Dukungan Inovasi dan Kebijakan dalam Pengembangan Kampung Kopi di Kabupaten Kepahiang
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Dukungan Inovasi dan Kebijakan dalam Pengembangan Kampung Kopi di Kabupaten Kepahiang

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Geliat pembangunan di sektor pertanian khususnya tanaman kopi mulai menampakkan eksistensinya. Hal ini dilihat dari keseriusan Pemerintah daerah Kabupaten Kepahiang dalam membangun kawasan kampung kopi di Provinsi Bengkulu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu kawasan yang telah ditetapkan sebagai wilayah pengembangan kopi selain Kabupaten Rejang Lebong. Di Kabupaten Kepahiang, kopi robusta merupakan komoditas unggulan dengan luas areal 53.976 ha dan produksi mencapai 57 ribu ton, bahkan sejak November 2018 sudah terbit sertifikat Indikasi Geografis Kopi Robusta Kepahiang. Tantangan yang harus diatasi adalah rendahnya produktivitas dan mutu kopi, kelembagaan petani yang belum kuat dan belum termanfaatkannya pasar kopi yang luas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk menjawab tantangan tersebut maka pada hari Selasa (30/04/2019) telah dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Dukungan Inovasi dan Kebijakan dalam Pengembangan Kampung Kopi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Kementerian Pertanian di Aula Balai Desa Bogor Baru, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang. Hadir dalam acara tersebut Bupati Kepahiang Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Dr. Ir Fadjri Djufry, M.Si, Kepala BBP2TP Dr. Ir Haris Syahbudin, DEA, Direktorat Perkebunan, Kepala BPTP Bengkulu, Peneliti Ahli Utama dan Profesor riset BBP2TP, Dinas Pertanian Kab. Kepahiang, Dinas Pertanian Kab. Rejang Lebong, Koorluh, Penyuluh, Kelompok Tani, masyarakat komunitas IG, pengusaha kopi, dan akademisi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balitbangtan, dalam sambutannya menyampaikan melalui FGD pengembangan kampung kopi Kabupaten Kepahiang, Balitbangtan akan mendukung hal tersebut sesuai dengan tupoksi dalam hal pendampingan inovasi teknologi, karena Balitbangtan memiliki banyak ahli kopi salah satunya seperti Prof. Rubiyo. Harapan besar beliau kegiatan ini dapat mendorong pengembangan kampung kopi sehingga dapat mendunia. Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pengelolaan kopi harus dibangun agar kopi Indonesia memiliki nilai jual tinggi dan dapat diekspor, sehingga petani kopi dapat memenuhi kuantitas dan kualitas produk kopi yang sesuai dengan standar ekspor. Balitbangtan memberikan dukungan dalam hal pendampingan teknologi, pelatihan, dan bantuan benih untuk pengembangan kampung kopi. Komoditas perkebunan merupakan investasi jangka panjang. Ketersediaan benih unggul sangat dibutuhkan, oleh karena itu BPTP Balitbangtan Bengkulu telah menginisiasi adanya kebun benih induk spesifik lokasi Bengkulu yang ke depannya dapat mendukung penyediaan benih kopi spesifik lokasi dalam rangka mendukung pengembangan kampung kopi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sambutan sekaligus arahan dan pembukaan acara FGD oleh Bupati Kepahiang, menyampaikan bahwa komoditas kopi masuk Kepahiang tahun 1930-an. Kabupaten Kepahiang memiliki klon kopi Sintaro 1, Sintaro 2, Sintaro 3 dan Sehacence yang sudah diklaim sebagai varietas unggul nasional yang berasal dari Kepahiang. Kabupaten Kepahiang juga sudah memiliki Sertifikasi Indikasi Geografis (SIG) untuk kopi Robusta Kepahiang, SIG dimiliki oleh Komunitas SIG Kabupaten Kepahiang. SIG diterbitkan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Luasan perkebunan kopi Robusta yang dimiliki oleh Kabupaten Kepahiang lebih luas dibandingkan dengan luas perkebunan kopi arabika dan keseluruhannya merupakan kopi rakyat. Perkebunan kopi rakyat memiliki kekurangan antara lain perawatan kurang intensif, kurang teknologi budidaya dan pengolahan pascapanen yang masih tradisional. Pemda Kabupaten Kepahiang sudah memiliki MoU dengan Pemprov DKI Jakarta tentang pemasaran kopi. Diharapkan para peserta FGD dapat mengikuti dengan baik sehingga mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai inovasi teknologi kopi yang meliputi perbenihan, pascapanen, dan pemasaran, serta kebijakan pengembangan kampung kopi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peningkatan daya saing kopi harus dilakukan dengan pendekatan sistem dan pola kemitraan. Aspek yang perlu diperhatikan dalam