Bersama Pakar, Kementan Bahas Upaya Kembangkan Kedelai Lokal
Foto : Kementerian Pertanian Fokus Mengembangkan Komoditas Kedelai yang Terintegrasi dari Hulu sampai Hilir.

Bersama Pakar, Kementan Bahas Upaya Kembangkan Kedelai Lokal

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) fokus mengembangkan komoditas kedelai yang terintegrasi dari hulu sampai hilir. Guna menyusun upaya strategis, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menggelar Focus Group Discussion membahas bersama para pakar untuk merumuskan strategi pengembangan kedelai lokal di masa datang, Kamis (16/7/2020).


Menurut Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, kedelai sebagai salah satu tanaman pangan yang utama terkendala dari sisi produksi yang belum mampu mencukupi kebutuhan. Oleh karena itu, perlu adanya peran serta para pemangku kepentingan untuk intens menggenjot kembali kejayaan kedelai di Indonesia.


Perlu diketahui, kebutuhan kedelai satu tahun 90% untuk tempe tahu, 5% untuk kecap, yoghurt dan produk makanan lain. Kondisi saat ini benih kedelai bersertifikat terbatas dan sebagian besar terkonsentrasi di Jawa dengan Masa kadaluarsa benih pendek (sekitar 4 bulan). Selain itu, penurunan daya saing dengan komoditas pangan lain yaitu padi dan jagung menjadi kendala tersendiri, sehingga hal inilah yang menjadi tugas bersama untuk mengembangkan kedelai lokal.


“Untuk itu, perlu adanya pengembangan varietas benih yang provitasnya diatas 3 ton per hektar, kuncinya pengembangan kedelai ada di aspek benih dan harga. Seluruh benih unggul yang ada di litbang harus disalurkan untuk peningkatan produksi,” demikian dipaparkan Suwandi dalam Focus Group Discussion tersebut.



Suwandi menjelaskan, hilirisasi menjadi hal yang penting dalam mengembangkan kedelai untuk mensolusi harga. Oleh karenanya, perlu dibangun kemitraan petani dengan industri supaya dapat memberi kepastian pasar dan pemanfaatan KUR, sehingga petani tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah.


“Bantuan kita kan terbatas, mulai sekarang petani didorong untuk bisa manfaatkan akses pembiayaan, kan syaratnya mudah bunganya juga rendah,” jelasnya.


“Perumusan sistem pemasaran produk menjadi hal yang mesti diperhatikan untuk bisa mengenalkan produk lokal. Komitmen Kementan terhadap kedelai sangat kuat salah satunya ditunjukkan Bapak Mentan SYL beberapa waktu lalu mencanangkan tanam kedelai di Sulawesi Utara,” pinta Suwandi.


Sementara itu, Prof. Munif, salah satu pakar yang hadir mengatakan bahwa kunci sukses budidaya kedelai adalah pada harga panennya. Contoh di pembudidaya kedelai hitam karena harga tinggi, petani sangat senang dan kontinu menanam.


“Dengan harga sekitar Rp. 7.000 perkilogram, petani mengupayakan sendiri untuk mengembangkan tanpa intervensi bantuan,” terangnya.


Di tempat yang sama, Prof. Sumarno memberikan saran untuk pengembangan kedelai. Menurutnya, intervensi pemerintah untuk program bantuan sebaiknya pada lahan yang baru. Sumarno tak menampik impor kedelai masih diperlukan, namun ia menyarankan importir dapat membina petani dalam negeri dan membeli hasil petani.


“Strateginya sekarang beralih ke produk olahan kedelai, yang biasanya sangat murah harus dinaikkan dua kali lipat agar dapat menaikkan harga dasar,” ungkapnya.


Perwakilan Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (GAKOPTI), Aip Syarifuddin mengungkapkan sebaiknya pemerintah membuat standarisasi kedelai serta standar dan pengaturan pascapanen kedelai. Memang kedelai lokal kalah bersaing dengan impor karena yang impor ini lebih murah dan terlihatnya lebih bagus.


“Namun saya yakin secara kualitas lebih bagus kedelai lokal kita. Jadi perlu adanya pengaturan tataniaga kedelai seperti importir yang boleh mengimpor hanya yang sudah 5 tahun prestasi baik, importir memberdayakan petani lokal untuk peningkatan produksi dalam negeri secara bertahap, dan kuota setiap importir diatur oleh pemerintah. Kalau kami dari GAKOPTI pastinya siap mengembangkan kedelai lokal kita,” beber Aip.


Staf khusus Gubernur Sulbar, Ramdhan mengatakan bahwa Gubernur Sulbar sangat antusias mengembangkan kedelai, sebab budidaya kedelai saat ini banyak dikembangkan di wilayah Sulawesi Barat. Potensi budidaya kedelai berada di Mamuju, Polman, Mamuju Tengah sekitar 46.000 Ha.


