Molases Tebu Atasi Kelangkaan Alkohol Saat Pandemi Covid-19
Foto : Pembuatan alkohol dari produk-produk pertanian

Molases Tebu Atasi Kelangkaan Alkohol Saat Pandemi Covid-19

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Dengan mewabahnya virus corona (Covid-19), kebutuhan akan alkohol khususnya etanol sangat meningkat baik untuk kebutuhan sterilisasi maupun sanitasi. Namun, beberapa pekan ini telah terjadi kelangkaan alkohol di beberapa apotik dan rumah sakit. Untuk itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian turut bergerak membantu memproduksi alkohol dari produk-produk pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufri, arahan Menteri Pertanian meminta Balitbangtan menyediakan alkohol dari produk pertanian untuk membuat hand sanitizer, disinfektan, dan sabun cair antiseptik untuk dibagikan kepada pegawai, serta utamanya kepada masyarakat sekitar kantor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu alkohol yang bisa digunakan yaitu bioetanol. Bahan baku untuk pembuatan bioetanol adalah sumber gula, sumber pati dan sumber serat (lignoselulosa). Molases tebu merupakan produk samping dari industri gula yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber gula. Ketersediaan molases tebu yang berlimpah berpeluang untuk mendatangkan keuntungan pada biokonversi menjadi etanol. Molases ini memiliki kadar gula yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 50%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala BB Pascapanen, Prayudi Syamsuri mengatakan proses pembuatan bioethanol dari moleses tebu ini sederhana dan mudah diaplikasikan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pembuatan bioetanol dari molases hanya perlu melewati dua tahap, yakni fermentasi dan destilasi karena molases merupakan jenis bahan gula” ujar Prayudi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mikroorganisme yang digunakan untuk fermentasi bioetanol ini adalah Saccharomy es cerevisiae. Spesies ini akan memecah bahan berkarbohidrat menjadi etanol dan karbon dioksida. Penggunaan Saccharomy es cerevisiae untuk proses fermentasi memerlukan pengkondisian kadar gula awal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kadar gula sampel yang akan difermentasi tidak boleh melebihi 20% karena dapat menghambat aktivitas khamir dan tidak sempurnanya produksi bioetanol. Kadar gula yang terlalu tinggi mengakibatkan waktu fermentasi lebih lama dan terdapat kemungkinan tidak seluruh gula diubah menjadi alcohol.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Cara pembuatannya adalah molases tebu dengan nilai total padatan terlarut (TPT) sekitar 70-71 0Brix diencerkan dengan penambahan aquades yang bertujuan untuk menurunkan TPT dalam molases menjadi 15 0Brix, pH molases yang sudah diencerkan diatur pada pH 5 dengan penambahan NaOH dengan tujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dari Saccharomyces cerevisiae dari penambahan fermipan. Fermentasi dilakukan pada suhu ruang selama 24, 48 atau 72 jam setelah ditambahkan urea dan fermipan. Setelah itu dilakukan destilasi selama 3-4 jam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian sudah dapat menghasilkan teknologi produksi bioetanol dari molases tebu dengan hasil rendemen bioetanol yang tinggi yaitu sekitar 40-45% dengan kadar alkohol diatas 90% dengan 1 kali proses destilasi. Teknologi tersebut sangat membantu dalam menyediakan ketersediaan etanol yang saat ini mengalami kelangkaan. (bs)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Kementan, BRIN dan Peragi Teken MoU Akselerasi Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol

Kementan, BRIN dan Peragi Teken MoU Akselerasi Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjen Perkebunan) menyelenggarakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan MoU dengan Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi). Kerja sama ini dimaksudkan untuk percepatan swasembada gula dan sebagai upaya mendukung produksi dan produktivitas komoditas tebu dan penyediaan bioetanol sesuai dengan Perpres 40 Tahun […]

Tampil All Out di Hadapan DPR, KTNA Apresiasi Kegigihan Mentan Amran Perjuangkan Nasib Petani

Tampil All Out di Hadapan DPR, KTNA Apresiasi Kegigihan Mentan Amran Perjuangkan Nasib Petani

