Balitbangtan Pakai Bioteknologi untuk Kembangkan Kit Deteksi Potensi Genetik Sapi Kembar
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Balitbangtan Pakai Bioteknologi untuk Kembangkan Kit Deteksi Potensi Genetik Sapi Kembar

Pilarpertanian - Pilar – Swasembada daging masih menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pemerintah. Target swasembada daging sapi pada tahun 2026 perlu upaya terobosan untuk dapat merealisasikannya. Program sapi indukan wajib bunting (SIWAB) adalah salah satu upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi nasional melalui optimalisasi fungsi reproduksi ternak betina yang dilaksanakan secara massif di 33 propinsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peningkatan jumlah kelahiran sapi dapat dilipat gandakan jika tersedia indukan yang memiliki sifat kembar. Dalam menghasilkan kit deteksi ini Balitbangtan menggandeng pemerintah daerah Jawa Tengah. Di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sendiri kegiatan ini didukung para ahli genetika molekuler BB Biogen dan ahli peternakan Puslitbangnak. Sifat kembar selain memiliki efek positif dan negatif, tergantung pada jenis ternak sapinya. Pada sapi perah, sifat kembar dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti aborsi, distosia, dan umur hidup sapi yang berkurang. Tetapi pada sapi pedaging sangat penting untuk efisiensi produksi skala besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketersediaan indukan sapi kembar sangat penting untuk percepatan peningkatan populasi sapi potong yang memerlukan pendekatan multi disiplin khususnya bioteknologi molekuler dan peternakan. Sebenarnya sifat kembar dapat diturunkan secara genetis, tetapi heritabilitasnya sangat rendah. Timbulnya juga perlu dukungan faktor budidaya dan lingkungan. Karena sifat kembar juga merupakan karakter kuantitatif yang dikontrol oleh banyak aksi gen dan dipengaruhi oleh lingkungan dsn budidaya, maka identifikasi sifat kembar secara fenotipik sangat sulit dilakukan. Cara tepat untuk identifikasi potensi genetik sapi kembar dapat dilakukan dengan pendekatan bioteknologi molekuler melalui pencarian marka loci sifat kuantitatif (QTL) yang terkait sifat kembar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Dr Puji Lestari, Peneliti Genetika Molekuler BB Biogen, sejumlah penelitian telah mengkonfirmasi bahwa QTL twinning-rate yang menentukan sifat kembar dan ovulasi terdeteksi di kromosom 10 (BTA10) dalam genom sapi Bos taurus. Tetapi pada genom sapi lokal Indonesia yang berhasil diresekuensing oleh Balitbangtan, posisi QTL twinning-rate berada di kromosom 7. Posisi QTL tersebut sedang diidentifikasi lebih mendalam pada populasi sapi kembar di Jawa Tengah untuk mencari marka molekuler single nucleotide polymorphism (SNP) yang dapat membedakan sapi kembar dan non-kembar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jawa Tengah memiliki laporan insiden kelahiran sapi kembar yang sangat banyak. Jenis-jenis sapi yang melahirkan anakan kembar adalah dari jenis Simental, peranakan Ongole, dan Friesian Holstein. Ada lebih dari 200 sampel sapi kembar telah dikoleksi dan dianalisis DNA-nya dari sejumlah daerah di Jawa Tengah, seperti Rembang, Jepara, Pati, Boyolali, Klaten, Kendal, dan Semarang. Hasil analisis molekuler mendeteksi perbedaan SNP A/G-410 yang sangat signifikan di kromosom 7 pada sapi Simental yang dapat membedakan antara sapi kembar dan non-kembar. Perbedaan SNP di lokus tersebut sedang dikembangkan menjadi marka seleksi sifat kembar. Proses validasi dan optimasi marka masih terus dilakukan untuk pengembangan Kit Marka Deteksi Sapi Kembar berbasis PCR.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Mastur, PhD, Kepala BBBiogen mendapatkan metode deteksi potensi genetik merupakan langkah awal dari upaya menghasilkan teknologi sapi kembar. Bila sapi-sapi yang berbakat (berpotensi genetik) kembar diperoleh oleh ahli genetika molekuler maka riset selanjutnya bisa dilakukan oleh ahli peternakan terkait pengaruh hormon, nutrisi, lingkungan dan lain. Karena kita tahu bahwa karakter melahirkan kembar pada sapi merupakan hasil interaksi faktor genetik dengan lingkungan dan budidaya. Tanpa didahului upaya skreening potensi genetik maka efektivitas perlakuan budidaya dan lingkungan sulit muncul karena peluang kembar secara genetik sangat rendah. Penelitian ini sangat strategis sehingga nantinya tidak hanya melibatkan Pemda namun juga lembaga penelitian lain seperti LIPI, dan Perguruan Tinggi.(RS).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]