Mentan SYL : Kostraling Jadi Andalan Pertanian, Harus Bisa Naik Kelas
Foto : Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Melakukan Langkah Koordinatif dalam Rangka Mendukung Pengembangan Padi dalam Wadah Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling).

Mentan SYL : Kostraling Jadi Andalan Pertanian, Harus Bisa Naik Kelas

Pilarpertanian - Langkah koordinatif dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka mendukung pengembangan penggilingan padi dalam wadah Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). Kostraling yang dibentuk Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bertujuan untuk menjembatani produk pertanian dari produsen ke konsumen, selanjutnya untuk menggerakkan kostraling ini didorong dari permodalan KUR.


Menindaklanjuti hal tersebut, Kementan mengadakan Rapat koordinasi Kostraling secara virtual hari Rabu (22/7) dengan mengundang Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Kementerian Koordinator Perekonomian, Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten serta pihak dari perbankan mitra. Rapat tersebut langsung di pimpin oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo.


Syahrul menyatakan, Covid-19 memberi dampak positif bagi pertanian untuk tetap eksis. Oleh karena itu, penggilingan harus berputar lebih kuat lagi, karena bisnis pertanian yang paling menjanjikan dalam masa pandemi ini.


“Saya yakin bisnis penggilingan hari ini dan besok punya prospek yang bagus. Saya minta kostraling mulai mengembangkan konsepsi, manajemen hulu hilir, meningkatkan SDM, support marketingnya dan mitra off takernya. Kostraling tempat naik kelas bagi penggilingan, bertahap kita ubah ini semua,” demikian dikatakan Syahrul dalam rapat tersebut.



Syahrul berpesan agar Kostraling tidak hanya berfungsi menggiling tapi juga sebagai buffer stock. Namun di setiap kecamatan harus kuat dengan gudang yang bagus.


“Sinergi juga harus kuat karena perlu akselerasi perbankan,” ujarnya.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi berharap, agenda rakor akan memberikan gambaran mekanisme menyerap KUR sehingga target dan serapan berjalan baik serta sebagai wadah diskusi mengatasi masalah di lapangan. Sampai dengan tanggal 18 Juli realisasi KUR subsektor tanaman pangan mencapai Rp 7 triliun yang diambil oleh 320 ribu nasabah.


“Serapannya sekitar 31 persen dan kali ini kami berharap 180 ribuan penggilingan diberdayakan supaya mampu menyerap gabah petani, yang dalam hal ini perlu permodalan untuk pabrik, peralatan maupun menambah kapasitas gudangnya,” sebut Suwandi.


Senada dengan hal tersebut, Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso mengungkapkan kondisi kenyataan pada dasarnya sebagian besar penggilingan padi adalah pada skala mikro dan kecil. Ada 9.712 penggilingan kecil dengan 5 sampai 19 orang tenaga kerja serta 149.594 penggilingan mikro dengan 1 hingga 4 orang tenaga kerja.


Dari data tersebut, lanjutnya, penggilingan kecil dan mikro kondisi teknis dan manajemennya lemah sehingga perlu direvitalisasi. Yakni baik menyangkut manajemen, konfigurasi dan perlengkapan sehingga perlu permodalan dan saluran pemasaran.


“Selama ini revitalisasi dilakukan bertahap namun pembiayaan secara komersial, jadi dirasa memberatkan. Dengan adanya KUR akan sangat penting mempercepat revitalisasi padi. Akan terdapat manfaat seperti penurunan kehilangan hasil, peningkatan rendemen, peningkatan efisiensi dan kualitas beras sehingga akan meningkatkan produksi beras nasional,” ungkap Sutarto.


Sutarto menilai, kerjasama sinergi hulu hilir petani dan penggilingan sangat diperlukan untuk peningkatan produksi dan stabilisasi harga. Perpadi sangat bangga atas kebijakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam memberikan ruang guna meningkatkan produksi pangan.


