Busana Tradisional Hiasi Bimbingan Teknis Pengelolaan Kesuburan Lahan Kabupaten Purworejo
Foto. Bimbingan Teknis Mengenai Pengelolaan Kesuburan Lahan di Kabupaten Purworejo

Busana Tradisional Hiasi Bimbingan Teknis Pengelolaan Kesuburan Lahan Kabupaten Purworejo

Pilarpertanian -  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pilar Pertanian – Cuaca mendung diiringi hujan gerimis sejak semalam tidak menyurutkan niat para penyuluh PNS dan swadaya serta pendamping program IPDMIP dari Kabupaten Kebumen dan Purworejo untuk berkumpul di BPP Purworejo, Kabupaten Purworejo pada Kamis 5 Maret 2020.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hari itu adalah hari pertama diwajibkannya setiap ASN di Kabupaten Purworejo mengenakan pakaian adat jawa lengkap pada setiap Hari Kamis.  Serasa memasuki pesta pernikahan Adat Jawa, Para Narasumber dan Petugas dari IPDMIP diterima oleh Sekretaris Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Purworejo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejumlah 22 orang duta dari Kabupaten Kebumen dan 17 orang dari Kabupaten Purworejo telah siap di ruang pertemuan BPP Purworejo untuk menerima alih teknologi dan informasi dari peneliti Balitbangtan Kementan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Purworejo merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai luas lahan 103.481 ha terdiri dari 91.086 ha (87,5%) lahan pertanian dan 12.395 ha (12,48%) non-pertanian. Lahan pertanian yang ada digunakan sebagai lahan sawah 29.575 ha (32,83%) dan bukan lahan sawah 61.511 ha (67,17%). 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari luasan lahan sawah tersebut sekitar 26.574 ha berupa sawah irigasi, 2.988 tanah hujan dan 13 ha lahan pasang surut.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mayoritas padi ditanam 2 kali pertahun dengan tingkat produktivitas tanaman padi sawah 5,88 t/ha dan padi ladang 5,63 t/ha.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Angka ini melebihi rata-rata produktivitas nasional padi sawah 5,35 t/ha dan 3,28 t/ha untuk padi ladang (BPS 2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tingkat produktivitas padi yang cukup tinggi ini merupakan potensi yang harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan melalui penerapan berbagai inovasi teknologi diantaranya penggunaan varietas padi unggul baru disertai dengan pemupukan berimbang spesifik lokasi agar kelestarian kesuburan lahan dapat berlanjut dalam jangka panjang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bimbingan Teknis Pengelolaan Kesuburan Lahan merupakan program Kementerian Pertanian yang dilaksanakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program atau IPDMIP bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Balai Penelitian Tanah BBSDLP dan Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Purworejo. Bimtek Pengelolaan Kesuburan Lahan bertujuan meningkatkan dan membekali pengetahuan dan keterampilan penyuluh untuk mengelola kesuburan lahan dengan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan Perangkat Uji Pupuk (PUP) yang didistribusikan oleh National Project Implementation Unit (NPIU).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan berbusana Jawa lengkap berupa Beskap, Blangkon dan Jarik, Sekretaris Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Purworejo Sukusnanto S. Sos. membuka Acara Bimtek Pengelolaan Kesuburan Lahan di BPP Puworejo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam arahannya beliau berpesan bahwa seluruh peserta diharapkan dapat membuka pikiran dan tertuju kepada materi yang akan diterima, dan selanjutnya agar semua ilmu yang didapat diserap dengan sebaik-baiknya dan diterapkan di wilayahnya masing-masing.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 Ir. Sri Wijiastuti sebagai petugas IPDMIP mewakili Kepala Pusat Penyuluhan menegaskan bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia tidak mungkin tercapai tanpa dukungan dan kerja keras para penyuluh pertanian, petugas pendamping dan penyuluh swadaya di lapangan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Harapannya, setelah selesai bimtek para peserta dapat bekerja lebih giat dan dapat mendampingi para petani dengan sabar,  sehingga mau dan mampu menerapkan inovasi teknologi hingga mendapatkan produktivitas yang optimal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Camat Purworejo Sudaryono S. Sos pun hadir dengan busana Jawa Lengkap yang begitu anggun. Beliau menyatakan bahwa Bimtek ini sangat tepat untuk dilaksanakan karena sampai saat ini petani masih menggunakan pupuk secara berlebihan sehingga tanah menjadi bantat/padat dan organisme di sawah banyak yang mati. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Harapannya seusai Bimtek ini para penyuluh, pendamping lapangan, dan penyuluh swadaya dapat meneruskan ilmunya kepada para petani, sehingga mereka dapat mengelola lahannya dengan baik.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Materi Bimtek disampaikan oleh Tim Narasumber Balitbangtan meliputi pengelolaan kesuburan lahan sawah, tata cara pengambilan contoh tanah, penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan Perangkat Uji Pupuk (PUP) yang disampaikan oleh peneliti Balai Penelitian Tanah, Dr. Diah Setyorini dan selanjutnya praktek pengambilan sampel tanah dan penggunaan PUTS dan PUP diperagakan oleh Nanan Sri Mulyani, SSi analis senior Balai Penelitian Tanah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dijelaskan oleh Diah Setyorini bahwa rekomendasi pemupukan untuk tanaman padi sawah saat ini cukup bervariasi antar wilayah meskipun berbagai acuan telah disediakan oleh Kementan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk itu, agar penggunaan pupuk menjadi lebih efektif dan efisien maka harus didasarkan pada status kesuburan tanah dan kebutuhan hara tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tanaman padi varietas unggul baru seperti Inpari 42, Inpari 45, padi hibrida, tentu membutuhkan unsur hara lebih tinggi dibandingkan padi varietas lokal yang tingkat produktivitasnya rendah.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mengetahui secara cepat tingkat kesuburan tanah di suatu wilayah dapat digunakan alat uji PUTS.  Selain lebih cepat, juga dapat menghemat biaya dan waktu karena PUTS dapat digunakan secara langsung di lapangan dan tidak perlu dibawa ke laboratorium kimia tanah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pupuk yang beredar secara komersial di kios-kios pupuk saat ini sangat beragam jenis dan kualitas mutunya, antara lain karena tidak sesuai dengan label dalam kemasan karung. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 Selain petani akan rugi secara finansial juga rugi karena tidak mendapatkan hasil panen sesuai yang diharapkan.  Untuk itu, kepada para peserta bimtek diperkenalkan alat uji pupuk an-organik secara cepat di lapangan yang dinamakan PUP. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan menggunakan sarana produksi berupa pupuk yang tepat jenis, mutu dan dosis diharapkan produktivitas tanaman dapat meningkat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Contoh tanah yang akan dianalisis menggunakan PUTS harus mewakili areal lahan yang akan diberikan rekomendasi pupuknya, untuk itu diberikan contoh cara pengambilan contoh tanah yang baik dan benar.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya contoh tanah tersebut akan diuji kadar N, P, K dan pH dengan PUTS.  Secara prinsip, cara kerja perangkat ini adalah mengekstrak dan mengukur kadar hara di dalam tanah.  Besarnya nilai hara yang dikandung dikelompokkan menjadi kelas Rendah, Sedang dan Tinggi. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan data tersebut, selanjutnya ditetapkan rekomendasi pupuk N, P, K untuk tanaman padi sawah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Diskusi hangat antara para penyuluh meramaikan acara Bimtek, para peserta menyambut baik penggunaan alat PUTS dan PUP ini karena diyakini akan dapat memberikan anjuran pemupukan kepada para petani dengan lebih efektif dan efisien sesuai dengan hasil yang diharapkan dan disisi lain pupuk yang akan digunakan bukan merupakan pupuk yang palsu atau tidak sesuai dengan label kemasan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Melalui Bimtek Pengelolaan Kesuburan Tanah, diharapkan BPP dapat menjalankan perannya sebagai pusat pembelajaran bagi penyuluh dan petani dalam rangka meningkatkan kompetensinya, sehingga para penyuluh dapat mengindentifikasi kesuburan tanah dan menetapkan dosis rekomendasi pupuk untuk padi sawah di masing-masing wilayah kerjanya, agar produktivitas tanah dan tanaman dapat meningkat untuk mendukung tercapainya cita-cita Menteri Pertanian SYL dalam  upaya  mencukupi kebutuhan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia dan mensejahterakan petani.(DYN)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Kementan Terus Dorong Pengembangan Ubi Jalar Berbasis Korporasi, Sejahterakan Petani di Karanganyar

