Jambi Kini Punya Jeruk Siam, Introduksi Teknologi dari Balitbangtan
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Jambi Kini Punya Jeruk Siam, Introduksi Teknologi dari Balitbangtan

Pilarpertanian - Pilar – Di bulan puasa seperti ini , konsumsi jeruk cukup meningkat karena segarnya sari buah jeruk membasahi kerongkongan untuk menghilangkan dahaga saat berbuka puasa.  Jeruk Indonesia yang berkembang selama ini adalah jeruk siam/keprok dan jeruk besar dengan lokasi sentra yang berbeda. Tapi, umumnya kita mengenal jeruk siam dari Sumatera Utara, Jawa timur dan Kalimantan Barat. Sekarang provinsi Jambi juga memiliki Jeruk Siam. Uniknya jeruk ini berkembang di lahan gambut. Peta pengembangan komoditas dari Kementerian Pertanian, wilayah pengembangan komoditi jeruk sebagian besar memang dikembangkan di luar Jawa. Bahkan luas panen jeruk di luar Jawa menunjukkan pola perkembangan meningkat. Kontribusi luas panen jeruk di luar Jawa saat ini  sebesar 68,57% terhadap total luas panen jeruk di Indonesia. Jambi sendiri tahun 2016 memiliki luas panen Jeruk Siam sekitar 389 ha. Daerah penghasil jeruk adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.  Varietas yang ditanam adalah Siam Banjar, Trigas dan Borneo Prima.  Namun, kendala utama di tingkat petani adalah penerapan teknologi yang belum optimal dan kebiasaan panen muda,  sehingga harga jual rendah. Untuk itu tahun 2018  dilakukan pendampingan teknologi dalam bentuk demplot seluas 1 Ha oleh BPTP Jambi. Kegiatan ini sejalan dengan  Pengembangan Kawasan  Hortikultura, di Kecamatan Betara, Tanjung Jabung Barat. Awal Ramadhan ini, tim peneliti turun lapang untuk melakukan pendampingan teknologi. Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa di lokasi kegiatan, lahan bersifat sangat masam dengan pH 3,8, sehingga tidak optimal bagi tanaman jeruk yang membutuhkan pH 6. Oleh sebab itu, menurut Hendri Purnama selaku Penanggung Jawab Pendampingan perlu aplikasi kapur  untuk menaikkan pH tanah agar optimal pertumbuhannya. Ameliorasi lahan melalui pemberian kapur dan pemupukan merupakan bagian dari teknologi spesifik lokasi yang disesuaikan dengan kondisi agroekosistem. “Pemupukan menggunakan kombinasi pupuk organik dan pupuk kimia sesuai hasil analisis tanah, dilakukan 4 minggu setelah pemberian kapur.,” jelasnya. Teknologi lain yang  diterapkan adalah pemangkasan terhadap cabang-cabang non produktif dan tunas air, peningkatan sanitasi kebun melalui penyiangan gulma, pembersihan saluran drainase dan pengendalian OPT.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penerapan teknologi  yang optimal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas jeruk hasil sentra produksi Kecamatan Betara, Kab. Tanjung Jabung Barat-Jambi.(SP)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Ekspor Kapulaga Merupakan Hadiah Ulang Tahun Kabupaten Lumajang ke 768 yang Sangat Membanggakan

Ekspor Kapulaga Merupakan Hadiah Ulang Tahun Kabupaten Lumajang ke 768 yang Sangat Membanggakan

Pilarpertanian – Direktorat Jenderal Hortikultura bekerja sama dengan Kabupaten Lumajang melakukan pelepasan ekspor kapulaga. Kegiatan ini bertepatan langsung dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Lumajang ke 768. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ekspor hortikultura khususnya kapulaga. Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa tanaman obat kita mampu bertanding di ranah internasional,” kata Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam keterangan […]

Nanas Asal Desa Jangan-Jangan Sangat Diminati di Pasar Internasional

Nanas Asal Desa Jangan-Jangan Sangat Diminati di Pasar Internasional

Pilarpertanian – Nanas, buah tropis yang kian populer di Indonesia, mengalami pertumbuhan ekspor yang signifikan. Sesuai data BPS RI, produksi nanas Indonesia pada 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Produksi nanas tahun 2020 sebesar 2.447.520 ton, 2021 sebesar 2.886.417 ton dan tahun 2022 sebesar 3.203.775 ton. Data ekspor 2020 sebanyak 6.419,08 ton dan nilai USD 3.803.933,54, […]