peningkatan daya saing mulai dari penerapan GAP/GMP, penyediaan infrastruktur dan alat pengolah, penyediaan modal, pemasaran, networking, dan rekayasa sosial melalui pembinaan dan pengembangan kelompok tani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kegiatan FGD tersebut, kebijakan dalam usaha pengembangan kampung kopi disampaikan dari Direktorat Perbenihan Perkebunan, Kementerian Pertanian. Strategi yang disampaikan dalam pengembangan perbenihan meliputi sumber benih, teknologi benih, sumber daya manusia, dan kelembagaan. Tahapan kemandirian benih yaitu Identifikasi calon sumber benih, penetapan kebun sumber benih, fasilitas izin usaha perbenihan, penumbuhan dan penguatan kelembagaan. Provinsi Bengkulu termasuk penyumbang 50% total produksi kopi robusta Nasional selain Lampung dan Sumatera Selatan. Hal penting dalam budidaya kopi perlu memperhatikan tanaman naungan, lubang tanam 60 x 60 x 60 cm, pemangkasan dan panen petik merah. Benih ditanam setelah tanaman penaung memiliki intensitas cahaya 30-50%. Sertifikasi benih kopi dapat dibagi menjadi penetapan dan evaluasi Kebun Benih Sumber Kopi. Sertifikasi dapat berupa sertifikasi kopi dalam bentuk biji, polibag, entres dan Somatic Embriogenesis (SE).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pola Kemitraan untuk Peningkatan Daya Saing Kopi melalui Penerapan Teknologi Budidaya dan Pascapanen Indonesia menghasilkan kopi dengan persentase sebagai berikut: robusta sebesar 85%, arabika sebesar 14%, dan excelsa sebesar 1%. Pasar kopi robusta di London dan pasar kopi arabika di New York. Trend pasar kopi global bahwa pertumbuhan produksi kurang dari konsumsi, Pola “Sustainable System” (isu lingkungan dan sosial), Standar mutu lebih ketat (isu keamanan kesehatan) dan Pertumbuhan permintaan kopi spesialti meningkat. Peningkatan daya saing kopi dapat dilakukan melalui networking, pemasaran, permodalan, rekayasa sosial koperasi, poktan (kelembagaan), penerapan GAP, infrastruktur. Kondisi kopi utama Indonesia : dominasi robusta 85%, sistem olah kering (>90%), mutu rendah (grade 4-6:>80%).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Prinsip kemitraan didasarkan pada semangat saling memperkuat dan menguntungkan. Tujuan kemitraan meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha, meningkatkan SDM kelompok mitra, dan peningkatan skala usaha. Pola kemitraan memiliki 4 fase yaitu Fase 0 (Sebelum program) mediator dengan kelompok tani maupun dengan eksportir telah terjadi kontak, tetapi belum terjadi kontak antara kelompok tani dan eksportir, Fase 1 kemitraan antara kelompok tani dan eksportir dimulai, mediator memberi pelatihan GMP, pendampingan pengolahan dan quality control. Fase 2 kemitraan kelompok tani dan eksportir sudah cukup kuat, mediator memberikan supervisi dan konsultasi dan Fase 3 kemandirian dan sustainability program.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara dukungan Inovasi Balitbangtan dalam Pengembangan Komoditas Kopi akan difokuskan untuk mengatasi beberapa masalah seperti masih rendahnya produktivitas dan mutu kopi, kelembagaan petani yang belum kuat, dan belum termanfaatkannya pasar kopi yang luas. Balitbangtan berperan sebagai mediator dalam memperkuat kemitraan tersebut melalui pendampingan peningkatan produktivitas dan mutu kopi petani agar sesuai dengan kriteria mutu ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Langkah-langkah yang diambil adalah dengan melakukan pengembangan dan peremajaan tanaman kopi memakai bahan tanaman unggul, penguatan kelembagaan petani, mempermudah izin usaha dalam pengembangan kegiatan usaha industri, pemasaran serta mempromosikan kopi Kepahiang. Balitbangtan telah membangun kebun entres 11 klon unggul untuk mendukung penyediaan bahan tanam unggul untuk pengembangan kopi di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong. Kebun entres ini juga berpotensi menjadi media pembelajaran bagi petani, penyuluh dan aparat daerah dalam memproduksi benih kopi bermutu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balitbangtan menyampaikan ucapan duka cita bagi saudara-saudara di Kepahiang yang tertimpa bencana alam banjir. Balitbangtan juga menyampaikan simpatinya dalam bentuk penyerahan bantuan sembako kepada para korban melalui pemerintah daerah Kab. Kepahiang. (bs)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Nyoblos di TPS Senayan, Mentan Amran Berharap Program Pertanian di Era Presiden Joko Widodo Tetap Dilanjutkan

