Masa Covid-19, Insan Pertanian Kaltim Siap Amankan Produksi Pangan Dari Serangan OPT
Foto : Petani dan jajaran penyuluh pertanian melakukan Gerakan pengendalian OPT Blas di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Masa Covid-19, Insan Pertanian Kaltim Siap Amankan Produksi Pangan Dari Serangan OPT

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pandemi Covid-19 atau virus corona tak menyurutkan semangat petani atau insan pertanian untuk tetap bekerja di lahan budidayanya, tak terkecuali memantau dan menjaga tanaman dari ancaman OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan). Terbukti, meski di tengah wabah covid-19, insan pertanian di Kalimantan Timur (Kaltim) siap mengamankan produksi pangan dari serangan OPT.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ertha Dwi Prasetyani, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Provinsi Kalimantan Timur menjelaskan Gerakan Pengendalian (Gerdal) dilakukan atas dua pertimbangan, yaitu terjadi serangan OPT yang tinggi dan petani/masyarakat tidak mampu mengendalikannya lagi sehingga perlu dukungan/bantuan pemerintah atau gerdal dilakukan diawal tanam untuk menekan populasi awal OPT endemis agar serangan OPT pada tanaman mendatang berada di level rendah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tentunya seluruh jajaran pertanian di Kalimantan Timur selalu siap amankan pertanaman dan produksi pertanian dari setiap potensi serangan OPT,” demikian dikatakan Ertha di Samarinda, Jumat (1/5/2020).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perlu diketahui, pada bulan April 2020 di Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara telah dilaksanakan gerakan pengendalian untuk OPT Blas (Pyricularia oryzae) oleh petani bersama-sama jajaran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) serta jajaran Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Peternakan dan Pertanian Kecamatan Marang Kayu. Gerdal ini dilaksanakan di Kelompok Tani Sumur Batu Desa Sebuntal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari luas hamparan padi varietas Ciliwung yang diusahakan petani sebesar 25 hektar (ha), terdapat luas lahan yang terserang sekitar 7 ha dengan intensitas serangan sebesar 13% (sedang). Luas lahan 7 ha tersebut kemudian dilakukan tindakan pengendalian. Saat ini kondisi tanaman berumur 72 sampai 95 hari setelah tanam (hst). Petani dalam melaksanakan sistem budidaya yang digunakan adalah tanam benih langsung (tabela) dengan menggunakan pipa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Petugas POPT setempat Adrian Maulana menghimbau kepada para petani jika ada serangan hama atau penyakit tanaman langsung lapor ke petugas POPT. Hal ini penting agar bisa dilihat kondisi serangannya apakah ringan, sedang, berat atau puso dan dapat segera dilakukan tindakan pengendalian yang tepat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dalam pengendalian OPT ini, petani dapat berkoordinasi dengan POPT dan PPL setempat,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Kementan, Edy Purnawan mengatakan Gerdal merupakan upaya responsif dalam mengendalikan populasi OPT berdasarkan hasil pengamatan agroekosistem secara periodik. Kunci keberhasilan pengendalian OPT ditentukan oleh berbagai faktor antara lain pengamatan yang intensif, penggunaan teknologi pengendalian spesifik lokasi, dilaksanakan dalam hamparan yang luas, serentak, terkoordinasi dengan baik antar instansi/aparat terkait, dan peran aktif petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Apabila ditemukan serangan atau populasi OPT di bawah ambang pengendalian dilakukan pengendalian menggunakan Agens Pengendali Hayati atau pestisida nabati,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hal ini sesuai dengan arahan Bapak Dirjen Tanaman Pangan Suwandi untuk tetap menerapkan prinsip pengendalian yang ramah lingkungan. Dahulukan pengendalian yang aman bagi lingkungan dan apabila sudah di atas ambang pengendalian baru dapat digunakan pestisida kimia,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Edy menuturkan penggunaan pestisida pun harus dengan menerapkan prinsip enam tepat (6T) yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat dosis dan konsentrasi, tepat cara, tepat waktu, dan tepat mutu. Segala upaya dalam pengamanan produksi pangan dan peningkatan produktivitas pertanian terus dilakukan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami terus berkoordinasi dengan jajaran pertanian di daerah untuk memastikan produksi pangan dan produktivitas pertanian tetap berjalan meski di tengah wabah Covid-19,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hal tersebut sesuai harapan Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk terus melakukan upaya maksimal untuk pengamanan produksi pangan dan peningkatan produktivitas pertanian,” sambung Edy.(LT).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Kementan Bersama DPR Dorong SDM Pertanian, Dengan Bimtek Kedelai dan Pembuatan Biosaka di Jawa Tengah

Kementan Bersama DPR Dorong SDM Pertanian, Dengan Bimtek Kedelai dan Pembuatan Biosaka di Jawa Tengah

