Kementan Tegaskan Tidak Benar 22 Juta Penduduk Alami Kelaparan Kronis
Foto: Acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Sinergi Dukungan Program Pengentasan Daerah Rentan Rawan Pangan.

Kementan Tegaskan Tidak Benar 22 Juta Penduduk Alami Kelaparan Kronis

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi, merespon hasil riset yang dilakukan Asian Development Bank (ADB), yang menyebutkan pada periode 2016-2018 sebanyak 22 juta penduduk Indonesia mengalami kondisi kelaparan kronis, seperti dilansir beberapa media.


Ditemui di kantornya Jum’at (8/11/2019), Agung menjelaskan bahwa yang ada sebenarnya adalah daerah rentan rawan pangan yang hingga kini masih terdapat di 88 wilayah kabupaten di Indonesia.


“Tidak ada yang namanya kelaparan. Buktinya, semua orang mendapatkan makanan. Ketersediaan pangan kita tercukupi. Kalau wilayah rentan rawan pangan memang masih ada, dan itu sedang kami lakukan pengentasannya,” kata Agung.


Selanjutnya Agung menjelaskan, Kementan telah inisiasi program pengentasan baru-baru ini melalui penandatanganan kerjasama yang melibatkan Kementerian/Lembaga terkait. “Karena ketahanan pangan itu meliputi aspek ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan yang melibatkan banyak sektor terkait,” tambah Agung.



Berdasarkan data Indeks Ketahanan Pangan Global (Global Food Security Index), Indonesia sudah banyak mengalami peningkatan. Indonesia mengalami peningkatan peringkat dari 74 pada tahun 2015 menjadi peringkat 65 di tahun 2018. Hal ini membuktikan bahwa ketahanan pangan Indonesia secara konsisten terus membaik.


Upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan terus dilakukan dengan berbagai program, baik di aspek ketersediaan melalui peningkatan produksi penguatan cadangan dan penyediaan pangan aman, dari aspek keterjangkauan melaui peningkatan keterjangkauan fisik, ekonomi dan sosial; serta dari aspek pemanfaatan fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi, penguatan sistem pangan dan gizi, jaminan keamanan dan upaya pendukung lainnya.


Kementan telah berkomitmen bersama 6 Kementerian/Lembaga, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Desa dan PDTT, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Kementerian Sosial, dan Lemhanas untuk mengentaskan daerah rentan rawan pangan bersama pada 789 Kecamatan di 88 kabupaten/kota yang masih rentan rawan pangan.


Perjanjian kerjasama telah dilakukan pada 30 Oktober di Jakarta. Menteri Pertanian juga telah melaunching program Family Farming sebagai salah satu intervensi penting dalam mengentaskan daerah rentan pangan pada HPS ke 39 pada 3 November 2019 di Kendari.


Andriko Noto Susanto, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP yang dikonfirmasi di kantornya memberikan penjelasan secara teknis. Berdasarkan  indikator prevalensi kekurangan konsumsi pangan (prevalence of undernourishment/PoU) yang dihitung oleh BPS menggunakan pendekatan minimum dietary energy requirement/MDER, selama 3 tahun terakhir telah terjadi penurunan sebesar 0,98% atau setara dengan 2.597.000 jiwa dari 8,93% di tahun 2016 menjadi 7,95% yang terentaskan dari kekurangan konsumsi pangannya.


Capaian ini lebih baik dibandingkan dengan tren yang terjadi di kawasan Asia pada umumnya, dimana meskipun terjadi kemajuan besar dalam lima tahun terakhir, peningkatan orang kelaparan terus berlanjut, seperti di Asia Barat yang justru meningkat lebih dari 12% sejak 2010 lalu.


Perlu diketahui, kekurangan konsumsi pangan tidak sama dengan kelaparan kronis. Kelaparan kronis didefinisikan sebagai kondisi kekurangan pangan yang dialami oleh seseorang dalam jangka waktu lama yang disebabkan oleh kemiskinan rumah tangga (World Food Summit; 1996).


Individu yang mengalami kelaparan kronis tidak mampu memproduksi, mengakses dan memanfaatkan pangan secara permanen. Sedangkan kekurangan konsumsi pangan adalah tidak terpenuhinya asupan kalori sesuai standar yang dibutuhkan seseorang untuk hidup lebih sehat dan aktif.


Lebih lanjut Andriko mencontohkan, rata-rata kebutuhan kalori pria dewasa umur 25-29 tahun sebesar 2.675 kkal/kap/hari, sedangkan kebutuhan kalori minimal berdasarkan MDER adalah sebesar 2.245 kkal/kap/hari, atau 84% dari kebutuhan ideal.


Sementara Kementerian Kesehatan membuat standar kebutuhan kalori yang masuk dalam kategori rawan adalah kurang dari 70% dari Angka Kecukupan Gizi (AKG), artinya standar MDER yang digunakan dalam menghitung PoU masuk dalam kategori relatif aman sebagai peringatan rawan pangan dan tidak masuk dalam kategori kelaparan kronis.


“Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa tidak ada yang namanya kelaparan kronis, yang ada adalah wilayah rentan rawan pangan. Pada dasarnya, semua orang tercukupi kebutuhan pangannya, karena ketersediaan pangan kita mencukupi. Kita akan terus berupaya memastikan setiap individu di Indonesia tidak mengalami kelaparan,” pungkas Andriko.


