Di Tengah Pandemi, Petani Kulonprogo Rintis Bawang Merah Ramah Lingkungan
Foto : Panen Bawang Merah Ramah Lingkungan oleh Petani Kulon Progo

Di Tengah Pandemi, Petani Kulonprogo Rintis Bawang Merah Ramah Lingkungan

Pilarpertanian - Gedor Horti atau Gerakan Mendorong Produksi, Meningkatkan Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura merupakan program strategis jangka panjang Direktorat Jenderal Hortikultura.


Gedor Horti dilaksanakan menggunakan pendekatan pengembangan kawasan hortikultura yang berdaya saing. Caranya melalui penggunaan benih bermutu, pendampingan budi daya, pengawalan dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), penguatan kelembagaan tani, penyiapan sarana pascapanen, dan pembentukan pasar tani/pasar lelang.


Salah satu yang tengah digenjot adalah budi daya bawang merah ramah lingkungan.


Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam keterangannya, Rabu (5/8) menyatakan dukungannya terhadap upaya produksi bawang merah ramah lingkungan.



“Pasar global menuntut produk hortikultura yang berkualitas dan aman konsumsi. Preferensi konsumen sudah mulai mempertimbangkan bagaimana proses produk dihasilkan. Oleh karena itu, budi daya ramah lingkungan menjadi suatu keharusan,” ujar Anton.


Menurut Anton, ini sebagaimana arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menuntut sektor pertanian tetap berproduktif di tengah pandemi Covid-19. Hal itu juga berlaku bagi petani bawang merah.


“Walau dalam kondisi pandemi Covid-19, pertanian harus maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah soal pangan,” tegas Mentan.


Kulon Progo Siap Kembangkan Bawang Merah Ramah Lingkungan


Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten sentra bawang merah di Provinsi DI Yogyakarta. Beberapa kecamatan sentra bawang merah yaitu Kecamatan Sentolo, Panjatan, Lendah, Wates dan Galur.


Aris Nugroho, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, menyampaikan bahwa Tahun 2020 Kabupaten Kulon Progo menargetkan lahan bawang merah seluas 700 hektar.


“Sampai dengan bulan Juni, luas tanam bawang merah sudah mencapai 308 hektar. Pada tahun 2019, produksi bawang merah di Kabupaten Kulon Progo mencapai 6.135 ton dengan luas areal tanam seluas 616 hektar,” jelas Aris.


Lebih lanjut Aris mengatakan, untuk mendukung program tersebut, selain perluasan, pihaknya juga akan mengintensifkan pembinaan dan pengawasan terhadap proses penanaman bawang merah, termasuk penerapan budidaya bawang merah ramah lingkungan.


Sri Hartati, PPL Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo menyampaikan bahwa petani bawang merah di Kecamatan Lendah baru mulai merintis budi daya ramah lingkungan di tahun 2020 ini. Total luas lahan bawang merah di Kecamatan Lendah ada 20 hektar dan sekitar 20% atau 4 hektar mulai merintis budi daya ramah lingkungan di Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo.


“Kelompok tani bawang merah yang baru merintis penerapan budidaya ramah lingkungan adalah Kelompok Tani Setyo Tuhu di Dusun Bonosoro Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta,” pungkas Sri.


Senada dengan pernyataan Sri, Ngadiran, Petugas Pengendali OPT (POPT) Kabupaten Kulon Progo menjelaskan, penerapan budi daya bawang merah ramah lingkungan baru dirintis dengan memasang likat kuning dan feromon sex. Untuk monitoring dan menekan populasi hama ulat bawang dipasang perangkap feromon sex sebanyak 20 buah per ha.


“Termasuk mengaplikasikan pupuk organik pada pemupukan dasar dan menanam tanaman refugia di sekitar lahan untuk meningkatkan jumlah musuh alami, terutama parasitoid dan predator pada pertanaman,” jelas dia.


Produktivitas bawang merah Kelompok Tani Setyo Tuhu dapat mencapai 15 ton per ha. Saat ini, harga bawang merah basah di tingkat petani sekitar Rp. 15.000 per kg. Dengan bermodalkan biaya produksi sekitar Rp. 100 juta per ha, petani dapat mengantongi keuntungan sekitar Rp. 125 juta per ha.


“Sampai saat ini OPT yang menyerang tanaman bawang merah hanya ulat bawang (Spodoptera exigua) dengan tingkat serangan yang masih ringan dan masih dapat dikendalikan dengan pengendalian “cap jempol” atau pengendalian secara mekanik yang dilakukan dengan cara mengumpulkan kelompok telur dan larva S. exigua (pembutitan) lalu memusnahkannya yang dilakukan pada umur 7 – 35 hari setelah tanam,” jelas Ngadiran lebih lanjut.