Pilarpertanian – Dalam rangka peningkatan SDM pertanian di Provinsi Jawa Tengah, Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro, dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP), Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) melaksanakan Bimtek kegiatan kedelai dan tanaman pangan lainnya serta praktek pembuatan Biosaka di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen pada 7-9 Agustus 2023. Direktur Akabi Enie […]

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta jajaran kerjanya segera turun tangan membantu pemulihan warga di dua distrik Puncak Papua dalam menghadapi krisis kesehatan seperti diare akibat cuaca ekstrem. Menurut SYL, pemulihan harus dilakukan secara cepat dengan mengawal bantuan pangan serta mendorong masyarakat setempat untuk bercocok tanam. “Saya minta semua turun tangan […]

Mitigasi El Nino, Mentan SYL Panen Padi dan Gerakan Tanam Padi di Barito Kuala

Mitigasi El Nino, Mentan SYL Panen Padi dan Gerakan Tanam Padi di Barito Kuala

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen raya padi sekaligus pencanangan tanam 1.000 hektar per kabupaten se-Kalimantan Selatan di Kabupaten Barito Kuala. Selain itu menggelorakan penggunaan pupuk organik dengan elisitor Biosaka yang dapat dibuat sendiri petani untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrem yang menyebabkan kemarau panjang (El Nino). “Pertanian adalah sektor […]

Meriah Antusias Petani, Mentan SYL Pimpin Langsung Pembuatan Biosaka di Batola

Meriah Antusias Petani, Mentan SYL Pimpin Langsung Pembuatan Biosaka di Batola

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memimpin langsung pembuatan Elisitor Biosaka bersama petani, penyuluh, Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Kepala Dinas Pertanian Provinsi di Kalimantan Selatan, aparat TNI dan Polri. Demonstrasi pembuatan Biosaka yang disambut meriah petani ini bertujuan menggelorakan pertanian berkelanjutan sehingga petani tidak bergantung lagi pada pupuk kimia, apalagi menghadapi […]

El Nino Mengancam, Ekspor Bawang Merah Tetap Jalan

El Nino Mengancam, Ekspor Bawang Merah Tetap Jalan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas 4 kontainer atau 96 ton bawang merah dengan tujuan Thailand. Ekspor ini diperkirakan memiliki nilai transaksi sebesar $232.000 US atau sekitar Rp 3,4 miliar. Volume dan nilai tersebut merupakan bagian dari total komitmen sebanyak 3.360 ton atau setara 120 kontainer dengan nilai transaksi mencapai Rp 117 miliar […]

Mentan SYL Tinjau Langsung Panen dan Tanam Padi di Barito Kuala

Mentan SYL Tinjau Langsung Panen dan Tanam Padi di Barito Kuala

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau langsung panen raya dan tanam padi di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (11/8/2023). Kelompok Tani (Poktan) Amanah, Gapoktan Wina Kencana di Desa Sungai Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, tak menyangka jika panen mereka kali ini dikunjungi langsung oleh Mentan. […]

Kementan Terus Dorong Pengembangan Ubi Jalar Berbasis Korporasi, Sejahterakan Petani di Karanganyar

Kementan Terus Dorong Pengembangan Ubi Jalar Berbasis Korporasi, Sejahterakan Petani di Karanganyar

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP), Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi), melakukan Gerakan Tanam (Gertam) ubi jalar di Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, bersama dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Karanganyar, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar, Babinsa, Kepala […]

Mentan SYL Dorong Kalsel Antisipasi Dampak El Nino untuk Penopang Pangan Nasional

Mentan SYL Dorong Kalsel Antisipasi Dampak El Nino untuk Penopang Pangan Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus memacu pemerintah daerah untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrem kekeringan (El Nino) agar tidak berdampak terhadap penurunan produksi pangan. Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) salah satu lumbung pangan nasional menjadi perhatian serius Kementerian Pertanian (Kementan) untuk dilakukan pengawalan dan didorong menerapkan berbagai program terobosan yang operasional. […]

Rangkul Stakeholder Terkait dan Praktisi Thailand dan Jepang, Indonesia Targetkan Produksi Anggur 20.380 ton pada 2030

Rangkul Stakeholder Terkait dan Praktisi Thailand dan Jepang, Indonesia Targetkan Produksi Anggur 20.380 ton pada 2030

Pilarpertanian – Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto membuka acara FGD Pengembangan Table Grape di BSD City, Jumat (11/8). Tangerang Selatan sendiri terkenal sebagai lokasi percontohan anggur. Pada 2023, Ditjen Hortikultura memfasilitasi Kota Tangerang Selatan berupa 1 unit Green House anggur seluas 200 m2 dan pengembangan kawasan percontohan anggur seluas 1.000 m2. “Anggur merupakan buah yang […]