Pengendalian OPT Ramah Lingkungan pada Sayuran di Lahan Rawa
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pengendalian OPT Ramah Lingkungan pada Sayuran di Lahan Rawa

Pilarpertanian - Pilar- Tahun ini Kementerian Pertanian mulai menggalakkan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di enam provinsi, salah satunya Provinsi Kalimantan Selatan. Program ini sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bahwa lahan rawa adalah solusi pangan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Karena itu, kita harus garap lahan rawa, tanami padi, sayuran, itik, dan ikan untuk sejahterakan petani. Pembangunan hortikultura tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Jawa.” jelas Amran. Maksudnya adalah pembangunan hortikultura khususnya bawang merah dan cabai di setiap pulau bisa mandiri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menindaklanjuti hal tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura melalui Program Pengembangan Kawasan Aneka Cabai dan Bawang Merah gencar menumbuhkan sentra baru di seluruh Indonesia, termasuk di lahan rawa Kalimantan Selatan. Kebutuhan bawang merah yang selama ini didatangkan dari Pulau Jawa , NTB dan Sulawesi Selatan mulai didorong untuk diproduksi sendiri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi, menyatakan pihaknya akan terus mendorong petani luar Jawa untuk terus menanam. Asosiasi bawang merah juga diminta memperluas akses pemasaran salah satunya dengan ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi menambahkan bawang merah varietas Tajuk dan Super Philip yang dihasilkan petani Tapin, meski di lahan bekas rawa, secara spesifikasi memenuhi standard ekspor. “Selain mendapatkan harga yang lebih baik, ekspor bawang merah akan memacu petani memperbaiki cara budidayanya agar produknya bisa bersaing,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kalimantan Selatan mulai tumbuh menjadi sentra baru sayuran. Kelompok Tani Ngudi Rahayu Kelurahan Syamsudin Noor, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru yang diketuai Sargim bertanam sayuran di lahan seluas 31 hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada umumnya petani setempat menanam cabai rawit merah dan keriting dengan tomat secara tumpang sari secara terus menerus. Kini mulai menanam bawang merah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sargim bersama kelompoknya sudah melakukan tindakan pengendalian OPT secara pre emtif yang diikuti pengendalian secara responsif seperti yang dianjurkan oleh petugas lapang setempat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kenyataannya hasil panen cabai setengah ton per minggu dari KT Ngudi Rahayu dapat mencukupi kebutuhan masyarakat setempat bahkan sebagian dipasarkan ke Banjarmasin,” ungkap Sargim.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Surono, anggota kelompok tani Ngudi Rahayu mengatakan bahwa ia sudah mulai menanam bawang merah di lahan seluas 1000 m2 dengan bibit 35 kg varietas Super Philip dari Probolinggo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya baru saja panen sebanyak 3 kuintal bulan Desember lalu. Hal ini menambah keyakinan menanam hortikultura khususnya cabai dan bawang merah cukup menguntungkan untuk menambah penghasilan. Kasubdit Pengendalian OPT Sayuran dan Biofarmaka, Nadra Illiyana menjelaskan bahwa serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dapat menurunkan hasil dan kualitas produksi pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Penggunaan pestisida kimia yang tidak tepat akan berdampak terganggunya ekosistem, akibatnya terdapat residu pestisida pada produk yang dikonsumsi,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu kendala saat tingginya curah hujan adalah serangan patogen penyakit. Dijelaskan pula pada musim hujan bisa terus berbudidaya bawang merah yaitu dengan inovasi teknologi menggunakan metode sungkup plastik atau yang dikenal dengan rain shelter di samping melakukan pengendalian OPT ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Produksi yang terjaga dapat menekan kehilangan hasil akibat serangan OPT, sehingga mutu hasil terjamin, daya saing yang tinggi dan aman dikonsumsi. Diharapkan ke depan petani Kalsel dapat mencukupi kebutuhan pasarnya sendiri, sehingga sayuran seperti cabai, tomat dan bawang merah tak perlu lagi didatangkan dari luar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf, dalam kesempatan terpisah menyatakan, “Kementan meminta kepada semua BPTPH untuk mengawal petani melaksanakan pengendalian OPT secara pre emtif dengan memanfaatkan bahan pengendali OPT ramah lingkungan yang sudah banyak dihasilkan oleh Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) serta memonitor secara intensif pertanaman hortikultura. Sehingga gangguan OPT tidak mengganggu produksi dan mutu produk hortikultura”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ditjen Hortikultura mendorong petani menerapkan budidaya ramah lingkungan, dengan mengaplikasikan lebih banyak bahan organik dan bahan pengendali biologi, mulai dari persiapan lahan, pemeliharaan, sampai pasca panen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Semoga dengan kegigihan petani sayuran di lahan rawa, dapat menghasilkan sayuran yang sehat dan aman konsumsi serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka,” ujarnya mengakhiri.(RS).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Hadapi El Nino, Kementan Siagakan Penyuluh Pandeglang

Hadapi El Nino, Kementan Siagakan Penyuluh Pandeglang

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian terus melakukan upaya koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah untuk menghadapi dampak El Nino di sektor pertanian. Sikap ini terlihat jelas dari arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam setiap kesempatan yang selalu mendorong para kepala daerah untuk mengantisipasi dampak El Nino. Ia menyebut kekeringan ekstrem akan mengancam produksi pangan. […]

Di Karawang, Wamentan Panen Padi, Tanam Kedelai Hingga Cek Perairan

Di Karawang, Wamentan Panen Padi, Tanam Kedelai Hingga Cek Perairan

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menghadiri panen raya padi sekaligus meninjau tanaman kedelai di lahan milik Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) di Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan di tengah cuaca ekstrem El Nino yang diperkirakan berlangsung lama. “Saya […]

Kementan Cek Inovasi Modern Kebun Alpukat di Subang

Kementan Cek Inovasi Modern Kebun Alpukat di Subang

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura terus melakukan upaya dalam mendukung dan mengapresiasi perkembangan sektor hortikultura di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Dirjen Hortikultura pada hari ini ke kebun alpukat Superavo yang terletak di Subang. Dalam kunjungan tersebut, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto didampingi oleh beberapa bidang hortikultura di Dinas Pertanian Kabupaten Subang […]

Perkuat Hilirisasi, Mentan SYL Buka Gebyar Hortikultura dan Launching Gerakan Gloria

Perkuat Hilirisasi, Mentan SYL Buka Gebyar Hortikultura dan Launching Gerakan Gloria

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) membuka gebyar hilirisasi produk hortikultura sekaligus melaunching Gerakan Lompatan Tiga Kali Lipat Hortikultura (Gloria) di Pasar Mitra Tani Hortikultura Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dalam kegiatan ini, SYL meminta agar produk hortikultura menjadi pionir ekspor pada tahun mendatang. “Karena itu buatkan hilirisasi seperti ini di setiap kabupaten […]

Selalu Hadirkan Inovatif Pertanian, Mentan Raih Penghargaan

Selalu Hadirkan Inovatif Pertanian, Mentan Raih Penghargaan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), menerima penghargaan pada acara Merdeka Awards Kategori Program Inovatif untuk Negeri. Penghargaan ini diberikan kepada perorangan, kelompok masyarakat, pelaku bisnis, hingga institusi yang berhasil memberi sumbangsih bagi kemajuan negeri dan kemanusiaan. Kementerian Pertanian (Kementan) dinilai berhasil melakukan terobosan dan inovasi yang berdampak positif terhadap kinerja pertanian […]

Kesiapan Kabupaten Indramayu Menghadapi El Nino

Kesiapan Kabupaten Indramayu Menghadapi El Nino

Pilarpertanian – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa pada bulan Agustus – September berpeluang terjadi El Nino di Indonesia dengan level lemah hingga moderat. Fenomena El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan yang parah untuk wilayah Indonesia dan berdampak pada sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan. Kabupaten Indramayu sebagai salah satu kabupaten sentra produksi […]

Waspada Wereng, Kementan Sigap Lakukan Pengendalian di Banten

Waspada Wereng, Kementan Sigap Lakukan Pengendalian di Banten

Pilarpertanian – Serangan hama dan penyakit pada tanaman atau yang biasa disebut juga Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) menjadi salah satu kendala utama keberhasilan pencapaian target produksi tanaman pangan. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan Balai Besar Peramalan OPT (BBPOPT) Jatisari merespon cepat adanya peningkatan populasi hama wereng batang cokelat (WBC) yang terjadi […]

DPR: Inovasi Biosaka Harus Dimasifkan ke Petani

DPR: Inovasi Biosaka Harus Dimasifkan ke Petani

Pilarpertanian – Komisi IV DPR RI mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian (Kementan) terkait sejumlah kebijakan dan inovasi kepada para petani. Salah satunya ihwal implementasi pupuk organik di lapangan. Anggota Komisi IV Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Hermanto mengatakan bahwa program seperti penambahan pengolahan pupuk organik sangat bermanfaat dan dirasakan para petani. “Karena pupuk ini adalah persoalan nasional. […]

Sinergi Berbagai Pihak Dalam Mengatasi Hama Belalang Kembara Melalui Mapping dan Pengendalian di Pulau Sumba

Sinergi Berbagai Pihak Dalam Mengatasi Hama Belalang Kembara Melalui Mapping dan Pengendalian di Pulau Sumba

Pilarpertanian – Belalang Kembara (Locusta migratoria) adalah salah satu hama yang sangat diperhitungkan bagi masyarakat pulau Sumba, NTT. Keberadaannya dapat menjadi ancaman serius bagi petani khususnya petani tanaman pangan. Dalam populasi yang tinggi kemampuannya memakan berbagai macam komoditas tanaman pangan seperti padi dan jagung mengakibatkan kehilangan hasil hanya dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu […]