Musim Penghujan, Pasokan Bawang Merah dan Cabai Tetap Aman
Foto: Hasil Produksi Bawang Merah

Musim Penghujan, Pasokan Bawang Merah dan Cabai Tetap Aman

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Hujan dengan intensitas tinggi diprediksi masih mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia hingga Maret. Bersama para pelaku usaha, pemerintah terus memantau pergerakan komoditas hortikultura strategis yaitu bawang merah dan cabai, khususnya di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) harus menjamin ketersediaan bahan pangan termasuk cabai dan bawang merah untuk rakyat Indonesia. Langkah-langkah mitigasi khusus dilakukan terhadap daerah-daerah terdampak banjir, longsor atau bencana lingkungan lainnya akibat cuaca ekstrim. Hasil pemantauan Tim Kementan menyimpulkan pasokan dan harga bawang merah serta cabai di Kabupaten Probolinggo aman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami sudah terjunkan tim pusat untuk memantau kondisi pertanaman di Probolinggo. Ratusan hektare hamparan bawang merah varietas biru lantjor secara umum terpantau aman terkendali,” ujar Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman saat dihubungi di Jakarta, Rabu (15/1).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adanya pergerakan harga bawang merah di beberapa hari terakhir ini, kata Sukarman, masih terbilang wajar. Melihat kecenderungan pasokan yang ada, diperkirakan harga akan menurun dalam beberapa pekan depan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sejauh ini terjadi tren penambahan luas tambah tanam (LTT) bawang merah di Probolinggo hingga akhir Januari nanti. Langkah ini dilakukan untuk mengamankan stabilitas pasokan sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo,” jelas Sukarman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sukarman menjelaskan bahwa varietas bawang merah biru lantjor asal Probolinggo menjadi andalan dan diminati pasar ekspor. Beberapanya telah sampai ke Thailand dan Singapura.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kawasan Probolinggo dikenal sebagai salah satu sentra off season, artinya justru banyak menanam saat musim hujan. Kalau terkait antisipasi terhadap serangan penyakit, para petani bawang merah di Probolinggo sudah terkenal tangguh. Petani banyak yang menggunakan kelambu untuk mengatasi serangan OPT,” tutur Sukarman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sukarman memaparkan, hingga kini Kabupaten Probolinggo menjadi sentra ke dua terbesar di Provinsi Jawa Timur setelah Nganjuk. Secara nasional menyumbang sekitar 3,7% dari total produksi bawang merah nasional dan menjadi salah satu daerah pemasok ekspor khususnya varietas biru lantjor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Catatan Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, LTT bawang merah November mencapai 462 hektare tersebar di Kecamatan Tegalsiwalan, Gending, Dringu. Dengan demikian, pada Januari ini terdapat potensi panen seluas 462 hektare. Dengan produktivitas 8 ton per hektare diperkirakan produksi bawang merah di Januari mencapai 3.696 ton. Kebutuhan bawang merah untuk lokal kabupaten Probolinggo hanya 392 ton sehingga masih ada surplus mencapai kurang lebih 3.300 ton. Surplus bawang merah tersebut akan mengisi pasokan luar Jawa utamanya Kalimantan, Sulawesi hingga Sumatera.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Pasar Bawang Merah Kabupaten Probolinggo, Sutaman Effendi menyampaikan pasokan yang masuk ke pasar per hari berkisar antara 6 – 7 ton per hari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pada hari ini, harga bawang merah kualitas super mencapai Rp 25 ribu per kg, kualitas tanggung besar Rp 20 – 24 ribu per kg, tanggung kecil Rp 16 – 19 ribu per kg,” ujar Sutaman saat ditemui Selasa, (14/1).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo, Yulis Setyaningsih, mengakui pasokan bawang merah di daerahnya sempat mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kondisi ini diakibatkan tanaman terserang ulat grayak, terutama saat musim pancaroba. Sementara untuk pertanaman Januari aman terkendali,” ujar Yulis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Petani Bawang Merah asal Dringu, David mengamini hal tersebut. “Pada September hingga awal Desember kemarin memang banyak serangan ulat grayak namun pada saat memasuki musim hujan, pertanaman rata – rata sudah aman,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Petani sekaligus penangkar bawang merah Kabupaten Probolinggo, Muhasan menyebut produksi bawang merah periode Oktober – Januari sebagian besar digunakan untuk benih.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau panen saat musim hujan biasanya produktivitasnya paling banyak 8 ton per hektare. Secara umum produksi bawang merah di Kabupaten Probolinggo masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Masih ada surplus untuk memenuhi kebutuhan di luar Probolinggo,” kata Muhasan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Panen Cabai Rawit Merah Mundur Empat Hari
