Permintaan Ekspor Tinggi, Ungkit Manisnya Agribisnis Pisang
Foto : Pisang Menjadi Salah Satu Komoditas Hortikultura yang Mempunyai Permintaan Ekspor Tinggi.

Permintaan Ekspor Tinggi, Ungkit Manisnya Agribisnis Pisang

Pilarpertanian - Pisang merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang kaya ragam varietas dan jenisnya di Indonesia. Potensi produksinya cukup besar dan dapat dikonsumsi sebagai karbohidrat pengganti nasi.


Pisang juga dikenal sebagai buah yang lezat dan berkhasiat bagi kesehatan, mudah didapat dan harganya terjangkau.


Dalam diskusi dan literasi virtual (virtual literacy) yang diadakan Ditjen Hortikultura, Rabu (22/7), Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan salah satu program Kementerian Pertanian pada tahun 2020 adalah diversifikasi pangan lokal.


“Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam situasi pandemi Covid-19 ini jangan sampai pangan menjadi suatu masalah. Jika terjadi, pasti akan menimbulkan suatu permasalahan sosial berkepanjangan,” ujar pria yang biasa disapa Anton ini.



Anton juga menyebutkan, peluang pasar ekspor untuk komoditas pisang terbuka lebar. Terutama, buah sangat diminati karena diyakini untuk meningkatkan kekebalan tubuh.


“Permintaan ekspor pisang saat ini masih banyak, akan tetapi ketersediaannya belum tercukupi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri. Bahkan untuk permintaan dalam negeri juga masih banyak, terutama sebagai bahan diversifikasi pangan,” ungkap dia.


Banyak negara di Amerika Latin menjadikan pisang sebagai teman makan steak. Kalau di Indonesia sendiri, di Sulawesi Selatan, bukan hal yang aneh, pisang menjadi menu pokok.


“Dan rasanya enak sekali,” lanjut Anton.


Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman menyatakan bahwa komoditas hortikultura seperti buah-buahan, sayuran, tanaman obat dan florikultura terus didorong.


“Ekspor tahun 2019 menunjukkan, pisang sebagai komoditas nomor tiga terbesar setelah manggis dan nanas. Perkembangan ekspor terbesar pada tahun 2017 yakni hingga 7 juta ton,” papar Liferdi.


Liferdi menyebutkan, kebijakan Presiden untuk menjadikan pertanian maju, mandiri dan modern yang menyesuaikan masa kini, semua dituangkan dalam Gedor Horti. Gedor Horti atau Gerakan Dorong Produksi Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura, salah satunya mewujudkan pengembangan kawasan pisang yang diharapkan juga berorientasi ekspor.


“Sehingga semua elemen berkontribusi untuk meningkatkan produksi. Kawasan gedor horti pisang, berfungsi juga program untuk diversifikasi pangan guna menurunkan ketergantungan terhadap konsumsi beras,” papar Liferdi.


Pentingnya Inovasi Teknologi


Kepala Balai Penelitian Buah Tropika, Ellina Mansyah mengatakan pisang memiliki potensi dan daya saing yang tinggi dalam mengisi pasar domestik dan ekspor. Inovasi teknologi berperan dalam peningkatan produksi pisang.


“Pada tahun 2018, pisang merupakan produksi buah terbesar di antara tujuh jenis komoditas buah lainnya. Dalam hal konsumsi per kapita, Indonesia menduduki tempat tertinggi yakni 10 kg/kapita per tahun setelah pepaya dan jeruk. Dalam nilai ekspor, pisang menempati posisi nomor dua setelah nanas,” jelas Ellina.


Ellina menambahkan, selain program peningkatan konsumsi per kapita, Kementan juga memiliki program lain yaitu peningkatan ekspor tiga kali lipat (GraTiEks). Harapan peningkatan ekspor juga tak hanya untuk pisang segar, namun juga untuk produk olahan pisang.


“Meskipun masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan yakni terkait kualitas, kuantitas, kontinuitas dan ketelusuran atau disebut 4K. Sehingga arah perkembangan dan strategi perkembangan pisang ini perlu didukung oleh perluasan area, teknologi perbenihan atau jumlah benih yang cukup,” beber dia.


Ellina juga mengingatkan pentingnya dukungan teknologi budaya, pengendalian OPT, penanganan pasca panen dan packing house serta penerapan GAP untuk menjamin ketelusuran. Sehingga dalam hal kepastian kualitas, kuantitas, kontinuitas dan ketelusuran, peran GAP sangat penting untuk mendukung dalam mengekspor.


Produksi pisang bermutu dan berkualitas, tentu faktor utamanya adalah para petani pisang. Di tangan para petani ini, pisang yang layak dijual dan memiliki kontinuitas produksi perlu didukung berbagai pihak.


Ketua Asosiasi Pisang Seroja, Shohibul Fatah mengatakan, “Sekarang ini tidak sebandingnya permintaan dengan produksi pisang yang tersedia. Di lahan terkadang petani tidak hanya menanam khusus pisang saja, kadang dicampur dengan tanaman lain sehingga mengurangi produksi pisang itu sendiri.”


Shohibul menyebut, salah satu keunggulan pisang adalah pupuk yang dihasilkan berasal dari ternak para petani.


