Pola Kemitraan Terbukti Dorong Tingkatkan Ekspor Pisang
Foto : Pisang Mas, Program Kemitraan dengan Petani di Kabupaten Tanggamus Telah Diekspor ke Singapura, Timur Tengah, dan Tiongkok sejak 2018.

Pola Kemitraan Terbukti Dorong Tingkatkan Ekspor Pisang

Pilarpertanian - Kabupaten Tanggamus, Lampung, merupakan salah satu sentra pisang nasional yang saat ini dijadikan model percontohan pengembangan kawasan hortikultura. Pengembangan pisang di Kabupaten Tanggamus juga sudah bermitra dengan PT. GGP (Great Giant Pineapple) sebagai off taker dan kelompok tani yang tergabung dalam Koperasi Tani Hijau Makmur. Pola kerja sama ini merupakan model pengembangan kawasan berbasis korporasi, di mana koperasinya difungsikan sebagai korporasi yang bermitra dengan perusahaan.


Saat ini, kemitraan di Kabupaten Tanggamus terus meningkat hingga mencapai luasan lebih dari 200 hektare kawasan pisang mas yang melibatkan 234 petani dari 7 kelompok tani di delapan kecamatan.


Sejak 2018, pisang mas program kemitraan dengan petani di Kabupaten Tanggamus telah berhasil diekspor ke Singapura, Timur Tengah dan Tiongkok. Melalui pola ini ternyata pemasaran pisang memiliki potensi ekspor yang cukup besar. Bahkan kebutuhannya belum dapat dipenuhi karena banyaknya permintaan.


Permintaan ekspor pisang Mas ke Singapura baru seperlimanya dapat dipenuhi oleh petani mitra. Pada tahun 2020, Direktorat Buah dan Florikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan program pengembangan kawasan pisang di kabupaten Tanggamus seluas 200 hektare yang nantinya akan menjadikan lokasi kawasan komersil yang berbasis ekspor.



Pisang Mas Tanggamus ini mulai berproduksi rata-rata di usia 9 bulan pertanaman dan bisa dipanen sebanyak delapan kali. Panen berikutnya selang 4 bulan sekali. Awal panen satu tandan bisa memiliki berat 10 kg. Panen berikutnya bobot bisa bertambah berkisar 11 – 16 kg.


“Sekarang ini satu hektare areal tanam mencapai 1.300 pohon. Ke depan akan ditingkatkan mencapai 2.000 pohon,” ujar Ketua Kelompok Tani Hijau makmur, M. Nur Sholeh.


Menurutnya, apabila satu tandan pisang dihargai Rp 2.500 per kg, maka nilai produktivitas pisang mencapai Rp 160 juta per hektare. Bayangkan apabila harga dikeluarkan dari koperasi senilai Rp 6.500 per kg dalam bentuk kemasan.


“Nilai ini tentu lebih menguntungkan petani. Untuk satu hektare kalau 2.000 pohon saja, petani bisa dapat kurang lebih Rp 160 juta per hektare. Ini lebih baik dari pada bertani singkong,” tambah Sholeh.


Pola Kemitraan


Kerja sama antara perusahaan dan koperasi dilakukan dengan perjanjian kontrak. Skemanya adalah petani menjual produk kepada koperasi. Koperasi inilah yang menjual ke perusahaan mitra. Petani Pisang Mas Kabupaten Tanggamus diuntungkan dengan skema kerja sama berbentuk korporasi ini. Selain kepastian harga, pembinaan dalam hal budidaya dan pengawalan mutu produksi, petani juga diuntungkan dengan semakin luasnya jangkauan pasar bahkan mampu menembus pasar ekspor.


Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, untuk selalu berkomitmen dalam menggenjot ekspor produk hortikultura terutama buah-buahan melalui pola kemitraan.


Saat dikonfirmasi terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengapresiasi Pisang Mas Kabupaten Tanggamus yang dapat menembus pasar Singapura, China dan Timur Tengah.


Pria yang akrab di panggil Anton ini mengatakan, “Melalui pola kemitraan pisang mas dari Kabupaten Tanggamus telah berkontribusi terhadap peningkatan ekspor pisang segar Indonesia.”


Anton mengharapkan melalui ekspor pisang mas di Kabupaten Tanggamus dapat menjaga keberlangsungan pendapatan petani di tengah pandemi ini serta menjadi contoh bagi para petani pisang daerah lain untuk lebih meningkatkan produksi dan kualitasnya menjadi lebih baik.


Senada, Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman memberikan apresiasi kepada petani Tanggamus karena telah mampu menghasilkan buah pisang Mas bermutu melalui pola kemitraan.


“Kami akan terus mendorong dan mengingatkan para petani agar terus melakukan pola kemitraan dengan pihak swasta sehingga jangkauan pemasaran pisang menjadi lebih luas dan menguntungkan,” ungkapnya.


Liferdi menerangkan bahwa pengembangan buah dan florikultura diarahkan pada pembentukan kebun dengan skala luas, serta diintegrasikan dengan pihak swasta dalam bentuk kemitraan. Meskipun kepemilikan lahan rakyat kecil, ketika dikelola secara profesional dapat menghasilkan produk yang dapat dipasarkan hingga pasar ekspor.


