembali bahan-bahan dari alam harus diutamakan sehingga kita dapat menghasilkan produk pangan yang lebih sehat. Prinsip tersebut dijalankan dalam rangka mewujudkan pertanian ramah lingkungan, efisiensi biaya input, berkelanjutan, produktivitas terjaga, dan lahan pertanian semakin subur”, lanjut Suwandi.


“Sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar kita semua fokus dan bergerak untuk peningkatan produksi pangan, terutama pada produktivitas padi dan jagung, juga kualitas hasil guna mensejahterakan petani”, pungkas Suwandi.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat

Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya. Salah satunya dengan mengerahkan 3.700 unit pompa air. Dengan pengerahan mekanisasi secara maksimal ini, diharapkan target produksi beras di Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebanyak 2.000.000 ton tercapai. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, bantuan alsintan untuk Jatim […]

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan menjadi daerah percontohan pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan Mentan usai meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. “Mimpi kami ke depan adalah mentransformasi pertanian tradisional menuju […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) canangkan gerakan pompanisasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Salah satunya di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang baru saja dikunjungi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. “Saat ini kami tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500 ribu hektare. Perlahan tapi pasti, target […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Kementan Mendorong Percepatan Tanam dan Pompanisasi di Kabupaten Pidie, Aceh

Kementan Mendorong Percepatan Tanam dan Pompanisasi di Kabupaten Pidie, Aceh

Pilarpertanian – Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Pidie, Aceh, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), melakukan kunjungan lapangan pada Kamis (18/04/24), yang bertujuan untuk mendorong program pompanisasi bagi petani setempat. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mempercepat proses tanam di wilayah Desa Arun, […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Kementan Bersama Pangdam dan Dinas Pertanian Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Kementan Bersama Pangdam dan Dinas Pertanian Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka mengantisipasi potensi darurat pangan di Provinsi Aceh, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda, menggelar rapat koordinasi strategis (17/04/24). Dalam rapat yang digelar di Markas Pangdam Iskandar Muda, kedua belah pihak membahas langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi dan menanggulangi kemungkinan darurat […]