Kasus Antrhax di Sulsel dan Gorontalo Berhasil Diatasi
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Kasus Antrhax di Sulsel dan Gorontalo Berhasil Diatasi

Pilarpertanian - Pilar – Direktorat peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) kementerian pertanian langsung bergerak cepat dengan mengerahkan tim ke Sulawesi Selatan dan Gorontalo, untuk melakukan investigasi dan pengambilan sampel untuk pengujian laboratorium, serta memberikan vaksin dan obat-obatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Langkah ini diambil untuk menindak lanjuti dugaan kasus anthrax yang dilaporkan Dinas pertanian dan ketahanan pangan kabupaten Maros. Tim dari Ditjen PKH kementan ini juga bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit anthrax di kedua provinsi itu.Sebelumnya dilaporkan dalam kurin waktu satu minggu ada kasus 3 sapi mati, dan diduga terkena penyakit anthrax di dusun moncongjai, kecamatan Cenrana, kab. Maros.Keterangan tertulis Ditjen PKH menyebutkan, kepala Balai Besar Veteriner Maros Drh. Sulaxono, bersama dinas pertanian dan ketahanan pangan kab. Maros dan kepolisian setempat telah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian sapi itu. Dari has pengujian di labodatorium bakteri, diyakini kuman bacillus anthracus, yang merupakan kuman penyebab penyakit anthrax. “Langsung dikerahkan tim untuk melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebarannya agar tidak meluas,” kata drh. Sulaxono.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan sejumlah tindakan seperti mengisolasi sapi yang ada didaerah itu, melakukan pengobatan serta vaksinasi, penyemprotan desinfektan pada tanah yang tercermar, serta membakar dan mengubur bangkai sapi. “Kita juga melakukan sosialisasi dan publik awarenebss lewat media seperti koran, tv dan radio,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan juga telah memberikan bantuan kepada masyarakat berupa vaksin Anthrax sebanyak 2.000 dosis, injectamin 10 botol, antibiotik sebanyak 14 botol, desinfektan 7 liter, obat cacing 2 pot dan formalin 5 liter. “Vaksinasi massal juga telah dilakukan terhadap 300 ekor sapi dan pengobatan juga telah diberikan terhadap 118 ekor sapi”, ungkap Sulaxono.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, hingga saat ini kasus telah bisa dikendalikan dan tidak ditemukan kematian sapi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, terkait dengan adanya kasus Anthrax di Gorontalo, Ditjen PKH Kementan juga telah mengerahkan Tim yang diketuai oleh drh. Sulaxono Hadi (Kepala Balai Besar Veteriner Maros) dengan anggota drh. Faizal Zakaria MSc, drh. Titis Djatmikowati dan paramedik Faizal, serta Tim Pusat terdiri dari drh. Wahyu Eko dan drh. Ermawanto (Staf Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen PKH). Tim ini bekerja sama dengan Tim Propinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo juga turun ke lokasi yang terdiri dari drh. Fitasari Octaviany Tuna, drh. I.Ketut Bayu Kumat, drh. Asriena S. Dunggio dan drh. Zainul Alim.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tim gabungan sampai saat ini masih melakukan kegiatan pengamanan dan pengendalian bersama Dinas dan Kepolisian setempat. Dalam investigasi yang dilakukan oleh Tim tersebut diperoleh laporan adanya 6 ekor sapi yang mati pada 28 Agustus 2017 milik seorang peternak bernama Usman Ismail di Kelurahan Bolihuangga dan Kelurahan Tenilo Kecamatan Limboto.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengambilan sampel terhadap ternak yang mati telah dilakukan oleh petugas Dinas untuk diperiksa secara cepat dengan pewarnaan sederhana di laboratorium kabupaten. Hasil pengujian cepat di laboratorium kabupaten menunjukkan adanya kuman batang papak yang diduga kuat merupakan kuman Bacillus anthracis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dan pada rabu (30/8), Tim BBVet Maros dan Tim Direktorat Kesehatan hewan juga menemukan menjumpai ada 4 ekor sapi mati di kelurahan yang sama, dan diduga terserang Anthrax. Pengambilan sampel telah dilakukan Tim untuk diuji di Laboratoriun Bakteriologi BBVet Maros.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tim gabungan langsung melakukan tindakan cepat sebagai upaya mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit Antrhax di daerah ini diantaranya dengan melakukan vaksinasi 295 ekor sapi dan pengobatan antibiotika terhadap 117 ekor sapi, menutup wilayah tertular, menjaga lalulintas ternak bekerjasama dengan Kepolisian setempat dan melarang peternak untuk melalulintaskan ternak sapinya keluar desa dan kecamatan tertular.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Masyarakat juga diajak berdialog untuk mengedukasi tata cara penanganan dan pengendalian penyakit Anthrax. Selain itu, Tim Ditjen PKH juga memberikan bantuan obat-obatan untuk peternak berupa Limoxin 42 botol, Buposolamin 12 botol, serta Destan 12 botol.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Tim BBVet Maros bersama dengan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo serta TNI juga melakukan pengawasan intensif di pasar, kios daging dan tempat pemotongan hewan serta tempat penampungan hewan qurban di Kota Gorontalo.(AW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]