Limbah Pertanian Bisa Menghasilkan Pupuk Organik Cair
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Limbah Pertanian Bisa Menghasilkan Pupuk Organik Cair

Pilarpertanian - Pilar – Petani pada umumnya lebih memilih pupuk kimia karena dapat memberikan nutrisi lebih banyak dan respon yang lebih cepat terhadap tanaman, tanpa mempertimbangkan dampaknya. Sehingga permintaan pupuk kimia yang tinggi bukan saja menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan, namun memicu harga pupuk kimia semakin tinggi, bahkan keberadaan kadang sulit dijumpai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini kesadaran masyarakat tentang penggunaan pupuk organik semakin tinggi. Hal tersebut dipicu oleh kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pembuatan pupuk organik dapat dilakukan melalui pemanfaatkan limbah-limbah pertanian. Bahan-bahan tersebut ternyata bisa menghasilkan pupuk cair dengan unsur hara makro dan mikro yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tren kebutuhan pupuk organik alami dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut sebagai akibat semakin mahal dan langkanya pupuk anorganik di pasaran. Selain itu meningkatnya permintaan produk organik seiring dengan upaya mengurangi atau menghindari penggunaan pupuk kimia yang ditengarai berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sri Wahyuni, peneliti dari Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, mencoba melakukan terobosan dengan menghasilkan pupuk organik cair yang lebih unggul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Produk ini sangat baik untuk pertumbuhan tanaman sayuran maupun padi sehingga dapat meningkatkan hasil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perbedaan mendasar dari pupuk ini terletak pada bahan yang digunakan, yakni limbah-limbah pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kehadiran produk organik mempunyai fungsi ganda yaitu mengurangi cemaran akibat limbah pertanian dan sebagai nutrisi yang baik bagi tanaman. Sementara pupuk yang diformula Sri Wahyuni telah dipatenkan, dengan sertifikat paten nomor IDP000049678B. Sedangkan untuk memproduksi pupuk ini secara masal, Yuni berharap ada mitra yang berminat melisensi produk ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pupuk organik yang dihasilkan Yuni ini juga sudah dipamerkan pada kegiatan “Aksi Peduli Lingkungan” yang digelar Balai Penelitian Lingkungan, di Kab. Pati sejak tanggal 2 Juli 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin, ketika membuka pameran, di Pati, Senin (2/7/2018) mengungkapkan bahwa di sekeliling kita banyak bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik yang menjadikan bahan tersebut bernilai ekonomi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementats Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi, M. Agr. menyampaikan babwa pemanfaatan pupuk organik, termasuk pupuk cair organik merupakan salah satu bagian dari pertanian organik, sekaligus bagian dari pertanian ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertanian organik menurut Dedi memiliki beberapa keunggulan antara lain dapat menghasilkan produk dengan nilai jual dan produktivitas yang lebih tinggi dibanding dengan pertanian konvensional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pupuk organik cair yang beredar di pasaran saat ini, umumnya hanya mengandung unsur makro, sehingga kurang optimal untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk cair yang baik tidak saja mengandung unsur hara makro tetapi juga unsur mikro. Oleh sebab itu? Sri Wahyuni dkk mencoba menjawab hal tersebut dengan memformulasi pupuk cair yang lebih baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pupuk organik cair yang diformulasi Yuni dkk berbahan dasar abu sekam, sludge biogas, urin sapi, dan air. Hal ini secara langsung mengurangi pencemaran. Selain itu, pupuk ini mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Cara penggunaannya sangat sederhana. Dapat dengan cara disemprotkan pada bagian permukaan tanaman (daun dan batang). Pupuk juga dapat diberikan pada tanaman padi, palawija, sayuran, dan tanaman lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tingginya permintaan produk pupuk organik perlu melakukan regulasi guna meningkatkan kualitas produk pupuk tersebut melalui Permentan No. 70 Tahun 2011 tentang pupuk organik, pupuk hayati dan pembenahan tanah. (SW/SB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Mentan SYL Tinjau Langsung Panen dan Tanam Padi di Barito Kuala

Mentan SYL Tinjau Langsung Panen dan Tanam Padi di Barito Kuala

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau langsung panen raya dan tanam padi di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (11/8/2023). Kelompok Tani (Poktan) Amanah, Gapoktan Wina Kencana di Desa Sungai Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, tak menyangka jika panen mereka kali ini dikunjungi langsung oleh Mentan. […]

Meriah Antusias Petani, Mentan SYL Pimpin Langsung Pembuatan Biosaka di Batola

Meriah Antusias Petani, Mentan SYL Pimpin Langsung Pembuatan Biosaka di Batola

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memimpin langsung pembuatan Elisitor Biosaka bersama petani, penyuluh, Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Kepala Dinas Pertanian Provinsi di Kalimantan Selatan, aparat TNI dan Polri. Demonstrasi pembuatan Biosaka yang disambut meriah petani ini bertujuan menggelorakan pertanian berkelanjutan sehingga petani tidak bergantung lagi pada pupuk kimia, apalagi menghadapi […]

Mitigasi El Nino, Mentan SYL Panen Padi dan Gerakan Tanam Padi di Barito Kuala

Mitigasi El Nino, Mentan SYL Panen Padi dan Gerakan Tanam Padi di Barito Kuala

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen raya padi sekaligus pencanangan tanam 1.000 hektar per kabupaten se-Kalimantan Selatan di Kabupaten Barito Kuala. Selain itu menggelorakan penggunaan pupuk organik dengan elisitor Biosaka yang dapat dibuat sendiri petani untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrem yang menyebabkan kemarau panjang (El Nino). “Pertanian adalah sektor […]

Kementan Lakukan Gerakan Panen Ubi Kayu Di Kabupaten Gowa

Kementan Lakukan Gerakan Panen Ubi Kayu Di Kabupaten Gowa

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP), Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi), melakukan panen ubi kayu di Desa Pacellekang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan panen ini merupakan pengembangan kawasan ubi kayu pada tahun 2022, dimana provinsi ini dialokasikan seluas 300 ha dan Kabupaten Gowa dialokasikan seluas […]

Rangkul Stakeholder Terkait dan Praktisi Thailand dan Jepang, Indonesia Targetkan Produksi Anggur 20.380 ton pada 2030

Rangkul Stakeholder Terkait dan Praktisi Thailand dan Jepang, Indonesia Targetkan Produksi Anggur 20.380 ton pada 2030

Pilarpertanian – Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto membuka acara FGD Pengembangan Table Grape di BSD City, Jumat (11/8). Tangerang Selatan sendiri terkenal sebagai lokasi percontohan anggur. Pada 2023, Ditjen Hortikultura memfasilitasi Kota Tangerang Selatan berupa 1 unit Green House anggur seluas 200 m2 dan pengembangan kawasan percontohan anggur seluas 1.000 m2. “Anggur merupakan buah yang […]

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta jajaran kerjanya segera turun tangan membantu pemulihan warga di dua distrik Puncak Papua dalam menghadapi krisis kesehatan seperti diare akibat cuaca ekstrem. Menurut SYL, pemulihan harus dilakukan secara cepat dengan mengawal bantuan pangan serta mendorong masyarakat setempat untuk bercocok tanam. “Saya minta semua turun tangan […]

Kementan Bersama DPR Dorong SDM Pertanian, Dengan Bimtek Kedelai dan Pembuatan Biosaka di Jawa Tengah

Kementan Bersama DPR Dorong SDM Pertanian, Dengan Bimtek Kedelai dan Pembuatan Biosaka di Jawa Tengah

Pilarpertanian – Dalam rangka peningkatan SDM pertanian di Provinsi Jawa Tengah, Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro, dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP), Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) melaksanakan Bimtek kegiatan kedelai dan tanaman pangan lainnya serta praktek pembuatan Biosaka di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen pada 7-9 Agustus 2023. Direktur Akabi Enie […]

Hadapi El Nino, Mentan SYL Dorong Provinsi NTB Jadi Penyangga Pangan Indonesia Timur

Hadapi El Nino, Mentan SYL Dorong Provinsi NTB Jadi Penyangga Pangan Indonesia Timur

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi daerah penyangga utama bagi ketersediaan pangan di kawasan Indonesia timur. Salah satunya dengan mempelopori penanaman benih inpari 48 blas dan benih padjajaran agritan sebagai benih genjah yang toleran terhadap cuaca panas El Nino. “Hari ini saya di NTB bersama […]

Mentan SYL Dorong Kalsel Antisipasi Dampak El Nino untuk Penopang Pangan Nasional

Mentan SYL Dorong Kalsel Antisipasi Dampak El Nino untuk Penopang Pangan Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus memacu pemerintah daerah untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrem kekeringan (El Nino) agar tidak berdampak terhadap penurunan produksi pangan. Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) salah satu lumbung pangan nasional menjadi perhatian serius Kementerian Pertanian (Kementan) untuk dilakukan pengawalan dan didorong menerapkan berbagai program terobosan yang operasional. […]