Ketua Umum KTNA Winarno Tohir :  Sebaiknya Kearifan Lokal Sistem Penangkapan Ikan Diatur Oleh Pemerintah Daerah
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Ketua Umum KTNA Winarno Tohir : Sebaiknya Kearifan Lokal Sistem Penangkapan Ikan Diatur Oleh Pemerintah Daerah

Pilarpertanian -  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pilar-Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Winarno Tohir mengusulkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, agar kearifan lokal sistem penangkapan ikan di setiap daerah diatur oleh pemerintah daerah masing-masing.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Usulan ini disampaikan oleh Winarno sehubungan dengan keberatan dari nelayan Bagan Sumatera Barat terhadap Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.71 Tahun 2016 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keberatan nelayan Bagan Sumatera Barat disampaikan oleh perwakilan para nelayan Sumbar kepada Winarno Tohir, Kamis (16/2/2017) di Hotel Bumi Minang-Padang, menjelang Pembukaan Rembug Madya Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasiomal-2017, yang berlangsung sampai tanggal 18 Februari 2017.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Winarno, Bagan perahu di Sumutera Barat merupakan kearifan lokal (budaya lokal) cara penangkapan ikan yang sudah dilakukan oleh nelayan sejak zaman nenek moyang mereka. Oleh sebab, pemerintah harus melindungi dan menjaga sistem penangkapan ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dalam otonomi daerah, peraturan pemerintah dan peraturan menteri, mestinya tidak perlu terlalu jauh mengatur urusan yang sudah diserahkan kepada pemerintah daerah. Memang urusan dibidang kelautan dan perikanan tangkap masuk dalam urusan antar daerah dan provinsi, tapi Permen KP 71/2016 tersebut sudah terlalu jauh mengatur, sampai kepada ukuran waring dan lampu bagan diatur”, katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bagan perahu adalah salah satu jenis alat tangkap ikan yang termasuk dalam klasifikasi jaring angkat dari jenis bagan yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan. Alat tangkap ini pertama kali diperkenalkan tahun 1950an. Bagan perahu menggunakan lampu, memiliki bentuk lebih ringan dan sederhana, dapat menggunakan satu atau dua perahu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada awalnya lampu yang dipergunakan untuk bagan adalah petromaks atau lampu gas, namun seiring dengan perkembangan teknologi dan sulitnya untuk mendapatkan bahan bakar minyak serta untuk memudahkan pekerjaan, maka belakangan ini peran lampu petromaks sudah digantikan dengan tenaga listrik/gen set atau bateray yang berfungsi untuk memberi cahaya diatas alat atau bola lampu untuk menarik perhatian ikan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemerintah daerah Sumatera Barat, melalui Dinas Perikanan Provinsi telah berupaya mensosialisasikan Permen KP No.71/2016 tersebut. Namun nelayan Bagan Sumatera Barat sangat sulit melaksanakan Permen KKP tersebut terutama untuk melaksanakan Pasal 27 ayat (2) huruf a yang menyatakan bahwa mesh size bagan perahu diatas 30 GT berukuran 2,5 inch lebih.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mereka juga berkeberatan terhadap Pasal 27 ayat (2) huruf d yang menyatakan bahwa ABPI lampu bagi bagan berperahu besar ukuran lebih dari 30 GT adalah sama atau dibawah 16.000 watt. Sedangkan pada saat ini nelayan bagan berperahu masih memakai waring berukuran 4 mm dan dengan lampu sebesar 30.000 watt.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Nelayan dan pemilk bagan berperahu Sumbar sangat sulit untuk mengganti waring yang dipakai saat ini dengan ukuran jarring yang diatur di dalam Permen KP 71/2016 tersebut, karena kalau mereka memakai ukuran jarring 2,5 inch, maka dipastikan mereka akan sulit mendapatkan hasil tangkapan yang diharapkan, begitu juga dengan ukuran kekuatan lampu yang mereka nilai sangat kecil, sehingga gerombolan ikan tidak akan tertarik untuk mendekati kapal bagan tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan diberlakukannya Permen KP 71/2016 ini, nelayan Sumbar banyak yang menganggur, karena mereka takut ditangkap jika menangkap ikan di laut, sehingga mereka sekarang mengalami kesulitan ekonomi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 Untuk mencari solusi, Gubernrur Sumatera Barat Irwan Prayitno, tanggal 13 Februari 2017 telah berkirim surat kepada Menteri Kelautan dan Perikan untuk mengusulkan agar Permen KP 71/2016 tersebut direvisi kembali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 Agar dapat memahami kondisi nelayan bagan berperahu di Sumatera Barat saat ini, Gubernur Sumbar melalui surat tersebut juga sudah meminta kesediaan Meteri Susi dan Menko Kemaritiman untuk menerima perwakilan nelayan bagan Sumbar guna ber-audiensi untuk menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi. Tapi, sampai berita ini diturunkan, belum ada respon dari kedua pejabat pemerintahan tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahkan dalam pertemuan dengan Ketua KTNA tersebut, perwakilan nelayan ini sudah menyampaikan niatnya untuk melakukan demontrasi ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, tapi dapat dicegah oleh Winarno. Dia, menyarankan agar lebih baik mencari solusi secara musyawarah. Dan dalam waktu, dia akan melakukan pendekatan dengan pejabat di KKP dan Komisi IV DPR-RI, ungkapnya (RS).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Ketersediaan Pupuk Untuk Masa Tanam I Cukup, Tambahan Rp14 Triliun Akan Dialokasikan Untuk Masa Tanam Berikutnya

Ketersediaan Pupuk Untuk Masa Tanam I Cukup, Tambahan Rp14 Triliun Akan Dialokasikan Untuk Masa Tanam Berikutnya