“Atas nama anggota Perpadi kami ucapkan terima kasih atas perhatian Bapak Menteri beserta jajajarannya, bagaimana kita membangun penggilingan padi sebagai bagian tak terpisahkan dalam peningkatan produksi pangan,” tuturnya.


Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Perbankan Kemenko Perekonomian, Eni Widiyanti yang selama ini mencermati KUR untuk penggilingan padi. Menurutnya, revitalisasi penggilingan padi lebih pas digunakan untuk revitalisasi dryer karena sebagian besar penggilingan padi kecil belum memiliki dryer yang memadai.


“Saat itu, kami selalu lakukan rapat koordinasi di tingkat Kemenko perekonomian dan memang disepakati KUR ini bukan untuk perusahaan besar, tapi untuk mikro dan kecil. Kemudian soal jangka waktu KUR bisa sampai 3 tahun supaya efisien dan efektif,” ujarnya.


“Kami berharap penataan ekosistem dari hulu hilir saat ini sudah menggandeng Bulog, pengusaha pengilingan padi supaya jalin kerjasama dengan Bulog,” pinta Eni.


Dalam rakor tersebut dari perbankan hadir pula wakil dari Bank Mandiri, BRI dan BNI. Abdi dari Bank BRI menyebut pada prinsipnya perbankan mendukung penuh program KUR untuk Kostraling. Tahapan yang menurutnya perlu dilakukan adalah dukungan data untuk bisa diverifikasi dan dilakukan survey pendahuluan, sosialisasi intensif tentang KUR dan perbaikan kelembagaan petani oleh dinas terkait.


“Penting juga melakukan review pendataan infrastruktur yang ada sudah memadai belum serta perlunya pembinaan dan monitoring operasional bersama,” ucap Abdi.


Amir, perwakilan Perpadi dari Sulawesi Selatan menyebutkan dalam perkembangan penggilingan padi, plafon Rp. 500 juta masih sangat kurang untuk permodalan dan revitalisasi. Dengan begitu, ia berharap ada kemudahan plafon yang bisa sampai Rp 1 Miliar bagi KUR kecil.


“Selain itu adanya aturan bagi yang sedang memiliki kredit usaha tidak bisa ikut serta KUR menjadi bahan yang diminta untuk dapat dipertimbangkan kembali,” tuturnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Strategi Sub Sektor Hortikultura Atasi Dampak Perubahan Iklim Global

Strategi Sub Sektor Hortikultura Atasi Dampak Perubahan Iklim Global

Pilarpertanian – Seiring dengan perkembangan jaman, pemerintah fokus terhadap pengembangan perubahan iklim khususnya di sektor pertanian. Tidak hanya terkait pada aspek kebijakan, namun juga dari sisi edukasi yang melibatkan masyarakat khususnya para petani. Kementerian Pertanian telah menyiapkan berbagai strategi menghadapi dampak perubahan iklim berupa pengkajian terhadap upaya minimalisasi dampak negatif yang mengganggu budidaya pertanian termasuk […]

Terobosan Digital: Keterbukaan Data dan Kolaborasi

Terobosan Digital: Keterbukaan Data dan Kolaborasi

Pilarpertanian – Jagung merupakan komoditi strategis bagi pemenuhan pangan nasional, baik sebagai bahan pakan, bahan industri makanan dan minuman, atau industri lainnya. Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk keempat terbanyak di dunia, menjadi salah satu potensi pasar komoditas. Memasuki bulan Juli 2023, pemenuhan jagung pakan difokuskan bersumber dari produksi dalam negeri. Direktur Pengolahan dan Pemasaran […]

Kementan Siapkan Strategi Pengembangan dan Pemasaran Durian Unggul Nasional

Kementan Siapkan Strategi Pengembangan dan Pemasaran Durian Unggul Nasional

Pilarpertanian – Dalam rangka mengembangkan potensi durian unggul nasional, Ditjen Hortikultura Kementan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama para stakeholder terkait pertanian, perdagangan, karantina dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan dan pemasaran durian unggul nasional dari berbagai daerah yang memiliki keunggulan dari rasa, warna daging buah dan permintaan pasar yang masih sangat […]

