Nanas Apau Kayan, Komoditas Harapan dari Perbatasan Malaysia
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Nanas Apau Kayan, Komoditas Harapan dari Perbatasan Malaysia

Pilarpertanian - Pilar – Apau Kayan sebuah wilayah di Kabupaten Mahulu, Kalimantan Utara yang membentang sepanjang garis perbatasan negara dan berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia. Wilayah ini termasuk wilayah pemekaran baru dan memiliki banyak potensi sumberdaya alam yang belum banyak dilirik nilai ekonomisnya. Daerah dengan kondisi geografis pegunungan dan dataran tinggi yang memiliki banyak anak sungai ini membuat Apau Kayan memiliki potensi di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Suhu udara yang dingin dan sejuk memungkinkan untuk komoditas perkebunan padi gunung, nanas, teh, merica, dan lada, jagung, buah-buahan, dan tanaman karet. BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Balitbangtan Kalimantan Timur berperan melakukan pendampingan di wilayah perbatasan. Pendampingan yang dilakukan meliputi pendataan komoditas lokal yang berpotensi sebagai Sumber Daya Gentika (SDG) lokal Apau Kayan adalah nanas. Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Buah ini termasuk familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae) dengan perawakan (habitus) tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna “buah yang sangat baik”. Nanas di Apau Kayan ini sudah beradaptasi sehingga cita rasanya menjadi lebih khas dibandingkan nanas dari wilayah lainnya. Kekhasan ini salah satunya karena adanya perbedaan unsur tanah yang mempengaruhi rasa dari buah nanas. Tim SDG BPTP Balitbangtan Kaltim mulai melakukan pendataan terhadap tanaman ini, mengingat tanaman ini termasuk dalam jenis tanaman lokal spesifik lokasi dengan kekhasan tersendiri. “Nanas Apau Kayan” dari Desa Long Ampung-Kayan Selatan di Kabupaten Malinau, cirinya daging buahnya manis sehingga menjadi salah satu buah lokal andalan masyarakat dayak Apau Kayan di Desa Long Ampung dan umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar. Karakteristik umum nanas ini adalah memiliki tinggi tanaman satu meter dan daun yang tidak berduri. Kulit buahnya tidak banyak duri yang tajam serta daging buah yang berwarna agak putih. Nanas ini sudah dikembangkan penduduk desa Long Ampung merupakan desa di wilayah perbatasan Kecamatan Kayan Selatan – Kabupaten Malinau dan terletak di dataran tinggi sekitar 700 meter di atas permukaan laut. Secara umum karakteristik lahan di wilayah ini pada umumnya adalah bergelombang, dan sebagian besar berbukit hingga terjal. Nama “Apau Kayan” artinya Tanah Dataran Tinggi Kayan, karena memang Desa Long Ampung salah satu desa di wilayahnya ini terletak di dataran tinggi dengan suasana sejuk pegunungan. Sedangkan penduduk asli Desa Long Ampung merupakan suku “Dayak Kenyah” yang merupakan salah rumpun suku dayak dengan populasinya cukup besar yang ada di Kabupaten Malinau. Dr. Muhammad Amin Kepala BPTP Balitbangtan Kaltim menyatakan bahwa BPTP turut bertanggung jawab dalam melestarikan sumber daya lokal yang ada di wilayah perbatasan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 37/Permentan/OT.140/2011 dengan melakukan eksplorasi sumberdaya genetik meliputi pencarian dan pengumpulan SDG, yang kemudian diikuti dengan identifikasi, karakterisasi, dokumentasi dan evaluasi. Selanjutnya melakukan koleksi SDG dengan penyimpanan dan pemeliharaan SDG hasil eksplorasi, baik dalam bentuk materi maupun informasi SDG. “Kita akan melestarikan kekayaan lokal ini agar nanti generasi penerus tetap mengetahui betapa kaya nya tanah kita”, M.Amin. Sumber daya genetik (SDG) tanaman untuk pangan dan pertanian merupakan dasar biologis bagi produksi pertanian dan ketahanan pangan dunia. Sumber daya ini merupakan bahan mentah paling penting bagi petani, yang memeliharanya, dan untuk para pemulia tanaman. Keanekaragaman genetik ini memungkinkan tanaman dan varietas dapat beradaptasi dalam kondisi yang selalu berubah dan mengatasi masalah yang disebabkan oleh hama, penyakit dan cekaman abiotik. Untuk itu sumber daya genetik tanaman merupakan hal yang penting bagi keberlanjutan produksi pertanian. (EJ)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan menjadi daerah percontohan pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan Mentan usai meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. “Mimpi kami ke depan adalah mentransformasi pertanian tradisional menuju […]

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) canangkan gerakan pompanisasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Salah satunya di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang baru saja dikunjungi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. “Saat ini kami tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500 ribu hektare. Perlahan tapi pasti, target […]