Demi Kemandirian Pangan, Gerakan Cinta Pangan Lokal Harus dengan Inovasi
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Demi Kemandirian Pangan, Gerakan Cinta Pangan Lokal Harus dengan Inovasi

Pilarpertanian - Pilar – Guna meningkatkan minat dan kecintaan terhadap pangan lokal, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Pangan Lokal Fiesta di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Kampus Pertanian Cimanggu, Bogor pada Rabu (7/11). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang diwakili oleh Kepala Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Muhammad Syakir dalam sambutannya mengharapkan bisa mendorong penganekaragaman pangan lokal sekaligus meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tak ingin sekedar seremoni, Kementan mendorong kegiatan tersebut menjadi ajang peluncuran Model Agroindustri Pangan Lokal sekaligus menyebarluaskan inovasi Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) dalam pengembangan pangan lokal. “Inovasi teknologi yang sudah dikembangkan untuk mengangkat pangan lokal dapat dikenal lebih luas, serta membuka pintu gerbang komersialisasi produk pangan lokal untuk dapat segera dihilirisasi oleh pihak swasta dan daerah potensial,” kata Syakir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu inovasi yang didorong pada Pangan Lokal Fiesta kali ini adalah penerapan inovasi untuk mengangkat pangan lokal potensial agar mampu menjadi alternatif pengganti terigu. Hal ini penting, mengingat ketergantungan masyarakat terhadap terigu semakin meningkat dari tahun ke tahun, padahal baku terigu yang selama ini digunakan adalah gandum yang bukan bahan baku lokal dan tidak dikembangkan di Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Data statistik menunjukkan kenaikan konsumsi terigu dalam 10 tahun terakhir, dari 15,5 Kg/kapita/tahun pada tahun 2008 menjadi 25 Kg/kapita/tahun pada tahun 2018, atau meningkat 1 Kg/kapita setiap tahunnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tanpa inovasi mengembangkan pangan lokal untuk mengganti terigu, tentu akan membuat beban devisa negara semakin meningkat karena bahan bakunya harus impor. Pengembangan agroindustri dengan bahan baku pangan lokal menjadi ujung tombak peningkatan nilai tambah proses dan produk,” terang Syakir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Syakir menjelaskan bahwa berbagai teknologi pengolahan dengan memanfaatkan pangan lokal sebagai bahan baku pangan pokok ataupun kudapan kini sudah banyak dihasilkan. Beberapa teknologi tersebut diantaranya modifikasi tepung atau pati baik secara fisik, kimia maupun biologis. Inovasi teknologi dengan penggunaan adaptif formulasi produk mampu menghasilkan tingkat substitusi terigu diantaranya yaitu: roti 10-20 persen, mie 10-30 persen, cake 50-100 persen, dan kue kering serta cookies 100 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sinergi Terapkan Teknologi untuk Pangan Lokal
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Potensi pengembangan pangan lokal masih sangat luas jika menilik ragam komoditas yang ada di Indonesia. Apalagi, Indonesia merupakan negara terbesar ke dua di dunia dalam keragaman hayati, yang banyak memiliki berbagai sumber daya lokal yang bisa dikembangkan sebagai pangan pokok.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hutan sagu Indonesia, misalnya merupakan yang terbesar di dunia mencapai 5,5 juta hektare atau mendekati 85 persen populasi sagu dunia. Begitu juga, tanaman sorghum sangat hemat air dan bisa tumbuh dengan baik, terutama di daerah kering berbatu seperti di NTT. Sayangnya potensi ini belum dikembangkan dengan baik,” jelas Syakir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Potensi lain adalah ubi kayu dan jagung, serta berbagai tanaman lain seperti hanjeli, garut, ganyong, talas, sukun yang dulunya pernah menjadi sumber pangan di sebagian masyarakat Indonesia namun kini terpinggirkan oleh konsumsi beras dan terigu yang semakin meningkat. Kampanye cinta pangan lokal menurut Syakir tidak bisa lagi dengan cara konvensional, tapi harus dengan terobosan teknologi dan pengembangan agroindustri pangan lokal mulai dari hulu hingga hilir. “Perlu Sinergi semua pihak untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pangan lokal sehingga optimal dan layak dikembangkan secara lebih luas,” jelas Syakir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mempercepat hilirisasi inovasi pengolahan pangan lokal tersebut, Balitbangtan menggandeng beberapa Pemerintah Daerah yang merupakan sentra produksi ataupun sentra konsumsi pangan lokal membangun Model Agroindustri Pangan Lokal, diantaranya di Cimahi (berbasis ubi kayu); Sumedang (berbasis hanjeli); Demak (berbasis sorgum); Palopo, Maluku Tengah, Sorong dan Jayapura berbasis sagu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dalam pengembangan Model Agroindustri Pangan Lokal tersebut, Balitbangtan harus menyiapkan line proses pengolahan mulai dari bahan baku hingga menjadi tepung dan produk olahannya seperti berasan, mie dan produk turunan lainnya,” pinta Syakir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain Launching Model Agroindustri Pangan Lokal, acara tersebut juga menghadirkan promosi makan mie nusantara bagi 1000 anak sekolah dan 400 tamu undangan. Mie nusantara tersebut terbuat dari sagu, hanjeli, sorghum, jagung, dan ubi kayu akan disajikan menjadi hidangan favorit semua masyarakat yaitu bakso.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agenda lainnya adalah Talkshow dengan tema “Industrialisasi Sumber Karbohidrat Lokal untuk Substitusi Beras dan Terigu” dengan menghadirkan pembicara dari Komisi IV DPR RI, Kepala Balitbangtan sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi), Wakil Bupati Maluku Tengah serta sejunlah pelaku industri pangan lokal, antara lain PT Maxindo Karya Anugerah, PT. Sampoerna Agro Tbk, CV. Agro Nirmala Sejahtera.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada acara tersebut juga akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Balitbangtan dengan sejumlah pihak baik Pemerintah Daerah, Asosiasi Pesantren, serta pihak swasta untuk program penganekaragaman pangan lokal dan penerapan inovasi teknologi yang telah dikembangkan. Kegiatan ini juga paralel dengan pembukaan Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional Peragi serta Agro Inovation Fair on the Spot.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Konsep pengembangan dan jejaring yang optimal, akan mampu menghasilkan suatu bentuk langkah kongkrit dalam menekan tingkat ketergantungan produk impor, melalui optimasi pengembangan pangan lokal,” tutup Syakir.( RS).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Kementan, BRIN dan Peragi Teken MoU Akselerasi Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol

