Dukung Kementan, Gubernur NTT Panen Padi Di Desa Manusak
Foto : Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat Melakukan Panen Padi dan Tanam Jagung Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Kawasan Persawahan Kalidoki, Desa Manusak, Kabupaten Kupang, NTT.

Dukung Kementan, Gubernur NTT Panen Padi Di Desa Manusak

Pilarpertanian - Dengan penuh semangat, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, melakukan panen padi dan Tanam Jagung Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Periode Tanam bulan April-September di kawasan persawahan Kolidoki Desa Manusak, Kabupaten Kupang, dengan luasan lahan potensial 800 hektar.


Program TJPS ini bertujuan untuk meningkatkan luas tanam jagung, meningkatkan produksi dan produktivitas, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, memanfaatkan musim kemarau untuk berproduksi, meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi petani, serta menurunkan tingkat kemiskinan.


Gubernur Viktor dalam sambutannya menekankan tentang kerja kolaborasi, kerja di luar kemampuan manusia, manajemen pengelolaan air untuk setiap musim tanam sehingga terwujudnya Tanam, Jaga dan Panen. “Kerja diatas 800 hektar, jangan kerja lamban dan biasa-biasa saja, kalau tidak kita gagal “ ungkap Viktor. Menurutnya, para pemimpin daerah haruslah benar-benar turun ke lapangan sebagai tokoh yang tangguh dan benar-benar perduli seperti di Sumba Tengah” lanjutnya.


Selanjutnya Viktor menegaskan, alat pertanian dilarang diberikan ke petani, karena para petani butuh lahannya dikelola dan ditanam. Untuk itu, sistemnya brigade, lahan dan petani dimana siap, alsintan turun disitu, kebijakan ini diterapkan untuk mewujudkan keadilan bagi para petani di NTT,” pungkas Viktor.



“Kalau panen artinya tanamnya bagus dan jaganya bagus, tapi saat tanam kita perlu skenario terbaik, misalkan Oktober-Maret kelebihan air dan April-September itu kekurangan air maka kita mesti analisa manajemen pengelolaan air agar kita tidak gagal pada kesalahan yang sama,” lanjut Viktor.


Viktor juga menjabarkan terkait dengan Program TJPS bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan pangan, melainkan juga untuk pergerakan ekonomi menuju skala industri. “Untuk menanam jagung sebanyak ini bukan saja untuk makan melainkan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok industri pakan ternak, kita mesti menyiapkan rantai pasok di daerah ini karena uang yang keluar dari NTT untuk pembelian pakan ternak, setiap tahun sebanyak Satu Triliun lebih,” ungkap Gubernur Viktor.


Sementara itu, Bupati Kupang, Korinus Masneno, dalam sambutannya menyatakan siap berkolaborasi antar Program Kabupaten, Revolusi 5P dengan Program Pemprov yakni TJPS. “Ditempat ini potensinya 800 hektar baru dikelola 160 hektar untuk padi, segera kami berikan bantuan bibit dan pupuk sebagai program kami Revolusi 5P, namun senang hati juga TJPS masuk di wilayah ini untuk optimalisasi lahan seluas 800 hektar”, ujarnya.


Rektor Universitas Nusa Cendana, Frederik L. Benu, menyampaikan terkait program TJPS, Undana mendukung penuh pelaksanaannya sebagai wujud kontribusi lembaga pendidikan terhadap pembangunan NTT.


Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan KP, Lecky F. Koli dalam sambutannya menyampaikan terkait rantai nilai, peluang ekonomi bagi masyarakat serta skenario optimalisasi lahan potensial dan air. “Panen 160 hektar di lahan potensial 800 hektar menghasilkan beras 400 ton maka menghasilkan Rp 4 miliar. Di dinas pertanian kami segera menggarap untuk TJPS di lahan ini, segera 800 hektar kita kelola kita panen jagung dalam waktu 100 hari, maka nilai ekonomi dimana proteksi produksi yang dihasilkan 3.000 ton maka petani menghasilkan Rp 90 miliar, kalau kita integrasikan dengan ternak maka dapat lebih meningkatkan pendapatan petani, areal ini kita bisa skenariokan pengelolaan air tanam Padi-Jagung-Kacang dengan memanfaatkan jaringan irigasi Raknamo agar bermanfaat bagi petani,” ungkap Lecky.


Lebih lanjut Lecky menambahkan, pihaknya segera distribusi alsintan, benih, bibit dan pupuk sesuai dengan tahapannya dan SDM Provinsi dari persiapan hingga panen. “Untuk pupuk perlahan kita beralih dari pupuk kimia menuju ke pupuk organik dengan persentase 80:20 persen dan pastinya berkontribusi juga terhadap pertumbuhan ekonomi bagi daerah ini,” jelasnya.


Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Gubernur NTT. “Kami tentunya selalu mendukung upaya pemerintah daerah untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi pangan. Itu sangat penting, komitmen pemimpin menjadi bagian utama keberhasilan program,” jelasnya. Menurut Suwandi, memang diperlukan sinergi antara pusat dan daerah, serta saling mendukung demi kesejahteraan petani. Ada beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan melihat potensi yang ada seperti dengan pengembangan Perluasan areal Tanam Baru, peningkatan indeks pertanaman maupun penangkaran benih.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

3 Penghargaan Dunia Bagi Kementan Berkat Prestasi Sektor Peternakan

3 Penghargaan Dunia Bagi Kementan Berkat Prestasi Sektor Peternakan

Pilarpertanian – Kinerja Indonesia dalam pengembangan peternakan dan kesehatan hewan memperoleh penghargaan dari Badan Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (World Organization for Animal Health/WOAH). Penghargaan pertama dari FAO diberikan kepada Indonesia atas kontribusi dan upaya dalam konservasi dan pengembangan Plasma Nutfah Sapi Bali selama 13 tahun terakhir (2010-2022). Penghargaan […]

Kementan Bersama Komisi IV DPR RI Bersinergi Laksanakan Bimtek Biosaka di Sukabumi

Kementan Bersama Komisi IV DPR RI Bersinergi Laksanakan Bimtek Biosaka di Sukabumi

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus bersinergi dengan Komisi IV DPR RI menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) budidaya tanaman pangan dengan elisitor (biosaka). Ratusan petani yang tergabung dalam kelompok tani, gabungan kelompok tani, serta kelompok wanita tani dari Kec. Cireunghas, Kebon Pedes, Sukaraja dan Cicantayan, Kab. Sukabumi hadir meramaikan kegiatan […]

Dari Boyolali, Mentan SYL Ajak Para Peternak Indonesia Perkuat Hilirisasi

Dari Boyolali, Mentan SYL Ajak Para Peternak Indonesia Perkuat Hilirisasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para peternak Indonesia untuk memperkuat hilirisasi pangan asal ternak sebagai kekuatan utama masa depan bangsa. Demikian disampaikan SYL pada puncak peringatan bulan bukti peternak dan kesehatan hewan ke 187 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. “Saya mau momentum ini menjadi kekuatan kita untuk […]

Sesuai Nama, P4S Sumber Rezeki, Benar Jadi Sumber Rezeki yang Barokah

Sesuai Nama, P4S Sumber Rezeki, Benar Jadi Sumber Rezeki yang Barokah

Pilarpertanian – Keberadaan Pusat Pelatihan Perdesaan Swadaya (P4S) adalah penting sebagai pusat pembelajaran bagi petani yang harus dapat menghadirkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan sektor pertanian. Dengan semangat dari petani, untuk petani dan oleh petani, P4S telah menjadi bagian dari pembangunan pertanian di Indonesia khususnya dalam hal pelatihan secara swadaya dan mandiri dari dan antar petani. Menteri […]

Penyuluh Sahabat Petani, Garda Terdepan Ketahanan Pangan Bangsa

Penyuluh Sahabat Petani, Garda Terdepan Ketahanan Pangan Bangsa

Pilarpertanian – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, melanjutkan safari kerja di DIY dengan mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Sabtu (23/9/2023). Dalam kesempatan ini, Kementerian Pertanian menyebut petani dan penyuluh sebagai sebaik-baiknya manusia. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penyuluh dan petani sebagai garda terdepan dalam […]

Satu Tahun BSIP, Endang Thohari: Hilirisasi Berdampak Besar Terhadap Kesejahteraan Petani

Satu Tahun BSIP, Endang Thohari: Hilirisasi Berdampak Besar Terhadap Kesejahteraan Petani

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari menyambut baik upaya Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan dalam memperkuat hilirisasi produk pertanian. Menurut dia, apa yang dilakukan Kementan bisa berdampak besar terhadap kemajuan dan kesejahteraan petani Indonesia. “Saya menyambut positif kehadiran BSIP sebagai instrumen standarisasi produk hilirisasi. Kebetulan saya lama di litbang jadi […]

Wondis, Keajaiban Coklat Dari Kulonprogo Untuk Kebanggaan Indonesia

Wondis, Keajaiban Coklat Dari Kulonprogo Untuk Kebanggaan Indonesia

Pilarpertanian – Dalam kunjungan kerjanya di DIY, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM pertanian (BPPSDMP) beserta rombongan menyempatkan diri mengunjungi Kelompok Wanita Tani (KWT) Pawon Gendis (WONDIS) di Kulonprogo, Sabtu (23/9/2023). KWT WONDIS yang berada di Kampung Bawang, Kulonprogo, bergerak dalam bidang perkebunan, khususnya pengolahan coklat dan pegagan. Di tempat ini, perhatian Kepala BPPSDMP tersita […]

Transformasi Pertanian Modern, Petani Masa Kini Wajib Terapkan Smart Farming

Transformasi Pertanian Modern, Petani Masa Kini Wajib Terapkan Smart Farming

Pilarpertanian – Masa depan pertanian Indonesia adalah dengan menerapkan smart farming, dengan penerapan hal tersebut akan terjadi efisiensi baik dalam nutrisi, sampai konsumsi air. Smart farming juga menjadi salah satu cara jitu mengantisipasi perubahan iklim ekstrem, sehingga wajib diadaptasi oleh para petani. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, perubahan iklim tidak dapat ditangani dengan cara […]

Berikan Kuliah Umum, Kepala BPPSDMP Kementan Sebut Pemuda Andalan Pertanian Masa Depan

Berikan Kuliah Umum, Kepala BPPSDMP Kementan Sebut Pemuda Andalan Pertanian Masa Depan

Pilarpertanian – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang kembali menggelar Millenial Agriculture (MAF) Volume 4 Edisi 42, Sabtu (23/9), di Gedung Serbaguna Jurusan Pertanian, Yogyakarta. Tema yang diangkat adalah “Membangun Wirausahawan Muda Pertanian”. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan masa depan pertanian ada di generasi milenial. “Banyak hal yang bisa digarap dari pertanian. Oleh karena […]