Kementan Lepas Ekspor Premix Vitamin ke India di Tengah Pandemi, Buktikan Gratieks Efektif
Foto : Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Saat Melepas Ekspor perdana Premix Vitamin dan Mineral ke India.

Kementan Lepas Ekspor Premix Vitamin ke India di Tengah Pandemi, Buktikan Gratieks Efektif

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ekspor perdana premix vitamin dan mineral ke India dari produksi PT Agrinusa Jaya Santosa yang merupakan anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. Total premix yang akan diekspor sebanyak 27 ton senilai USD 213.000 atau sekitar Rp 3 miliar dari total produk yang akan diekspor senilai USD 1 juta atau Rp 15 miliar.


Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo atau SYL dalam sambutan di acara pelepasan ekspor mengaku bahagia dan berbangga atas capaian ini. Ia mengapresiasi kinerja produksi dari PT Agrinusa Jaya Santosa yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan ekspor komoditas pertanian.


“Atas terealisasinya ekspor pada hari ini, berarti semua yang telah diupayakan selama ini oleh pihak perusahaan telah membuahkan hasil yang baik dan kami mengapresiasi karena telah memproduksi produk yang dapat diterima negara tujuan,” ujar Menteri SYL (21/10).


Ia menjelaskan, salah satu target Kementan saat ini adalah memang peningkatan ekspor berbagai komoditas pertanian. Hal ini dilakukan melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (GRATIEKS), yang mengusung tema ‘maju’, ‘mandiri’ dan ‘modern’.



Harapannya, GRATIEKS ini bisa membuka peluang ekspor lebih besar bagi para pelaku usaha peternakan dan kesehatan hewan. Baik skala besar, menengah bahkan mikro dan para peternak yang siap ekspor untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.


Program GRATIEKS ini juga ditargetkan bisa meningkatkan pertumbuhan volume ekspor peternakan pada tahun 2024 naik 300% menjadi 884.212 ton ke 100 negara tujuan.


“Untuk itu, mari kita pemerintah pusat, pemerintah daerah dan para pelaku usaha bersama-sama meningkatkan ekspor, dengan mencari negara tujuan baru, dan mengidentifikasi permintaan produk yang dibutuhkan oleh negara lain,” paparnya.


Ia menambahkan, prinsip yang harus dipenuhi dalam mengisi peluang ekspor adalah kualitas, kuantitas dan keberlanjutan. Perlu adanya jaminan kualitas yang dapat bersaing, kemampuan memenuhi kuantitas yang dibutuhkan negara importir dan kontinyuitas pasokan.


“Disamping itu, yang tidak kalah penting yaitu efisiensi usaha agar produk kita semakin kompetitif,” imbuh Menteri SYL.


Menteri SYL berharap, dengan terbukanya akses pasar internasional ini, PT. Agrinusa Jaya Santosa bisa terus meningkatkan kuantitas maupun kualitas produk siap ekspor, sehingga produk peternakan Indonesia lebih mampu bersaing di perdagangan internasional.


Selain itu, diharapkan hal ini juga dapat memotivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap berupaya melakukan percepatan ekspor komoditas peternakan lainnya dengan meningkatkan kualitas produk dan promosi ke negara lain.


“Sekali lagi, Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada PT. Agrinusa Jaya Santosa dan semua pihak terkait atas dukungannya terhadap upaya peningkatan ekspor komoditas peternakan Indonesia,” tutur Menteri SYL.


Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah yang juga hadir dalam acara pelepasan ekspor tersebut menjelaskan, bahwa sediaan premix merupakan sediaan obat hewan yang dalam produksinya harus menerapkan Cara Pembuatan Obat Hewan Baik (CPOHB).


Oleh karena itu, pemerintah telah melakukan pembinaan agar para pelaku usaha produsen obat hewan dapat memiliki sertifikat CPOHB, guna menjamin kualitas produk obat hewan yang baik dan konsisten. Dengan demikian, harapannya produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar internasional.


“PT. Agrinusa Jaya Santosa ini merupakan salah satu produsen obat hewan di Indonesia yang telah memiliki sertifikat CPOHB, jadi kualitasnya tidak diragukan,” tegas Nasrullah.


