Musim Kemarau NTP Naik 0,94 Persen
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Musim Kemarau NTP Naik 0,94 Persen

Pilarpertanian - Jakarta – Iklim turut mempengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat. Sejak dini Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengantisiasi dan mitigasi dampak perubahan iklim agar tidak berpengaruh terhadap pasokan pangan dan pencapaian kedaulatan pangan. Penanganan perubahan iklim melalui upaya jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menguraikan bahwa program jangka pendek terhadap iklim melalui pemantauan iklim dan cuaca melalui early warning system, penyiapan benih tahan kekeringan, tahan genangan, tahan serangan organisme penganggu tanaman, budidaya ramah lingkungan, membuat sumur pantek maupun pompanisasi, selanjutnya pemanfaatan lahan tadah hujan dengan embung dan percepatan tanam lahan pasang surut rawa lebak di saat kering dan asuransi usahatani. Sedangkan jangka menengah dan panjang melalui program membangun infrastruktur lahan dan air seperti perbaikan irigasi, embung, longstorage, bantuan alsintan, inovasi benih unggul, budidaya dan teknologi spesifik lokasi sebagai solusi permanen yang adaptif terhadap iklim.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk menjamin pasokan air irigasi, Kementan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pembangunan bendungan, DAM, jaringan irigasi primer dan sekunder 1,3 juta ha serta melakukan normalisasi sungai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan untuk penyediaan air pada lahan tadah hujan secara berkelanjutan Kementan bekerjasama Kementerian Desa dan PDT pembangunan embung di Seluruh Indonesia. Di tahun 2017 Pemerintah menargetkan membangun minimal 10.000 embung dari total 30.000 embung dengan jangkauan 1,5 juta hingga 2 juta ha dengan alokasi anggaran sebesar 22 triliun, bahkan untuk mendukung ketersediaan air bersumber sungai, Amran telah menyiapkan puluhan ribu pompa air untuk pengairan sawah di seluruh Indonesia
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sumber air ini dapat meningkatkan jumlah produksi lahan 2 kali lipat, artinya pada bulan November, Desember, Januari ke depan tidak ada paceklik, “ jelas Mentan 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sistem percepatan tanam juga dilakukan melalui optimalisasi penggunaan alat mesin pertanian yang disiapkan oleh Kementan. Sehingga walau musim kemarau tiba, stok pangan masih tercukupi, menurut data Bulog, stok beras 1,6 juta ton cukup untuk 7-8 bulan ke depan
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Upaya lain terkait antisipasi dampak perubahan iklim, Kementan mulai tahun 2016 memberikan jaminan asuransi terhadap petani melalui Program Asuransi Usaha Tani (AUT). Dengan iuran jika terjadi gagal panen baik akibat banjir, kekeringan dan lainnya, petani mendapatkan ganti rugi Rp. 6 juta per ha. Saat ini yang telah dicairkan klaim asuransi Rp. 39 miliar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait pernyataan dari Suryani Amin, Penasihat Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat USAID – APIK bahwa NTP yang turun 0,38 persen pada bulan Maret 2017 itu terjadi saat raya dan musim hujan, BPS telah rilis data bulanan terbaru bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) pada bulan Agustus. Tercatat NTP Agustus 2017 naik 0.94% menjadi 101,60 dibanding bulan sebelumnya, sementara NTUP Agustus 2017 sebesar 110,61 atau naik 0,78 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Indek ini bisa berfluktuasi setiap bulan terkait fenomena musiman. Kebijakan Kementan yang cermat mengantisipasi dampak perubahan iklim sehingga mampu menjaga produksi terus membaik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemerintah selalu mendorong peningkatan produksi pangan dan penyerapan hasil produksi melalui refocusing anggaran, yaitu menfokuskan anggaran pada pembangunan infrastruktur pertanian dan pemberian bantuan kepada petani, berupa alat dan mesin pertanian, benih, pupuk, serta asuransi pertanian. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara untuk maksimalkan penyerapan hasil pangan yang diproduksi petani, pemerintah memfasilitasi kerja sama petani dengan perusahaan BUMN maupun swasta. “Kami dorong BUMN dan swasta untuk menyerap produk-produk pangan dan bermitra dengan petani. Misalnya, untuk penyerapan gabah petani, pemerintah bentuk tim SERGAB (Serap Gabah.red), yang terdiri dari elemen Bulog, Babinsa, dan pemerintah daerah. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian menegaskan komitmennya untuk bersinergi dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain. Berbagai upaya kerja sama, baik dengan Kemendag, Bulog, maupun TNI telah dilakukan untuk mencapai swasembada pangan khusunya melalui Program Upaya Khusus (UPSUS). 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Program kerjasama Kementan dengan TNI adalah sah sesuai peraturan berlaku diikuti dengan MoU dan kerjasama dalam pengawalan sarana dan produk, pendampingan petani, cetak sawah dengan alat alat berat. Hasilnya dapat dilihat bahwa distribusi pupuk dan input lain lancar, minimalisir pemalsuan dan oplos pupuk, luas tanam dan indek tanam meningkat, produksi nya juga meningkat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan terkait kekhawatiran terhadap dampak perubahan iklim yang dapat merugikan petani, Kementan disamping menyiapkan teknologi dan infrastruktur, juga meng-upgrade kapasitas SDM petani dalam bentuk pola pola antisipasi, mitigasi dan adaptasi terhadap iklim. Selanjutnya memperkuat kelembagaan petani dalam bentuk kelompoktani, gapoktan serta saat ini mengkoorporasikan dari beberapa Gapoktan/kelompoktani skala 4000-5000 hektar sehingga usaha semakin kuat dengan manajemen modern yang efisien dan berkualitas. Usaha dikembangkan terintegrasi dari hulu hingga hilir sehingga diperoleh nilai tambah yang lebih tinggi, ujar Suwandi, Plt. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan.(RS).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Menko Perekonomian Pastikan Penanaman Sorgum Dilakukan Maksimal