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berbeda dengan bawang merah, harga cabai rawit merah tengah mengalami kenaikan harga disebabkan mundurnya musim panen. Menurut petani sekaligus pedagang cabai rawit merah setempat, Munir mengatakan kenaikan harga cabai rawit merah lebih disebabkan karena waktu panen mundur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Akibat hujan, cabai jadi tidak cepat merah, mundur 4 – 5 hari,” ujar Munir yang juga merangkap Ketua Kelompok Tani Talang Sari Dua, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk pertanaman cabai besar di Kabupaten Probolinggo pada Desember kemarin, kata Munir, terdapat LTT kurang lebih 22 hektare. Hasil pemantauan di Kecamatan Krucil, umur tanaman bervariasi mulai dari 3 sampai 75 hari bahkan beberapa sudah siap panen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Desa Seneng sendiri saat ini ada pertanaman seluas 10 hektare, umur tanaman bervariasi mulai dari 1 minggu sampai 50 hari, diperkirakan harga mulai turun bulan depan,” ujar Ketua Kelompok Tani Rejeki I, Desa Seneng, Kecamatan Krucil, Abdul Azis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Seksi Tanaman Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo sekaligus anggota Satgas Pangan Kabupaten Probolinggo, Hari Agustami, memprediksi mundurnya musim hujan di Kabupaten Probolinggo tahun ini akan berpengaruh terhadap penambahan luas areal tanam Bawang merah pada musim hujan tahun ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pada Januari 2019 yang lalu, seluas 364 hektare, diperkirakan tahun ini mengalami peningkatan luas tanam hingga 500 hektare. Hal tersebut dikarenakan petani yang semula berencana tanam padi sebagian tertarik tanam bawang merah,” jelas Hari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Begitu pula areal cabai rawit. Di beberapa sentra cabai, petani memilih tidak membongkar tanaman menjadi lahan padi di musim hujan tahun ini. Petani merawat tanamannya secara intensif dengan harapan masa produksinya bisa lebih bertahan lama. Hal ini mengingat harga cabai di tingkat petani cukup lumayan, sehingga stok cabai hingga tiga bulan ke depan surplus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Prediksi harga ke depan bergantung pertanaman di lapangan dan faktor iklim sebagai pendukung. “Kami bersama dengan anggota satgas lainnya akan terus melakukan pemantauan dan pengawalan produksi serta harga untuk menjaga harga tetap stabil,“ ungkap Hari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Malang Turut Amankan Stabilitas Pasokan Cabai Ke Jabodetabek
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Malang memiliki sharing nasional sebesar 4,91% untuk cabai rawit dan 2,27% untuk cabai besar. Ditemui terpisah, Kasi Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Malang, Ina Khoirun Nisa menyatakan cuaca ekstrim menyebabkan pertanaman September – Oktober sebagian mengalami gagal panen. Hal ini berimbas naiknya harga cabai rawit di tingkat petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Diperkirakan pada Februari panen cabai rawit mencapai 1500 hektare dan Maret 2000 hektare. Dalam dua bulan ke depan kami prediksi kondisi cabai akan kembali normal. Kalau bawang merah sudah tidak diragukan lagi, kami adalah salah satu sentranya,“ ungkap Ina.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sukarman berharap harga dan pasokan cabai kembali normal, sehingga di pasaran tidak terjadi ketimpangan perolehan keuntungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tahun 2019 kita kucurkan APBN untuk pengembangan kawasan cabai. Demikian juga pada 2020 ini. Tentunya dana ini bertujuan agar bisa dirasakan oleh masyarakat luas khususnya para petani,” ujarnya. (OIR)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Kementan Kucurkan Bantuan Kepada Petani Terdampak Banjir Di Jawa Tengah

