Kembangkan Early Warning System EWS, Kementan Tegaskan Pasokan Aneka Bawang Sampai Lebaran 2020 Mencukupi
Foto : Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto Saat Melihat Lahan Tanaman Bawang

Kembangkan Early Warning System EWS, Kementan Tegaskan Pasokan Aneka Bawang Sampai Lebaran 2020 Mencukupi

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Jelang puasa dan lebaran tahun 2020, pemerintah telah melakukan berbagai upaya antisipasi sejak dini untuk memastikan pasokan dan harga aneka bawang stabil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai komoditas yang sensitif terhadap gejolak inflasi, bawang merah dan bawang putih menjadi fokus perhatian Kementan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Melalui sistem peringatan dan penanda dini atau Early Warning System (EWS) aneka cabai dan bawang, Kementerian Pertanian telah memperkirakan pasokan bawang hingga lebaran nanti masih sangat mencukupi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sistem EWS yang dikembangkan Kementan, merujuk pada data aktual pola tanam dan pola pasokan bawang, sehingga kondisi pasokan bawang 3 bulan kedepan sudah dapat diprediksi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengingatkan jajarannya untuk menggunakan data yang akurat dalam setiap analisis pengambilan kebijakan penyediaan pangan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Data harus akurat, mengambil kebijakan harus berdasarkan data. Cara mengolah dan menyajikannya pun harus semakin maju dan modern. Cepat namun akurat. Termasuk dalam menghitung perkiraan kebutuhan dan skenario pasokan,” ungkap Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahkan sejak awal kepemimpinannya, Syahrul langsung melakukan gebrakan Satu Data Pangan dengan menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto saat dihubungi di sela-sela kegiatan Sinkronisasi Angka Sementara Hortikultura di Semarang, mengatakan pihaknya terus menyempurnakan sistem peringatan dini berbasis data untuk mendeteksi ketersediaan pasokan komoditas strategis utamanya cabai dan bawang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami di Ditjen Hortikultura telah menyusun EWS, yang datanya berasal dari laporan terkini para petugas data di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Sistem tabulasi datanya tetap mengacu pada Statistik Pertanian Hortikultura Sayuran Buah Semusim (SPH-SBS) yang dikembangkan BPS. Jadi datanya valid dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Prihasto.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, Kementan telah menyusun perkiraan kebutuhan konsumsi cabai dan bawang berikut produksinya hingga level kabupaten/kota.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Setiap awal bulan kami distribusikan ke seluruh kepala dinas di Indonesia untuk benar-benar ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkrit,” ungkap pria yang sering dipanggil Anton tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Anton, kuncinya adalah kedisiplinan petugas data mulai dari level kecamatan, kabupaten, provinsi hingga pusat dalam melaporkan data luas tanam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan demikian kondisi pasokan bawang 3 (tiga) bulan kedepan bisa terpantau sejak dini,” tambah dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Merujuk data EWS, Prihasto optimis pasokan bawang merah pada bulan Februari hingga bulan Mei masih aman dengan harga yang diprediksi cenderung stabil. Pasalnya stok bawang merah pada akhir Januari tercatat 169 ribu ton dengan panen yang terus berlanjut sehingga stok kumulatif pada bulan April diperkirakan mencapai 240 ribu ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kebutuhan per bulan cukup dengan 113 ribu hingga 119 ribu ton. Jadi kalau neraca kumulatif stok bawang merah masih diatas 200 ribu, sangat aman,” imbuh Anton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara terkait pasokan bawang putih, pihaknya mencatat perkiraan produksi bawang putih lokal bulan Februari hingga Mei yang secara kumulatif mencapai 43 ribu ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produksi bawang putih dalam negeri sejatinya sudah mampu mensuplai sekitar sepuluh persen kebutuhan bawang putih secara nasional. Produksi bawang putih lokal memang kami proyeksikan untuk menjadi benih. Akan tetapi jika kondisi pasokan terganggu maka bawang putih lokal siap mensuplai pasar jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” ujar Anton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia menegaskan, bersama Kepala Badan Ketahanan Pangan bahkan sudah cek langsung ke lapangan di Temanggung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Setidaknya ada 2.800 hektar lahan bawang putih lokal yang siap dipanen pada akhir bulan Maret hingga April mendatang,” terang Anton optimis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dikonfirmasi terpisah, Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman menegaskan produksi bawang merah dan pasokan bawang putih nasional aman dan terkendali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bawang merah menjelang puasa dan lebaran saya kira tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Panen raya ada terus kok, dilakukan di berbagai wilayah sentra seperti Brebes, Bima, Nganjuk, Solok, Enrekang dan lainnya. Bahkan saya sudah cek sendiri kondisi lapangan seperti di Garut dan Enrekang sudah siap menjaga ketersediaan pasokan menjelang lebaran,” ungkap Sukarman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait ketersediaan bawang putih, Sukarman menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan harganya berfluktuasi terlebih saat puasa dan lebaran nanti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Berbeda dengan bawang merah yang mampu disuplai seluruh kebutuhannya dari dalam negeri, Bawang putih sebagian besar masih tergantung dengan produk impor. Catatan kami, stok bawang putih pada akhir Januari masih tersedia 114 ribu ton. Cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga pertengahan bulan April karena per bulan kita butuh rata-rata 47 ribu hingga 50 ribu ton,” beber Sukarman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan stok yang memadai, Sukarman menyayangkan masih adanya gejolak harga bawang putih beberapa pekan terakhir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami sangat menyayangkan terjadinya kelangkaan pasokan bawang putih dan kenaikan harga yang mencapai angka 60 ribu rupiah bahkan di beberapa wilayah ada yang lebih tinggi dari itu. Isu virus corona banyak dijadikan alasan pedagang untuk menaikkan harga bawang putih. Untuk itu, kami akan bekerjasama dengan Satgas Pangan untuk menindak para spekulan yang telah mengakibatkan kenaikan harga bawang putih diatas harga eceran tertinggi (HET) sebesar 32 ribu rupiah,” ujar Sukarman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sukarman menyebut sampai saat ini pihaknya bahkan telah menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih sebanyak 102 rb ton pada tanggal 7 Februari 2020, yang statusnya kini tinggal menunggu persetujuan impor oleh Kementerian Perdagangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau melihat volumenya dan hasil analisis EWS, sangat cukup untuk mensuplai kebutuhan bahkan hingga bulan Mei. Jadi sekali lagi saya tekankan bahwa seharusnya tidak ada gejolak harga bawang putih jelang puasa dan lebaran tahun ini,” pungkasnya.(DYN)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Harga Anjlok, Mentan Amran Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Segera Serap Jagung Petani

