Pangan Strategis Dimonitor Satelit
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pangan Strategis Dimonitor Satelit

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Polemik data pangan yang ramai diperbincangkan akan segera berakhir. Teknologi satelit citra landsat-8 kini telah dimanfaatkan untuk mengontrol fase pertanaman padi dan menghitung luasan pertanaman dengan akurasi lebih baik. Penggunaan peta citra satelit beresolusi tinggi untuk perhitungan luas area panen ini juga telah dilakukan oleh negara maju seperti Jepang.


Kelebihan dari pemanfataan satelit citra landsat-8 ini, antara lain: data disajikan realtime dan ontime, mampu minimalisir personal error karena seluruh proses dengan komputerisasi dan otomatis, mampu menunjukkan titik koordinat lokasi pertanaman dan blok tanam, serta sangat efisien karena data satelit diperoleh gratis dari LAPAN. Resolusi tinggi, dimana citra landsat-8 mampu memonitor pertanaman dengan resolusi spasial satu pixel setara 30mx30m dan resolusi temporal durasi 16 hari.


Tak kalah penting, satu kelebihan data pangan ini adalah fairness karena bisa diakses dan diklarifikasi para pihak. Data hasil dari citra landsat-8 ini lengkap berupa data spasial detil per blok lahan maupun dalam bentuk tabular detil per kecamatan dan dilengkapi dengan prakiraan curah hujan. Data disajikan sangat transparan karena terbuka diakses publik melalui website http://sig.pertanian.go.id/fasetanamanpadi/


Kementan RI sejak 2015 mengembangkan data satelit landsat-8 untuk memantau pertanaman padi. Dengan alat bantu satelit, kini bisa memonitor luas lahan bera, luas tanam, luas panen, maupun luas tanaman berumur vegetatif dan generatif secara detil di tiap blok lahan dan perkecamatan.



Data dari satelit ini dilengkapi dengan data prakiraan curah hujan enam hari ke depan dan satu hingga tiga bulan kedelai, sehingga sangat bermanfaat untuk perencanaan teknis di lapangan. Data hasil satelit dianalisis sehingga menghasilkan rencana dan target waktu tanam dan rencana panen dengan presisi yang akurat. Demikian pula, kebutuhan sarana dan prasarana untuk tanam dan panen pun dapat dihitung dan dipersiapkan secara lebih cermat.


Kementan setelah berhasil memonitor pertanaman padi, kini sedang dikembangkan satelit landsat-8 untuk memantau pertanaman tebu, kelapa sawit, cabai, bawang merah dan lainnya. Pada prinsipnya adalah seluruh tanaman di permukaan bumi ini dapat dimonitor dari satelit. Untuk itu, ke depan dengan alat bantu satelit ini dapat dihitung neraca lahan berupa ketersediaan dan penggunaan lahan untuk pertanian.


Pada dua tahun terakhir secara paralel, Kementan juga mengembangkan pendataan padi melalui pelaporan Short Message Service (SMS) luas tanam padi secara harian dari petugas lapang langsung dikirim ke SMS-Center. Data pada SMS-Center diolah komputer dan disajikan dalam website, sehingga tiap hari pimpinan dan pihak terkait bisa memonitor perkembangan capaian luas tanam padi detil per kecamatan.


Pendataan online ini relatif lebih efisien dan cepat. Aplikasi pelaporan data dikembangkan elektronik (online) dengan memanfaatkan aplikasi berbasis java atau android yang ada dari lapang dan daerah serta langsung dikirim ke server di pusat


Disamping pendataan padi secara online, Kementan juga telah mengembangkan sistem memonitoring harian luas tanam jagung, kedelai, cabai, bawang merah dan inseminasi buatan pada sapi, jumlah bunting dan sapi lahir. Sehingga seluruh komoditas pangan strategis dimonitor tiap hari secara realtime dan ontime. Jadi setiap pagi hari petani menanam dan pada sore hari nya data sudah termonitor oleh pusat.


Manfaat pola pendataan online ini antara lain: (1) memantau progres luas tanam detil per kecamatan dan mendeteksi keterlambatan tanam, (2) memacu semangat juang petani menanam dan petugas ke lapangan, (3) memobilisasi alat mesin dan sumberdaya setempat untuk memacu tanam, (4) mengukur kinerja tanam di lapangan dan (5) memberikan reward bagi yang berprestasi dan punishmant bagi yang lalai secara terukur dan fair.


Kini alat bantu satelit landsat-8 dan pendataaan online ini setidaknya dapat dijadikan bahan untuk klarifikasi bagi sistem pendataan konvensional yang ada selama ini. Pendataan luas tanam maupun luas panen dengan metode eye estimate yang selama ini digunakan dan juga diterapkan beberapa negara lain, kini sudah waktunya untuk dievaluasi. Kini sudah tersedia alat bantu untuk cross- cek dan verifikasi. Data satelit dapat digunakan petugas lapangan sebagai alat bantu yang mampu menelusuri dan memverifikasi data faktual di lapangan.


Sudah saatnya metode perhitungan luas tanam dan panen secara konvensional yaitu metode kira-kira sejauh mata memandang (eye estimate) diubah dan diperbaiki menjadi metode scientific dengan memanfaatkan peta citra satelit resolusi tinggi. Bangsa Indonesia semakin kuat bila ketahanan pangan kuat. Ketahanan pangan kuat bila didukung data yang akurat.


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kementan Mendorong Percepatan Tanam dan Pompanisasi di Kabupaten Pidie, Aceh

Kementan Mendorong Percepatan Tanam dan Pompanisasi di Kabupaten Pidie, Aceh

Pilarpertanian – Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Pidie, Aceh, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), melakukan kunjungan lapangan pada Kamis (18/04/24), yang bertujuan untuk mendorong program pompanisasi bagi petani setempat. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mempercepat proses tanam di wilayah Desa Arun, […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Kementan Bersama Pangdam dan Dinas Pertanian Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Kementan Bersama Pangdam dan Dinas Pertanian Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka mengantisipasi potensi darurat pangan di Provinsi Aceh, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda, menggelar rapat koordinasi strategis (17/04/24). Dalam rapat yang digelar di Markas Pangdam Iskandar Muda, kedua belah pihak membahas langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi dan menanggulangi kemungkinan darurat […]

Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat

Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya. Salah satunya dengan mengerahkan 3.700 unit pompa air. Dengan pengerahan mekanisasi secara maksimal ini, diharapkan target produksi beras di Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebanyak 2.000.000 ton tercapai. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, bantuan alsintan untuk Jatim […]

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan menjadi daerah percontohan pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan Mentan usai meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. “Mimpi kami ke depan adalah mentransformasi pertanian tradisional menuju […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) canangkan gerakan pompanisasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Salah satunya di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang baru saja dikunjungi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. “Saat ini kami tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500 ribu hektare. Perlahan tapi pasti, target […]

Mentan Amran Targetkan Petani Lamongan Tanam Padi Tiga Kali Setahun dengan Pompanisasi

Mentan Amran Targetkan Petani Lamongan Tanam Padi Tiga Kali Setahun dengan Pompanisasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menargetkan petani Lamongan yang tadinya hanya mampu satu atau dua kali tanam dalam setahun menjadi tiga kali setahun dengan program pompanisasi. Saat memimpin Apel Siaga Alsintan wilayah Jawa Timur baru baru ini (18/4), Mentan Amran memberi bantuan 3700 mesin pompa untuk Jawa Timur, dan 67 unit […]