Pertanian Jadi Andalan Mengatasi Ketimpangan
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pertanian Jadi Andalan Mengatasi Ketimpangan

Pilarpertanian - Pilar – SEKTOR pertanian, tak dapat disangkal lagi merupakan elemen yang berperan sangat penting dalam gerak pertumbuhan ekonomi sebuah bangsa, termasuk Indonesia. Peran sektor pertanian menjadi semakin kokoh ketika alur kran perdagangan dunia kian terbuka dan setiap negara meletakkan pertanian mereka sebagai ‘senjata’ utama dalam membangun sistem ketahanan bangsa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini, pertanian Indonesia semakin menunjukkan peran pentingnya dalam memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia . Pernyataan ini bukanlah sekadar isapan jempol semata. Fakta ini terungkap dalam laporan kinerja ekonomi RI pada triwulan II 2017 yang di sampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa pekan lalu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Laporan BPS menyebutkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp 3.366,8 triliun. Ekonomi Indonesia triwulan II-2017 dibandingkan triwulan II-2016 (y-o-y) tumbuh 5,01 persen dan dibandingkan triwulan I-2017 (q to q) tumbuh sebesar 4,00 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut, bila dilihat dari sisi produksi maka sektor pertanian merupakan sektor kedua yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, setelah industri pengolahan, dan masih di atas sektor perdagangan. Untuk triwulan II-2017 ini, sektor pertanian dalam arti luas menyumbang sebanyak 13,92 persen, sementara pada triwulan-I 2017 kontribusinya 13,59 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Memang tidak bisa dipungkiri, dalam pemerintahan Jokowi-JK, sektor pertanian menjadi perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Target swasembada pangan dan kedaulatan pangan adalah janji pemerintahan ini saat kampanye Pilpres 2014 lalu. Bahkan dalam visi-misi Nawacita yang didengungkan dan menjadi landasan pijak arah pembangunan pemerintahan Jokowi-JK, sektor pertanian merupakan bagian yang yang diletakkan sebagai program unggulan dan menjadi prioritas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan demikian, perhatian besar pemerintahan Jokowi-JK di sektor pertanian kemudian tertuang dalam besarnya anggaran yang dialokasikan serta kebijakan sektor pertanian yang langsung menyentuh kemaslahatan petani. Setidaknya data dari berbagai sumber selain BPS seperti data yang dirilis Kundhavi Kadiresan, FAO Regional Representative untuk Asia dan Pasifik, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) serta survey beberapa lembaga independen menunjukkan bahwa sejak 2015 hingga sekarang petani yang menjadi tulang punggung sektor pertanian memperlihatkan kegairahan kembali dan dengan sendirinya merasakan dampak langsung dari program tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mengimplementasikan hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membuat berbagai terobosan kebijakan dan menargetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam mencapai misi tersebut, Kementan tempatkan petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Kementan hadir sebagai fasilitator pembangunan yang berperan untuk memberdayakan dan mendukung petani secara maksimal serta mendorong partisipasi aktif petani dalam mencapai swasembada pangan seraya meningkatkan kesejahteraan mereka. Kementan menempatkan swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani sebagai dua tujuan utama Kementan yang saling berkaitan. Program mencapai swasembada pangan sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Guna mewujudkan Nawa Cita dan Roadmap jangka panjang, beberapa kebijakan strategis yang dijalankan antara lain, (1) merevisi regulasi yang menghambat, (2) membangun infrastruktur irigasi 3,2, juta hektar, cetak sawah dan mekanisasi secara besar-besaran dengan alat dan mesin pertanian minimal 80 ribu unit pertahun, (3) memperkuat sistem budidaya dan pasca panen, (4) penataan tata niaga pangan, (5) pengendalian impor dan mendorong ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kerja ini, Kementan menjalankan pendekatan bottom-up planning dimulai dari identifikasi kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi petani di lapangan sebagai bagian penting dalam perumusan kebijakan dan program pembangunan pertanian. Karena itu, kebijakan dan program yang dijalankan Kementan didasarkan pada kondisi lapangan dan dilakukan melalui pendekatan kesisteman (system approach).