Efek EWS: Petani Panen Raya, Stok Terjaga
Foto : Direktorat Jenderal Hortikultura Prihasto (kanan) Bersama Dinas Pertanian Terkait Saat Mengunjungi Lahan Penanaman Bawang Merah

Efek EWS: Petani Panen Raya, Stok Terjaga

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kehadiran Early Warning System (EWS) yang notabenenya bisa memantau ketersediaan stok bawang di daerah-daerah, berimbas positif. Terbukti sinergi yang dibangun melalui EWS membuat pasokan dan distribusi bawang lancar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementerian Pertanian dalam hal ini Direktorat Jenderal Hortikultura, bisa dengan optimal mengkoordinasikan sekaligus memantau sentra-sentra komoditas strategis hortikultura.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sistem EWS yang dikembangkan Kementan, merujuk pada data aktual pola tanam dan pola pasokan bawang, sehingga kondisi pasokan bawang 3 bulan kedepan sudah dapat diprediksi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal tersebut sebagaimana arahan dan instruksi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan. Mentan SYL mengingatkan jajarannya untuk menggunakan data yang akurat dalam setiap analisis pengambilan kebijakan penyediaan pangan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Data harus akurat, mengambil kebijakan harus berdasarkan data. Cara mengolah dan menyajikannya pun harus semakin maju dan modern. Cepat namun akurat. Termasuk dalam menghitung perkiraan kebutuhan dan skenario pasokan,” ungkap Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahkan sejak awal kepemimpinannya, Mentan Syahrul langsung melakukan gebrakan Satu Data Pangan dengan menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di Demak, Jawa Timur misalnya, terdapat 2.800 hektare pertanaman bawang merah. Kabupaten ini diketahui menyumbang sekitar 3 persen dari total produksi bawang merah nasional. Sebagai penyangga dan pemasok Jabodetabek harian, total neraca dari kabupaten ini mencapai kurang lebih 4 ribu ton di bulan Januari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan kebutuhan Jabodetabek yang mencapai 13 ribu ton per bulan, Demak mampu memenuhi 30 persennya. Begitupun dengan neraca positif pada Februari sebesar 5 ribu hektare dan 2 ribu hektare di bulan Maret,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Wibowo, sekaligus anggota Satgas Pangan Daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Wibowo menambahkan jika di Demak terdapat 2800 hekatre pertanaman bawang merah. Sementara panen di bulan kemarin mencapai 2.130 hektare di Kecamatan Mijen, Dempet dan Karanganyar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harga juga terpantau normal yaitu Rp 13-5 ribu per kg sedangkan BEP petani Rp 9 ribu. Jadi petani masih mendapat keuntungan,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Produksi bawang lokal mereka surplus hingga 40 ribu ton lebih. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Efendi, menyebut kebutuhan pasar lokal Pati hanya 8 ribuan ton per tahun. Sedangkan produksi mencapai 48 ribu ton atau terdapat surplus 30 ribu ton per tahunnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan produksi yang cukup besar, Pati mampu menopang kebutuhan pasar Jabodetabek melalui pasokan rutin ke Pasar Induk Kramat Jati dan Cibitung tiap harinya,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adapun di Pamekasan, para petani di sana beramai-ramai menanam bawang merah pada puncak musim penghujan. Mereka menerapkan sistem budidaya di luar musim (off season).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Data Januari – Februari tahun lalu, tidak kurang dari 2.000 hektare bawang merah ditanam oleh para petani di Pamekasan. Diperkirakan pada panen 2-3 bulan lagi, atau Maret-April nanti akan memasuki panen raya. Sehingga pasokan menjelang hari raya Idul Fitri yang jatuh pada bulan Mei mendatang, diprediksi aman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Pamekasan, Nolo Garjito mengatakan, data yang sudah dihimpun petugas di lapangan sampai dengan Minggu ke-3 Januari, luas bawang merah sudah mencapai 800 hektare dengan umur tanam 0-25 hari setelah tanam (HST).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penanaman bawang merah di Pamekasan banyak dilakukan pada lahan tegalan, bisa sampai 3 kali setahun untuk lahan yang cukup tersedia air. Bulan Januari-Februari menjadi waktu puncak para petani menanam bawang merah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Paling luas penanaman di Kecamatan Batumarmar. Sekarang ini banyak petani yang sudah olah lahan dan siap tanam. Perkiraan kami, sampai akhir bulan ini saja penanaman sudah mencapai 1.500 hektare. Dari luasan tanam tersebut, kami perkirakan produksi bulan Maret – April mencapai 16 ribu ton. Prediksi kami harga akan stabil pada bulan itu karena sudah banyak panen,” jelas Nolo. (bs)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Memajukan Produk Pangan Lokal, Kementan Adakan Kerja Sama Dengan Hotel

Memajukan Produk Pangan Lokal, Kementan Adakan Kerja Sama Dengan Hotel

Pilarpertanian – Dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, diperlukan langkah-langkah strategis dan operasional untuk memastikan pencapaian keberhasilan melalui produksi dalam negeri. Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan menegaskan upaya hilirisasi perlu dipertajam dengan penguatan industri pengolahan dan pemasaran. Kita tidak boleh lengah dalam melihat kemampuan produksi yang melimpah. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP), Batara […]