“Harapan ke depannya, model kemitraan ini akan mampu menjadi pendorong bagi ekspor berkelanjutan komoditas hortikultura, yang berdampak pada peningkatan perekonomian Indonesia melalui penambahan neraca ekspor,” tutup Liferdi.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Dukung Pengembangan UMKM di Sleman, Yogyakarta Kementan Berikan Bantuan

Dukung Pengembangan UMKM di Sleman, Yogyakarta Kementan Berikan Bantuan

Pilarpertanian – Direktorat Jenderal Hortikultura, melalui Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, memberikan dukungan kepada Gapoktan Tirto Sembodo, Tirtomartani, Kalasan, dengan bantuan senilai Rp 412.150.000. Bantuan ini berupa sarana prasarana pasca panen dan pengolahan untuk komoditas bawang merah, termasuk mesin sortasi, mesin pengupas bawang, mesin pengiris dan alat sortir bawang. Wilayah Kalasan Kabupaten Sleman Provinsi […]

Wamentan Sidak Pasar di Manokwari Jelang Nataru, Minta Pemda Jaga Disparitas Harga Pangan

Wamentan Sidak Pasar di Manokwari Jelang Nataru, Minta Pemda Jaga Disparitas Harga Pangan

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Wosi Kabupaten Manokwari, Papua Barat, pada Sabtu (2/12/2023). Sidak di Pasar Wosi itu dilakukan untuk memantau ketersediaan dan stabilitas harga sejumlah komoditas pangan menjelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 mendatang. Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Harvick meminta pemerintah […]

Kementan Dorong Perkuatan Hilirisasi Pangan di Indonesia

Kementan Dorong Perkuatan Hilirisasi Pangan di Indonesia

Pilarpertanian – Mengolah hasil produksi pertanian menjadi produk turunan yang bernilai tambah yang tinggi dan beranekaragam merupakan salah satu kunci keberhasilan dari kegiatan hilirisasi pangan. Hal tersebut tergambar dalam Bimtek Propaktani Episode 1055 dengan tema “Hilirisasi Pangan” (Senin/4-12-2023). Prof. M. Husein Sawit yang merupakan pakar ekonomi pertanian sekaligus tim pakar Aliansi Peneliti Pertanian Indonesia (APPERTANI) […]

Mentan Amran Dorong Apdesi Buat Cluster Pangan di Semua Desa

Mentan Amran Dorong Apdesi Buat Cluster Pangan di Semua Desa

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para kepala desa dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) untuk membuat cluster pertanian berskala desa dengan melibatkan penyuluh dan TNI. Langkah ini menurut Mentan penting dilakukan agar Indonesia mampu mempercepat capaian swasembada. “Paling tidak di satu provinsi ada satu cluster. Lebih baik lagi di tiap […]

Panen Padi di Manokwari, Wamentan Dorong Jadi Lumbung Pangan Papua Barat

Panen Padi di Manokwari, Wamentan Dorong Jadi Lumbung Pangan Papua Barat

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi melakukan panen padi di Kabupaten Manokwari dan mendorongnya menjadi lumbung pangan di Provinsi Papua Barat. Menurutnya, luasan lahan pertanian di Manokwari yang mencapai 3.000 hektar lebih dengan penduduk lebih dari 197 ribu jiwa sangat efektif berproduksi baik. Hal tersebut disampaikan Wamentan Harvick usai melakukan panen raya […]

Atasi Kemahalan Harga Cabai, Kementan Tanam Cabai di Pekarangan Rumah Penduduk

Atasi Kemahalan Harga Cabai, Kementan Tanam Cabai di Pekarangan Rumah Penduduk

Pilarpertanian – Dampak El Nino yang berkepanjangan telah menyebabkan penurunan produksi sayuran, terutama aneka cabai, yang mengakibatkan naiknya harga. Harga cabai rawit merah melonjak hingga lebih dari 100 ribu per kilogram di beberapa wilayah. Menurut perkiraan, harga kemungkinan akan tetap tinggi hingga Natal dan Tahun Baru 2024. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan bahwa pemerintah […]

Mentan-Panglima TNI Teken MoU Kembalikan Swasembada Pangan dan Optimasi Lahan Tidur

Mentan-Panglima TNI Teken MoU Kembalikan Swasembada Pangan dan Optimasi Lahan Tidur

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Panglima TNI Agus Subiyanto melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) Kementerian Pertanian (Kementan) dengan TNI tentang Dukungan Pelaksanaan Pembangunan Pertanian. Penandatanganan MoU ini guna mempercepat peningkatan produksi dan mengembalikan swasembada pangan yang pernah diraih 3 tahun sebelumnya serta memperkuat pertanian guna menghadapi ancaman dampak El Nino, salah […]

Hebohnya Ekspor Benih Tanaman Hias oleh Kementerian Pertanian di Pasar Internasional

Hebohnya Ekspor Benih Tanaman Hias oleh Kementerian Pertanian di Pasar Internasional

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggalakkan upaya meningkatkan volume ekspor tanaman hias guna mengoptimalkan penerimaan devisa negara. Selain komoditas seperti jahe, susu, telur dan durian, Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura berfokus pada peningkatan volume ekspor tanaman hias, terutama ke pasar internasional seperti Amerika Serikat dan Eropa. Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman […]

Panglima TNI Minta Prajuritnya Dampingi Petani Wujudkan Swasembada

Panglima TNI Minta Prajuritnya Dampingi Petani Wujudkan Swasembada

Pilarpertanian – Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto memerintahkan para prajuritnya untuk melakukan pendampingan intens terhadap para petani Indonesia dalam mewujudkan swasembada. Di antaranya mengawal optimalisasi lahan rawa mineral untuk peningkatan padi dan jagung sebagai komoditas strategis masa depan bangsa. Panglima meminta para prajuritnya segera bergerak dan menjadikan sektor pertanian sebagai tumpuan memperkuat pertahanan. “Pertama saya […]