Peternak Domba dan Kambing Bentuk didorong Bentuk Korporasi
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Peternak Domba dan Kambing Bentuk didorong Bentuk Korporasi

Pilarpertanian - Pilar – Dalam rangka mendorong peningkatan peran dan kontribusi komoditas kambing dan domba untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani asal ternak dan kesejahteraan peternak serta peningkatan daya saing, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mendorong peternak kambing dan domba untuk bersinergi melakukan kemitraan dan membentuk korporasi.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal tersebut diungkapkan oleh I Ketut Diarmita saat memberikan arahan dalam acara Silaturahmi Nasional Peternak Kambing dan Domba di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, yang merupakan rangkaian acara Jambore Peternakan Nasional 2017.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Indonesia kaya akan Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) atau Plasma Nutfah yang patut kita banggakan”, kata I Ketut Diarmita. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Rumpun (galur) domba yang kita miliki yaitu domba Garut, Wonosobo, Batur, Kisar, Sapudi, Palu, Compas Agrinak dan Priangan. Sedangkan rumpun (galur) kambing yaitu Kaligesing, Lahan, Kacang, PE (Peranakan Ettawah), Senduro, Saburai, Panorusan Samosir dan Kejobang”, terangnya. “Semua SDGH tersebut sudah didaftarkan di FAO yang perlu kita jaga kelestariannya dan tingkatkan mutu genetiknya”, tambahnya menjelaskan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut dijelaskan, pemenuhan kebutuhan produk daging domba dan kambing saat ini dapat dipenuhi dari wilayah sendiri dan cenderung mengalami surplus di setiap daerah. Populasi domba dan kambing mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jumlah ternak domba dan kambing (Doka) di Indonesia mencapai lebih dari 33,5 juta ekor, dengan rincian populasi kambing sebanyak 17.847.197 ekor dan domba sebanyak 15.716.667 (Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2017). 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jumlah ternak domba dan kambing yang sebanyak itu dipelihara oleh peternak kecil sekitar 95% atau sebanyak 31,8 juta ekor. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun struktur usaha peternakan domba dan kambing saat ini masih didominasi oleh peternak rumah tangga dengan rataan tingkat pemilikan 4–6 ekor”, ungkap I Ketut Diarmita. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Struktur usaha seperti ini menurut Dirjen I Ketut Diarmita sangat rentan mengalami inefisiensi dan kesulitan dalam intervensi pasar. Oleh karena itu, I Ketut Diarmita menghimbau agar di dalam forum Silatnas ini sangat perlu dirumuskan bagaimana agar anjuran Presiden Joko Widodo tentang bagaimana mengkorporasikan petani/peternak agar nilai tambah proses basis untuk komoditas kambing dan domba ini bergeser kepada peternak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 “Untuk itu, peternak perlu membentuk kelompok yang besar yang memiliki industri perbibitan sendiri, mengaplikasi teknologi produksi sendiri yang lebih modern dan mengolah hasil ternaknya sendiri, serta menggalang menembus pasar retail sendiri”, kata I Ketut Diarmita. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pada Acara Jambore Peternakan Nasional 2017 ini kita harapkan menjadi momentum kebangkitan sekaligus penyadaran kepada seluruh masyarakat peternakan Indonesia untuk memberikan perhatian lebih serius kepada peningkatan produksi dan skala usaha komoditas domba dan kambing, sehingga mampu berperan menjadi sumber protein hewani untuk mencerdaskan masyarakat” ujar I Ketut Diarmita. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Mari kita terus perjuangkan nasib peternak-peternak kita agar berkembang usahanya dan sejahtera”, ucap I Ketut Diarmita. “Saya berharap kepada para peternak agar melakukan pembenahan manajemen budidaya dan perbaikan teknis lainnya, serta menetapkan prinsip – prinsip animal welfare untuk menjadikan Indonesia sebagai sumber protein hewani. Selain itu juga kita dorong peternak-peternak kita untuk membentuk korporasi peternak supaya skala usahanya ekonomis”, ujar I Ketut Diarmita. Dengan bertambahnya usaha peternakan berskala komersil, kita berharap mimpi Indonesia pada tahun 2045 menjadi lumbung pangan Asia dapat tercapai”, ujar I Ketut Diarmita penuh harap. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hal ini tentunya sangatlah mungkin untuk kita kejar bersama, mengingat konsumsi daging domba dan kambing relatif masih kecil dan cenderung mengalami penurunan”, ungkap I Ketut Diarmita. Berdasarkan Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2017, kontribusi konsumsi daging nasional, yaitu: ayam ras 57%, sapi 16%, domba dan kambing masing-masing 2% dan sisanya dari jenis ternak lainnya. “Jika kita lihat populasi/produksi berlebih dibandingkan dengan konsumsi masyarakat yang masih rendah, dan tentunya ini merupakan peluang untuk pengembangan domba dan kambing di masa mendatang sebagai peluang ekspor”, terang I Ketut Diarmita.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, kedaulatan bangsa salah satunya diukur dari kemampuannya menyediakan pangan bagi rakyatnya, termasuk pangan asal ternak. Hal ini dapat diwujudkan apabila Indonesia mempunyai kedudukan yang kuat di kancah perdagangan internasional. Peran peternakan dan kesehatan hewan tidak hanya sebagai penyedia pangan, namun juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja, dan penghasil devisa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jika dilihat dari pangsa pasar, Indonesia merupakan potensial pasar karena jumlah penduduknya terbesar ke 4 dunia, dan terus bertambah. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri, seperti untuk pemenuhan aqiqah, qurban, dan budaya dengan menggunakan ternak kambing dan domba yang tidak dapat tergantikan dengan ternak lainnya merupakan peluang pasar tersendiri. Selain itu juga terdapat peluang ekspor ke ASEAN dan Timur Tengah. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Syarat untuk sukses dalam beternak yaitu harus ada pakan, air dan lingkungan yang baik, serta bebas dari penyakit. Untuk mengejar ekspor, faktor penyakit hewan dan kebijakan perdagangan juga menjadi faktor utama dalam dinamika pasar daging dunia yang harus kita perhatikan”, ungkap I Ketut Diarmita. “Untuk produk olahan pun harus diperhatikan persyaratan untuk memenuhi sertifikat izin edar yaitu dari aspek keamanan pangan yang terkadang menjadi kendala dalam pemasaran. Selain itu, perlu diperhatikan juga infrastruktur dan struktur pasar domba dan kambing yang selama ini belum banyak berkembang”, tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
I Ketut mengatakan, saat ini sudah ada peternak kambing yang sudah siap untuk ekspor ke Brunei Darussalam yang akan dilakukan oleh PT. Tamarhindi di Desa Mega Timur Kalimantan Barat. Untuk mendorong pengembangan usaha dan peningkatan ekspor domba dan kambing, Kementerian Pertanian akan melakukan tinjauan kembali terhadap Permentan Nomor 52 Tahun 2011 terkait persyaratan teknis domba dan kambing untuk ekspor. Oleh karena itu telah dilakukan Public Hearing terhadap Rancangan Permentan Pengeluaran Ternak Potong (Kambing, Domba dan Babi) ke Luar Wilayah Negara RI, serta melakukan Harmonisasi Rancangan Permentan dengan Kementerian Perdagangan, Bea Cukai, PPVTPP, Biro Hukum dan Itjen.(AW).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Fokus Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Lakukan Percepatan Tanam Di Kabupaten Banyumas