Bahkan ADB optimis bahwa Indonesia dapat mengurangi kasus kelaparan pada 2030 dan mengakhirinya pada 2045, dengan catatan terjadi peningkatan investasi bidang pertanian untuk memodernisasi sistem dan pasar pangan, sehingga lebih efisien. (OIR)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kementan Dukung Pemanfaatan Burung Hantu Atasi Hama Tikus

Kementan Dukung Pemanfaatan Burung Hantu Atasi Hama Tikus

Pilarpertanian – Tikus merupakan hama utama pada tanaman padi yang mampu mengancam produksi pangan di Indonesia. Kementerian Pertanian bersama stakeholder terkait siap mendampingi petani dalam pengamanan produksi pangan dari ancaman hama tersebut. Salah satunya melalui program memanfaatkan musuh alami hama tikus yaitu burung hantu (Tyto alba). Hal tersebut terungkap dalam Bimtek Propaktani Episode 1081 dengan […]

Pupuk Hingga Solar, Pemerintah Siap Fasilitasi Kebutuhan Petani Saat Masa Tanam

Pupuk Hingga Solar, Pemerintah Siap Fasilitasi Kebutuhan Petani Saat Masa Tanam

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tengah menggiatkan percepatan tanam. Dirinya menyebutkan pemerintah siap memenuhi berbagai kebutuhan masa tanam, dari mulai pupuk, benih, hingga solar. “Saya dengar petani sulit mendapatkan solar bersubsidi. Langsung saya telepon Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral.red). Beliau bilang akan mempermudah petani untuk mendapatkan solar bersubsidi,” terang Amran […]

Mentan Apresiasi Ombudsman dan Siap Tindaklanjuti Temuan RIPH

Mentan Apresiasi Ombudsman dan Siap Tindaklanjuti Temuan RIPH

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan dirinya akan menindaklanjuti temuan Ombudsman RI terkait dugaan maladministrasi dalam penerbitan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) di Direktorat Jenderal Hortikultura. Mentan menegaskan Kementrian Pertanian mengapresiasi kerja ombudsman maupun lembaga lembaga lain yang bertujuan untuk menciptakan good governance dan peningkatan profesionalisme. “Kami dalam kapasitas mengemban tugas negara dan […]

Mentan Amran Giatkan Teknologi Modern Untuk Percepatan Tanam

Mentan Amran Giatkan Teknologi Modern Untuk Percepatan Tanam

Pilarpertanian – Dalam rangkaian kunjungan kerja Menteri Pertanian ke tiga daerah di Sulawesi Selatan termasuk Jeneponto, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mengajak petani untuk memaksimalkan musim hujan dengan percepatan tanam untuk menjaga stok ketersediaan pangan, terutama padi dan jagung. Amran menyebutkan pihaknya saat ini sedang menggiatkan penggunaan teknologi berupa alat dan mesin pertanian […]

Hadapi Masa Tanam, Kementan Perkuat SDM Pertanian dan Sarana Prasarana

Hadapi Masa Tanam, Kementan Perkuat SDM Pertanian dan Sarana Prasarana

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tengah menggiatkan percepatan tanam. Dirinya menyebutkan pemerintah siap memenuhi berbagai kebutuhan masa tanam, dari mulai pupuk, benih, hingga solar selain memperkuat sumber daya manusia (SDM) pertanian. “Dari beberapa kunjungan kami ke daerah salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah pupuk. Untuk itu Kementan nengambil langkah strategis dengan […]

Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Ajak Insan Pertanian Jadi Petarung

Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Ajak Insan Pertanian Jadi Petarung

Pilarpertanian – Memanfaatkan musim penghujan di awal tahun 2024, Kementerian Pertanian (Kementan) menyerukan percepatan tanam di berbagai daerah. Kali ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong para petani di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), khususnya Kabupaten Bone untuk segera mempercepat masa tanam. “Saya sangat bersemangat dan berbahagia untuk hadir di Kabupaten Bone ini, bertemu dengan […]

BPK Sebut Mentan Amran Pemimpin Tegas, Ciptakan Sejarah Baru Perkuat Pangan

BPK Sebut Mentan Amran Pemimpin Tegas, Ciptakan Sejarah Baru Perkuat Pangan

Pilarpertanian – Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK RI, Haerul Saleh mengapresiasi sikap tegas Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebagai pelopor pembangunan pertanian nasional. Haerul berharap, Mentan Amran dapat menciptakan sejarah baru dalam memenuhi kecukupan pangan bangsa. “Mudah-mudahan di bawah ketegasan Pak Amran, pertanian dapat menciptakan sejarah baru. Karena itu kami menghimbau agar […]

Mentan Amran Pastikan Tambah Pupuk Subsidi Untuk Jagung dan Padi

Mentan Amran Pastikan Tambah Pupuk Subsidi Untuk Jagung dan Padi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Januari tahun ini akan ada tambahan pupuk untuk produksi padi dan jagung. Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare. Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan […]

Percepat Penyaluran Pupuk untuk MT 1, Kementan Surati PIHC

Percepat Penyaluran Pupuk untuk MT 1, Kementan Surati PIHC

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan PIHC untuk mengawal distribusi pupuk subsidi di musim tanam kesatu. Menteri Pertanian Andi Amran meyakinkan petani agar fokus bertanam padi pada musim tanam ini untuk mendukung percepatan tanam, dalam rangka antisipasi krisis pangan global. “Pupuk musim tanam kesatu ini cukup, petani jangan khawatir untuk menanam,” ungkap Mentan […]