Nyoblos di TPS Senayan, Mentan Amran Berharap Program Pertanian di Era Presiden Joko Widodo Tetap Dilanjutkan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berharap program pangan yang sudah berjalan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat dilanjutkan pada pemerintahan yang akan datang. Menurutnya, semua program yang ada saat ini memiliki perkembangan yang sangat cepat dalam sejarah pertanian Indonesia. “Mohon untuk dilanjutkan pembangunan yang sudah bagus ini. Sektor pertanian tumbuh lebih […]

Kunjungi Korban Banjir Demak, Mentan Berikan Bantuan Benih 10.000 ha dan 30 Miliar Sarana Pertanian

Kunjungi Korban Banjir Demak, Mentan Berikan Bantuan Benih 10.000 ha dan 30 Miliar Sarana Pertanian

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat melakukan penanganan banjir yang terjadi di Jawa Tengah. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan total senilai 30 Miliar, dengan rincian benih padi untuk 10.000 hektar, JIT, Asuransi Pertanian (AUTP), Pompa, Combine Harvester dan traktor untuk 3 kabupaten. Kepastian ini disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau […]

Kementan Kucurkan Bantuan Kepada Petani Terdampak Banjir Di Jawa Tengah

Kementan Kucurkan Bantuan Kepada Petani Terdampak Banjir Di Jawa Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap memberikan sejumlah bantuan kepada para petani di Demak, Grobogan dan Kudus yang terdampak bencana banjir. Kementan pun terus bergerak cepat melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk segera bergerak menyusutkan genangan air. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kunjungannya memberikan bantuan total senilai 30 Miliar, dengan rincian benih […]

Jaga Produksi 2024, Kementan Gerak Cepat Tangani Lahan Pertanian Terdampak Banjir di Grobogan

Jaga Produksi 2024, Kementan Gerak Cepat Tangani Lahan Pertanian Terdampak Banjir di Grobogan

Pilarpertanian – Di puncak musim hujan awal tahun 2024 ini, beberapa daerah diguyur hujan lebat sehingga beberapa lahan pertanian di Provinsi Jawa Tengah dilanda banjir. Kabupaten Grobogan adalah salah satu yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Lusi dan Sungai Serang serta jebolnya tanggul Cabean. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan bahwa berdasarkan data per tanggal […]

Kementan Respon Cepat Banjir Di Lahan Pertanian Grobogan

Kementan Respon Cepat Banjir Di Lahan Pertanian Grobogan

Pilarpertanian – Di puncak musim hujan awal tahun 2024 ini, beberapa daerah diguyur hujan lebat sehingga beberapa lahan pertanian di Provinsi Jawa Tengah dilanda banjir. Kabupaten Grobogan adalah salah satu yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Lusi dan Sungai Serang serta jebolnya tanggul Cabean. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan bahwa berdasarkan data per tanggal […]

Kementan Bersama Gempita Genjot Penanaman Jagung di Subang, Jabar

Kementan Bersama Gempita Genjot Penanaman Jagung di Subang, Jabar

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) mengawal jalannya kegiatan gerakan pemuda tani Indonesia (Gempita) yang melakukan penanaman jagung di Desa Gembor, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Nantinya, hasil penanaman tersebut akan diserap langsung oleh perusahaan Internasional sebagai rangkaian dari program CSR. Direktur Pembiayaan Kementan, Indah Megawati mengatakan bahwa kerja sama petani dan pengusaha harus didorong […]

Kementan Mitigasi Bencana Banjir di Lahan Pertanian Grobogan

Kementan Mitigasi Bencana Banjir di Lahan Pertanian Grobogan

Pilarpertanian – Banjir yang melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengakibatkan terendamnya 4.309 hektar sawah. Kementerian Pertanian (Kementan) siap berkoordinasi dengan daerah setempat untuk melakukan mitigasi meredam dampak terjadinya puso. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementan siap membantu proses mitigasi banjir di Grobogan. Menurutnya, Kabupaten Grobogan salah satu wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian […]

Lapor Presiden, Mentan Pastikan Produksi Padi dan Jagung Berjalan Baik

Lapor Presiden, Mentan Pastikan Produksi Padi dan Jagung Berjalan Baik

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan perkembangan produksi tanaman padi dan jagung pada tahun ini berjalan dengan sangat baik. Hal ini karena pemerintah sejauh ini terus melakukan pengairan sawah di pulau dan luar pulau Jawa dengan menggunakan pompa air. Hasilnya, kata Mentan, dari luasan tanaman pada Desember 2023 lalu sudah melebihi target […]

BPS Sebut Lonjakan Panen Bulan Februari-Maret, KTNA Yakin Indonesia Surplus Beras

BPS Sebut Lonjakan Panen Bulan Februari-Maret, KTNA Yakin Indonesia Surplus Beras

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan akan ada lonjakan produksi beras pada Bulan Februari dan Maret 2024 mendatang. Lonjakan tersebut bahkan mencapai angka tinggi, yakni sebesar 6,10 juta ton GKG yang terjadi pada Bulan Maret berikutnya. Diketahui, hasil Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan BPS pada bulan Desember 2023 menunjukkan bahwa produksi gabah pada […]