Tingkatkan Kompetensi Petani Sumatera Barat, Kementan Bersinergi dengan Komisi IV DPR RI Lakukan Bimtek Biosaka
Kegiatan Bimbingan Teknis dan Pemanfaatan Biosaka sebagai Sumber Elisitor untuk Meningkatkan Aktivitas Fisiologi Tumbuhan di Kabupaten Sujunjung, Sumatera Barat.

Tingkatkan Kompetensi Petani Sumatera Barat, Kementan Bersinergi dengan Komisi IV DPR RI Lakukan Bimtek Biosaka

Pilarpertanian - Ketersediaan pupuk anorganik akhir-akhir ini mengalami penurunan sehingga memicu peningkatan harga pupuk di lapangan.  Masalah tersebut menjadi motivasi untuk menciptakan berbagai inovasi agar kebutuhan tanaman terhadap nutrisi dalam bentuk pupuk dapat tercukupi. Salah satu inovasi yang saat ini telah banyak diadopsi dan membumi adalah pemanfaatan bahan-bahan tanaman baik rerumputan maupun tanaman lainnya sebagai sumber elisitor untuk meningkatkan aktivitas fisiologi tumbuhan yaitu Biosaka.


Sudah menjadi rahasia umum bahwa Biosaka berasal dari kata Bio yang artinya hidup dan Saka artinya selamatkan alam kembali ke alam. Pemanfaatan Biosaka sebagai elisitor tumbuhan telah banyak diperkenalkan dan dipraktekkan dalam berbagai budidaya tanaman, terutama tanaman pangan. Berbagai hasil demplot juga telah dilaporkan oleh petani dan petugas dari berbagai penjuru dengan hasil cukup memuaskan. Untuk menularkan keberhasilan pemanfaatan biosaka kepada petani di berbagai penjuru tanah air, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan melaksanakan Bimbingan Teknis Pengenalan dan Pemanfaatan Biosaka di Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan Bimtek Biosaka dilaksanakan sejak tanggal 25 sampai 27 Agustus di 3 Kabupaten Sentra Tanaman Pangan yaitu di Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pesisir Selatan dan di Kota Padang. 


Materi dan praktek kegiatan ini dibimbing oleh petugas dari UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat yang telah mengikuti pelatihan khusus pembuatan Biosaka serta petani dari Kabupaten Sijunjung yang telah mahir membuat Biosaka dan mengaplikasikan dalam pertanamannya.  Bimbingan teknis diikuti oleh 135 petani di setiap kabupaten, sehingga keseluruhan petani yang mengikuti bimbingan teknis pembuatan Biosaka ini sebanyak 405 orang tersebar di 2 Kabupaten dan 1 kota di Provinsi Sumatera Barat. 


Petani sangat antusias mengikuti dan mempraktekkan pembuatan Biosaka dan bertekad untuk menerapkan pemanfaatan Biosaka di lahan pertanaman masing-masing. Hal ini ditekankan oleh kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung yang diwakili oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Hendri S. dalam sambutannya Kabid PSP Kabupaten Sijunjung menyatakan bimbingan teknis ini sangat bermanfaat untuk petani sebagai salah satu alternatif pemanfaatan bahan-bahan alami sebagai salah satu komponen dalam praktek budidaya tanaman, terutama tanaman pangan, dan hal ini juga sejalan dengan program unggulan pemerintah daerah yaitu menuju pertanian berkelanjutan ramah lingkungan dengan menerapkan pertanian organik.



“Program unggulan sektor pertanian Provinsi Sumatera Barat adalah pertanian ramah lingkungan dengan menerapkan pertanian organik, demikian pula program tingkat Kabupaten Sijunjung adalah menerapkan pertanian organik.  Pemanfaatan bahan-bahan alami berupa rumput-rumputan dan bahan tanaman lainnya yang banyak tersedia disekitar petani merupakan salah satu langkah maju dalam menerapkan pertanian organik sesuai dengan program pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Petani diharapkan dapat menyerap ilmu yang disampaikan dan secara konsisten menerapkannya di lahan pertanian masing-masing. Mari kita maksimalkan pemanfaatan bahan-bahan alami yang tersedia disekitar kita untuk meningkatkan produksi dan menyehatkan lingkungan”, sebut Henri.


Plt. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Yudi Sastro yang diwakili oleh Koordinator Data dan Kelembagaan POPT, Lilik Retnowati dalam sambutannya mengatakan bahwa pemanfaatan Biosaka sejalan dengan penerapan PHT dalam pengamanan tanaman pangan dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). “Pemanfaatan rumput-rumputan dan bahan tanaman lainnya sebagai bahan Biosaka sejalan dengan prinsip pengelolaan agroekosistem spesifik lokasi”, ujar Lilik.


Anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto turut hadir dalam kegiatan bimbingan teknis pemanfaatan Biosaka. Dalam sambutannya, Hermanto menyampaikan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup petani adalah melalui pemberian bantuan sektor pertanian antara lain perbaikan saluran irigasi, pemberian sarana produksi dan peningkatan pengetahuan petani melalui bimbingan teknis seperti yang dilakukan saat ini. “Melalui bimbingan teknis Biosaka ini, diharapkan petani dapat memaksimalkan pemanfaatan bahan-bahan alami yang tersedia di alam sebagai salah satu komponen dalam praktek budidaya tanaman, terutama tanaman pangan”, tutur Hermanto.


Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan bahwa Biosaka bukan pupuk atau pestisida melainkan elisitor yaitu komponen yang menginduksi signal untuk mengaktifkan mekanisme pertahanan kimia pada tanaman. Elisitor dapat memicu respon fisiologi, morfologi pada tanaman menjadi lebih baik, memberikan sinyal positif bagi membran sel pada akar sehingga lebih energik dan produktif. “Bahan dasar pembuatan Biosaka sangat mudah ditemukan di sekitar kita, yaitu berupa rumput-rumputan atau dedaunan dari tanaman yang sehat dan tidak terserang penyakit, sehingga diduga tanaman tersebut mengandung senyawa yang dapat berperan sebagai elisitor”, jelas Suwandi.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Alokasi Pupuk Bersubsidi Berlimpah, Kementan Imbau Petani Segera Tebus

Alokasi Pupuk Bersubsidi Berlimpah, Kementan Imbau Petani Segera Tebus

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani yang berhak mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi segera menebus kuota yang dimiliki. Hal ini agar musim tanam berikutnya seluruh kuota terserap secara maksimal dan proses tanam tidak terhambat. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton atau naik 100 persen […]

Di Kebumen, Plt Sekjen Prihasto Dorong Optimalkan Lahan Tadah Hujan Melalui Pompanisasi

Di Kebumen, Plt Sekjen Prihasto Dorong Optimalkan Lahan Tadah Hujan Melalui Pompanisasi

Pilarpertanian – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk TNI, Polri, dan pemerintah daerah bergerak bersama agar kondisi pangan tidak bergejolak terutama di bulan Agustus, September, dan Oktober. Hal itu disampaikan Plt Sekretaris Jenderal Kementan saat melakukan serangkaian kunjungan kerja di Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. Oleh karena itu, pihaknya terus […]

Komitmen Wajib Tanam dan Produksi Di Dalam Negeri oleh Penerima RIPH untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Dalam Negeri

Komitmen Wajib Tanam dan Produksi Di Dalam Negeri oleh Penerima RIPH untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Dalam Negeri

Pilarpertanian – Sekitar 100 pelaku usaha impor bawang putih, penerima Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) tahun 2023–2024, mengikuti kegiatan evaluasi dan asistensi realisasi komitmen wajib tanam dan produksi bawang putih yang digelar Direktorat Jenderal Hortikultura – Kementerian Pertanian di Hotel Eastparc Yogyakarta. Sebagaimana diketahui, importir pemegang rekomendasi dan ijin impor bawang putih telah membuat komitmen […]

Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran, Kementan Terbitkan Permentan No 01 Tahun 2024

Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran, Kementan Terbitkan Permentan No 01 Tahun 2024

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman minta jajarannya mensosialisasikan Permentan No 01 Tahun 2024 sebagai revisi Permentan No 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian. Revisi ini untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran. Menurut Mentan Amran, pupuk merupakan komoditas yang penting dalam […]

Rakor di NTB, Mentan Amran Genjot Produksi Lewat Pompanisasi

Rakor di NTB, Mentan Amran Genjot Produksi Lewat Pompanisasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk segera memasang pompanisasi di lahan pertaniannya secara masif. Langkah ini merupakan bagian dari langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi El Nino yang dampaknya telah membuat produksi padi nasional mengalami penurunan. “Kekeringan El Nino ini sudah overlap dan kita harus […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Pilarpertanian – Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun kerja sama penguatan mekanisasi khususnya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa guna meningkatkan produktivitas pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain itu, Iran juga berkomitmen akan memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan. “Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi […]

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

Pilarpertanian – Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak. Hal ini disampaikan usai Presiden Jokowi bersama Menteri Pertanian meninjau panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa. Ia menuturkan harga ditingkat petani seringkali tidak stabil dan cenderung menurun saat memasuki masa panen raya. “Ini memang baru panen besar jagung, baik […]