Sri Wijayanti Yusuf, Direktur Perlindungan Hortikultura, dalam arahannya menyampaikan, “Saya merekomendasikan kepada seluruh petani untuk mengaplikasikan agens pengendali hayati, pestisida nabati, likat kuning, feromon dan penanaman refugia dalam pengendalian OPT, serta selalu melakukan monitoring pada pertanaman bawang merah. Dengan demikian, serangan OPT dapat dikendalikan dan tidak sampai mengganggu produksi dan mutu produk bawang merah,” bebernya.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Menhan: Amran Panglima Pangan

Menhan: Amran Panglima Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang dinilainya bekerja cepat dan turun ke lapangan langsung untuk menyelesaikan berbagai masalah di sektor pertanian. “Kita butuh banyak pemimpin yang lebih cepat bertindak seperti Pak Mentan. Rasanya dengan gaya kepemimpinan beliau seperti ini, kita perlu memberi gelar baru baginya. Saya […]

Genjot Produksi, Mentan Amran Beri Pembinaan 5.000 Penyuluh dan Petani di Sumbawa

Genjot Produksi, Mentan Amran Beri Pembinaan 5.000 Penyuluh dan Petani di Sumbawa

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran melakukan pembinaan terhadap petani, peternak dan penyuluh pertanian sebanyak 5.000 orang sekaligus menyerahkan bantuan di Kabupaten Sumbawa, NTB. Mentan Amran menekankan tujuan kegiatan pembinaan ini mengingat pentingnya peran petani, peternak dan penyuluh sebagai ujung tombak kemajuan pertanian di Indonesia sehingga produksi pertanian tahun 2024 hingga ke depannya semakin […]

Wakil Bupati Gunungkidul: Mentan Amran ke Yogyakarta Petani Termotivasi

Wakil Bupati Gunungkidul: Mentan Amran ke Yogyakarta Petani Termotivasi

Pilarpertanian – Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam gerakan mempercepat tanam padi di wilayah Yogyakarta. Baginya, kehadiran Mentan Andi Amran beberapa waktu lalu terbukti mampu memotivasi petani yang tengah berproduksi. “Kehadiran Bapak Menteri sangat memotivasi petani dalam berproduksi. Mereka kini termotivasi dan lebih giat dalam melakukan akselerasi tanam. Saya […]

Inspiratif, P4S Sarongge Olah Sampah Jadi Berkah

Inspiratif, P4S Sarongge Olah Sampah Jadi Berkah

Pilarpertanian – Pertanian memiliki banyak sektor yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan uang. Hal ini dibuktikan P4S Sarongge yang berada Desa Ciawigajah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cirebon. Lembaga yang meraih Sertifikasi Klasifikasi P4S sebagai P4S Kelas Pratama ini sukses mengolah sampah menjadi berkah. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pertanian adalah sektor yang sangat menjanjikan jika ditekuni dengan […]

Menhan dan Mentan Dielu-elukan 60 Ribu Petani dan Peternak Se-Jawa Barat

Menhan dan Mentan Dielu-elukan 60 Ribu Petani dan Peternak Se-Jawa Barat

Pilarpertanian – Kehadiran Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendapatkan sambutan meriah dari para petani dan peternak berbagai wilayah Jawa Barat yang menjadi peserta kegiatan Gerakan Peningkatan Produksi Pertanian Nasional Melalui Peningkatan Peran Kelompok Tani dan LMDH Se-Provinsi Jawa Barat, di Kab. Sumedang, pada Selasa, 30 Januari 2024. Diperkirakan sekitar 60 […]

Wamentan Optimis Indonesia Menjadi Produsen Suplemen Pakan Ternak Dunia

Wamentan Optimis Indonesia Menjadi Produsen Suplemen Pakan Ternak Dunia

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi melepas produk ekspor Suplemen Pakan Ternak dan Pakan Ternak Ke negara Jepang dan Vietnam, produk tersebut berasal dari PT. Nutricell Pacific, di Serpong Kabupaten Tangerang Selatan (29/01). “Indonesia berpotensi menjadi produsen pakan ternak, salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha agar aktif mencari peluang pasar internasional” […]

BPS Catat NTP Januari Capai 118,27, Kesejahteraan Petani Meningkat

BPS Catat NTP Januari Capai 118,27, Kesejahteraan Petani Meningkat

Pilarpertanian – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Widyasanti melaporkan dua komoditas pertanian nasional, padi dan jagung sukses menjadi pemicu utama kenaikan Nilai Tukar Petani atau NTP di bulan Januari 2024. Diketahui, NTP Januari tahun ini tercatat sebesar 118,27 atau naik 0,43 persen. “NTP pada Januari tercatat sebesar 118,27 atau naik 0,43 persen jika dibandingkan […]

Kecam Tom Lembong yang Sok Paham Food Estate, Sekjend Pemuda Tani: Pangan Soal Hidup Matinya Bangsa

Kecam Tom Lembong yang Sok Paham Food Estate, Sekjend Pemuda Tani: Pangan Soal Hidup Matinya Bangsa

Pilarpertanian – Sekjend Pemuda Tani Indonesia, Suroyo yang juga mantan Ketua Umum Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) menjawab berbagai komentar miring terkait program Food Estate Kalteng. Suroyo juga merespon keras pernyataan mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong, yang menyebutkan Food Estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, mengalami kegagalan. Padahal, pengembangan food estate di Kalteng termasuk […]

Miliki Lahan Sawah Luas, Mentan Amran Yakin Lombok Tengah Bisa Jadi Lumbung Pangan Nasional

Miliki Lahan Sawah Luas, Mentan Amran Yakin Lombok Tengah Bisa Jadi Lumbung Pangan Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan melihat luas lahan yang ada di Lombok Tengah, NTB mampu mendorong percepatan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Mentan Amran mencatat, dengan luas baku sawah yang cukup luas, itu akan sangat mendorong pertumbuhan pangan Indonesia, khususnya di Lombok Tengah. “Saya datang ke sini untuk melihat langsung, meyakinkan bahwa […]