Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora
Foto : Penanaman Padi di Area Persawahan Kabupaten Blora, Jawa Timur.

Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

Pilarpertanian - Area persawahan di Kabupaten Blora, Jawa Timur menyimpan potensi yang bisa dioptimalkan meskipun sebagian besar terdiri dari lahan tadah hujan. Kepala Pusat Penelitian Tanaman Pangan, Priatna Sasmita mengaku telah menyiapkan teknologi untuk bisa meningkatkan indeks pertanaman di wilayah ini.


“Lahan tadah hujan di Kabupaten Blora cukup potensial, keterbatasan pasokan air di musim kemarau dan karakteristik tanah yang spesifik perlu upaya khusus agar indeks pertanaman dan produktivitas meningkat,” kata Priatna saat tanam perdana bersama Bupati Blora, Kamis (8/4).


Tanam perdana pada lahan sawah tadah hujan seluas 10 hektare ini adalah bagian dari kegiatan Center of Excellent (CoE) Riset Pengembangan Inovasi Kolaboratif (RPIK) dengan memanfaatkan pengelolaan menggunakan peralatan pertanian modern. RPIK merupakan strategi penelitian pengembangan dan penerapan inovasi teknologi secara hulu hilir.


“Kenapa kolaboratif karena banyak melibatkan para pelaku terutama peneliti dari lingkup Balitbangtan dan kerja sama dari instansi eksternal khususnya pemerintahan Kabupaten Blora.” jelas Priatna.



Menurut Priatna, kegiatan ini merupakan program prioritas penerapan kesiapan inovasi teknologi yang dihasilkan Balitbangtan. Program yang dicanangkan pada awal musim tanam 2 tahun ini diharapkan agar teknologi dan inovasi yang telah dihasilkan Balitbangtan dapat dikembangkan secara masif. “Hilirisasi hasil inovasi bisa berjalan dengan baik dengan kolaborasi dengan Dinas Pertanian setempat dan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Blora.” lanjutnya.


Terpisah, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry mengatakan teknologi padi lahan tadah hujan yang ada di Blora, harus bisa diterapkan petani secara bertahap dari hulu ke hilir dan ada keberlanjutan.


“Oleh sebab itu, keberlangsungan teknologi perlu terus dikawal sampai berhasil dan teknologi benar-benar diadopsi oleh petani dan bisa memberikan kontribusi yang besar khususnya untuk lahan tadah hujan.” ungkapnya.


Ia sangat mengapresiasi dukungan Pemerintah Daerah Blora yang menjadikan Kabupaten Blora sebagai pusat kegiatan Program Riset Pengembangan, dalam peningkatan produksi padi lahan sawah tadah hujan.


“Saya sangat mengapresiasi Pak Bupati, yang sangat perhatian dalam program peningkatan produksi padi dan indeks pertanaman untuk padi lahan sawah tadah hujan.” ucap Fadjry.


Hal ini sesuai dengan harapan Menteri Pertanian agar Balitbangtan menggandeng pemerintah daerah untuk pengembangan riset yang terpadu. “Tunjuk satu dua daerah untuk fokus ledakan produksinya kemudian masuk pengembangan hulu hilir dengan inovasi dari Litbang. Saya yakin, Litbang pasti mengerti dan pasti bisa lakukan eksekusi.” tegasnya awal tahun yang lalu.


Sementara, Bupati Blora Arief Rohman dalam sambutannya berharap agar program riset pengembangan inovasi kolaboratif bisa berlanjut bukan hanya pada tahun ini saja, mengingat Kabupaten yang dikenal dengan lahan tandus serta tidak cocok untuk pertanian ini telah surplus hingga 600 ribu ton.


“Blora yang orang luar menyebut Blora daerah kering, tandus daerah yang tidak cocok untuk pertanian, tapi Alhamdulillah dianugerahi menghasilkan padi yang surplus, apalagi dengan inovasi ini kita harapkan riset ini berhasil dan tolong nanti disebarluaskan agar orang tidak melirik sebelah mata terhadap Blora.” terang Arief.


Arief juga menegaskan pihaknya akan mengawal pertanian dari hulu hingga hilir untuk lebih meningkatkan lagi hasil pertanian di daerahnya. “Tolong kami didampingi mulai dari pupuknya, teknologinya dan terutama pasca panennya. Karena orang sini nih kalo pas musim panen raya terutama masih dalam musim penghujan biasanya hasil panennya ditebas, petani gak mau repot untuk itu perlu pengering (dryer). Kita juga mengawal pertanian itu dari hulu sampai hilir.” pungkas Arief.