Kementan Kucurkan Bantuan Kepada Petani Terdampak Banjir Di Jawa Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap memberikan sejumlah bantuan kepada para petani di Demak, Grobogan dan Kudus yang terdampak bencana banjir. Kementan pun terus bergerak cepat melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk segera bergerak menyusutkan genangan air. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kunjungannya memberikan bantuan total senilai 30 Miliar, dengan rincian benih […]

Lapor Presiden, Mentan Pastikan Produksi Padi dan Jagung Berjalan Baik

Lapor Presiden, Mentan Pastikan Produksi Padi dan Jagung Berjalan Baik

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan perkembangan produksi tanaman padi dan jagung pada tahun ini berjalan dengan sangat baik. Hal ini karena pemerintah sejauh ini terus melakukan pengairan sawah di pulau dan luar pulau Jawa dengan menggunakan pompa air. Hasilnya, kata Mentan, dari luasan tanaman pada Desember 2023 lalu sudah melebihi target […]

Kunjungi Korban Banjir Demak, Mentan Berikan Bantuan Benih 10.000 ha dan 30 Miliar Sarana Pertanian

Kunjungi Korban Banjir Demak, Mentan Berikan Bantuan Benih 10.000 ha dan 30 Miliar Sarana Pertanian

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat melakukan penanganan banjir yang terjadi di Jawa Tengah. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan total senilai 30 Miliar, dengan rincian benih padi untuk 10.000 hektar, JIT, Asuransi Pertanian (AUTP), Pompa, Combine Harvester dan traktor untuk 3 kabupaten. Kepastian ini disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau […]

Kementan Mitigasi Bencana Banjir di Lahan Pertanian Grobogan

Kementan Mitigasi Bencana Banjir di Lahan Pertanian Grobogan

Pilarpertanian – Banjir yang melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengakibatkan terendamnya 4.309 hektar sawah. Kementerian Pertanian (Kementan) siap berkoordinasi dengan daerah setempat untuk melakukan mitigasi meredam dampak terjadinya puso. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementan siap membantu proses mitigasi banjir di Grobogan. Menurutnya, Kabupaten Grobogan salah satu wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian […]

Nyoblos di TPS Senayan, Mentan Amran Berharap Program Pertanian di Era Presiden Joko Widodo Tetap Dilanjutkan

Nyoblos di TPS Senayan, Mentan Amran Berharap Program Pertanian di Era Presiden Joko Widodo Tetap Dilanjutkan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berharap program pangan yang sudah berjalan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat dilanjutkan pada pemerintahan yang akan datang. Menurutnya, semua program yang ada saat ini memiliki perkembangan yang sangat cepat dalam sejarah pertanian Indonesia. “Mohon untuk dilanjutkan pembangunan yang sudah bagus ini. Sektor pertanian tumbuh lebih […]

Salurkan Bantuan Secara Cepat, Masyarakat Demak Sampaikan Terima Kasih Kepada Mentan Amran

Salurkan Bantuan Secara Cepat, Masyarakat Demak Sampaikan Terima Kasih Kepada Mentan Amran

Pilarpertanian – Masyarakat di Desa Ngaluran, Kecamatan Kaliteko, Kabupaten Demak, Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas bantuan benih padi Kementerian Pertanian yang diberikan langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Mereka bersyukur karena bantuan tersebut disalurkan secara cepat dan tepat. Petani yang juga masyarakat sekitar, Muhammad Mahin (48), mengatakan bahwa petani di desa tersebut sedang […]

Kementan Bersama Gempita Genjot Penanaman Jagung di Subang, Jabar

Kementan Bersama Gempita Genjot Penanaman Jagung di Subang, Jabar

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) mengawal jalannya kegiatan gerakan pemuda tani Indonesia (Gempita) yang melakukan penanaman jagung di Desa Gembor, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Nantinya, hasil penanaman tersebut akan diserap langsung oleh perusahaan Internasional sebagai rangkaian dari program CSR. Direktur Pembiayaan Kementan, Indah Megawati mengatakan bahwa kerja sama petani dan pengusaha harus didorong […]

BPS Sebut Lonjakan Panen Bulan Februari-Maret, KTNA Yakin Indonesia Surplus Beras

BPS Sebut Lonjakan Panen Bulan Februari-Maret, KTNA Yakin Indonesia Surplus Beras

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan akan ada lonjakan produksi beras pada Bulan Februari dan Maret 2024 mendatang. Lonjakan tersebut bahkan mencapai angka tinggi, yakni sebesar 6,10 juta ton GKG yang terjadi pada Bulan Maret berikutnya. Diketahui, hasil Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan BPS pada bulan Desember 2023 menunjukkan bahwa produksi gabah pada […]

Jaga Produksi 2024, Kementan Gerak Cepat Tangani Lahan Pertanian Terdampak Banjir di Grobogan

Jaga Produksi 2024, Kementan Gerak Cepat Tangani Lahan Pertanian Terdampak Banjir di Grobogan

Pilarpertanian – Di puncak musim hujan awal tahun 2024 ini, beberapa daerah diguyur hujan lebat sehingga beberapa lahan pertanian di Provinsi Jawa Tengah dilanda banjir. Kabupaten Grobogan adalah salah satu yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Lusi dan Sungai Serang serta jebolnya tanggul Cabean. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan bahwa berdasarkan data per tanggal […]