Cabai Harga Murah, Petani Senang, Masyarakat Gembira

Cabai Harga Murah, Petani Senang, Masyarakat Gembira

Pilarpertanian – Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian melaksanakan pasar murah khusus cabai merah dan cabai rawit. Aksi promosi hortikultura ini sebagai upaya pemerintah menyikapi dampak El Nino yang berimbas pada gejolak bahan pokok khususnya cabai. Aksi ini merupakan perwujudan kerja sama pemerintah bersama champion cabai. Kegiatan ini dilaksanakan serempak selama sepekan mulai 15 – 21 […]

Hadir di Jawa Tengah, Presiden Ajak Petani, Penyuluh dan Babinsa Tingkatkan Produktivitas

Hadir di Jawa Tengah, Presiden Ajak Petani, Penyuluh dan Babinsa Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Setelah melakukan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat dan Kalimantan Tengah, kini Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kegiatan serupa di Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Menko PMK, Menteri Pertanian, Panglima TNI, Anggota DPR RI, DPRD dan DPD, Plt Gubernur Jateng […]

Bawang Sumenep Melimpah, Bawang Goreng Menjadi Alternatif Stabilisasi Harga

Bawang Sumenep Melimpah, Bawang Goreng Menjadi Alternatif Stabilisasi Harga

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura terus mendorong peningkatan produksi sekaligus membangkitkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) olahan bawang goreng di sentra-sentra produksi utama. Langkah strategis tersebut dinilai tepat karena mampu menjaga harga di tingkat petani saat produksi melimpah serta bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, […]

Kementan Dorong Pelaku Usaha Terjun ke Bisnis Pertanian Organik

Kementan Dorong Pelaku Usaha Terjun ke Bisnis Pertanian Organik

Pilarpertanian – Pertanian berbasis organik adalah sistem budidaya tanaman yang memanfaatkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, menghasilkan produk pangan yang sehat, aman dikonsumsi dan bernilai ekonomis tinggi, ramah lingkungan, serta dapat mengurangi biaya produksi dari pembelian pupuk dan pestisida kimia. Dengan semua kelebihan tersebut, pertanian organik memiliki prospek bisnis yang sangat menguntungkan untuk […]

Jeneponto Siap Mendukung Pengembangan Padi, Jagung dan Kedelai

Jeneponto Siap Mendukung Pengembangan Padi, Jagung dan Kedelai

Pilarpertanian – Dalam rangka meningkatkan semangat dan kapasitas SDM petani, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menggelar Bimbingan Teknis dalam rangka tanam padi, jagung dan Kedelai di Hotel Binamu, Kab. Jeneponto, pada Senin (11/12/23). Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Kepala bidang (kabid) Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Prov. Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Pertanian Kab. […]

Peringati Hakordia 2023, Mentan Amran Minta Pegawai Perangi Korupsi Sampai Ke Akarnya

Peringati Hakordia 2023, Mentan Amran Minta Pegawai Perangi Korupsi Sampai Ke Akarnya

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta jajaran kerjanya di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memerangi tindak pidana korupsi sampai ke akar-akarnya. Memerangi korupsi dinilai penting karena saat ini Kementan tengah fokus pada capaian swasembada. Demikian disampaikan Mentan saat menghadiri Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) sekaligus Pembinaan Mental bertema “Sinergi Berantas Korupsi, […]

Wamentan Harap Pasuruan Tingkatkan Populasi Sapi Perah lewat KUD

Wamentan Harap Pasuruan Tingkatkan Populasi Sapi Perah lewat KUD

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) turut memberikan dampak pada turunnya produksi susu nasional hingga 30-40 persen. Menurut Wamentan, hal tersebut disebabkan banyaknya populasi sapi yang mati akibat PMK tahun lalu. Hal ini disampaikan saat meninjau peternakan sapi perah yang dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD) […]