Perubahan Kebijakan Impor Sapi Australia
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Perubahan Kebijakan Impor Sapi Australia

Pilarpertanian - Pemerintah akan melakukan perubahan kebijakan dalam impor sapi dari Australia. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku telah memberikan penjelasan kepada pemerintah Australia terkait dengan adanya perubahan kebijakan tersebut.


Pilar Pertanian – Pemerintah kata Enggartiasto Lukita telah memutuskan untuk mengubah skema atau kebijakan importasi sapi bakalan. Perubahan skema importasi sapi dipicu oleh keinginan pemerintah untuk menambah jumlah sapi indukan di dalam negeri. Di dalam negeri telah terjadi pemotongan sapi betina produktif cukup tinggi. Hasil Sensus Pertanian (ST) 2013 memperlihatkan populasi sapi potong dalam negeri hanya tinggal 12,69 juta ekor. Menurun 14,26 persen dibandingkan dengan Sensus Sapi 2011 (14,8 juta ekor). Hal ini tentu akan menyulitkan program swasembada daging sapi yang sudah diprogramkan melalui Upsus SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting).


Terlepas dari masalah akurasi data, penurunan populasi sapi yang tajam pada tahun 2013 dibandingkan dengan data hasil sensus khusus ternak oleh BPS pada 2011 ditengarai sebagai akibat dari pemotongan sapi secara besar-besaran karena harga daging sapi yang bertahan relatif t inggi, termasuk sapi betina produktif.


Tingginya kasus pemotongan sapi betina produktif terjadi karena sulitnya mengontrol pemotongan sapi betina produktif. Sapi betina produktif adalah sapi betina dalam strata umur produktif yaitu umur 1 hingga 5 tahun. Maka, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan sepakat untuk mewajibkan importir sapi bakalan mengimpor sapi indukan. Selama ini impor sapi bakalan hampir 100 persen dari Australia.



Impor sapi indukan tersebut menggunakan rasio 1:5 bagi pelaku usaha, sementara untuk Koperasi Peternak dan Kelompok Peternak dengan rasio 1:10. “Pemenuhan rasio tersebut nantinya dilakukan bertahap dan akan diaudit pada 31 Desember 2018”, kata Enggar.


Pada skema impor dengan rasio 1:5 tersebut, setiap pelaku usaha yang mengimpor lima ekor sapi, maka sebanyak empat ekor merupakan sapi bakalan dan satu ekor sapi indukan. Untuk rasio 1:10, maka wajib mengimpor satu indukan dan sisanya berupa sapi bakalan. Selama ini, jumlah sapi bakalan yang masuk ke Indonesia dan dijadikan sumber protein masyarakat tersebut mencapai kurang lebih 600.000 ekor per tahun.


Sementara di dalam negeri telah terjadi pemotongan sapi betina produktif cukup tinggi. Sensus Pertanian (ST) 2013 menyebutkan populasi sapi potong dalam negeri hanya 12,69 juta ekor. Menurun 14,26 persen dibandingkan dengan Sensus Sapi 2011 (14,8 juta ekor). Hal ini tentu akan menyulitkan program swasembada daging sapi melalui SIWAB yang memerlukan sapi indukan tahun 2017.


TANGGAPAN PEMERINTAH AUSTRALIA


Menurut Enggartiasto, pemerintah Australia menyatakan bahwa untuk menjalankan industri peternakan sapi tidak mudah dan berbeda dengan industri penggemukan. Namun, Enggartiasto menjelaskan bahwa itu dua hal yang berbeda. Itulah sebabnya kami berikan waktu hingga 2018, sehingga ada persiapan bagi pelaku usaha,” tuturnya.


Mendag juga menyampaikan kepada pemerintah Australia bahwa harga sapi bakalan dari negeri Kanguru tersebut, terus mengalami kenaikan atau berada pada kisaran harga yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia pada akhirnya akan membuka opsi untuk mengimpor dari negara lain.


“Karena itu, kami membuka sumber lain untuk impor, yaitu Meksiko, Spanyol dan Brazil. Brazil yang lokasinya cukup jauh, harganya jauh lebih murah daripada Australia,” ucap Enggartiasto.


Menanggapi hal tersebut, pemerintah Australia menyatakan segera melakukan pembicaraan dengan pelaku usaha, meskipun kebijakan terkait harga bukan pada tangan pemerintah Australia.


“Mereka akan membicarakan untuk efisiensi dalam upaya untuk menurunkan harga. Jika harga dari Australia lebih baik, maka orang tidak akan mau impor dari Brazil. Tapi jika harga tinggi, kami tidak bisa,” tegas Enggartiasto.


Sementara itu, Kementerian Pertanian telah mengeluarkan Pera- turan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/PK.440/10/2016 Tentang Pemasukan Ternak Ruminansia Besar ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia, yang menjadi payung hukum peru- bahan skema importasi sapi ke Indonesia.


