Penggunaan Alsintan Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani
Foto : Penggunaan Alat Mesin Pertanian untuk Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Indonesia.

Penggunaan Alsintan Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) telah masif menerapkan berbagai langkah terobosan guna peningkatan produktivitas pangan pokok dengan menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) mekanisasi pertanian khususnya. Langkah ini juga menjadi upaya nyata meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.


Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Ina Dewi Kania mengatakan gerakan mekanisasi panen pertanian yang telah dijalankan Kementan dengan menggunakan alsintan combine harvester sangat membantu pembangunan pertanian dan petani itu sendiri di Kabupaten Bandung. Terbukti, combine harvester dapat menekan kehilangan hasil panen yang cukup signifikan dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh para petani.


“Panen dengan cara konvensional memerlukan waktu yang agak lama, losses rata-rata mencapai 8 persen. Sekarang ini dengan mekanisasi panen pertanian menggunakan alsintan combine harvester tersebut bisa menekan kehilangan hasil panen sampai 6 persen, sehingga kehilangan hasil semakin sedikit, yaitu sekitar 2 persen,” ujarnya saat melaksanakan kegiatan panen dan sosialisasi alsintan combine harvester di Desa Bojongemas, Senin (19/10/20).


Ina menambahkan, sebelum menggunakan alsintan, produksi rata-rata sebesar 6,3 ton per hektar (ha), namun dengan menggunakan combine harvester, hasil panen pun meningkat. Selain itu, panen dengan menggunakan alsintan menjadi solusi untuk sulitnya mendapatkan tenaga kerja panen pada saat panen raya namun tetap tak mematikan peluang untuk tenaga kerja panen.



“Dengan penggunaan alat panen ini masalah tenaga kerja yang semakin sulit juga dapat teratasi dan pelaksanaan panen dapat lebih cepat. Bahkan penggunaan alsintan ini bisa mengantisipasi disaat masa panen serentak, sehingga tak mengalami kekurangan tenaga kerja,” katanya.


Ina mengungkapkan, para petani Desa Bojongemas Kecamatan Solokanjeruk melaksanakan panen dengan luas 480 ha kini menggunakan combine harvester besar yang dibeli secara swadaya. Sebelumnya, para petani juga menggunakan power thresher, combine kecil namun menurut Ina, hasilnya masih kurang optimal.


“Dengan combine besar ini, panen lebih efektif dan efisien terutama dari segi waktu panen dapat lebih cepat karena 1 hektar lahan dapat diselesaikan selama 2 jam, selain itu gabah tidak berceceran sehingga losses hanya 2 persen dan tidak perlu dilakukan lagi pembersihan gabah dalam karung,” ucap Ina.


Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan optimalisasi alat mesin pertanian (alsintan) merupakan langkah dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian Indonesia, terutama mewujudkan ketahanan pangan. Mekanisasi pertanian modern seperti combine harvester mampu meningkatkan produksi padi di tahun-tahun mendatang.


“Dengan teknologi, saya berharap, tidak ada penurunan produksi. Gunakanlah alat canggih yang ada, supaya produksi bisa meningkat untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekspor,” tutur SYL.


Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan bahwa saat ini, pertanian berbasis teknologi telah terapkan di berbagai daerah. Upaya ini dilakukan untuk menciptakan efisiensi, produktivitas dan nilai tambah dan akhirnya meningkatkan perekonomian bangsa.


“Dalam mewujudkan komitmen membangun ketahanan pangan nasional. Peningkatan produksi pangan strategis salah satunya padi dilakukan dengan menerapkan konsep pertanian yang maju, mandiri dan modern. Penggunaan combine harvester ini selain menghilangkan losses, juga mempercepat petani dalam olah tanah dan tanam,” ucapnya.


Suwandi menambahkan, Kementan pun tak hanya mendorong mekanisasi pertanian, namun juga didorong dengan memfasilitasi petani dengan dana kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan. Ke depannya, petani dapat secara maju, mandiri dan modern dalam memenuhi kebutuhannya dalam peningkatan produksi pangan.


“Kementan bersama pihak Bank memudahkan petani peroleh modal sehingga usaha pertanian semakin mudah dan mandiri. Percepatan olah tanah pada lahan tadah hujan, lahan kering dan sawah di lokasi yang sudah siap airnya menjadi sesuatu yang mudah dilakukan,” tandas Suwandi.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Hadapi El Nino, Mentan SYL Dorong Provinsi NTB Jadi Penyangga Pangan Indonesia Timur

Hadapi El Nino, Mentan SYL Dorong Provinsi NTB Jadi Penyangga Pangan Indonesia Timur

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi daerah penyangga utama bagi ketersediaan pangan di kawasan Indonesia timur. Salah satunya dengan mempelopori penanaman benih inpari 48 blas dan benih padjajaran agritan sebagai benih genjah yang toleran terhadap cuaca panas El Nino. “Hari ini saya di NTB bersama […]

