Kementan Kawal Bersama Bulog dan Mitra SerGab Karanganyar
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Kementan Kawal Bersama Bulog dan Mitra SerGab Karanganyar

Pilarpertanian -  Pilar-Jelang akhir tahun, serapan gabah dari petani semakin dipercepat. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Bulog serta Mitra komitmen lakukan percepatan sergab di Kabupaten Karanganyar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, Momon Rusmono melanjutkan kunjungan percepatan Sergab di Jawa Tengah. Kali ini bersama Tim Sergab Pusat Kementan, langsung mengunjungi Kab. Karanganyar. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Alasan dipilihnya kabupaten yang letaknya tak jauh dari Surakarta ini karena serapan gabah Provinsi Jawa Tengah merosot di kuartal II dan III ini secara nasional, Kabupaten Karanganyar pun termasuk rendah. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau melihat dari Bulog Subdivre Surakarta, untuk cadangan stabilitas harga pangan (CSHP) ditargetkan 20 ribu ton sedangkan hingga sekarang (realisasi) baru 5 ribu. Masih ada kurang 15 ribu yang harus dikejar tiga bulan ini,” cerita Momon ketika mengunjungi mitra pengadaan beras Bulog, PT Jaya Mas, Rabu (4/10).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Guna mengejar ketinggalan tersebut, Bulog minimal harus menyerap 250 ton. Momon menyebutkan target tersebut masih mungkin dikejar karena beberapa wilayah di Karanganyar akan panen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bulan Oktober, November dan Desember, Karanganyar merupakan salah satu daerah yang luasan panennya masih banyak (lebih dari 25 ha). Untuk Oktober saja ada sekitar 4 ribu ha, ini peluang,” urai Momon.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kab. Karanganyar, Supramnaryo menyambut peluang tersebut dan akan bekerja sama.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Diusahakan sekitar 10-20% untuk setor ke Bulog. Kalau produksinya sekitar 5 ton beras per ha, bisa kita setor 2000 ton beras ke Bulog,” ungkap Supamnaryo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jejaring penggilingan padi kecil pun diharapkan bisa berkembang di Kab. Karanganyar guna memasok dan menumbuhkan mitra beras Bulog. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Karenanya, Supamnaryo akan berusaha untuk mendekati penggilingan padi kecil di daerahnya. Untuk diketahui, Kab. Karanganyar memiliki 17 kecamatan dan terdapat 700 penggilingan padi kecil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita dorong untuk penggilingan padi kecil agar bisa jual gabah kering giling (GKG) ke mitra Bulog,” tutur Supamnaryo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tak hanya itu, ruang di gudang beras Bulog pun masih ada karena dari kapasitas 5 ribu ton baru terisi 1700 ton. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk diketahui, Subdiv Surakarta memiliki 6 gudang beras yang tersebar di Karesidenan Surakarta yaitu Gudang Karanganom, Gudang Meger, Gudang Banaran, Gudang Ngabean, Gudang Telukan, Gudang Triyagan, Gudang Gedong, Gudang Krikilan dan Gudang Dayungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita akan tingkatkan peran serta Satker bekerjasama dengan penyuluh di daerah yang potensial,” tutur Wakil Kepala Subdivre Surakarta, Sasmito Ariyan Mujiarjo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ada strategi yang ternyata diterapkan oleh Bulog untuk menyerap beras dari gabah petani. “Apabila ada harga yang sesuai Inpres 5/2015 (antara Rp 3750- Rp 4125) di tingkat petani maka satker akan serap langsung. Namun jika tidak bisa masuk harganya (lebih dari itu), maka kita akan serap dari penggilingan padi atau mitra” urainya. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bulog sendiri memiliki Unit Pengolahan Gabah Beras (UPGB) yang berkewajiban untuk mendukung kegiatan penyerapan beras dalam negeri BULOG, baik untuk kepentingan pelayanan publik maupun komersial. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
UPGB memperoleh bahan baku Gabah Kering Panen (GKP), Gabah Kering Giling (GKG), dan beras asalan dari tiga sumber utama, yaitu on farm yang dilakukan oleh Perum BULOG baik melalui kegiatan On Farm Mandiri, Kemitraan dan Sinergi, petani/kelompok tani/Gapoktan dan mitra kerja penggilingan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil proses produksi UPGB berupa beras medium dengan kualitas PSO Bulog dipasarkan ke PSO sedangkan kualitas medium lainnya dan premium dipasarkan ke pasaran umum secara ritel, dan grosir atau melalui Perdagangan antar pulau, antar Divre/Subdivre dan UPGB.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perbanyak Mitra
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Guna menyerap dan mempercepat serapan, Bulog pun diharapkan bisa memperbanyak mitra. Hingga saat ini, Subdivre Surakarta baru memiliki 6 mitra.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu mitra Bulog yang aktif di Karanganyar adalah PT Jaya Mas yang sudah menyuplai ke Bulog hingga 6800 ton beras ke Bulog Nasional. Rata-rata suplai khusus Bulog Subdivre Surakarta adalah 60 ton dan tahun ini baru mencapai 200 ton. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selama ada barang, harga cocok, kami pasti Merah Putih (setor beras ke Bulog),” tegas owner PT Jaya Mas, Hari Cahyono. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirinya pun mengaku membuka kerjasama dengan penggilingan padi kecil untuk menjual beras hasil mereka kepada PT Jaya Mas untuk bersama disetorkan ke Bulog. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Harga beras yang disetorkan ke Bulog pun dinaikkan menjadi Rp 8030 dari Rp 7300 dengan standar kualitas yang ditingkatkan yaitu tidak lagi ada menir, broken maksimal 20% dan kadar air tetap 14%. Dari warna pun tidak boleh ada kekuningan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Pilarpertanian – Kondisi cuaca yang memasuki peralihan dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, dapat memicu munculnya serangan hama dan penyakit tanaman padi di beberapa wilayah. Salah satunya di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang belum lama dilaporkan pertanaman padinya terserang hama wereng batang coklat (WBC). Menyadari kondisi ini, para petani yang tergabung dalam […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]