Melepas Ekspor 5 Ton Kentang Hasil Petani Garut, Mentan Tingkatkan Bantuan
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Melepas Ekspor 5 Ton Kentang Hasil Petani Garut, Mentan Tingkatkan Bantuan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, sangat mengapresiasi kinerja para petani Jawa Barat, dengan melepas ekspor secara langsung 5 ton kentang senilai Rp 340 miliar ke Singapura. Pelepasan ekspor perdana komoditas hasil panen petani asal Kabupaten Garut ini dilakukan di lapangan GOR Ciateul, Garut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produksi pertanian kita terus membaik. Untuk jagung kita sudah bendung impor 3,5 juta ton, bahkan sudah ekspor di 2018 sebesar 850 ribu ton. Sekarang, kentang konsumsi kita mulai ekspor setelah kita stop impor di 2018,” ucap Amran dihadapan 5.000 petani dari 23 Kecamatan di Garut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada saat yang sama, Amran juga melepas dua komoditas lainnya yakni 19 ton manggis senilai Rp 392 juta, dan barecore atau plywood 591,3 M3 dengan nilai Rp 1,4 miliar tujuan Tiongkok. Amran juga mengapresiasi para pelaku usaha di bidang agribisnis yang telah turut mendukung dan memberi nilai tambah bagi petani yang turut hadir, masing-masing PT. Alamanda Sejati Utama, PT. Sumber Jaya Manggis, dan PT. Bineatama Kayone Lestari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai komoditas wajib lapor Karantina, sesuai dengan persyaratan mitra dagang, Amran menjamin jajarannya di Badan Karantina Pertanian (Barantan) akan lakukan tugasnya dengan baik. Barantan juga tengah gencar galakkan ekspor dengan memberikan bimbingan teknis pelaku agribisnis masuki pasar ekspor, Agro Gemilang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah ekspor komoditas pertanian berbasis wilayah sekaligus menambah jumlah eksportir di sektor pertanian dari kalangan muda. Tidak saja sebagai trade facilitator, memperlancar perdagangan jajaran Barantan juga siap kawal petani,” terang Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Kepala Barantan Ali Jamil yang ikut hadir mendampingi kunker Mentan bertajuk Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementerian Pertanian 2019 ini menyampaikan, berdasarkan data dari sistem otomasi Barantan 2018 tercatat eksportasi komoditas kentang melalui sertifikasi di Karantina Bandung sebesar 1.000 ton dengan nilai ekonomi Rp 20 miliar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu untuk ekspor manggis, dalam kurun waktu triwulan pertama 2019, terdata total 1.261,2 ton dengan nilai Rp 17,6 miliar tujuan China, dan ekspor barecore total 926 kontainer dengan nilai Rp. 129,6 milyar dengan tujuan China dan Timur Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jamil juga menyampaikan selama periode Januari-Maret 2019, ekspor sayuran tercatat sebanyak 293 ton, dengan frekuensi pengiriman sebanyak 372 kali, dan ekspor manggis sebanyak 833 ton dari total 1.586 ton atau sebesar 52.5 persen dari total ekspor manggis asal sertifikasi Karantina Bandung. “Ekspor sayuran dan buah lainnya telah menyumbang devisa sekitar US $ 3 juta, dan melati sekitar US $ 1.5 juta selama kurun waktu 2018-2019,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada sambutannya, Bupati Garut Rudy Gunawan mengapresiasi kinerja ekspor pangan selama Pemerintahan Jokowi-JK. Menurutnya, Rudi menyatakan sebagai bukti dari dampak inovasi pertanian yang dilakukan Kementan. Ia berharap, pendampingan khususnya bagi para petani di Garut untuk memasuki pasar ekspor dapat terus digalakkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Secara tegas ia menyatakan bantuan Kementan ke Kabupaten Garut selama 4 tahun sudah mencapai 1,5 triliun lebih. Saat menerima tambahan bantuan Kementan dengan total nilai Rp 53,9 milyar, Rudi berharap perhatian besar pemerintah dalam bentuk alat mesin pertanian (alsintan), benih, domba, ayam, dan lain-lain itu dapat menjadikan pemicu semangat bagi petani di wilayah Garut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Berbagai bantuan produktif terutama dari sektor pertanian berkontribusi menurunkan angka kemiskinan di Garut dari 11 persen, 9 persen,” kata Rudy.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain melepas ekspor, Mentan Amran juga menyerahkan aplikasi i-MACE (Indonesian Maps of Agricultural Commodities Export) yang bertujuan untuk mendata lalu lintas ekspor pertanian secara real time di Jawa Barat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harapannya, ini dapat digunakan Pemerintah Daerah sebagai landasan kebijakan pengembangan komoditas unggulan. Ini program nyata untuk mendongkrak ekspor di seluruh Indonesia, termasuk dari kontributor ekspor terbesar, Provinsi Jawa Barat,” tandas Amran.(DYN)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

HITI: Klaim Biosaka Tekan Penggunaan Pupuk Kimia 50-90% Dan Lainnya Perlu Uji Efikasi Dan Uji Laboratarium

HITI: Klaim Biosaka Tekan Penggunaan Pupuk Kimia 50-90% Dan Lainnya Perlu Uji Efikasi Dan Uji Laboratarium

Pilarpertanian – Rekomendasi hasil focus group discussion (FGD) Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) bersama Tim IPB dan Badan Standarisasi dan Instrumen Pertanian (BRIN) akhir Mei 2023 mengeklaim Biosaka perlu menekankan penggunaan pupuk kimia 50-90% dan lainnya perlu dilakukan uji efikasi dan uji laboratorium. Sejalan dengan itu, Institut Pertanian Bogor (IPB) membentuk Tim Kajian Biosaka IPB […]

Momen PENAS Petani Nelayan XVI, Kementan dan KTNA Berkomitmen Jaga Pasokan Hortikultura Hadapi El-Nino

Momen PENAS Petani Nelayan XVI, Kementan dan KTNA Berkomitmen Jaga Pasokan Hortikultura Hadapi El-Nino

Pilarpertanian – El-Nino diprediksi akan melanda Indonesia dan mencapai puncaknya pada Agustus-September mendatang. Fenomena ini perlu untuk diantisipasi karena mampu memicu kekeringan dan minimnya curah hujan, yang mana berpengaruh pada kondisi pertanian. Untuk komoditas hortikultura, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura telah menyusun sejumlah langkah adaptasi dan antisipasi dalam menghadapi El-Nino, salah satunya adalah dengan […]

Peneliti BRIN: Mengkritisi Kepopuleran Biosaka

Peneliti BRIN: Mengkritisi Kepopuleran Biosaka

Pilarpertanian – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional mengkritisi kepopuleran Biosaka dapat meningkatan pertumbuhan, efisiensi pupuk, dan hasil menjadi kurang valid untuk diterapkan secara umum dengan dasar hasil kajian Tim Fakultas Pertanian Universitas IPB lantaran bahan baku Biosaka yang beragam dan tidak standar, memiliki kandungan bahan aktif yang bervariasi. Hal ini dikemukakan oleh Dr. Ir. […]

Teknologi Biosaka Tampil Pada Demplot Dan Bimtek di Penas XVI Tahun 2023

Teknologi Biosaka Tampil Pada Demplot Dan Bimtek di Penas XVI Tahun 2023

Pilarpertanian – Pekan Nasional (Penas) XVI Petani dan Nelayan dipusatkan di Lanud Sutan Sjahrir Tabing, berlokasi sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), pada 10-15 Juni 2023. Penas tahun ini dipastikan memiliki nilai lebih dan berbeda karena menghasilkan sejumlah rekomendasi terkait ketahanan pangan di Indonesia. Rekomendasi ini nantinya akan melibatkan semua Kabupaten/Kota […]

Penas XVI di Padang,  Presiden Jokowi dan Mentan Mendapat Apresiasi dari Petani

Penas XVI di Padang, Presiden Jokowi dan Mentan Mendapat Apresiasi dari Petani

Pilarpertanian – Sejumlah petani yang hadir pada Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan Indonesia ke-XVI yang dihelat di Padang, Sumatera Barat menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Pasalnya, meski di masa pandemi, sektor pertanian masih bisa berproduksi maksimal dan diandalkan menopang perekonomian. Fauzi, petani berusia […]

Hasil Lebih Rendah, Biosaka Menekan Pupuk NPK 50% Tidak Terbukti

Hasil Lebih Rendah, Biosaka Menekan Pupuk NPK 50% Tidak Terbukti

Pilarpertanian – Klaim bahwa Biosaka dapat menjadi substitusi 50% pupuk NPK dan meningkatkan hasil produksi tanaman pangan, tidak dapat dibuktikan. Perlakuan dengan Biosaka justru memberikan hasil yang lebih rendah ketimbang perlakuan tanpa pupuk. Sanggahan tersebut dikemukakan Dr. Ir. Arief Hartono M.Sc., Agr dari Tim Kajian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada webinar bertajuk ‘Pandangan HITI dan […]

Kementan Dukung PENAS XVI 2023 Padang Lewat Rembug Utama

Kementan Dukung PENAS XVI 2023 Padang Lewat Rembug Utama

Pilarpertanian – Sebagai rangkaian Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan Indonesia ke-XVI di Padang, Sumatera Barat, Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengadakan Rembug Utama KTNA, Jumat (9/6/2023), di Auditorium Universitas Padang. Kegiatan dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menilai PENAS memiliki peran yang sangat strategis. “PENAS Petani Nelayan XVI harus […]

Tim IPB: Biosaka Harus Disertai Pupuk (Organik, Anorganik, Hayati) untuk Menjaga Ketersediaan Hara Tanah

Tim IPB: Biosaka Harus Disertai Pupuk (Organik, Anorganik, Hayati) untuk Menjaga Ketersediaan Hara Tanah

Pilarpertanian – Penggunaan Biosaka dalam praktek budidaya tanaman harus selalu didasarkan pada status hara tanah dan kebutuhan minimal tumbuhan akan unsur hara. Tentunya, pemberian Biosaka tidak bisa berdiri sendiri, harus diimbangi pemberian pupuk organik dan/atau anorganik, agar keberlanjutan ketersediaan hara di dalam tanah selalu terjaga. Rekomendasi tersebut dikemukakan Dr. Ir. Arief Hartono, M.Sc., Agr, salah […]

Kementan dan KTNA Jalin Komitmen Antisipasi Perubahan Iklim dan Krisis Pangan Global

Kementan dan KTNA Jalin Komitmen Antisipasi Perubahan Iklim dan Krisis Pangan Global

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) membangun komitmen bersama dengan KTNA (Kontak Tani Andalan Indonesia) dalam hal antisipasi perubahan iklim dan krisis pangan global. Komitmen tersebut dituangkan dalam bentuk tertulis yang disaksikan dan ditandatangani langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di akhir kegiatan Workshop Program Kementan, Komitmen KTNA dan Rekomendasi Antisipasi Perubahan Iklim […]