Dalam program RPIK ini, pengembangan kawasan berskala luas yang berkelanjutan akan dilakukan pembinaan penangkar benih berbasis korporasi dan peningkatan kapasitas petani dan penyuluh. Kabupaten Blora menjadi lokasi perdana, dan diharapkan akan menghasilkan paket teknologi padi produksi tinggi spesifik dan menaikan indeks pertanaman di lahan sawah tadah hujan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Bantuan Benih Ditjen Hortikultura untuk Pendapatan Masyarakat yang Lebih Baik

Bantuan Benih Ditjen Hortikultura untuk Pendapatan Masyarakat yang Lebih Baik

Pilarpertanian – Dalam rangka menjaga hutan, Ditjen Hortikultura memberikan bantuan 18 ribu batang benih buah-buahan kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sukabumi. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk pelestarian hutan, tetapi juga diharapkan dapat membuka peluang baru untuk peningkatan pendapatan masyarakat. “Keberlanjutan hutan dan kesejahteraan masyarakat sangatlah terkait. Dengan menyediakan benih buah-buahan ini, kami berharap […]

Tekan Impor Tanaman Hias, Kementan Dukung Penuh Petani Milenial Aglaonema

Tekan Impor Tanaman Hias, Kementan Dukung Penuh Petani Milenial Aglaonema

Pilarpertanian – Tanaman hias aglaonema telah menjadi fenomena yang tak terbantahkan di kalangan para penggemar tanaman. Dikenal akan warna daunnya yang eksotik, tidak hanya sebagai hiasan indah di ruang dalam dan luar, namun juga diyakini membawa keberuntungan, menjadikannya disebut sebagai Sri Rejeki. Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan jika meningkatnya minat masyarakat terhadap aglaonema tak […]

Semangat Petani Milenial di Bulukumba, Semangat Memajukan Pertanian Indonesia

Semangat Petani Milenial di Bulukumba, Semangat Memajukan Pertanian Indonesia

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan inovasi dan mengajak para petani muda (Petani Milenial) ikut dalam Bimbingan Teknis (Bimtek), untuk bekal mereka berkembang, khususnya di Bulukumba sebagai harapan pertanian Indonesia, bersemangat mengembangkan komoditi tanaman pangan. Hal tersebut tercermin dari antusiasme dalam kegiatan Bimtek Tanaman Pangan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kamis, (30/11) […]

Dua Pejabat Negara Putra Babinsa Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan

Dua Pejabat Negara Putra Babinsa Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Panglima TNI Agus Subiyanto adalah sama-sama putra babinsa yang kini menjalin kolaborasi mewujudkan swasembada pangan. Keduanya sepakat mengoptimalkan lahan rawa yang tersebar di seluruh Indonesia. Mentan dan Panglima pun langsung menekan tanda tangan MoU berisikan pelaksanaan pembangunan pertanian berkelanjutan. Dalam kesempatannya, Mentan ingin kolaborasi kedua institusi […]

Kementan Asistensi Teknologi di Lahan Food Estate Gunungmas Kalteng

Kementan Asistensi Teknologi di Lahan Food Estate Gunungmas Kalteng

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan asistensi dengan pendampingan teknologi pangan di lahan food estate Gunungmas, Kalimantan Tengah. Langkah ini merupakan sinergitas Kementan dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membangun lumbung pangan sebagai upaya mewujudkan cadangan pangan nasional. Pengembangan lumbung pangan di Gunungmas memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Dalam proyeksi keberhasilan panen pada tanaman, masih […]

Kejar Peningkatan Produksi Pangan, Kementan Tumbuhkan Minat Penangkar Benih

Kejar Peningkatan Produksi Pangan, Kementan Tumbuhkan Minat Penangkar Benih

Pilarpertanian – Benih adalah penciri produktivitas. Benih yang bagus akan menghasilkan produk yang bagus, sehingga dikarenakan posisi benih yang sangat strategis maka benih juga disebut pondasi pertanian. Hal tersebut tergambar dalam Bimtek Propaktani Episode 1059 dengan tema “Menumbuhkan Minat Penangkar Benih” (Kamis/7-12-2023). Sabri M. Amin dari Dewan Pertimbangan Organisasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional […]

Wamentan Serahkan Bantuan Alsintan untuk Genjot Produksi di Purworejo

Wamentan Serahkan Bantuan Alsintan untuk Genjot Produksi di Purworejo

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menyerahkan sejumlah bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk para kelompok tani di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Bantuan tersebut sangat penting untuk mempercepat peningkatan produksi dan produktivitas pertanian usai terjadi perlambatan akibat cuaca ekstrem El Nino. “Kita lakukan percepatan, seperti di Purworejo ini kita lakukan pemberian bantuan […]

Puluhan Ribu Petani dan Penyuluh Hadir di Soreang, Mentan Amran : Kalian adalah Pahlawan Pangan Indonesia

Puluhan Ribu Petani dan Penyuluh Hadir di Soreang, Mentan Amran : Kalian adalah Pahlawan Pangan Indonesia

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menyelenggarakan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Jawa Barat. Kegiatan yang dihadiri Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman ini ditujukan untuk memaksimalkan dukungan penyuluh dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Provinsi Jawa Barat untuk kebutuhan nasional. Mentan Amran menyebut bahwa Petani dan Penyuluh adalah pahlawan pangan Indonesia. Ia […]

Antisipasi Ledakan Hama Penyakit, Kementan Ajak Petani Bijak Gunakan Pestisida

Antisipasi Ledakan Hama Penyakit, Kementan Ajak Petani Bijak Gunakan Pestisida

Pilarpertanian – Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau petani komoditas hortikultura untuk tidak menggunakan herbisida dan pestisida secara berlebihan. Direktur Perlindungan Hortikultura, Dr. Jekvy Hendra menjelaskan, penggunaan herbisida dan pestisida yang tidak bijak bisa menyebabkan ledakan (outbreak) hama dan penyakit. “Ledakan hama penyakit itu terjadi dengan berbagai macam faktor. Pertama ketidaksesuaian lingkungan yang sudah […]