Presiden Jokowi Dorong Pembangunan Kawasan Food Estate Sumba Tengah Capai 10.000 Ha
Foto : Presiden Joko Widodo Mengunjungi Kawasan Food Estate di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, NTT.

Presiden Jokowi Dorong Pembangunan Kawasan Food Estate Sumba Tengah Capai 10.000 Ha

Pilarpertanian - Presiden Jokowi mengunjungi kawasan food estate atau lumbung pangan yang berada di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (23/2/2021). Presiden Jokowi mendorong pengembangan kawasan food estate seluas 5.000 hektar (ha) tahun 2020 dan ditingkatkan 10.000 ha tahun 2021 dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Food estate di Sumba Tengah baru kita siapkan memang baru 5.000 hektar, dimana 3.000 hektarnya ditanami padi dan 2.000 hektarnya jagung. Tapi tahun ini kita perluas lagi menjadi 10.000 hektar, nantinya dibagi 5.600 hektar untuk padi dan 4.400 hektar ditanami jagung,” demikian dikatakan Jokowi dalam kunjungan tersebut.


Jokowi menegaskan pengembangan kawasan food estate di Sumba Tengah sangat penting. Kehadirannya tidak hanya menyediakan pangan, namun juga untuk menekan angka kemiskinan yang hingga saat ini masih tinggi.


“Data yang saya pegang, kemiskinan di Sumba Tengah ini mencapai 34 persen dan panen padi yang di Sumba Tengah ini masih setahun sekali. Kita ingin, panen padi bisa 2 kali setahun dan jagung atau kedelai 1 kali setahun,” ujarnya.



Lebih lanjut Jokowi mengapresiasi kerja keras Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membangun food estate. Permasalahan utama dalam sektor pertanian yakni ketersediaan air, sudah diantisipasi dengan membangun sumur bor.


“Tadi kita sudah lihat di kawasan food estate ini sudah dibangun sumur bor juga beberapa embung. Tapi ini masih kurang, karena Pak Bupati minta dibangunkan bendungan. Tadi saya sudah perintahkan Menteri PUPR untuk mengeceknya diikuti nantinya dari Kementerian Pertanian untuk menambah bantuan alsintan terutama traktor,” tegasnya.


“Saya yakin, food estate di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan NTT ini kita bisa ketahanan pangan negara kita yang lebih baik dan nanti kita foto copy untuk dibangun di provinsi lain yang memiliki kesiapan,” pinta Jokowi.


Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menuturkan perkembangan food estate Sumba Tengah berjalan normal. Kehadiran food estate merupakan bagian dari mengimplementasikan perintah Presiden Jokowi untuk memperkuat ketahanan pangan secara masif, sebab diperlukan adanya konsentrasi-konsentrasi tambahan untuk menghadapi tantangan misalnya Covid-19 dan perubahan iklim ekstrim guna menyediakan pangan rakyat Indonesia 267 juta jiwa.


“Hadirnya food estate itu adalah model yang menjadi sebuah masa depan pertanian, merubah peradaban dan budaya pertanian dari petaninya sendiri-sendiri menjadi dikelompokkan bahkan diklaster dalam jumlah yang besar. Sekarang ini memasuki 2021, kita bangun percontohan utama dengan food estate, sebuah hamparan datar yang petani kelompokkan secara klaster sistem korporasi,” katanya.


Untuk itu, SYL menegaskan dalam pembangunan kawasan food estate itu tidak hanya membudidayakan padi dan jagung, tapi juga ada tanaman perkebunan, hortikultura, peternakan dan diujungnya harus ada industrialisasi dalam skala tertentu. Ia mengakui dalam pengembangan food estate dihadapkan masalah, yaitu cuaca, hama dan bencana alam, juga tantangan yang utama adalah budaya bertani dan keterampilan dimiliki petani sehingga perlu menghadirkan mekanisasi pertanian yang modern.


“Tapi ini semua harus kita lakukan prediksi dengan menggunakan teknologi, salah satunya artificial intelligence sehingga dapat memperkirakan agroklimat dan segala permasalahan yang muncul,” sebutnya.