“Dengan demikian, hasil panennya terjamin berkualitas,” pungkasnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Genjot Produksi, Mentan Amran Beri Pembinaan 5.000 Penyuluh dan Petani di Sumbawa

Genjot Produksi, Mentan Amran Beri Pembinaan 5.000 Penyuluh dan Petani di Sumbawa

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran melakukan pembinaan terhadap petani, peternak dan penyuluh pertanian sebanyak 5.000 orang sekaligus menyerahkan bantuan di Kabupaten Sumbawa, NTB. Mentan Amran menekankan tujuan kegiatan pembinaan ini mengingat pentingnya peran petani, peternak dan penyuluh sebagai ujung tombak kemajuan pertanian di Indonesia sehingga produksi pertanian tahun 2024 hingga ke depannya semakin […]

Inspiratif, P4S Sarongge Olah Sampah Jadi Berkah

Inspiratif, P4S Sarongge Olah Sampah Jadi Berkah

Pilarpertanian – Pertanian memiliki banyak sektor yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan uang. Hal ini dibuktikan P4S Sarongge yang berada Desa Ciawigajah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cirebon. Lembaga yang meraih Sertifikasi Klasifikasi P4S sebagai P4S Kelas Pratama ini sukses mengolah sampah menjadi berkah. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pertanian adalah sektor yang sangat menjanjikan jika ditekuni dengan […]

Wamentan Optimis Indonesia Menjadi Produsen Suplemen Pakan Ternak Dunia

Wamentan Optimis Indonesia Menjadi Produsen Suplemen Pakan Ternak Dunia

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi melepas produk ekspor Suplemen Pakan Ternak dan Pakan Ternak Ke negara Jepang dan Vietnam, produk tersebut berasal dari PT. Nutricell Pacific, di Serpong Kabupaten Tangerang Selatan (29/01). “Indonesia berpotensi menjadi produsen pakan ternak, salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha agar aktif mencari peluang pasar internasional” […]

BPS Catat NTP Januari Capai 118,27, Kesejahteraan Petani Meningkat

BPS Catat NTP Januari Capai 118,27, Kesejahteraan Petani Meningkat

Pilarpertanian – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Widyasanti melaporkan dua komoditas pertanian nasional, padi dan jagung sukses menjadi pemicu utama kenaikan Nilai Tukar Petani atau NTP di bulan Januari 2024. Diketahui, NTP Januari tahun ini tercatat sebesar 118,27 atau naik 0,43 persen. “NTP pada Januari tercatat sebesar 118,27 atau naik 0,43 persen jika dibandingkan […]

Miliki Lahan Sawah Luas, Mentan Amran Yakin Lombok Tengah Bisa Jadi Lumbung Pangan Nasional

Miliki Lahan Sawah Luas, Mentan Amran Yakin Lombok Tengah Bisa Jadi Lumbung Pangan Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan melihat luas lahan yang ada di Lombok Tengah, NTB mampu mendorong percepatan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Mentan Amran mencatat, dengan luas baku sawah yang cukup luas, itu akan sangat mendorong pertumbuhan pangan Indonesia, khususnya di Lombok Tengah. “Saya datang ke sini untuk melihat langsung, meyakinkan bahwa […]

Apresiasi Food Estate Partisipatif Pemkab Sumedang, Mentan Amran: Food Estate Program Untuk Masa Depan Indonesia

Apresiasi Food Estate Partisipatif Pemkab Sumedang, Mentan Amran: Food Estate Program Untuk Masa Depan Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyapa enam puluh ribu petani, peternak, penyuluh, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) se-Jawa Barat dalam kunjungan kerja Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani serta Food Estate Partisipatif Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Sumedang (30/1). Secara khusus, Amran menyampaikan apresiasi terhadap pengembangan Food Estate […]

Menhan: Amran Panglima Pangan

Menhan: Amran Panglima Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang dinilainya bekerja cepat dan turun ke lapangan langsung untuk menyelesaikan berbagai masalah di sektor pertanian. “Kita butuh banyak pemimpin yang lebih cepat bertindak seperti Pak Mentan. Rasanya dengan gaya kepemimpinan beliau seperti ini, kita perlu memberi gelar baru baginya. Saya […]

Wakil Bupati Gunungkidul: Mentan Amran ke Yogyakarta Petani Termotivasi

Wakil Bupati Gunungkidul: Mentan Amran ke Yogyakarta Petani Termotivasi

Pilarpertanian – Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam gerakan mempercepat tanam padi di wilayah Yogyakarta. Baginya, kehadiran Mentan Andi Amran beberapa waktu lalu terbukti mampu memotivasi petani yang tengah berproduksi. “Kehadiran Bapak Menteri sangat memotivasi petani dalam berproduksi. Mereka kini termotivasi dan lebih giat dalam melakukan akselerasi tanam. Saya […]

Kecam Tom Lembong yang Sok Paham Food Estate, Sekjend Pemuda Tani: Pangan Soal Hidup Matinya Bangsa

Kecam Tom Lembong yang Sok Paham Food Estate, Sekjend Pemuda Tani: Pangan Soal Hidup Matinya Bangsa

Pilarpertanian – Sekjend Pemuda Tani Indonesia, Suroyo yang juga mantan Ketua Umum Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) menjawab berbagai komentar miring terkait program Food Estate Kalteng. Suroyo juga merespon keras pernyataan mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong, yang menyebutkan Food Estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, mengalami kegagalan. Padahal, pengembangan food estate di Kalteng termasuk […]