“Petani Sulbar kan rata-rata transmigran, jadi sudah sangat terbiasa dan berpengalaman menanam kedelai. Pengembangan kedelai sebaiknya di lahan baru agar terlihat penambahan lahan bahkan rencananya minggu depan akan dilakukan pencanangan penanaman kedelai seluas 500 hektar,” katanya.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Genjot Produktivitas, Wamentan Harvick Panen Padi Varietas Unggul di Kabupaten Karawang

Genjot Produktivitas, Wamentan Harvick Panen Padi Varietas Unggul di Kabupaten Karawang

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian RI (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meninjau panen raya padi di Desa Pulomulya, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kegiatan ini digelar bersama BSIP Jawa Barat di lahan seluas 10 hektare dengan jenis padi Inpari 36 dan Inpari 37. Menurut Harvick, Karawang adalah salah satu sentra padi terbesar yang ada di […]

BBPOPT Lakukan Pengecekan Perlindungan Tanaman Pada Display PENAS

BBPOPT Lakukan Pengecekan Perlindungan Tanaman Pada Display PENAS

Pilarpertanian – Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan Indonesia ke-16 tinggal menghitung hari, PENAS merupakan show windows sekaligus ajang berkumpul dan bersilahturahmi para kontak tani, nelayan dan petani hutan, tujuannya adalah memotivasi dan menggairahkan petani, nelayan, petani hutan serta masyarakat pelaku agribisnis dalam membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang […]

Pelatihan Petani Ke 13 Juta,  Mentan SYL Minta Semua Bersiap Hadapi El Nino

Pelatihan Petani Ke 13 Juta, Mentan SYL Minta Semua Bersiap Hadapi El Nino

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) membuka pelatihan petani dan PPL di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP Lembang). Sampai hari ini, sudah 13 juta penyuluh dan petani mengikuti pelatihan sebagai upaya pemerintah dalam memastikan ketersediaan pangan utamanya menghadapi cuaca ekstrem El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2023 mendatang. Diketahui, pelatihan ini […]

Penuhi Undangan Petani, Sosok Mentan SYL Sebagai Mutiara Hitam Dari Timur Terbukti

Penuhi Undangan Petani, Sosok Mentan SYL Sebagai Mutiara Hitam Dari Timur Terbukti

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan tanam padi di Desa Kalelantan, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar dalam rangka percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya mitigasi dan antisipasi Kementerian Pertanian menghadapi ancaman kekeringan El Nino. Kementan menurut Mentan SYL, terus turun ke lapangan bersama pemerintah daerah menggerakkan […]

Daun Rajang Talas Beneng Banten Masuk ke Australia, Kementan Siap Dukung

Daun Rajang Talas Beneng Banten Masuk ke Australia, Kementan Siap Dukung

Pilarpertanian – Sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan yang ada di wilayah Banten ternyata, sangat diminati pasar luar negeri. Termasuk, daun rajang talas beneng. Di sini terdapat 263 hektare produksi Talas Beneng yang tersebar di Kabupaten Pandeglang, Serang dan Lebak. Pelepasan ekspor daun talas beneng dilakukan oleh Unni Talas Beneng bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten, bertempat […]

Mentan SYL Beri Kuliah Umum di Dies Natalis ke-71 FH Unhas

Mentan SYL Beri Kuliah Umum di Dies Natalis ke-71 FH Unhas

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan kuliah umum di Baruga Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas. Pada kuliah umum tersebut, Mentan SYL membawakan tema “Kebijakan Negara Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan”. Menurut Mentan SYL, potensi sumber daya lokal Indonesia sebagai bahan pangan sangat melimpah. Oleh karena itu, kebutuhan pangan bagi 270 juta […]

Kementan Kembangkan Tanaman Pangan Presisi Teknologi Digital 4.0

Kementan Kembangkan Tanaman Pangan Presisi Teknologi Digital 4.0

Pilarpertanian – Smart farming pertanian presisi dasarnya adalah smart farming digital 4.0 konsep membangun pertanian berdasarkan sinergis atau terintegrasi dengan IT, teknologi digital dan informatika didalamnya berisi alat-alat IOT ada sensor, ada robotik, analisis data semua itu dihubungkan dengan Big Data untuk memproses seluruh data-data yang masuk. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, bahwa kelebihan […]

Kementan Lakukan Koordinasi Percepatan Kegiatan Kedelai Tahun 2023

Kementan Lakukan Koordinasi Percepatan Kegiatan Kedelai Tahun 2023

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) Tanaman Pangan, melakukan Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan Kedelai Tahun 2023, di Hotel Savero Depok, 23/5. Peserta Rakor terdiri dari Kepala Pusat Standarisasi Instrumen Tanaman Pangan, Direktur Perbenihan, Direktur Produksi PTPN III Holding Perkebunan, 22 Produsen / Penangkar benih kedelai yang berasal dari provinsi […]

Kementerian Pertanian Bekerjasama Dengan Komisi IV DPR RI Adakan Bimbingan Teknis Petani Di Temanggung

Kementerian Pertanian Bekerjasama Dengan Komisi IV DPR RI Adakan Bimbingan Teknis Petani Di Temanggung

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian – Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi dengan tema “Pertanian Ramah Lingkungan Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan” yang dilaksanakan selama 3 hari dari 23-25 Mei 2023. Kegiatan ini merupakan upaya kolaboratif antara Kementerian Pertanian dan komisi IV DPR RI untuk […]