Menko Perekonomian Pastikan Penanaman Sorgum Dilakukan Maksimal

Pilarpertanian – Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto memastikan pengerjaan penanaman sorgum di wilayah Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilakukan maksimal oleh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian lainnya. Menurut Airlangga, penanaman sorgum merupakan arahan langsung Presiden Jokowi dalam rapat terbatas yang digelar Kamis (4/8) di Istana Kepresidenan Jakarta. Kata dia, total luas […]

Kunjungi Sukoharjo, Mentan SYL Cek Persiapan Pengembangan Kelapa Genjah 1 Juta Batang

Kunjungi Sukoharjo, Mentan SYL Cek Persiapan Pengembangan Kelapa Genjah 1 Juta Batang

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus mengimplementasi program strategis guna memperkuat sektor pertanian sebagai bantalan perekonomian menghadapi krisis pangan global dan memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu program andalannya, mengembangkan kelapa genjah 1 juta batang secara nasional tahun 2022-2023. “Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk pengembangan kelapa […]

Kasus PMK Kian Menurun di Sejumlah Wilayah di Indonesia

Kasus PMK Kian Menurun di Sejumlah Wilayah di Indonesia

Pilarpertanian – Saat ini Indonesia bisa dikatakan berhasil dalam mengendalikan penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini dapat dilihat dari penurunan kasus di beberapa provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan di tingkat desa. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (06/08). Nasrullah mengatakan, […]

Manfaatkan Momentum Muharram, Polbangtan Kementan Bina Karakter Mahasiswa

Manfaatkan Momentum Muharram, Polbangtan Kementan Bina Karakter Mahasiswa

Pilarpertanian – YOGYAKARTA- Masih dalam rangkaian peringatan Dies Natalis IV, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang adakan pengajian akbar. Mengambil tema “Jadikan Muharram sebagai Momentum Memaknai Hidup dengan Semangat Hijrah”, pengajian mengundang Ustadz Wijayanto. Mewakili Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, Koordinator Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni (AAKA), Endra Prasetyanta berkesempatan membuka acara. Pada kesempatan ini Endra […]

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen, Sektor Pertanian Jadi Andalan

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen, Sektor Pertanian Jadi Andalan

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II tahun 2022 tumbuh 5,44 persen. Hal paling menarik, tiga sektor yang berkontribusi tertinggi, salah satunya pertanian. Ini terlihat dari besaran distribusi dan andil pertanian yang mencapai 12,98 persen atau tumbuh meyakinkan sebesar 1,37 persen. Tercatat faktor tumbuhnya Nilai Tukar Pertani (NTP) yang […]

Komoditas Hortikultura Kualitas Ekspor Meriahkan Booth ADM G20

Komoditas Hortikultura Kualitas Ekspor Meriahkan Booth ADM G20

Pilarpertanian – Pertemuan Kedua Agriculture Deputies Meeting (ADM 2) G20 baru saja usai. Acara yang digelar di Yogyakarta, 27-29 Juli 2022 lalu meninggalkan kisah manis bagi peserta yang hadir. Para delegasi dan tamu undangan tidak mampu menolak cita rasa buah tropis berkualitas ekspor yang saat itu disajikan sedemikian cantik dan menarik. Panitia ADM 2 kali […]

Pupuk NPK dan Urea Dinilai Tingkatkan Produktivitas Tanaman

Pupuk NPK dan Urea Dinilai Tingkatkan Produktivitas Tanaman

Pilarpertanian – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 10 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian. Lewat Permentan tersebut, pemerintah berharap tata kelola pupuk bersubsidi dapat lebih baik serta dapat mengantisipasi kondisi krisis pangan global yang terjadi. Salah satu poin Permentan itu yakni […]

BPS: Tiga Besar Penyumbang PDB Nasional, Pertanian Berkontribusi 12,98 Persen

BPS: Tiga Besar Penyumbang PDB Nasional, Pertanian Berkontribusi 12,98 Persen

Pilarpertanian – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono menyatakan bahwa sektor pertanian salah satu yang memiliki andil besar terhadap distribusi pertumbuhan domestik bruto (PDB) yang mencapai 12,98 persen dengan pertumbuhannya sebesar 1,37 persen. Posisi tersebut masuk tiga besar PDB lapangan usaha yang tumbuh bersama sektor industri dan pertambangan. Disisi lain, pendapatan masyarakat selama Q2 […]

Mentan SYL Tinjau Lokasi Pengembangan Kelapa Genjah di Karanganyar

Mentan SYL Tinjau Lokasi Pengembangan Kelapa Genjah di Karanganyar

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau persiapan lokasi pengembangan kelapa genjah di Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Dalam program pengembangan kelapa genjah 1 juta batang nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan untuk Kabupaten Karanganyar sebanyak 59.000 batang. “Kami datang ini bukan untuk tanam, tapi atas perintah Bapak Presiden Jokowi untuk meninjau […]