Kementan Dukung Petani Samarinda Lakukan Gerakan Pengendalian Penyakit Kresek
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Kementan Dukung Petani Samarinda Lakukan Gerakan Pengendalian Penyakit Kresek

Pilarpertanian - Memasuki perubahan cuaca dari musim hujan ke musim kering, tanaman rentan terhadap hama dan penyakit. Varietas padi inpari 33 yang ditanam di daerah sawah di sekitar Kelurahan Lempake Kota Samarinda misalnya saat ini terserang kresek, Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme. Segenap tim Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Penyuluh Lapangan mendampingi kelompok tani melakukan gerakan pengendalian, dengan penggunaan fungisida di lahan sawah Kelurahan Lempake April lalu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Seksi Pelayanan Teknis UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Kalimantan Timur, Sri Arida Bahmi, menuturkan penyakit kresek atau Bacterial Leaf Blight (BLB) pada tanaman padi disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae yang mana serangan oleh bakteri ini dapat mengakibatkan kerusakan tanaman dan juga dapat menurunkan hasil produksi tanaman padi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah pengendalian secara cepat dan tepat untuk mengamankan pertanaman di area terkena serangan tersebut,” ujar Sri di Samarinda, Sabtu (23/5/2020).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sri menuturkan serangan penyakit kresek tersebut terjadi pada area sawah dua kelompok tani yaitu Margo Utomo dan Sumber Rejeki dengan luas lahan terserang sekitar 5 ha dari total luas lahan 43 ha. Intensitas serangan diketahui sebesar 20% yang berarti masuk kategori sedang sehingga perlu segera dilakukan langkah pengendalian lebih lanjut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Penyakit ini muncul selain disebabkan karena adanya pancaroba iklim dari kondisi (kemarau ke penghujan), selain itu bisa juga disebabkan oleh kualitas benih dan varietas itu sendiri. Karena masing-masing varietas punya diskripsi, kerentanan terhadap penyakit juga berbeda-beda. Masalahnya saat ini banyak kasus petani membeli benih secara online yang belum tentu sesuai dengan kondisi di daerah kita ini,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selain itu perlu dilakukan tindakan perlakuan benih sebelum tanam dengan menggunakan Agens Hayati Paenibacilus polimyxa sebagai antisipasi terhadap penyakit yang terbawa benih (seadborn) seperti blas dan kresek,” sambung Sri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, untuk penanganan kresek pada padi, koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Suluh Manuntung Lempake, Sukardi Efendi menuturkan upaya preventif yang dilakukan adalah berupa tindakan penyemprotan secara bersama-sama untuk menghilangkan penyakit kresek dengan memakai fungisida. Penyemprotan dilakukan pada sore hari dimana matahari sudah mulai turun, agar semprotan maksimal, karena mengurangi resiko penguapan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selain itu juga karena dilakukan pengendalian dengan penggunaan agens hayati pada lahan yang serangan penyakitnya masih dibawah ambang,” kata Sukardi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gerakan pengendalian ini dilakukan oleh 65 petani yang berasal dari dua kelompok tani Poktan Margo Utomo dan Poktan Sumber Rezeki didampingi oleh Petugas POPT dan Penyuluh Lapangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami melihat dari pengalaman sebelumnya dan ternyata baru kali ini muncul penyakit kresek, mengingat sebelumnya tidak pernah ada. Kami memprediksi ini juga karena pancaroba karena sebelum musim ini sempat terjadi banjir di area sawah ini (Lempake,- red),” terang Sukardi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Edy Purnawan turut mendukung dilakukannya langkah-langkah untuk mengamankan pertanaman dari serangan OPT sebagai bagian dari menjaga ketahanan pangan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami terus berkoordinasi dengan jajaran pertanian di daerah untuk memastikan produksi pangan dan produktivitas pertanian tetap berjalan meski di tengah wabah Covid-19,” kata Edy.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menegaskan peran POPT bagi pertanian sangat penting dalam meningkatkan dan mengamankan produksi hingga kesejahteraan petani. POPT memiliki tugas pengamanan pertanaman dari gangguan OPT dan DPI.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dalam melaksanakan tugas tersebut, POPT harus mampu memberikan informasi dengan melakukan pengamatan dan pengendalian, karena antisipasi dini sangat kita perlukan agar terhindar dari serangan yang lebih meluas,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi menyebutkan Kementan sangat mengapresiasi para petugas POPT dan Penyuluh yang telah bertugas secara maksimal dalam upaya mengawal pertanaman padi di wilayah Kalimantan Selatan. Hal ini sesuai dengan amanah Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk tetap melakukan pengawalan dalam kondisi apapun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Karena petani dan petugas lapang adalah garda terdepan dalam penyediaan pangan bagi rakyat Indonesia,” tegas Suwandi.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Musim Tanam Gadu 12.000 Hektar, Purwakarta Optimis Perkuat Stok Beras Nasional

Musim Tanam Gadu 12.000 Hektar, Purwakarta Optimis Perkuat Stok Beras Nasional

Pilarpertanian – Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan mengatakan produksi padi di Kabupaten Purwakarta pada musim gadu (musim kemarau I) yang berlangsung pada bulan Juli dan Agustus 2022 dipastikan menuai hasil yang tinggi sehingga dapat memperkuat stok beras nasional. Pasalnya pada musim gadu tersebut, diperkirakan panen padi seluas 12.058 hektar dengan […]

Kementan Ajak Jaga Pangan Untuk Hadapi Krisis Pangan Global

Kementan Ajak Jaga Pangan Untuk Hadapi Krisis Pangan Global

Pilarpertanian – Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Itjen Kementan) mengajak jajaran Pemprov Kalimantan Barat untuk sama-sama mengawasi produksi pangan nasional sebagai kebutuhan dasar masyarakat Indonesia dalam menghadapi kemungkinan terjadinya krisis global. Hal tersebut ditegaskan Irjen Kementan, Jan Samuel Maringka saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengawasan Bidang Ketahanan Pangan di wilayah Pontianak, Kalimantan Barat. “Kedaulatan pangan itu harus […]

Hari Kedua Pertemuan AWG G20, Anggota Apresiasi Inisiatif Indonesia

Hari Kedua Pertemuan AWG G20, Anggota Apresiasi Inisiatif Indonesia

Pilarpertanian – Hari kedua Pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) Pertanian (Second Agriculture Deputies Meeting/ADM) semua anggota G20 dan perwakilan organisasi internasional mengapresiasi berbagai inisiatif yang disampaikan Indonesia. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian selaku Chair G20 Agriculture Working Group (AWG), Kasdi Subagyono menyebutkan bahwa seluruh anggota G20 mengakui dinamika yang dialami Indonesia saat menjadi Presidensi G20 dalam kondisi […]

Kementan: Tiga Isu Pangan Akan Dibahas Dalam Pertemuan G20

Kementan: Tiga Isu Pangan Akan Dibahas Dalam Pertemuan G20

Pilarpertanian – Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir, ancaman perubahan iklim hingga konflik geopolitik yang terjadi baru-baru ini mengakibatkan ancaman krisis pangan global dan energi. Kondisi multidimensi ini melatarbelakangi inisiatif untuk mengintensifkan komitmen bersama negara G20 dalam membangun sistem pertanian berkelanjutan serta meningkatkan ketahanan pangan. Untuk itu, sebagai ketua kelompok kerja pertanian (Agriculture Working Group-AWG), […]

Alsintan Dorong Transformasi Perkebunan Tradisional ke Modern

Alsintan Dorong Transformasi Perkebunan Tradisional ke Modern

Pilarpertanian – Perkebunan menjadi salah satu penyokong devisa negara dengan nilai ekspor yang cukup tinggi. Guna meningkatkan daya saing dan ekspor komoditas perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian menargetkan melakukan transformasi perkebunan tradisional ke modern melalui perkebunan presisi, mekanisasi dan digitalisasi. Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam mengatakan akselerasi pengembangan komoditas dari hulu ke hilir […]

Hadapi Tantangan Global, Mentan SYL Genjot Produksi Bibit Berskala Besar

Hadapi Tantangan Global, Mentan SYL Genjot Produksi Bibit Berskala Besar

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong pengembangan produksi bibit pertanian bernilai ekonomi tinggi atau ekspor berskala besar di antaranya kopi dan kakao untuk memenangkan tantangan krisis pangan dan energi ke depan. Oleh karena itu, mantan Gubernur Sulsel dua periode ini meminta jajarannya untuk menyiapkan bibit kopi di tahun 2022 ini sebanyak […]

Terbukti Nyata!! Teknologi CSA Menguntungkan Petani Di Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen

Terbukti Nyata!! Teknologi CSA Menguntungkan Petani Di Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui program Strategic Irrigation Modernization Urgent Project (SIMURP), dan paket teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau sering dikenal dengan Pertanian Cerdas Iklim yang diterapkan di wilayah Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen, terbukti memberikan keuntungan secara finansial maupun non finansial. Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com Teknologi CSA merupakan salah […]

Indonesia Ajak Anggota G20 untuk Berkomitmen Hadapi Tantangan Pangan Global

Indonesia Ajak Anggota G20 untuk Berkomitmen Hadapi Tantangan Pangan Global

Pilarpertanian – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian selaku Chair G20 Agriculture Working Group (AWG), Kasdi Subagyono pada hari pertama pertemuan kedua Kelompok Kerja (Pokja) Pertanian tingkat Deputi/Eselon I atau Second Agriculture Deputies Meeting (ADM) mengajak seluruh anggota untuk berkomitmen dan bekerja sama mencari solusi yang efektif dan konkrit dalam menghadapi tantangan pangan global. “Saya sangat berharap […]

Strategi Itjen Kementan Wujudkan Kalbar Zero PMK Melalui Fungsi Pengawasan Intern

Strategi Itjen Kementan Wujudkan Kalbar Zero PMK Melalui Fungsi Pengawasan Intern

Pilarpertanian – Inspektorat Jenderal Kementan siap menjalankan Fungsi Pengawasan Intern terhadap penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kalimantan Barat secara cepat sehingga pada bulan Agustus mendatang wilayah tersebut mampu menjadi daerah hijau atau zero PMK. “Penanganan PMK harus berjalan efektif dan sesuai dengan prosedur dan aturan yang ada. Dalam hal ini pengawasan intern dari […]