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan pupuk untuk masa tanam (MT) I pada Oktober 2023 hingga Maret 2024 mencukupi. Dengan total target tanam seluas 6,3 juta hektare maka pupuk yang dibutuhkan 2,4 juta ton. “Dengan sisa target tanam Januari – Februari 2024 seluas 3,9 juta hektare, kebutuhan pupuk sekitar 1,6 juta ton. Sehingga ketersediaan […]

KTNA Tegaskan Tidak Berpolitik, Fokus Kerja Dukung Pemerintah Tingkatkan Produktivitas

KTNA Tegaskan Tidak Berpolitik, Fokus Kerja Dukung Pemerintah Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) M Yadi Sofyan Noor siap mewujudkan visi Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan produksi pertanian khususnya pada peningkatan komoditas padi dan jagung. Dukungan ini, kata Sofyan, semata-mata untuk mengakomodir kepentingan petani yang setiap hari berproduksi. Untuk diketahui beras dan jagung adalah komoditas strategis bagi kepentingan masa depan bangsa. […]

Respon Polemik, Akademisi UB Dukung Kebijakan Pemerintah Tingkatkan Anggaran Pupuk Subsidi

Respon Polemik, Akademisi UB Dukung Kebijakan Pemerintah Tingkatkan Anggaran Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Pakar pertanian dari Universitas Brawijaya (UB), Sujarwo, mendukung kebijakan pemerintah yang meningkatkan anggaran pupuk subsidi sebesar 14 triliun. Sujarwo juga meminta agar pengelolaan pupuk subsidi distribusinya dapat dilakukan secara baik. Sehingga benar-benar menyelesaikan permasalahan dasar penyediaan input produksi petani, terutama petani kecil. “Patut bersyukur jika pemerintah kembali menguatkan perhatiannya kepada petani dengan menambah […]

Panitia Pastikan Tak Ada Kericuhan Kunker Presiden Jokowi di Banyumas

Panitia Pastikan Tak Ada Kericuhan Kunker Presiden Jokowi di Banyumas

Pilarpertanian – Panitia kegiatan pembinaan Petani se Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan di Purwokerto beberapa waktu lalu, menegaskan tidak ada kericuhan pada kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke GOR Satria Purwokerto di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Demikian disampaikan Lia, perwakilan panitia pelaksana. Menurut Lia, kondisi yang terlihat dalam video yang ramai dibicarakan di media […]

Sempat Dibayangi Kekurangan Air, Produksi Bawang Merah dan Cabai Jelang Puasa dan Lebaran 2024 Diyakini Aman

Sempat Dibayangi Kekurangan Air, Produksi Bawang Merah dan Cabai Jelang Puasa dan Lebaran 2024 Diyakini Aman

Pilarpertanian – Sebagai salah satu sentra penghasil bawang merah dan cabai terbesar di Jawa Barat, Kabupaten Garut diandalkan mampu menopang pasokan nasional terutama menghadapi Puasa dan Lebaran yang akan jatuh pada bulan Maret/April 2024. Sentra utama produksi bawang merah Garut berada di Kecamatan Bayongbong serta daerah penyangga sekitarnya seperti Sukaresmi, Cilawu, Cisurupan dan Sucinaraja. Sementara […]

Lelang Jabatan Eselon I dan II Kementan Ramai Peminat dari Luar

Lelang Jabatan Eselon I dan II Kementan Ramai Peminat dari Luar

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) telah secara resmi menutup pendaftaran lelang jabatan Eselon I dan II pada 5 Januari 2024 lalu. Lelang yang juga terbuka bagi aparatur sipil negara (ASN) kementerian/lembaga di luar Kementan tersebut ramai peminat. Berdasarkan data yang direkap oleh Biro Organisasi dan Kepegawaian, total peserta yang mengikuti lelang adalah 433 orang. Sebanyak […]

KTNA Tegaskan Lanjutkan Kerja Pemerintah dan Dukung Tingkatkan Produktivitas

KTNA Tegaskan Lanjutkan Kerja Pemerintah dan Dukung Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Yadi Sofyan Noor siap mewujudkan visi pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian khususnya pada peningkatan komoditas padi dan jagung. Dukungan ini, kata Yadi, semata-mata untuk mengakomodir kepentingan petani yang setiap hari berproduksi. Untuk diketahui, beras dan jagung adalah komoditas strategis bagi kepentingan masa depan bangsa. “Artinya kepentingan kami […]

Dem DPI Bantu Petani Serdang Bedagai Tampik Cekaman Kekeringan Akibat El Nino

Dem DPI Bantu Petani Serdang Bedagai Tampik Cekaman Kekeringan Akibat El Nino

Pilarpertanian – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meramalkan fenomena El Nino akan terus berlangsung lebih lama yang diproyeksi sebelumnya hingga Februari 2024, menjadi April 2024. Kondisi tersebut berdasarkan hasil pemantauan dan analisis yang dilakukan oleh BMKG sejak Maret, April, dan Mei 2023 dan menunjukkan bahwa telah terjadi El Nino lemah di Indonesia. Gubernur Sumatera […]

Kementan Dukung Penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi Untuk Jaminan Mutu Produk Pertanian

Kementan Dukung Penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi Untuk Jaminan Mutu Produk Pertanian

Pilarpertanian – Penerapan sistem manajemen terintegrasi memberikan manfaat dan keuntungan bagi organisasi dalam menjalankan sejumlah standar yang ditentukan terutama terkait penjaminan mutu untuk produk pertanian. Hal tersebut terungkap dalam Bimtek Propaktani Episode 1076 dengan tema “Penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi Untuk Jaminan Mutu Produk Pertanian” (Senin/08-01-2024). Puri Wulandari Rahayu dari Badan Standardisasi Nasional menjelaskan mengenai sistem […]