Menghadapi El Nino: Keberpihakan Pada Produksi Jagung Nasional

Menghadapi El Nino: Keberpihakan Pada Produksi Jagung Nasional

Pilarpertanian – Ditengah isu El Nino, petani harus berhadapan pada risiko kegagalan produksi. Situasi ini tidak membuat petani jagung mengeluh, mereka tetap bersemangat melakukan upaya produksi. Dinamika pemenuhan kebutuhan nasional harus dilihat secara komprehensif. Oleh karena itu, salah satu pelaku usaha jagung, Dean Novel mengatakan kolaborasi itu harus digerakkan pada data lapangan. “Saat ini, jika […]

Kolaborasi Satgas Optimalkan Tata Kelola Kelapa Sawit Melalui Self-Reporting SIPERIBUN

Kolaborasi Satgas Optimalkan Tata Kelola Kelapa Sawit Melalui Self-Reporting SIPERIBUN

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mendorong, membina dan mensosialisasikan kepada seluruh pelaku usaha agar segera dan secara kontinu melakukan pelaporan melalui aplikasi Sistem Informasi Perizinan Perkebunan (SIPERIBUN) sesuai ketentuan. SIPERIBUN merupakan sistem berbasis aplikasi nasional yang digunakan oleh Satgas Sawit melalui self reporting. “Setiap perusahaan perkebunan wajib melakukan pelaporan mandiri (self-reporting) dalam periode […]

Mentan SYL Dampingi Jokowi Tinjau Ladang Jagung di Food Estate Keerom Papua

Mentan SYL Dampingi Jokowi Tinjau Ladang Jagung di Food Estate Keerom Papua

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ladang jagung di kawasan food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Kamis (6/7/2023). Dari akun YouTube Sekretariat Presiden yang dirilis usai kegiatan peninjauan, Kamis (6/7/2023), Presiden Jokowi mengatakan bahwa lahan tersebut baru pertama kali ditanami jagung, sehingga tak perlu berpikir […]

Rakor Percepatan Tanam Dan Antisipasi El Nino Tahun 2023

Rakor Percepatan Tanam Dan Antisipasi El Nino Tahun 2023

Pilarpertanian – Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Dr. Suwandi membuka dan memimpin langsung acara dalam rangka Rakor Percepatan Tanam dan Antisipasi El Nino yang digelar di Hotel Aston Simatupang Jakarta Selatan,” Kamis (6/7/23). Suwandi menyampaikan apresiasi dan penghargaan terhadap para Kadistan provinsi/kota Se – Indonesia yang telah hadir mengikuti kegiatan Rakor Percepatan Padi dan Jagung, serta […]

Jokowi Harap Food Estate Keerom Bisa Penuhi Kebutuhan Jagung Nasional

Jokowi Harap Food Estate Keerom Bisa Penuhi Kebutuhan Jagung Nasional

Pilarpertanian – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau food estate di Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (6/7/2023). Dalam kunjungannya itu, Jokowi meninjau langsung kondisi ladang jagung yang penanaman pertamanya dilakukan tiga bulan lalu. Dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden yang disiarkan Kamis (6/7/2023), Jokowi mengatakan, ladang food estate tersebut […]

Jokowi Pastikan Program Food Estate Keerom Berkembang Baik

Jokowi Pastikan Program Food Estate Keerom Berkembang Baik

Pilarpertanian – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau program lumbung pangan nasional atau Food Estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Presiden memastikan program tersebut berjalan cukup baik dimana rata-rata produksinya mencapai 7 ton per hektare. “Kita lihat hanya dalam waktu 3 bulan hasilnya sudah bagus sekali, memang beberapa masih jelek […]