“Dan dengan mekanisasi dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan usaha pertanian. Mekanisasi dapat mengurangi losses, dari 13 persen menjadi 3 sampai 5 persen. Jadi dengan pertanian yang menggunakan teknologi dapat meningkatkan produktivitas yang tinggi. Jika kemarin produktivitas tidak sampai 3 ton perhektar, kita tingkatkan hingga 5 ton perhektar,” sambung SYL.


Menurutnya, yang paling dalam food estate ini adalah tidak sampai pada upaya on farm. Sebab jika masuk masa panen mau digiling kemana, sehingga timbul masalah lagi. Oleh karena itu, pemerintah membangun juga penggilingan di lokasi food estate.


“Penggilingannya pun bukan yang biasa tapi yang menghasilkan beras hingga kelas premium dan yang dilengkapi fasilitas mesin pengemasan dan harus jelas kemana dipasarkan,” tandas SYL.


Perlu diketahui, pengembangan food estate di Sumba Tengah terbagi menjadi 5 zona. Zona 1 ada di Kecamatan Katiku Tana dengan luas padi 1.125 ha dan jagung 525 ha, Kecamatan Katiku Tana Selatan luas padi 2.015 ha dan jagung 1.710 ha. Kemudian di Kecamatan Umbu Ratu Nggay luas padi 564 ha dan jagung 461 ha, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat padi 1.466 ha dan jagung 784 ha dan Kecamatan Mamboro dengan luas padi 450 dan jagung 900 ha.


Dalam mendorong percepatan implementasi food estate, SYL menegaskan pemerintah tentunya membangun lebih banyak sarana dan prasarana produksi yang dibutuhkan para petani. Intervensi yang dilakukan pemerintah adalah membangun tata air melalui sumur bor/jaringan irigasi/pompa, mekanisasi, budi daya hemat air, memperbaiki pola tanam, membangun hilirisasi, pasar, kelembagaan korporasi dan pelaksanaan program padat karya.


“Untuk itu, hasil yang diharapkan dari keberadaan kawasan food estate ini adalah peningkatan indeks pertanaman, produktivitas padi 5 ton perhektar, produktivitas jagung 6 ton perhektar, adanya produk olahan, peningkatan daya beli dan pendapatan petani,” ucapnya.


Lebih lanjut SYL menyebutkan pengembangan kawasan food estate ini melibatkan beberapa kementerian diantaranya Kementerian Pertanian, Kemen PUPR, dan Kemen BUMN. Selain pola integrated farming beberapa sektor, diharapkan dalam food estate akan diperoleh produksi pangan dalam skala ekonomi yang besar (economic of scale), dan digarap sejak hulu (produksi) hingga hilir (pasca panen).


“Karena itu, para petani dan kelompok taninya harus sama-sama bekerja dan mengelolanya secara baik dan benar. Jadi diharapkan nanti hasilnya juga harus maksimal. Paling tidak produktivitas naik 2 sampai 3 kali lipat lah,” pintanya.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Puncak Perayaan Kemerdekaan, SYL Ajak Pegawai Kementan Jaga Kebugaran

Puncak Perayaan Kemerdekaan, SYL Ajak Pegawai Kementan Jaga Kebugaran

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menjaga kebugaran tubuh dengan cara berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat. Menurut SYL, kebugaran tubuh sangat penting dalam menjalankan tugas abdi negara terutama tugas-tugas pada sektor pertanian. “Saya senang karena kalian suka dengan olahraga. Saya merasa kalau ini dilakukan secara rutin, […]

Lepas Ekspor Pertanian Senilai 12,45 Triliun, Wapres Sampaikan Penghargaan Ke Mentan SYL

Lepas Ekspor Pertanian Senilai 12,45 Triliun, Wapres Sampaikan Penghargaan Ke Mentan SYL

Pilarpertanian – Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun. Kegiatan ini merupakan puncak program merdeka ekspor Kementerian Pertanian yang digelar di kawasan Terminal Petikemas, Koja, Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara. “Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) atas kontribusi nyatanya […]