Pilarpertanian – Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengapresiasi kegigihan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani. Salah satunya pernyataan Mentan pada raker Komisi IV DPR RI yang berbicara all out terkait penambahan pupuk subsidi. Bagi Yadi, semua paparan dan pernyataan Mentan adalah cermin dari sosok pemimpin masa […]

Mentan Amran: Hasil Panen Jagung Melimpah, Antisipasi Harga di Tingkat Petani Anjlok

Mentan Amran: Hasil Panen Jagung Melimpah, Antisipasi Harga di Tingkat Petani Anjlok

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan hasil panen jagung periode Maret – April melimpah. Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen jagung pada bulan Maret seluas 405 ribu hektare dengan produksi 2,29 juta ton pipil kering dan April seluas 318 ribu hektare dengan produksi 1,76 juta ton. Dengan kondisi tersebut, Kementan menyebutkan ada potensi […]

Harga Anjlok, Mentan Amran Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Segera Serap Jagung Petani

Harga Anjlok, Mentan Amran Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Segera Serap Jagung Petani

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendesak Perum Bulog dan para pengusaha pakan yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) untuk segera menyerap jagung petani. Menurut Amran, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Bulog dan para pengusaha untuk membantu para petani agar mendapat kepastian atas penyerapan. “Saya mau katakan kita tidak […]

Mentan Amran Stop Impor Cegah Harga Jagung Petani Jatuh

Mentan Amran Stop Impor Cegah Harga Jagung Petani Jatuh

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan pihaknya tidak segan untuk menghentikan impor jagung bila langkah itu diperlukan untuk mencegah harga jagung petani jatuh. Menurutnya, impor semestinya menjadi opsi terakhir dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak nasional. Apalagi selama petani lokal mampu menyediakan kebutuhan jagung untuk pakan, semestinya opsi paling utama adalah menyerap jagung petani […]

Stabilkan Harga, Mentan Amran Gandeng Pabrik Pakan Maksimalkan Penyerapan Jagung Petani

Stabilkan Harga, Mentan Amran Gandeng Pabrik Pakan Maksimalkan Penyerapan Jagung Petani

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menggelar rapat dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Satgas Pangan dan Pemerintah Daerah untuk memastikan harga jagung tetap stabil di tengah panen raya. Untuk memastikan harga jagung, Kementan dan para mitra yang terkait sedang merencanakan kebijakan yang perlu diambil. “Pertama […]

DPR Dukung Kementan Hadapi El Nino dengan Pompanisasi

DPR Dukung Kementan Hadapi El Nino dengan Pompanisasi

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Nasdem, Sulaiman Hamzah mengapresiasi solusi cepat Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi cuaca ekstrem El Nino dengan membuat program pompanisasi. Menurutnya, pompanisasi adalah jalan keluar dari persoalan yang dihadapi saat ini. “Sawah banyak yang gagal apalagi mengharapkan panen, nah pompanisasi saya kira jalan keluar yang baik untuk mengatasi […]

Setiap Hari Panen, Kabupaten Tanah Laut Siap Penuhi Beras Nasional

Setiap Hari Panen, Kabupaten Tanah Laut Siap Penuhi Beras Nasional

Pilarpertanian – Para petani di Desa Handil Birayang Atas, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut menggelar panen raya padi hasil produksi tahun 2023. PJ Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman mengatakan varietas yang digunakan dalam pertanaman ini adalah varietas lokal siam cantik yang memiliki produksi tinggi sebesar 7 hingga 8 ton per hektare. “Karena produksinya tinggi, […]

Panen Raya di Jatim Melimpah, Pastikan Kebutuhan Ramadhan Aman

Panen Raya di Jatim Melimpah, Pastikan Kebutuhan Ramadhan Aman

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memastikan produksi padi tahun ini dalam kondisi yang melimpah. Diperkirakan, luas panen pada Maret dan April 2024 mencapai 928.105 hektare dengan produksi periode Januari-April mencapai 5,219 juta ton gabah kering giling (GKG) atau jika dikonversi ke beras bisa mencapai 3,346 juta ton. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan […]