Investor Jepang Tertarik Bisnis Limbah dan Gulma Indonesia
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Investor Jepang Tertarik Bisnis Limbah dan Gulma Indonesia

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menerima kunjungan calon investor Jepang yang ingin mengembangkan produk biomassa dan produk pertanian Indonesia dengan menggunakan teknologi modern.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita sangat senang mendengar paparan dan rencana mereka dalam mengembangkan teknologi industri yang ramah lingkungan,” kata Atase Pertanian Indonesia Nuryanti, Senin (25/3).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut dia, sejauh ini penerapan itu masih menjadi PR besar yang harus segera diselesaikan. Terlebih industri tapioka yang banyak mengandung limbah dan menimbulkan polusi udara serta air.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Nah, dengan investasi mereka kita harapakan tidak ada lagi limbah yang tersisa karena digunakan menjadi bahan baku bioethanol. Apalahi teknologi mereka sudah modern, sehingga ongkos produksi bioethanol akan lebih murah dibanding teknologi konvensional yang ada,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu dalam paparannya, dua petinggi perusahaan Chemical Business Global Kao Corporation yang diwakili Hiroshi Hashimoto dan Takehiro Tsutsumi menyampaikan bahwa hasil riset mereka sejauh ini terbukti mampu menghasilkan enzim serta dapat mengubah onggok ubi kayu menjadi biofuel.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Teknologi ini yang kami tawarkan untuk diterapkan di Indonesia. Terlebih pemanfaatan onggok ubikayu untuk industri di Indonesia belum maksimal. Padahal teknologi ini memiliki nilai tambah yang tinggi,” kata Hiroshi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut dia, perusahaan Chemical sangat tertarik menggandeng mitra sebagai pemasok bahan baku biofuel. Nantinya, pola penerapan itu dilakukan dengan cara menghubungkan industri hilir yang telah siap menjadi mitra pengolah biofuel yang dihasilkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Terus terang, sejauh ini kami kesulitan meyakinkan calon mitra kami untuk bergabung mengolah onggok ini menjadi biofuel. Selama ini mereka jual onggok ke pabrik pakan ternak. Kami tahu investasi ini tergolong baru dan mahal. Tapi, Indonesia akan menjadi lokasi pertama investasi biochemical industry kami. Kami ingin anda meyakinkan mereka untuk menerima kami sebagai mitranya,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Senada dengan Hiroshi, Takehiro Tsutsumi mengaku setuju dengan ide dan gagasan kedua belah pihak ingin mengembangkan teknologi ini. Sebab, kata dia, biofuel adalah bahan baku bio polietilen (green plastic) yang memiliki kinerja ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sejauh ini di dunia sampah plastik menjadi masalah karena menimbulkan polusi di tanah maupun perairan. Tapi, jika mereka setuju, kami telah siap mengolahnya,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Takehiro menegaskan, investasi ini secara keseluruhan bukan hanya bermotif ekonomi, namun juga didorong oleh kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adapun perusahaan yang terlibat dalam investasi ini adalah Purchasing Manager yang bergerak di bidang wewangian dari Tanaman Herbal dan Gulma Kazuma Tabata, perusahaan produsen aneka aroma (flavor) dan wewangian (fragrance) terbesar ketiga di Jepang dengan nilai total asset sebesar ¥341 juta pada tahun 2019, Ogawa Co Ltd.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Takehiro, Ogawa Co Ltd mempunyai anak perusahaan di Indonesia bernama PT Ogawa Indonesia yang berdiri pada tahun 1995 dan berlokasi di Karawang. Produk yang diproduksi di Indonesia merupakan bahan baku wewangian yang memperoleh Halal Assurance System (HAS) untuk produk flavors, flavor powders, emulsion flavors, extracts, dan fragrances.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selain itu PT Ogawa Indonesia juga mengolah produk Kosher (halal) yang lain untuk dipasarkan ke negara-negara di kawasan ASEAN khususnya dan Asia pada umumnya,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Secara garis besar, kata Takehiro, Ogawa Co Ltd bermaksud menjalin kerjasama dengan petani di Indonesia untuk membudidayakan 40 tanaman herbal yang akan diambil kulit atau bunganya guna diekstrak menjadi minyak atsiri sebagai bahan baku wewangian di PT Ogawa Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jenis tanaman yang akam ditanam antara lain Thai lime (jeruk nipis), teratai, cengkeh, jintan, pandan, lada hitam, vetiver, kakao, nilam, serai, davana, kapulaga, ketumbar, Marigold, kenikir, Raspberry (frambos), lavender, mawar, geranium, mint, eceng gondok, sage, rosemary, jeruk nipis besar, hyssop, gaharu, melaleuca alternifolia, kamomil, ylang ylang, jahe, neroli (jeruk), juniper berry, serai wangi, kemangi, galbanum, dan fenugreek.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami mohon dibantu dihubungkan dengan petani di Indonesia. Bibit dan varietas yang digunakan sepenuhnya kami serahkan kepada petani anda. Tapi jika tidak memungkinkan menanam, kami juga bisa membeli produk yang sudah ada. Misalnya jeruk nipis dan kami hanya perlu kulitnya untuk kami ekstrak,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mendengar seluruh paparan mereka, Atase Pertanian Indonesia Nuryanti kembali menjelaskan bahwa jenis tanaman yang diperlukan mereka, sebagian besar adalah tanaman biofarmaka atau herbal yang termasuk hortikultura. Sebagian lagi jenis tanaman penyegar termasuk perkebunan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk jenis biofarmaka kami ada Kontak Bisnis Hortikultura Indonesia (KBHI). Mereka siap bekerja sama dengan mereka. Kami perlu rincian kapasitas produksi, opsi plasma produsen atau pemasok, harga pembelian, dan juga kontrak kerjasama antara pihak Ogawa dan calon mitra,” jawab Nuryanti mengakhiri.(RS)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Mentan Semobil dengan Presiden, Pupuk Subsidi Dipermudah dan Ditambah