Kementan, BRIN dan Peragi Teken MoU Akselerasi Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjen Perkebunan) menyelenggarakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan MoU dengan Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi). Kerja sama ini dimaksudkan untuk percepatan swasembada gula dan sebagai upaya mendukung produksi dan produktivitas komoditas tebu dan penyediaan bioetanol sesuai dengan Perpres 40 Tahun […]

BPS: Ekspor Pertanian Naik 61,91 Persen Disaat Sektor Lainnya Mengalami Penurunan

BPS: Ekspor Pertanian Naik 61,91 Persen Disaat Sektor Lainnya Mengalami Penurunan

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan nilai ekspor sektor pertanian pada Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 16,91 persen (YonY) jika dibandingkan nilai ekspor pada Februari tahun sebelumnya. Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa salah satu penyumbang dari kenaikan tersebut adalah subsektor perkebunan khususnya CPO kelapa sawit dan juga turunannya. “Secara tahunan […]

Dalam Raker DPR, Mentan Pastikan Tambahan Pupuk Sudah Disetujui

Dalam Raker DPR, Mentan Pastikan Tambahan Pupuk Sudah Disetujui

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan penambahan pupuk subsidi dari yang tadinya 4,7 juta menjadi 9,55 juta sudah mendapat persetujuan dari semua pihak, termasuk dari hasil rapat terbatas DPR maupun dari Kementerian Keuangan. Hanya saja, kata Mentan, petani perlu bersabar karena saat ini Surat Keputusannya belum dikeluarkan. “Ini kabar baik untuk petani […]

Stabilkan Harga, Mentan Amran Gandeng Pabrik Pakan Maksimalkan Penyerapan Jagung Petani

Stabilkan Harga, Mentan Amran Gandeng Pabrik Pakan Maksimalkan Penyerapan Jagung Petani

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menggelar rapat dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Satgas Pangan dan Pemerintah Daerah untuk memastikan harga jagung tetap stabil di tengah panen raya. Untuk memastikan harga jagung, Kementan dan para mitra yang terkait sedang merencanakan kebijakan yang perlu diambil. “Pertama […]

Tampil All Out di Hadapan DPR, KTNA Apresiasi Kegigihan Mentan Amran Perjuangkan Nasib Petani

Tampil All Out di Hadapan DPR, KTNA Apresiasi Kegigihan Mentan Amran Perjuangkan Nasib Petani

Pilarpertanian – Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengapresiasi kegigihan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani. Salah satunya pernyataan Mentan pada raker Komisi IV DPR RI yang berbicara all out terkait penambahan pupuk subsidi. Bagi Yadi, semua paparan dan pernyataan Mentan adalah cermin dari sosok pemimpin masa […]

Mentan Amran Stop Impor Cegah Harga Jagung Petani Jatuh

Mentan Amran Stop Impor Cegah Harga Jagung Petani Jatuh

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan pihaknya tidak segan untuk menghentikan impor jagung bila langkah itu diperlukan untuk mencegah harga jagung petani jatuh. Menurutnya, impor semestinya menjadi opsi terakhir dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak nasional. Apalagi selama petani lokal mampu menyediakan kebutuhan jagung untuk pakan, semestinya opsi paling utama adalah menyerap jagung petani […]

Panen Raya di Jatim Melimpah, Pastikan Kebutuhan Ramadhan Aman

Panen Raya di Jatim Melimpah, Pastikan Kebutuhan Ramadhan Aman

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memastikan produksi padi tahun ini dalam kondisi yang melimpah. Diperkirakan, luas panen pada Maret dan April 2024 mencapai 928.105 hektare dengan produksi periode Januari-April mencapai 5,219 juta ton gabah kering giling (GKG) atau jika dikonversi ke beras bisa mencapai 3,346 juta ton. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan […]

Setiap Hari Panen, Kabupaten Tanah Laut Siap Penuhi Beras Nasional

Setiap Hari Panen, Kabupaten Tanah Laut Siap Penuhi Beras Nasional

Pilarpertanian – Para petani di Desa Handil Birayang Atas, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut menggelar panen raya padi hasil produksi tahun 2023. PJ Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman mengatakan varietas yang digunakan dalam pertanaman ini adalah varietas lokal siam cantik yang memiliki produksi tinggi sebesar 7 hingga 8 ton per hektare. “Karena produksinya tinggi, […]

Harga Anjlok, Mentan Amran Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Segera Serap Jagung Petani

Harga Anjlok, Mentan Amran Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Segera Serap Jagung Petani

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendesak Perum Bulog dan para pengusaha pakan yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) untuk segera menyerap jagung petani. Menurut Amran, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Bulog dan para pengusaha untuk membantu para petani agar mendapat kepastian atas penyerapan. “Saya mau katakan kita tidak […]