Mentan SYL Launching Nursery Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur

Mentan SYL Launching Nursery Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melaunching nursery modern tanaman perkebunan perdana di Kabupaten Cianjur guna memperkuat logistik benih perkebunan nasional. Nursery modern ini didorong mampu memproduksi benih kopi yang diharapkan dapat menyokong penyediaan kebutuhan benih unggul guna mewujudkan Indonesia mandiri benih komoditi perkebunan secara nasional dan kopi Indonesia naik kelas di […]

Mentan SYL Ajak Banten Jadi Kekuatan Baru Pangan Indonesia

Mentan SYL Ajak Banten Jadi Kekuatan Baru Pangan Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat ini tengah gencar mengajak seluruh daerah sentra pangan nasional untuk menghadapi El Nino, salah satunya adalah Provinsi Banten. “Banten saya datangi karena selama 3 tahun terakhir menunjukkan akselerasi baik dan mampu berkontribusi terhadap pangan nasional,” ucap SYL saat memberi arahan pada peserta rakor El Nino di Pendopo […]

Komisi IV DPR RI Bersama Kementerian Pertanian Dorong Kab. Cianjur Percepatan Tanam Dalam Menghaapi El – Nino

Komisi IV DPR RI Bersama Kementerian Pertanian Dorong Kab. Cianjur Percepatan Tanam Dalam Menghaapi El – Nino

Pilarpertanian – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, H. Dedy Mulyadi bersama anggota didampingi Bupati Cianjur, Kementerian Pertanian Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian, Prof. Fadjri Jufri, Ditjen Tanaman Pangan, Bambang Pamuji selaku Sekditjen TP mendampingi komisi IV DPR RI, Senin (17/7/23). Bupati Cianjur menjelaskan bahwa Kabupaten Cianjur merupakan salah satu sentra produksi padi di provinsi […]

Harga Kedelai Naik, Komisi IV DPR Tinjau Lahan Kedelai Di Demak

Harga Kedelai Naik, Komisi IV DPR Tinjau Lahan Kedelai Di Demak

Pilarpertanian – Komisi IV DPR RI Dr. Anggia Erma Rini, M.K.M (Ketua tim/ wk. Ketua KOM.IV/F-PKB), H. Sunarna, S.E., M.Hum (F-PDIP), Maria Lestari, S.Pd (F-PDIP), Firman Soebagyo, S.E., M.H (F-PG), Ir. Panggah Susanto, M.M (F-PG), Teti Rohatiningsih, S.Sos (F-PG) Dr. Azikin Solthan, M.Si (F-GERINDRA), Ir. H. T. A. Khalid, M.M (F-GERINDRA), Ir. Abdullah Tuasikal, M.Si […]

Perkuat Organisasi, BPPSDMP Kementan Lantik Pejabat Fungsional

Perkuat Organisasi, BPPSDMP Kementan Lantik Pejabat Fungsional

Pilarpertanian – Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kinerja dalam menghadapi tantangan di masa depan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melakukan penyegaran kelembagaan. Hal itu juga dilakukan dalam rangka dinamisasi dan pengembangan karier pegawai, agar organisasi dapat bekerja secara optimal. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengembangan SDM pertanian mutlak dilakukan seiring […]

Hadapi El Nino, Kementan Terapkan Aplikasi Teknologi Hemat Air Di Lahan Berpasir

Hadapi El Nino, Kementan Terapkan Aplikasi Teknologi Hemat Air Di Lahan Berpasir

Pilarpertanian – Dampak perubahan iklim telah membawa kerugian di berbagai sektor, termasuk sektor pertanian. Beberapa faktor iklim yang berpengaruh terhadap budidaya hortikultura antara lain curah hujan, suhu udara, kecepatan angin dan kelembaban udara. Dengan adanya informasi prakiraan iklim yang akurat, maka kemungkinan terjadinya gagal panen dapat dihindari dengan cara menyesuaikan sistem budidaya atau manajemen pola […]

Antisipasi Dampak Fenomena El Nino, Mentan SYL Gelar Rakor di Tanah Jawara

Antisipasi Dampak Fenomena El Nino, Mentan SYL Gelar Rakor di Tanah Jawara

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten, Selasa, 18 Juli 2023. Di sana, Mentan melakukan rapat koordinasi bersama jajaran pemerintah Provinsi Banten membahas antisipasi dampak fenomena El Nino. Menurut Mentan, Banten merupakan salah satu wilayah penyangga produk pertanian untuk kebutuhan Jakarta. Oleh karena itu, sektor pertanian harus dipastikan aman […]

Jelang El Nino Mentan Tanam Padi dan Pastikan Ketersediaan Beras Aman

Jelang El Nino Mentan Tanam Padi dan Pastikan Ketersediaan Beras Aman

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan bahwa ketersediaan beras dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem El Nino aman dan tercukupi. Sebagai gambaran, kata dia, saat ini ada kurang lebih 800 ribu hektare yang siap panen di sejumlah daerah sentra. Namun, SYL berharap para petani tetap berproduksi dan langsung melakukan penanaman setelah panen […]