Kementan Terus Dorong Pengembangan Ubi Jalar Berbasis Korporasi, Sejahterakan Petani di Karanganyar

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP), Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi), melakukan Gerakan Tanam (Gertam) ubi jalar di Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, bersama dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Karanganyar, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar, Babinsa, Kepala […]

Meriah Antusias Petani, Mentan SYL Pimpin Langsung Pembuatan Biosaka di Batola

Meriah Antusias Petani, Mentan SYL Pimpin Langsung Pembuatan Biosaka di Batola

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memimpin langsung pembuatan Elisitor Biosaka bersama petani, penyuluh, Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Kepala Dinas Pertanian Provinsi di Kalimantan Selatan, aparat TNI dan Polri. Demonstrasi pembuatan Biosaka yang disambut meriah petani ini bertujuan menggelorakan pertanian berkelanjutan sehingga petani tidak bergantung lagi pada pupuk kimia, apalagi menghadapi […]

Mentan SYL Dorong Kalsel Antisipasi Dampak El Nino untuk Penopang Pangan Nasional

Mentan SYL Dorong Kalsel Antisipasi Dampak El Nino untuk Penopang Pangan Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus memacu pemerintah daerah untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrem kekeringan (El Nino) agar tidak berdampak terhadap penurunan produksi pangan. Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) salah satu lumbung pangan nasional menjadi perhatian serius Kementerian Pertanian (Kementan) untuk dilakukan pengawalan dan didorong menerapkan berbagai program terobosan yang operasional. […]

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta jajaran kerjanya segera turun tangan membantu pemulihan warga di dua distrik Puncak Papua dalam menghadapi krisis kesehatan seperti diare akibat cuaca ekstrem. Menurut SYL, pemulihan harus dilakukan secara cepat dengan mengawal bantuan pangan serta mendorong masyarakat setempat untuk bercocok tanam. “Saya minta semua turun tangan […]

Mentan SYL Tinjau Langsung Panen dan Tanam Padi di Barito Kuala

Mentan SYL Tinjau Langsung Panen dan Tanam Padi di Barito Kuala

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau langsung panen raya dan tanam padi di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (11/8/2023). Kelompok Tani (Poktan) Amanah, Gapoktan Wina Kencana di Desa Sungai Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, tak menyangka jika panen mereka kali ini dikunjungi langsung oleh Mentan. […]

El Nino Mengancam, Ekspor Bawang Merah Tetap Jalan

El Nino Mengancam, Ekspor Bawang Merah Tetap Jalan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas 4 kontainer atau 96 ton bawang merah dengan tujuan Thailand. Ekspor ini diperkirakan memiliki nilai transaksi sebesar $232.000 US atau sekitar Rp 3,4 miliar. Volume dan nilai tersebut merupakan bagian dari total komitmen sebanyak 3.360 ton atau setara 120 kontainer dengan nilai transaksi mencapai Rp 117 miliar […]

Mitigasi El Nino, Mentan SYL Panen Padi dan Gerakan Tanam Padi di Barito Kuala

Mitigasi El Nino, Mentan SYL Panen Padi dan Gerakan Tanam Padi di Barito Kuala

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen raya padi sekaligus pencanangan tanam 1.000 hektar per kabupaten se-Kalimantan Selatan di Kabupaten Barito Kuala. Selain itu menggelorakan penggunaan pupuk organik dengan elisitor Biosaka yang dapat dibuat sendiri petani untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrem yang menyebabkan kemarau panjang (El Nino). “Pertanian adalah sektor […]

Mentan SYL Ke Petani Ogan Ilir “Biosaka Ini Sederhana Namun Luar Biasa”

Mentan SYL Ke Petani Ogan Ilir “Biosaka Ini Sederhana Namun Luar Biasa”

Pilarpertanian – Penerapan teknik ‘Biosaka’ dalam penanaman komoditas strategis seperti padi dan jagung kian masif. Para petani sudah banyak yang merasakan manfaat dari pengaplikasian Biosaka. Mentan Syahrul Yasin Limpo terus gencar mensosialisasikan Biosaka. Kali ini dalam kunjungannya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Mentan SYL demikian akrab dipanggil kembali memimpin demonstrasi pembuatan Elisitor Biosaka bersama […]

Rangkul Stakeholder Terkait dan Praktisi Thailand dan Jepang, Indonesia Targetkan Produksi Anggur 20.380 ton pada 2030

Rangkul Stakeholder Terkait dan Praktisi Thailand dan Jepang, Indonesia Targetkan Produksi Anggur 20.380 ton pada 2030

Pilarpertanian – Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto membuka acara FGD Pengembangan Table Grape di BSD City, Jumat (11/8). Tangerang Selatan sendiri terkenal sebagai lokasi percontohan anggur. Pada 2023, Ditjen Hortikultura memfasilitasi Kota Tangerang Selatan berupa 1 unit Green House anggur seluas 200 m2 dan pengembangan kawasan percontohan anggur seluas 1.000 m2. “Anggur merupakan buah yang […]