Meriah Antusias Petani, Mentan SYL Pimpin Langsung Pembuatan Biosaka di Batola

Meriah Antusias Petani, Mentan SYL Pimpin Langsung Pembuatan Biosaka di Batola

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memimpin langsung pembuatan Elisitor Biosaka bersama petani, penyuluh, Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Kepala Dinas Pertanian Provinsi di Kalimantan Selatan, aparat TNI dan Polri. Demonstrasi pembuatan Biosaka yang disambut meriah petani ini bertujuan menggelorakan pertanian berkelanjutan sehingga petani tidak bergantung lagi pada pupuk kimia, apalagi menghadapi […]

Mentan SYL Dorong Kalsel Antisipasi Dampak El Nino untuk Penopang Pangan Nasional

Mentan SYL Dorong Kalsel Antisipasi Dampak El Nino untuk Penopang Pangan Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus memacu pemerintah daerah untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrem kekeringan (El Nino) agar tidak berdampak terhadap penurunan produksi pangan. Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) salah satu lumbung pangan nasional menjadi perhatian serius Kementerian Pertanian (Kementan) untuk dilakukan pengawalan dan didorong menerapkan berbagai program terobosan yang operasional. […]

Rangkul Stakeholder Terkait dan Praktisi Thailand dan Jepang, Indonesia Targetkan Produksi Anggur 20.380 ton pada 2030

Rangkul Stakeholder Terkait dan Praktisi Thailand dan Jepang, Indonesia Targetkan Produksi Anggur 20.380 ton pada 2030

Pilarpertanian – Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto membuka acara FGD Pengembangan Table Grape di BSD City, Jumat (11/8). Tangerang Selatan sendiri terkenal sebagai lokasi percontohan anggur. Pada 2023, Ditjen Hortikultura memfasilitasi Kota Tangerang Selatan berupa 1 unit Green House anggur seluas 200 m2 dan pengembangan kawasan percontohan anggur seluas 1.000 m2. “Anggur merupakan buah yang […]

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta jajaran kerjanya segera turun tangan membantu pemulihan warga di dua distrik Puncak Papua dalam menghadapi krisis kesehatan seperti diare akibat cuaca ekstrem. Menurut SYL, pemulihan harus dilakukan secara cepat dengan mengawal bantuan pangan serta mendorong masyarakat setempat untuk bercocok tanam. “Saya minta semua turun tangan […]

Mentan SYL Tinjau Langsung Panen dan Tanam Padi di Barito Kuala

Mentan SYL Tinjau Langsung Panen dan Tanam Padi di Barito Kuala

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau langsung panen raya dan tanam padi di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (11/8/2023). Kelompok Tani (Poktan) Amanah, Gapoktan Wina Kencana di Desa Sungai Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, tak menyangka jika panen mereka kali ini dikunjungi langsung oleh Mentan. […]

Mentan SYL Ke Petani Ogan Ilir “Biosaka Ini Sederhana Namun Luar Biasa”

Mentan SYL Ke Petani Ogan Ilir “Biosaka Ini Sederhana Namun Luar Biasa”

Pilarpertanian – Penerapan teknik ‘Biosaka’ dalam penanaman komoditas strategis seperti padi dan jagung kian masif. Para petani sudah banyak yang merasakan manfaat dari pengaplikasian Biosaka. Mentan Syahrul Yasin Limpo terus gencar mensosialisasikan Biosaka. Kali ini dalam kunjungannya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Mentan SYL demikian akrab dipanggil kembali memimpin demonstrasi pembuatan Elisitor Biosaka bersama […]

Mitigasi El Nino, Mentan SYL Panen Padi dan Gerakan Tanam Padi di Barito Kuala

Mitigasi El Nino, Mentan SYL Panen Padi dan Gerakan Tanam Padi di Barito Kuala

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen raya padi sekaligus pencanangan tanam 1.000 hektar per kabupaten se-Kalimantan Selatan di Kabupaten Barito Kuala. Selain itu menggelorakan penggunaan pupuk organik dengan elisitor Biosaka yang dapat dibuat sendiri petani untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrem yang menyebabkan kemarau panjang (El Nino). “Pertanian adalah sektor […]

Kementan Bersama DPR Dorong SDM Pertanian, Dengan Bimtek Kedelai dan Pembuatan Biosaka di Jawa Tengah

Kementan Bersama DPR Dorong SDM Pertanian, Dengan Bimtek Kedelai dan Pembuatan Biosaka di Jawa Tengah

Pilarpertanian – Dalam rangka peningkatan SDM pertanian di Provinsi Jawa Tengah, Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro, dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP), Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) melaksanakan Bimtek kegiatan kedelai dan tanaman pangan lainnya serta praktek pembuatan Biosaka di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen pada 7-9 Agustus 2023. Direktur Akabi Enie […]