Apresiasi Insan Pertanian, SYL: Pertanian Penyelamat Ekonomi Bangsa

Apresiasi Insan Pertanian, SYL: Pertanian Penyelamat Ekonomi Bangsa

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian berkomitmen penuh untuk mengawal kedaulatan pangan. Mereka sadar bahwa sektor pertanian adalah salah satu urat nadi perekonomian bangsa, sehingga seluruh pemangku kepentingan wajib bersama-sama menjadi garda terdepan. Pesan tersebut disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo ketika menjadi Inspektur Upacara (Irup) HUT Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di areal Komplek Gedung Kementerian Pertanian […]

Kementan Kembangkan Sistem Informasi Peringatan Dini dan Pengelolaan Tanam EWS SIPANTARA

Kementan Kembangkan Sistem Informasi Peringatan Dini dan Pengelolaan Tanam EWS SIPANTARA

Pilarpertanian – Dalam rangka antisipasi mitigasi dampak perubahan iklim subsektor hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) dan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret untuk mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Early Warning System dan Pengelolaan Tanam Hortikultura […]

Hadiri Merdeka Ekspor, Wapres Tekankan Pentingnya Hilirisasi Pertanian

Hadiri Merdeka Ekspor, Wapres Tekankan Pentingnya Hilirisasi Pertanian

Pilarpertanian – Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara. Komoditas yang dilepas pada acara bertajuk Merdeka Ekspor tersebut antara lain Buah Durian, Jahe, Pakan Ternak dan Tepung Tulang. Wapres Ma’ruf […]

HUT ke 78 RI, Mentan SYL Beri Penghargaan ke Penggagas Elisitor Biosaka

HUT ke 78 RI, Mentan SYL Beri Penghargaan ke Penggagas Elisitor Biosaka

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan) dalam upacara peringatan HUT ke 78 RI tahun 2023 memberikan penghargaan kepada penggagas Elisitor Biosaka, Muhamad Ansar petani asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Penganugerahan penghargaan tersebut karena menemukan Biosaka teknologi pertanian ramah lingkungan yang mudah dan murah serta meningkatkan produksi dan efisiensi usaha tani, terutama menghadapi ancaman […]

HUT RI Ke-78, Mentan Syahrul Apresiasi Kinerja Kearsipan Lingkup Kementan

HUT RI Ke-78, Mentan Syahrul Apresiasi Kinerja Kearsipan Lingkup Kementan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi jajaran pegawai Kementerian Pertanian (Kementan), salah satunya prestasi kinerja internal pengelolaan kearsipan. Bersamaan dengan semarak peringatan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, inovasi pengelolaan arsip juga terus didorong dan ditingkatkan berbasis internet sehingga mampu menjawab tantangan kemajuan teknologi. “Saya mengapresiasi semua kinerja jajaran […]

Rayakan HUT RI ke-78, Mentan SYL Pentingnya Sektor Pertanian dalam Kemerdekaan Indonesia

Rayakan HUT RI ke-78, Mentan SYL Pentingnya Sektor Pertanian dalam Kemerdekaan Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengharapkan semangat Hari Kemerdekaan dapat terus membakar semangat pekerja di sektor pertanian untuk terus berjuang menjaga kedaulatan Indonesia. Sebab pertanian adalah salah satu faktor utama pendukung kemandirian sebuah bangsa. “Kalau Kementerian Pertanian paling semarak dalam merayakan hari kemerdekaan itu ada alasannya, Saudara-saudara. Itu karena kemerdekaan tidak […]

Peringati HUT RI Ke 78, Mentan SYL Membuka Lomba Cipta Menu Olahan Pangan Lokal Non Gandum

Peringati HUT RI Ke 78, Mentan SYL Membuka Lomba Cipta Menu Olahan Pangan Lokal Non Gandum

Pilarpertanian – Peringati HUT RI ke 78, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menggelar lomba cipta menu olahan pangan lokal non gandum, kegiatan ini sekaligus bertujuan guna memperkenalkan aneka olahan pangan dari berbagai tepung pangan lokal non gandum. Dalam arahannya, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa ini merupakan salah satu bentuk komitmen Kementerian Pertanian […]