Harga Anjlok, Mentan Amran Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Segera Serap Jagung Petani

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendesak Perum Bulog dan para pengusaha pakan yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) untuk segera menyerap jagung petani. Menurut Amran, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Bulog dan para pengusaha untuk membantu para petani agar mendapat kepastian atas penyerapan. “Saya mau katakan kita tidak […]

Mentan Amran Stop Impor Cegah Harga Jagung Petani Jatuh

Mentan Amran Stop Impor Cegah Harga Jagung Petani Jatuh

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan pihaknya tidak segan untuk menghentikan impor jagung bila langkah itu diperlukan untuk mencegah harga jagung petani jatuh. Menurutnya, impor semestinya menjadi opsi terakhir dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak nasional. Apalagi selama petani lokal mampu menyediakan kebutuhan jagung untuk pakan, semestinya opsi paling utama adalah menyerap jagung petani […]

Tampil All Out di Hadapan DPR, KTNA Apresiasi Kegigihan Mentan Amran Perjuangkan Nasib Petani

Tampil All Out di Hadapan DPR, KTNA Apresiasi Kegigihan Mentan Amran Perjuangkan Nasib Petani

Pilarpertanian – Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengapresiasi kegigihan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani. Salah satunya pernyataan Mentan pada raker Komisi IV DPR RI yang berbicara all out terkait penambahan pupuk subsidi. Bagi Yadi, semua paparan dan pernyataan Mentan adalah cermin dari sosok pemimpin masa […]

DPR Dukung Kementan Hadapi El Nino dengan Pompanisasi

DPR Dukung Kementan Hadapi El Nino dengan Pompanisasi

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Nasdem, Sulaiman Hamzah mengapresiasi solusi cepat Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi cuaca ekstrem El Nino dengan membuat program pompanisasi. Menurutnya, pompanisasi adalah jalan keluar dari persoalan yang dihadapi saat ini. “Sawah banyak yang gagal apalagi mengharapkan panen, nah pompanisasi saya kira jalan keluar yang baik untuk mengatasi […]

Panen Raya di Jatim Melimpah, Pastikan Kebutuhan Ramadhan Aman

Panen Raya di Jatim Melimpah, Pastikan Kebutuhan Ramadhan Aman

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memastikan produksi padi tahun ini dalam kondisi yang melimpah. Diperkirakan, luas panen pada Maret dan April 2024 mencapai 928.105 hektare dengan produksi periode Januari-April mencapai 5,219 juta ton gabah kering giling (GKG) atau jika dikonversi ke beras bisa mencapai 3,346 juta ton. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan […]

Setiap Hari Panen, Kabupaten Tanah Laut Siap Penuhi Beras Nasional

Setiap Hari Panen, Kabupaten Tanah Laut Siap Penuhi Beras Nasional

Pilarpertanian – Para petani di Desa Handil Birayang Atas, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut menggelar panen raya padi hasil produksi tahun 2023. PJ Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman mengatakan varietas yang digunakan dalam pertanaman ini adalah varietas lokal siam cantik yang memiliki produksi tinggi sebesar 7 hingga 8 ton per hektare. “Karena produksinya tinggi, […]

Dalam Raker DPR, Mentan Pastikan Tambahan Pupuk Sudah Disetujui

Dalam Raker DPR, Mentan Pastikan Tambahan Pupuk Sudah Disetujui

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan penambahan pupuk subsidi dari yang tadinya 4,7 juta menjadi 9,55 juta sudah mendapat persetujuan dari semua pihak, termasuk dari hasil rapat terbatas DPR maupun dari Kementerian Keuangan. Hanya saja, kata Mentan, petani perlu bersabar karena saat ini Surat Keputusannya belum dikeluarkan. “Ini kabar baik untuk petani […]

Stabilkan Harga, Mentan Amran Gandeng Pabrik Pakan Maksimalkan Penyerapan Jagung Petani

Stabilkan Harga, Mentan Amran Gandeng Pabrik Pakan Maksimalkan Penyerapan Jagung Petani

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menggelar rapat dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Satgas Pangan dan Pemerintah Daerah untuk memastikan harga jagung tetap stabil di tengah panen raya. Untuk memastikan harga jagung, Kementan dan para mitra yang terkait sedang merencanakan kebijakan yang perlu diambil. “Pertama […]

Kementan, BRIN dan Peragi Teken MoU Akselerasi Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol

Kementan, BRIN dan Peragi Teken MoU Akselerasi Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjen Perkebunan) menyelenggarakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan MoU dengan Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi). Kerja sama ini dimaksudkan untuk percepatan swasembada gula dan sebagai upaya mendukung produksi dan produktivitas komoditas tebu dan penyediaan bioetanol sesuai dengan Perpres 40 Tahun […]