Fokus Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Lakukan Percepatan Tanam Di Kabupaten Banyumas

Pilarpertanian – Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus mengejar percepatan tanam sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi padi. Sabtu 4/11/23 Direktur Jenderal Tanaman Pangan melakukan kunjungan di Desa Kedung Wuluh Lor Kec. Patikraja, Kab. Banyumas. Dalam kunjungannya, Suwandi melakukan penyemaian benih padi varietas inpari 32 di Kelompok Tani Petai Sari, Desa Kedung Wuluh Lor […]

Optimalkan SPI, Itjen Kementan Dukung Gerak Cepat Menteri Amran

Optimalkan SPI, Itjen Kementan Dukung Gerak Cepat Menteri Amran

Pilarpertanian – Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Itjen Kementan) Frans Hero Kamsia Purba tekankan pentingnya peningkatan dan optimalisasi Sistem Pengawasan Internal (SPI) guna mensukseskan program super prioritas Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Menurutnya, Menteri Amran saat ini bekerja cepat dalam melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produksi pangan strategis utamanya padi dan jagung. “Di antaranya […]

Kementan Apresiasi Upaya Peningkatan Produksi Padi dan Jagung di Halmahera Tengah

Kementan Apresiasi Upaya Peningkatan Produksi Padi dan Jagung di Halmahera Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian mengapresiasi langkah konkret yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Tengah dalam upaya peningkatan kemandirian pangan dan pengendalian inflasi melalui perluasan tanam serta peningkatan produktivitas pertanian. Adapun langkah konkret yang dilakukan Kabupaten Halmahera Tengah adalah memperluas lahan tanam jagung terintegrasi ternak dengan luas 350 hektare, panen padi 50 hektare dan menyiapkan lahan […]

Kementan Latih Petani dan Penyuluh Negara-Negara Afrika Agribisnis Padi

Kementan Latih Petani dan Penyuluh Negara-Negara Afrika Agribisnis Padi

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan agribisnis padi bagi petani, penyuluh pertanian dari negara-negara Afrika di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan digelar selama 14 hari, dari 5-18 November 2023. Peserta yang dilatih pada kegiatan ini sebanyak 12 orang, yang terdiri dari enam petani […]

Kementan Dorong Produktivitas Anggur di Sulawesi Tengah

Kementan Dorong Produktivitas Anggur di Sulawesi Tengah

Pilarpertanian – Potensi wilayah Sulawesi Tengah sebagai wilayah produsen komoditas anggur mendapat perhatian khusus dari Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat mengunjungi Kelompok Tani (Poktan) Duyu Bangkit Kota Palu, disela agenda Jambore Penyuluh Pertanian Nasional Tahun 2023, pada Minggu (5/11/2023). “Kita tahu, Indonesia impor anggur kurang lebih Rp 7 […]

Hadiri dan Buka Jambore Penyuluh Nasional, Mentan Amran Dorong Penyuluh Akselerasi Swasembada Pangan

Hadiri dan Buka Jambore Penyuluh Nasional, Mentan Amran Dorong Penyuluh Akselerasi Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menghadiri dan membuka Jambore Penyuluh Pertanian Nasional Tahun 2023 yang dihelat di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari, yakni tanggal 5 hingga 8 November 2023 ini dihadiri 2.000 penyuluh serta stakeholder pertanian dari seluruh Indonesia dengan tema “Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian […]

Hari Minggu, Mentan Amran Turun Tinjau Petani Anggur di Palu

Hari Minggu, Mentan Amran Turun Tinjau Petani Anggur di Palu

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turun meninjau petani anggur di Kota Palu di sela acara Jambore Penyuluh Pertanian, Minggu (5/11/2023). Kunjungan ini untuk meningkatkan pengembangan budidaya anggur petani dengan menerapkan pertanian presisi atau smart farming, sehingga produktivitas dan kualitas anggur naik serta kesejahteraan petani naik karena anggur yang dihasilkan tidak hanya untuk […]

Kementan Dorong Peningkatan Kualitas Jagung sebagai Bahan Pakan

Kementan Dorong Peningkatan Kualitas Jagung sebagai Bahan Pakan

Pilarpertanian – Jagung merupakan komponen bahan pakan utama. Sebagian produksi jagung nasional ditujukan untuk memenuhi kebutuhan industri pakan dalam negeri. Kadar air menjadi penentu kualitas yang dapat diterima dalam industri pakan nasional. Hal tersebut terungkap dalam Bimtek Propaktani Episode 1038 berjudul “Kadar Air, Menentukan Kualitas & Harga Jual Jagung” (Senin/06-11-2023). Suharyanto selaku Ketua Kelompok Substansi […]

PDB Indonesia Tumbuh 4,94 Persen, BPS: Kontribusi Pertanian Signifikan

PDB Indonesia Tumbuh 4,94 Persen, BPS: Kontribusi Pertanian Signifikan

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 4,94 persen secara year-on-year (y-on-y). Pertumbuhan positif PDB Indonesia itu tidak bisa dilepaskan dari kinerja sejumlah sektor, termasuk pertanian. Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan kontribusi pertanian, industri pengolahan, perdagangan, pertambangan dan konstruksi mencapai lebih dari lima puluh persen. ”Semua (sektor […]