Perkuat Ketahanan Pangan, Kementan Dorong Pengembangan Pertanian Terpadu
Foto : Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, Eddy Purnawan.

Perkuat Ketahanan Pangan, Kementan Dorong Pengembangan Pertanian Terpadu

Pilarpertanian - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong pengembangan pertanian terpadu di seluruh Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan. Dengan model tersebut, bukan hanya menghasilkan produk padi yang berkualitas, tapi juga menambah pendapatan petani.


Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, Eddy Purnawan mengatakan konsep pertanian terpadu sudah ada sejak dahulu. Saat ini, banyak berkembang di berbagai wilayah di Indonesia dengan beragam model.


Misalnya di Sukoharjo, Jawa Tengah, terdapat pertanian terpadu di lahan dua hektar (ha) yang mengembangkan budi daya padi dengan ikan dan ternak. Di lokasi tersebut, bisa diterapkan indeks pertanaman (IP) 400 atau empat kali tanam padi.


Teknik yang petani terapkan adalah menggunakan benih berumur pendek 72 hingga 90 hari karena semai di luar lahan, pola tanam dan waktu tanam sesuai kalender tanam, pupuk kimia hanya urea dan jumlahnya pun 25 kg/ha/musim tanam. Sedangkan unsur hara berasal dari kompos, limbah tanaman dan limbah ternak.



“Pertanian terpadu di Sukoharjo juga hemat air sawah, air dari sumur/embung/pompa karena lahannya memang berada di lahan kering atau tadah tadah hujan. Bahkan intergrated farming yang dilakukan petani di Sukoharjo ini menuju zero waste. Model ini mulai direplikasi di beberapa daerah lainnya,” kata Eddy saat Webinar Pertanian Terpadu di Jakarta, Selasa (27/10).


Contoh lainnya pertanian terpadu menurut Eddy adalah budi daya mina padi di Sleman, DI Yogyakarta dengan model agriculturemix. Di lokasi tersebut dibudidayakan padi, udang, cabai dan timun, bahkan menjadi lokasi eduwisata.


“Meski model mina padi sudah ada sejak lama, tapi pertanian terpadu tersebut kini kembali diminati petani. Hampir di semua lokasi pertanian terpadu menjadi agrowisata,” tuturnya.


Model pertanian terpadu menurut Eddy, juga bisa menggunakan sistem surjan, khusunya pada daerah yang air tanahnya dangkal. Misalnya, kombinasi padi dengan jeruk yang dilakukan petani di Kalimantan Selatan.


Eddy mengungkapkan, di lokasi pengembangan pertanian terpadu, petani umumnya membuat pupuk organik sendiri dengan limbah kotoran sapi, baik dari urine dan kotoran padat. Misalnya di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, petani membuat pupuk organik dengan menambahkan limbah dari penggilangan tebu.


“Sesuai kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan arahan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, pengembangan pertanian terpadu untuk memberikan dampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Sebab, nilai ekonominya menjadi tinggi, karena akan efisien dalam penggunaan lahan. Dengan berbagai tanaman yang ditanam petani, akan saling menyelamatkan jika salah satu tanaman ada yang gagal panen,” ujarnya.


Pertanian Terpadu di Food Estate


Eddy menjelaskan, konsep pertanian terpadu juga akan diterapkan di lokasi food estate di seluruh Indonesia. Saat ini, setidaknya ada lima lokasi yang pemerintah garap untuk food estate yakni di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas (Kalimantan Tengah), Kabupaten Humbang Hasundutan (Sumatera Utara), Sumba Timur (NTT) dan Pulau Buru (Maluku). “Kita harapkan tahun depan, bisa dikembangkan lebih banyak lagi. Tahun 2020 ini ada lima titik yang kami biaya,” katanya.


Konsepnya menurut Eddy, nanti semua berbentuk korporasi. Jadi pengelolaan food estate bersifat terpadu dari on farm hingga hilir, bahkan market place, serta menerapkan pertanian modern.


Di lokasi food estate, pemerintah juga akan membuat klaster dengan luasan 1.000 hektar (ha) dengan multi komoditas. Ada pangan, sayuran dan ikan. Di lokasi itu juga, pemerintah akan menerapkan pertanian modern dengan pengelolaan lahan secara modern dan fasilitasi pasca panen.


Bahkan dalam pengelolaan klaster tersebut akan ada manajer. Pada tahap awal akan dibiayai pemerintah. Namun secara bertahap diharapkan di tiap klaster akan mandiri, termasuk membiayai manajer. “Kita harapkan klaster-klaster itu menjadi lumbung pangan di lokasi food estate hingga tingkat desa,” katanya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) canangkan gerakan pompanisasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Salah satunya di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang baru saja dikunjungi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. “Saat ini kami tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500 ribu hektare. Perlahan tapi pasti, target […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan menjadi daerah percontohan pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan Mentan usai meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. “Mimpi kami ke depan adalah mentransformasi pertanian tradisional menuju […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]