Di kesempatan yang sama, Nasrullah juga menyampaikan, komoditas peternakan Indonesia hingga saat ini memang sudah mampu menembus pasar internasional. Komoditas peternakan tersebut seperti daging ayam olahan, sarang burung walet, pakan ternak, obat hewan, produk susu olahan, ternak babi, kambing dan domba hidup sampai ke produk larva kering.


“Total negara tujuan ekspor produk peternakan dan kesehatan hewan sampai saat ini telah ke 97 negara,” ungkap Nasrullah.


Sedangkan ternak hidup yang telah diekspor di antaranya ke negara Singapura, Pakistan, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Timor Leste seperti sapi, kambing, domba, ayam, kelinci dan babi. Sementara, tujuan ekspor produk pangan segar dan olahan asal ternak di antaranya adalah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Hongkong, Vietnam dan Timor Leste.


“Lalu, ada juga negara tujuan ekspor produk non pangan asal ternak di antaranya adalah Cina, Jepang, Timor Leste, Singapura, Inggris dan Amerika,” ucap Nasrullah.


Kemudian bibit dan benih ternak diekspor ke Malaysia, Myanmar, Kamboja, Timor Leste, Kyrgyzstan, Afganistan, dan Madagaskar.
Khusus untuk obat hewan, Indonesia mengekspor ke banyak negara, baik di benua Asia Pasifik, Afrika, Eropa dan Amerika. 


Di sisi lain, Nasrullah mengapresiasi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang telah berupaya merealisasikan ekspor produk olahan ayam, karkas ayam, susu, Hatching Eggs, DOC, vaksin hingga premix. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor komoditas peternakan pada tahun 2020 periode bulan Januari sampai September meningkat.


Dari angka sementara yang tercatat kinerja ekspor komoditas peternakan mencapai 235.728 ton dengan nilai USD 632.085.614 atau setara Rp 9,48 triliun. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 (YoY), dimana volume 199.135 ton dengan nilai setara Rp 7,05 triliun.


“Artinya ada peningkatan volume ekspor sebesar 18,38% dan nilai ekspor meningkat sebesar 34,32%. Saya berharap PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk terus meningkatkan kinerja ekspornya di pasar internasional,” ujar Nasrullah.


Sementara itu, Managing Director Strategic Business Unit Animal Health and Livestock Equipment JAPFA, Teguh Prajitno, memastikan produk yang diekspor telah melewati serangkaian proses sesuai dengan standar internasional.


Ia menyebutkan, rangkaian pelepasan ekspor ini juga dilengkapi dengan penyerahan Health Certificate Sanitary (HC) dari Balai Besar Karantina Pertanian dan Veterinary Health Certificate dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan. Penerbitan sertifikat ini tentunya melalui proses yang telah terstandarisasi, dimulai dari tahapan penilaian sarana produksi, pengambilan sampel hingga pengujian sampel tersebut.


“Maka saya katakan pelepasan ekspor perdana ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai bentuk pencapaian yang baik dalam pengakuan standar kualitas dan mutu produk Agrinusa,” ucap Teguh.


Peranan premix sendiri di dunia peternakan cukup penting. Premix dikenal sebagai bahan tambahan untuk dicampurkan ke dalam pakan unggas guna meningkatkan kandungan nutrisinya.


Di dalamnya terdapat kandungan asam amino, vitamin, dan mineral. Saat ini, premix yang akan diekspor PT Agrinusa Jaya adalah premix vitamin dengan merek dagang Agrimix Bro dan Agrimix.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

BPS: Ekspor Pertanian Naik 61,91 Persen Disaat Sektor Lainnya Mengalami Penurunan

BPS: Ekspor Pertanian Naik 61,91 Persen Disaat Sektor Lainnya Mengalami Penurunan

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan nilai ekspor sektor pertanian pada Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 16,91 persen (YonY) jika dibandingkan nilai ekspor pada Februari tahun sebelumnya. Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa salah satu penyumbang dari kenaikan tersebut adalah subsektor perkebunan khususnya CPO kelapa sawit dan juga turunannya. “Secara tahunan […]

Panen Raya Jagung, Petani Usul Fleksibilitas HAP Jagung Dinaikkan

Panen Raya Jagung, Petani Usul Fleksibilitas HAP Jagung Dinaikkan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan Nasional dan berbagai stakeholder melakukan panen raya jagung di Desa Nimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jatim. Pada panen ini, para petani jagung mengusulkan adanya fleksibilitas Harga Acuan Pembelian (HAP) yang disesuaikan dengan ongkos produksi dan harga jual yang saling menguntungkan. Hadir panen jagung ini Direktur Jenderal Tanaman […]

Panen Raya di Jatim Melimpah, Pastikan Kebutuhan Ramadhan Aman

Panen Raya di Jatim Melimpah, Pastikan Kebutuhan Ramadhan Aman

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memastikan produksi padi tahun ini dalam kondisi yang melimpah. Diperkirakan, luas panen pada Maret dan April 2024 mencapai 928.105 hektare dengan produksi periode Januari-April mencapai 5,219 juta ton gabah kering giling (GKG) atau jika dikonversi ke beras bisa mencapai 3,346 juta ton. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan […]

Stabilkan Harga, Mentan Amran Gandeng Pabrik Pakan Maksimalkan Penyerapan Jagung Petani

Stabilkan Harga, Mentan Amran Gandeng Pabrik Pakan Maksimalkan Penyerapan Jagung Petani

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menggelar rapat dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Satgas Pangan dan Pemerintah Daerah untuk memastikan harga jagung tetap stabil di tengah panen raya. Untuk memastikan harga jagung, Kementan dan para mitra yang terkait sedang merencanakan kebijakan yang perlu diambil. “Pertama […]

Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi Dengan Pompanisasi Di Bojonegoro

Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi Dengan Pompanisasi Di Bojonegoro

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur hari ini (18/3/24). Dalam kunjungannya kali ini, Mentan Amran menyaksikan gerakan percepatan tanam padi dan melakukan pengecekan pompanisasi di Desa Tulung Agung Kec. Baureno Kab. Bojonegoro. Mentan mengatakan percepatan tanam dengan pompanisasi menjadi solusi cepat untuk mengatasi ketersediaan pangan […]

Kementan Sebut Panen Raya Jagung di Tuban Capaian Luar Biasa

Kementan Sebut Panen Raya Jagung di Tuban Capaian Luar Biasa

Pilarpertanian – Kementan terus memacu peningkatan produksi jagung nasional dengan pengawalan dari mulai persiapan masa tanam sampai mengawal panen dengan strategi yang lebih inovatif dari tahun-tahun sebelumnya. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi berkunjung ke Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Pada kesempatan tersebut, Dirjen Suwandi melakukan panen raya jagung di […]

Harga Anjlok, Mentan Amran Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Segera Serap Jagung Petani

Harga Anjlok, Mentan Amran Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Segera Serap Jagung Petani

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendesak Perum Bulog dan para pengusaha pakan yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) untuk segera menyerap jagung petani. Menurut Amran, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Bulog dan para pengusaha untuk membantu para petani agar mendapat kepastian atas penyerapan. “Saya mau katakan kita tidak […]

Mentan Minta Gerakan Pompanisasi di Bojonegoro Dilakukan Maksimal

Mentan Minta Gerakan Pompanisasi di Bojonegoro Dilakukan Maksimal

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta gerakan pompanisasi di Kabupaten Bojonegoro dilakukan secara maksimal. Untuk itu, kepala dinas dan juga pihak terkait di sana segera melakukan pengecekan terhadap sungai-sungai besar yang tidak pernah surut disaat musim kering. Usai dicek, pemasangan pompa harus segera dimasifkan. “Luas lahan kering disini kan 40 persen. Nah […]

Stop Impor Jagung, Kementan Minta Bulog dan GPMT Serap Panen Petani

Stop Impor Jagung, Kementan Minta Bulog dan GPMT Serap Panen Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sangat mendukung keputusan pemerintah untuk menyetop impor jagung dari luar negeri karena hasil panen yang melimpah di Indonesia. Indikasi turunnya harga jagung di tingkat petani terjadi karena saat ini tengah memasuki panen raya. Berdasarkan data BPS, produksi jagung nasional pada Januari – April ini diperkirakan akan mencapai 5,3 juta ton. […]