Papua Harus Genjot Upsus Siwab Untuk Tingkatkan Populasi Sapi Potong
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Papua Harus Genjot Upsus Siwab Untuk Tingkatkan Populasi Sapi Potong

Pilarpertanian - Dalam upaya mendukung percepatan peningkatan populasi sapi di dalam negeri, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita yang kehadirannya diwakili oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pernakan Fini Murfiani meminta Provinsi Papua untuk terus menggenjot peningkatan capaian pelaksanaan Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi-Kerbau Indukan Wajib Bunting) dengan melakukan kegiatan penyerentakan berahi (sinkronisasi berahi) untuk kemudian dilaksanakan Inseminasi Buatan (IB) pada sapi dan kerbau milik masyarakat. Kegiatan “Pencanangan Operasi Tekad Sukses” untuk mensukseskan program UPSUS SIWAB di Kabupaten Merauke Provinsi Papua ini juga dihadiri Wakil Bupati Merauke, Kepala Balai Besar Veteriner Maros. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Papua, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Merauke, Tim Supervisi dan Pendampingan Upsus Siwab Provinsi Papua, serta para peternak dan masyarakat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut I Ketut Diarmita dalam sambutannya yang disampaikan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Provinsi Papua memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar berupa lahan dan sumber pakan yang cukup besar. Potensi ini sangat baik untuk dapat dimanfaatkan dalam pengembangan sub sektor peternakan, khususnya untuk pengembangan sapi potong dengan cara membuat kawasan pengembalaan ternak. “Pengembangan usaha peternakan sapi potong memiliki peran strategis dalam pembangunan perekonomian masyarakat di Papua, termasuk juga untuk pemenuhan pangan asal ternak yang merupakan kebutuhan dasar utama manusia dan bagian dari hak asasi setiap rakyat Indonesia”, ujar I Ketut Diarmita.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut I Ketut Diarmita menjelaskan bahwa untuk mendukung keberhasilan program Upsus Siwab di Provinsi Papua Ditjen PKH Kementerian Pertanian akan segera membangun Balai Veteriner di Jayapura. Kegiatan tersebut akan dimulai dengan pembelian tanah pada tahun 2017 melalui dana APBNP tahun 2017, selain itu juga Ditjen PKH sedang mengkaji dan mengupayakan untuk hadirnya UPT Perbibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak di Kabupaten Merauke Provinsi Papua. I Ketut Diarmita berharap Pemerintah Kabupaten Merauke dapat menyediakan lahan untuk rencana pembangunan UPT Perbibitan tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Wakil Bupati Merauke Sularso menyatakan, terkait lahan akan diperjuangkan untuk RTRW Peternakan sapi dan pengembangan integrasi padi-sapi. “Hal ini tentunya untuk saling memanfaatkan hasil limbah padi yang dapat digunakan untuk pakan ternak dan kotoran hewan dan untuk pupuk padi di sawah”, ungkapnya. Selain itu Kabupaten Merauke juga telah menyiapkan tanah seluas 260 ha di distrik Purik dengan status sertifat tanah pemda kabupaten untuk dikembangkan pembiakan sapi potong”, ujarnya. “Kondisi tanah tersebut saat ini sudah ada kandang dengan kapasitas 200 ekor untuk mendukung pengembangan sapi indukan”, tambahnya menjelaskan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Fini Murfiani saat menyampaikan sambutan Dirjen PKH mengatakan, untuk mengakselerasi percepatan peningkatan populasi sapi potong dalam negeri, pemerintah saat ini fokus terhadap kegiatan Upsus Siwab. Hal ini mengingat semakin meningkatnya jumlah penduduk membawa konsekuensi meningkatnya kebutuhan akan protein hewani sehingga kita dituntut untuk terus meningkatkan produksi daging sapi/kerbau dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut. Salah satu cara yang ditempuh adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya dalam negeri untuk mencapai kebuntingan 3 juta ekor dari 4 juta akseptor sapi/kerbau pada tahun 2017.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut dijelaskan, untuk mewujudkan peningkatan populasi tersebut maka salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerapan teknologi Inseminasi Buatan (IB). Selain untuk meningkatkan populasi IB juga dimaksudkan sebagai upaya perbaikan mutu genetik ternak. Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan data kumulatif hingga tanggal 9 September 2017, secara nasional capaian IB adalah sebanyak 2.443.658 ekor atau sama dengan 60,7% dari target IB sebesar 4.000.000 dan capaian kebuntingan sebanyak 829.555 ekor atau sama dengan 27,5 % dari target Bunting sebesar 3.000.000 ekor serta kelahiran sebanyak 518.620 ekor. Masih rendahnya capaian kebuntingan ini disebabkan oleh beberapa kendala yaitu 1) sebagian petugas pemeriksa kebuntingan (PKb) masih difokuskan untuk membantu pelaksanaan IB, 2) jumlah petugas yang dapat melaksanakan pemeriksaan kebuntingan (PKb) masih terbatas. Berdasarkan kondisi masih rendahnya data kebuntingan tersebut Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengambil langkah-langkah solusi untuk membantu pelaksanaan PKb di lapangan yaitu 1) semua tenaga PKb difokuskan kembali untuk melaksanakan PKb, 2) melibatkan tenaga ahli/dosen reproduksi pada Fakultas Kedokteran Hewan di seluruh Indonesia, 3) melibatkan mahasiswa yang telah mengikuti koasistensi reproduksi, 4) melibatkan tenaga medik/PKb yang ada di BB/BVet, BPTU HPT, dan BB/BIB seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Ir. Bambang Dwiatmoko, M.Si menyampaikan masih rendahnya capaian kegiatan IB dan PKb di Kabupaten Merauke karena jumlah SDM yang sedikit yaitu inseminator sebanyak 5 orang, petugas PKb 3 orang dan tenaga ATR 2 orang. Disamping itu pelaksanaan IB di Kabupaten Merauke baru mulai berjalan pada tanggal 22 April 2017.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Bambang Dwiatmoko meyakinkan bahwa target tersebut akan tercapai. Beberapa upaya yang akan dilaksanakan adalah 1) seluruh tenaga inseminator, PKb, dan ATR harus melaksanakan kegiatan IB dan PKb secara serentak dan bersama-sama 2) setiap petugas inseminator wajib melaksanakan IB sehari sebanyak 4-5 ekor baik karena berahi alami atau dengan sinkronisasi 3) melibatkan para camat dan jajaran Muspika serta kepala kampong dan Babinsa untuk membantu menggerakkan pengumpulan ternak untuk di IB dan PKb.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait capaian kegiatan Upsus Siwab yang masih rendah di Kabupaten Merauke, Fini mengatakan, “Salah satu upaya untuk meningkatkan capaian IB dan Kebuntingan adalah dengan meningkatkan kinerja petugas di lapangan. Semakin meningkat kinerja petugas di lapangan, maka akan semakin meningkat pula capaian IB dan kebuntingan. Untuk itu segera diselesaikan yang terkait dengan biaya operasional kegiatan,” himbaunya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut ditegaskan oleh Fini, strategi yang harus digunakan oleh petugas adalah dengan memastikan sapi/kerbau betina dewasa sebagai akseptor untuk dibuntingkan dengan menggunakan teknik IB. Untuk mengoptimalkan strategi tersebut, secara bersamaan perlu diikuti peningkatan kualitas unsur-unsur yang berpengaruh terhadap keberhasilan IB yaitu ternak, peternak, semen beku, dan inseminator.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Fini juga menyampaikan pesan dari Dirjen PKH tentang perlunya suatu kegiatan yang sifatnya rutin melalui aksi pelayanan IB massal, pelayanan kesehatan hewan, pendataan ternak, dan identifikasi status reproduksi, dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi peternak dan petugas. “Selain itu perlu adanya sinkronisasi dan keterpaduan gerakan pusat dan daerah dalam mensukseskan Upsus Siwab, serta ada forum untuk menyampaikan capaian kinerja peternakan dan kesehatan hewan pada umumnya dan kinerja Upsus Siwab pada khususnya ke masyarakat luas”, kata Fini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pelaksanaan Upsus Siwab tahun 2017 yang menyisakan waktu efektif 3 bulan diharapkan berjalan sesuai harapan”, ungkap I Ketut Diarmita mengingatkan. “Untuk itu, dalam kegiatan ini kami mengajak kepada seluruh pihak yang hadir disini khususnya para petugas Inseminator, PKb dan ATR untuk bersama-sama mewujudkan target yang telah ditetapkan sekaligus mensukseskan Upsus Siwab”, himbaunya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Fini, upaya yang dilakukan oleh petugas tersebut dapat menjadi salah satu bentuk pengabdian, integritas dan loyalitas kita kepada bangsa. “Mari kita terus perjuangkan nasib peternak-peternak kita agar berkembang usahanya dan sejahtera”, kata Fini. “Kita harapkan melalui percepatan peningkatan populasi tersebut, maka kontribusi produksi daging lokal meningkat disertai dengan bertambahnya usaha sapi berskala usaha komersial. Dengan demikian kita berharap sebagaimana yang ditargetkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Swasembada Daging Sapi di tahun 2026 dapat tercapai”, ujar Fini penuh harap. (AW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]