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari pendekatan kesisteman tersebut, secara berturut-turut merevisi regulasi yang menghambat, membangun infrastruktur, mekanisasi pertanian, perbaikan teknis produksi, pendampingan dan penguatan SDM, penanganan pasca panen, serta pengendalian harga adalah parameter pengungkit yang mendapat prioritas dalam penyusunan program terobosan sesuai kebutuhan lapang. tiasa mendorong berbagai inovasi di sektor pertanian. Pengembangan inovasi yang dikembangkan oleh Kementan memiliki syarat penting, yaitu memenuhi unsur pemenuhan kebutuhan petani sebagai pengguna inovasi dan pelaku utama pertanian secara spesifik lokasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kerja dan Kontribusi Nyata
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan terobosan kebijakan tersebut, berbagai indikator telah mulai menampakkan hasilnya. Pertama, penduduk miskin di perdesaan September 2016 sebesar 17,28 juta jiwa turun dari September 2015 sebesar 17,89 juta jiwa. Kedua, Gini Rasio September 2016 sebesar 0,316, turun dibandingkan September 2015 sebesar 0,329; ketiga Nilai Tukar Petani (NTP) tahun 2016 mencapai 101,65 meningkat 0,06% dibandingkan NTP 2015 yang sebesar 101,59 dan keempat Nilai Tukar Usaha Petanian (NTUP) rata-rata nasional tahun 2016 berada di posisi tertinggi dalam 3 tahun terakhir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meskipun NTP bukan merupakan indikator kesejahteraan terbaik, namun, setidaknya indikator ini mampu menggambarkan kemampuan daya beli petani, Wajar lah NTP berfluktuasi antar bulan dalam setahun, karena terkait dengan musim tanaman. Indikator terkini juga menunjukkan angka yang cukup baik, yakni NTP Juli 2017 naik 0,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Upah buruh tani secara nominal naik 0,18 persen dan secara riil naik 0,03 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Masih banyak program-program yang manfaatnya dirasakan ke petani. Pertama, rehabilitasi jaringan irigasi tersier 3,4 juta hektar berdampak meningkatkan indeks pertanaman, Kedua, bantuan traktor dan alat mesin pertanian 80.000 unit pertahun berdampak menghemat biaya produksi, hemat tenaga, waktu kerja lebih cepat, menurunkan susut hasil dan lainnya. Ketiga, asuransi usaha tani 1,0 juta hektar melindungi petani dari gagal panen, Keempat membangun 19.400 embung dan longstorage untuk multi fungsi kegiatan pertanian karena ada air berarti ada kehidupan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasilnya dari program adalah luas tanam padi 2016 naik 1,05 juta hektar dibandingkan 2015 dan jagung juga naik 862 ribu hektar. Dengan demikian produksi padi dan jagung naik fantastis. Kinerja ini diakui Kundhavi Kadiresan, FAO Regional Representative untuk Asia dan Pasifik mengatakan FAO menghargai keberhasilan Indonesia dalam swasembada beras 2016.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil kerja keras swasembada pangan dan sekaligus mengangkat kesejahteraan petani menjadi bukti bahwa dalam pemerintahan Jokowi-JK, pertanian adalah pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi sekaligus menjadi andalan dalam mengatasi ketimpangan. Ini merupakan komitmen Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang memang pantas diapresiasi. Menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dan meletakkan petani sebagai ‘garda depan’ pembangunan.***(RS).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

BPS Rilis NTP Maret Naik, Capai 110,85

BPS Rilis NTP Maret Naik, Capai 110,85

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Nilai Tukar Petani atau NTP pada Maret 2023 kembali naik, mencapai 110,85 atau mengalami kenaikan tinggi sebesar 0,29 persen apabila dibandingkan dengan Februari 2023. Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,53 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang […]

Komisi IV DPR RI Tinjau Ketersediaan Bahan Pangan Pokok Saat Ramadhan Di Jawa Barat, Aman Terkendali

Komisi IV DPR RI Tinjau Ketersediaan Bahan Pangan Pokok Saat Ramadhan Di Jawa Barat, Aman Terkendali

Pilarpertanian – Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terutama saat momen Ramadhan ini. Mengantisipasi gejolak di lapangan Komisi IV DPR RI mengunjungi Pasar Induk Gede Bage Bandung untuk memastikan ketersediaan dan harga sejumlah bahan pangan pokok, Kamis (30/3/2023). Anggia Erma Rini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI menyampaikan fakta di lapangan pasokan beras cukup […]

Harga Beras Tinggi, Kementan Minta Semua Pihak Waspada dan Optimalkan Penyerapan

Harga Beras Tinggi, Kementan Minta Semua Pihak Waspada dan Optimalkan Penyerapan

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis harga gabah dan beras di sejumlah provinsi terus mengalami penurunan, dikarenakan pasokan meningkat dipicu banyak daerah tengah menggelar panen raya. Diketahui, harga gabah kering panen di tingkat petani pada Maret 2023 menurun sebesar 7,65 persen dan harga gabah kering giling turun 5,99 persen (MtoM). Mengenai hal ini, Kepala […]

NTP Maret Meningkat, 3 Subsektor Pertanian Ini Kuncinya

NTP Maret Meningkat, 3 Subsektor Pertanian Ini Kuncinya

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertanian sejauh ini terus menjadi penyokong utama bagi kokohnya perekonomian nasional. Terbaru, BPS merilis kenaikan nilai tukar petani atau NTP pada subsektor perkebunan, peternakan, maupun subsektor hortikultura. Kenaikan tersebut utamanya ditopang dari komoditas perkebunan kelapa sawit, jagung, cabe rawit dan juga kopi. Ke semua komoditas tersebut meningkat […]

Wujudkan Gerakan Pembangunan Pertanian, Kementan Adakan Bimtek Peningkatan Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan

Wujudkan Gerakan Pembangunan Pertanian, Kementan Adakan Bimtek Peningkatan Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan

Pilarpertanian – Sebagai wujud gerakan pembangunan sumber daya manusia pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) mempersiapkan SDM dengan memberikan bimbingan teknis dan sosialisasi yang dilaksanakan di Aula Rapat TechnOsNet Kelurahan Tegal Lega Bogor Tengah, Jumat (31/3/2023) Yuris Tiyanto selaku Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) dalam kegiatan […]

Hari Ini, Bahan Pokok Pangan di Tangerang Kota Dalam Posisi Stabil

Hari Ini, Bahan Pokok Pangan di Tangerang Kota Dalam Posisi Stabil

Pilarpertanian – Sejumlah bahan pangan pokok di Pasar Anyar Tangerang Kota masih terpantau normal. Tidak ada kenaikan signifikan mengingat distribusi pasokan ketersediaan hingga saat ini berjalan lancar. Sekedar diketahui, Pasar Anyar merupakan salah satu pasar terbesar yang ada di Kota Tangerang. Direktur PD Pasar Kota Tangerang, Titin Mulyati, mengatakan bahwa dari sisi harga sejumlah kebutuhan dapur dalam posisi […]

Menteri Pertanian Bahagia PSM Makassar Juara Liga, Ajak Supporter Gelar Tarawih Bersama

Menteri Pertanian Bahagia PSM Makassar Juara Liga, Ajak Supporter Gelar Tarawih Bersama

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo turut bahagia karena club kebanggaannya keluar sebagai juara Liga 1 usai membekuk Madura United dengan skor 3-1 di Stadion Glora Madura Ratu Pamelingan. Club asuhan Bernardo Tavares ini menjuarai liga 1 usai Wiljan Pluim menjadi motor kemenangan PSM dengan memborong dua gol pada menit keempat dan ke-10. Satu […]

Harga-harga Bahan Pangan di Beberapa Pasar Mulai Terpantau Normal

Harga-harga Bahan Pangan di Beberapa Pasar Mulai Terpantau Normal

Pilarpertanian – Sejumlah bahan pangan pokok di Pasar-pasar Bogor, Jawa Barat terpantau normal. Ketersediaan aman dan harga relatif stabil. Kepastian ini disampaikan Kepala Unit Pasar Leuwiliang Bogor, Mulyadi. Menurutnya, sampai saat ini belum ada kenaikan signifikan harga karena pasokan yang dikirim berjalan lancar. “Masih terlihat normal dan untuk stok bahan pangan pokok di pasar juga […]

Panen Raya, Kementan Minta Semua Pihak Waspada dan Optimalkan Penyerapan

Panen Raya, Kementan Minta Semua Pihak Waspada dan Optimalkan Penyerapan

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis harga gabah dan beras di sejumlah provinsi terus mengalami penurunan, dikarenakan pasokan meningkat dipicu banyak daerah tengah menggelar panen raya. Diketahui, harga gabah kering panen di tingkat petani pada Maret 2023 menurun sebesar 7,65 persen dan harga gabah kering giling turun 5,99 persen (MtoM). Mengenai hal ini, Kepala […]