Mentan Semobil dengan Presiden, Pupuk Subsidi Dipermudah dan Ditambah

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) semobil dengan Presiden RI, Joko Widodo menuju Alun-Alun Kanjen, Pekalongan. Menggunakan mobil kepresidenan berwarna hitam dengan plat bertuliskan Indonesia, keduanya terpantau menuju acara Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Tiba dan langsung disambut puluhan ribu Petani, Penyuluh, dan Babinsa, Presiden Jokowi menegaskan […]

Ekspor Kapulaga Merupakan Hadiah Ulang Tahun Kabupaten Lumajang ke 768 yang Sangat Membanggakan

Ekspor Kapulaga Merupakan Hadiah Ulang Tahun Kabupaten Lumajang ke 768 yang Sangat Membanggakan

Pilarpertanian – Direktorat Jenderal Hortikultura bekerja sama dengan Kabupaten Lumajang melakukan pelepasan ekspor kapulaga. Kegiatan ini bertepatan langsung dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Lumajang ke 768. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ekspor hortikultura khususnya kapulaga. Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa tanaman obat kita mampu bertanding di ranah internasional,” kata Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam keterangan […]

Peringati Hakordia 2023, Mentan Amran Minta Pegawai Perangi Korupsi Sampai Ke Akarnya

Peringati Hakordia 2023, Mentan Amran Minta Pegawai Perangi Korupsi Sampai Ke Akarnya

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta jajaran kerjanya di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memerangi tindak pidana korupsi sampai ke akar-akarnya. Memerangi korupsi dinilai penting karena saat ini Kementan tengah fokus pada capaian swasembada. Demikian disampaikan Mentan saat menghadiri Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) sekaligus Pembinaan Mental bertema “Sinergi Berantas Korupsi, […]

Cabai Harga Murah, Petani Senang, Masyarakat Gembira

Cabai Harga Murah, Petani Senang, Masyarakat Gembira

Pilarpertanian – Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian melaksanakan pasar murah khusus cabai merah dan cabai rawit. Aksi promosi hortikultura ini sebagai upaya pemerintah menyikapi dampak El Nino yang berimbas pada gejolak bahan pokok khususnya cabai. Aksi ini merupakan perwujudan kerja sama pemerintah bersama champion cabai. Kegiatan ini dilaksanakan serempak selama sepekan mulai 15 – 21 […]

Hadir di Jawa Tengah, Presiden Ajak Petani, Penyuluh dan Babinsa Tingkatkan Produktivitas

Hadir di Jawa Tengah, Presiden Ajak Petani, Penyuluh dan Babinsa Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Setelah melakukan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat dan Kalimantan Tengah, kini Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kegiatan serupa di Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Menko PMK, Menteri Pertanian, Panglima TNI, Anggota DPR RI, DPRD dan DPD, Plt Gubernur Jateng […]

Nanas Asal Desa Jangan-Jangan Sangat Diminati di Pasar Internasional

Nanas Asal Desa Jangan-Jangan Sangat Diminati di Pasar Internasional

Pilarpertanian – Nanas, buah tropis yang kian populer di Indonesia, mengalami pertumbuhan ekspor yang signifikan. Sesuai data BPS RI, produksi nanas Indonesia pada 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Produksi nanas tahun 2020 sebesar 2.447.520 ton, 2021 sebesar 2.886.417 ton dan tahun 2022 sebesar 3.203.775 ton. Data ekspor 2020 sebanyak 6.419,08 ton dan nilai USD 3.803.933,54, […]

Jeneponto Siap Mendukung Pengembangan Padi, Jagung dan Kedelai

Jeneponto Siap Mendukung Pengembangan Padi, Jagung dan Kedelai

Pilarpertanian – Dalam rangka meningkatkan semangat dan kapasitas SDM petani, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menggelar Bimbingan Teknis dalam rangka tanam padi, jagung dan Kedelai di Hotel Binamu, Kab. Jeneponto, pada Senin (11/12/23). Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Kepala bidang (kabid) Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Prov. Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Pertanian Kab. […]

Kementan Dorong Pelaku Usaha Terjun ke Bisnis Pertanian Organik

Kementan Dorong Pelaku Usaha Terjun ke Bisnis Pertanian Organik

Pilarpertanian – Pertanian berbasis organik adalah sistem budidaya tanaman yang memanfaatkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, menghasilkan produk pangan yang sehat, aman dikonsumsi dan bernilai ekonomis tinggi, ramah lingkungan, serta dapat mengurangi biaya produksi dari pembelian pupuk dan pestisida kimia. Dengan semua kelebihan tersebut, pertanian organik memiliki prospek bisnis yang sangat menguntungkan untuk […]

Wamentan Harap Pasuruan Tingkatkan Populasi Sapi Perah lewat KUD

Wamentan Harap Pasuruan Tingkatkan Populasi Sapi Perah lewat KUD

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) turut memberikan dampak pada turunnya produksi susu nasional hingga 30-40 persen. Menurut Wamentan, hal tersebut disebabkan banyaknya populasi sapi yang mati akibat PMK tahun lalu. Hal ini disampaikan saat meninjau peternakan sapi perah yang dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD) […]