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan Amran Dongkrak Produksi di Kalsel Dengan Optimasi Lahan Rawa

Mentan Amran Dongkrak Produksi di Kalsel Dengan Optimasi Lahan Rawa

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tancap gas menggenjot membangunkan dan mengoptimasi lahan rawa menjadi persawahan produktif guna mengamankan serta meningkatkan produksi pangan khusus beras nasional. Usai turun dari Sumatera Selatan yang memiliki potensi lahan rawa yang luas, pria yang juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) ini langsung turun ke Kalimantan […]

Pesona Anggur yang Manis dan Indah Dipandang

Pesona Anggur yang Manis dan Indah Dipandang

Pilarpertanian – Perkembangan pesat pengembangan anggur di Indonesia menjadi sorotan utama, memicu minat masyarakat perkotaan untuk terlibat dalam urban farming dan menanam anggur di pekarangan rumah. Sebagai buah subtropis yang populer, anggur bukan hanya dihargai karena rasa manisnya, tetapi juga dijadikan sebagai elemen estetika yang mempercantik halaman dan pekarangan rumah. Melihat potensi luar biasa ini, […]

Komisi IV DPR RI Apresiasi Program Gernas El Nino dan IP400 di Klaten

Komisi IV DPR RI Apresiasi Program Gernas El Nino dan IP400 di Klaten

Pilarpertanian – Rombongan Anggota Komisi IV DPR RI bersama Kementan mengunjungi langsung salah satu daerah yang terdampak kekeringan akibat El Nino di Desa Tlingsing Kecamatan Cawas Klaten Jawa Tengah. Budhy Setyawan ketua rombongan Komisi IV DPR RI menyampaikan tujuan kunjungan spesifik kali ini selain untuk melihat langsung dampak dari El Nino, juga mendengarkan aspirasi petani […]

Mentan Ajak Penyuluh di Kalsel Bekerja Keras Wujudkan Kembali Swasembada

Mentan Ajak Penyuluh di Kalsel Bekerja Keras Wujudkan Kembali Swasembada

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bertekad mewujudkan kembali swasembada pangan khususnya padi dan jagung. Untuk mendukung hal itu, pria yang saat ini juga memimpin Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) mengajak para penyuluh dan insan pertanian lainnya untuk bekerja keras dalam pendampingan petani guna meningkatkan produksi dan produktivitas. “Indonesia dulu […]

Mentan Amran Optimasi Lahan Rawa Naikkan Indeks Pertanaman di Ogan Ilir

Mentan Amran Optimasi Lahan Rawa Naikkan Indeks Pertanaman di Ogan Ilir

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman targetkan optimasi lahan rawa meningkatkan indeks pertanaman (IP) minimal 2 kali dalam setahun. Tidak hanya itu, produktivitas pun akan terus digenjot melalui perbaikan infrastruktur air dan penataan lahan hingga sarana dan prasarana yang digunakan dalam menggarap lahan. “Sumatera Selatan ini luar biasa potensinya mencapai 500 ribu hingga […]

Kementan Optimalkan Produksi Jagung Lewat Program Kesatria

Kementan Optimalkan Produksi Jagung Lewat Program Kesatria

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong optimalisasi lahan kelapa sawit demi mendukung peningkatan produksi jagung nasional. Di bawah Direktorat Jenderal Perkebunan, inisiasi program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria) dengan memanfaatkan lahan TBM dan area peremajaan kelapa sawit (replanting) pun akan mulai ditingkatkan sehingga mampu menjadi sumber pendapatan bagi petani. Berdasarkan catatan Badan Pusat […]

Tingkatkan Pengetahuan Peramalan dan Jalin Kerja Sama, Dinas Kalsel Lakukan Kunjungan ke BBPOPT

Tingkatkan Pengetahuan Peramalan dan Jalin Kerja Sama, Dinas Kalsel Lakukan Kunjungan ke BBPOPT

Pilarpertanian – Sepekan telah berlalu, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) sukses meluncurkan aplikasi peramalan Sistem Informasi Forecasting OPT Nasional (SIFORTUNA), direlease serentak di seluruh Indonesia. Aplikasi ini mendapatkan antusiasme serta animo dari para insan pertanian. Banyak pihak yang memberikan apresiasi kepada aplikasi pintar ini, SIFORTUNA jelas memberikan warna bagi dunia peramalan OPT, bahkan […]

Kementan Serukan Jajarannya Bersinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Kementan Serukan Jajarannya Bersinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para pimpinan Jabatan Tinggi Pratama untuk bersinergi mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP). Ketahanan pangan nasional merupakan salah satu tahapan penting di dalam upaya mencapai kedaulatan pangan. Wakil Mentan Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, […]

Mentan Amran Libatkan Anak Muda dan Penyuluh Untuk Optimalkan Lahan Rawa

Mentan Amran Libatkan Anak Muda dan Penyuluh Untuk Optimalkan Lahan Rawa

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa sebagai alternatif peningkatan produksi padi. Untuk memastikannya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman hari ini mengunjungi Sumatera Selatan (Sumsel) yang memiliki potensi besar untuk pengembangan lahan rawa. Salah satu potensi lahan rawa di Sumatera Selatan adalah lahan Rawa Lebak yang berada persis di perbatasan […]