Produktivitas dan Kualitas Jeruk Indonesia Perlu Ditingkatkan
Foto : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Dr. Fadjry Djufry.

Produktivitas dan Kualitas Jeruk Indonesia Perlu Ditingkatkan

Pilarpertanian - Indonesia memiliki berbagai macam jenis jeruk yang berpotensi untuk terus dikembangkan guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar global. Jeruk Indonesia masuk dalam jenis mandarin, tangerine dan clementine yang menempati posisi ketiga produsen jeruk dunia.


Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Dr. Fadjry Djufry mengungkapkan saat ini total area jeruk di Indonesia lebih dari 57 ribu hektare (ha) dengan produksi 2,5 juta ton. Indonesia masih kekurangan sekitar 4 ribu hektare untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal. Untuk itu perlu didorong peningkatan luas lahan dan produktivitas jeruk di Indonesia.


“Jeruk di Indonesia cukup bervariasi dari satu provinsi ke provinsi lain misalnya jeruk siam, keprok, mandarin, dan lain-lain. Potensinya sangat besar dari segi cita rasa dan kualitas, namun penampilan jeruk masih perlu ditingkatkan,” ujar Fadjry saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar #4: Tren Jeruk Dunia dan Posisi Indonesia di Pasar Internasional pada Rabu (1/7/2020).


Hampir semua jeruk impor yang masuk ke Indonesia, lanjutnya, penampilannya memikat hati. Untuk itu, petani jeruk di Indonesia harus didorong untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dari jeruk yang ada. Dengan teknologi degreening, misalnya, kita bisa meningkatkan warna dari jeruk yang ada di Indonesia.



“Saya yakin ke depan, dengan sinergitas dan kerjasama kita bisa dorong untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas jeruk Indonesia paling tidak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sebagian kita ekspor,” paparnya.


Lebih lanjut Fadjry memaparkan, pandemi Covid-19 membuat ekonomi Indonesia mengalami tekanan. Nilai ekspor mengalami penurunan dan ini terjadi hampir di seluruh sektor kecuali pertanian. Di saat sektor lain mengalami pertumbuhan negatif, sektor pertanian satu-satunya yang mengalami pertumbuhan positif. Selama Januari-Mei 2020 pertumbuhannya cukup mengembirakan sebesar 5,63%, disebabkan meningkatnya ekspor buah-buahan tahunan.


Di tengah pandemi Covid-19, kebutuhan nutrisi dunia akan buah semakin meningkat. Tren konsumsi buah jeruk di Indonesia juga semakin meningkat, naik enam kali lipat sejak 1995. Saat ini, berada di angka 4 kg/perkapita. Menurut Fadjry, kondisi ini menjadi peluang yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengusaha jeruk di Indonesia.


Untuk bisa menembus pasar global, Fadjry menekankan pentingnya kontinuitas produksi jeruk. Indonesia memiliki rentang iklim yang sangat bervariasi dari Sabang sampai Merauke yang bisa dimanfaatkan untuk mengatur pembuahan sepanjang tahun.


“Balitjestro sudah punya teknologi yang bisa mendorong produktivitas jeruk termasuk mengatur pembuahan sepanjang tahun dengan teknologi Bujangseta. Dengan sentuhan teknologi, jeruk-jeruk kita bisa masuk ke beberapa pasar global,” paparnya.


Fadjry juga menekankan bahwa negara tujuan ekspor menghendaki buah-buahan yang bebas hama penyakit. Untuk mengatasi kendala tersebut, kita harus mendorong pelaku usaha agar jeruk-jeruk yang akan diekspor sudah memenuhi standar kualifikasi yang diinginkan negara-negara tujuan. “Balitbangtan siap membantu mendorong jeruk kita bisa masuk ke pasar ekspor,” tuturnya.


Saat ini Indonesia telah melakukan ekspor jeruk, namun jumlahnya belum signifikan, yaitu hanya 1.752 ton. Di sisi lain, produksi yang melimpah dan harga yang jatuh di petani ketika panen raya. Untuk itu perlu mencari strategi membuka pasar baru, ekspor adalah salah satu solusinya.


“Industri-industri yang ada di sentra jeruk juga perlu ditumbuhkan sehingga pada kondisi jeruk melimpah, melalui teknologi pascapanen dan pengolahan jeruk bisa lebih lama bertahan dan bisa diolah menjadi beberapa produk olahan,” tutur Fadjry.


Kegiatan Webinar #4 ini merupakan rangkaian BITE (Balitjestro Innovation Technology Expo) 2020 yang digelar oleh Balitbangtan melalui Balai Penelitian Jeruk dan Buah Sub Tropika (Balitjestro). Webinar ini, menghadirkan pembicara yaitu Sri Nuryanti (Atase Pertanian KBRI Tokyo, Jepang), Wahida Maghriby (Atase Pertanian KBRI Brussel, Belgia), dan Hari Edi Soekirno (Atase Pertanian KBRI Washington DC, Amerika). Tiga Atase Pertanian ini memberikan paparan mengenai perkembangan tren buah jeruk dan buah umumnya, bagaimana daya saing yang terjadi di berbagai negara.


Webinar juga menghadirkan Margareta Astaman, CEO PT Nusantara Segar Global yang berbagi pengalaman dalam menangani ekspor berbagai komoditas buah-buahan Indonesia. Salah satunya jeruk purut yang bisa menembus pasar eropa.(RS)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Presiden Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh 5,05 Persen, Bersyukur Beras Dalam Kondisi Aman

Presiden Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh 5,05 Persen, Bersyukur Beras Dalam Kondisi Aman

Pilarpertanian – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur pasokan beras nasional dalam kondisi aman meski Indonesia dan juga negara-negara dunia dilanda berbagai krisis multidimensi yang cukup hebat. Diketahui, Perekonomian Indonesia tumbuh dengan sangat kokoh yaitu sebesar 5,05 persen dan inflasinya terjaga di angka 2,57 persen. “KIta tahu kalau dulu banyak yang menawarkan kepada kita beras, sekarang […]

Waspada Wereng, Kementan Sigap Lakukan Pengendalian di Pidie, Aceh

Waspada Wereng, Kementan Sigap Lakukan Pengendalian di Pidie, Aceh

Pilarpertanian – Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu kendala keberhasilan pencapaian target produksi tanaman pangan. Kemampuannya dalam merusak dan mengakibatkan kehilangan hasil menjadi kekhawatiran para petani dalam berbudidaya tanaman pangan. Seperti halnya yang terjadi di Provinsi Aceh. Belum lama ini dilaporkan adanya serangan Wereng Batang Coklat (WBC) pada Januari – Februari 2024 di Kabupaten […]

Kabupaten Purwakarta Siap Panen Padi 91.506 Ton

Kabupaten Purwakarta Siap Panen Padi 91.506 Ton

Pilarpertanian – Sejumlah desa pada beberapa kecamatan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kini sedang mengawali masa panen padi. Mayoritas padi yang dipanen oleh petani adalah varietas Inpari 32. Berdasarkan data panen dari Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, luas panen pada bulan Februari mencapai 1.267 hektare dengan produksi 8.802 ton gabah kering giling (GKG). Produksi gabah […]

Upaya Mentan Amran Dorong Petani Percepat Masa Tanam 2024 Bersama Mitra Strategis

Upaya Mentan Amran Dorong Petani Percepat Masa Tanam 2024 Bersama Mitra Strategis

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani untuk segera mempersiapkan pertanaman 2024 dengan memanfaatkan sarana pompanisasi dan pipanisasi yang dibangun mitra terkait dari Universitas Pertahanan, Kementerian PUPR dan juga antisipasi bencana dari BNPB. Menurut Mentan, kolaborasi antar lembaga dalam memperkuat ketahanan pangan merupakan langkah strategis dalam mewujudkan swasembada di tengah-tengah ancaman […]

Antisipasi Serangan Wereng, Petani Jember Semangat Lakukan Pengendalian

Antisipasi Serangan Wereng, Petani Jember Semangat Lakukan Pengendalian

Pilarpertanian – Saat ini, pertanaman padi di Kabupaten Jember (Jawa Timur) telah memasuki fase pertumbuhan vegetatif dan sebagian lagi fase pertumbuhan generatif. Agar petani dapat panen dengan hasil optimal, maka perlu dilakukan upaya-upaya pengawalan, termasuk pengawalan dari serangan hama dan penyakit. Perkembangan hama penyakit atau yang disebut juga Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) erat kaitannya dengan […]

Kabar Baik Untuk Petani, Mentan Amran Pastikan Presiden Setujui Diskon Pupuk Subsidi 40 Persen

Kabar Baik Untuk Petani, Mentan Amran Pastikan Presiden Setujui Diskon Pupuk Subsidi 40 Persen

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, memastikan Presiden Joko Widodo telah menyetujui penambahan kuantum pupuk pada anggaran 2024 sebesar 9,55 juta ton. Tadinya, jumlah kuantum yang ada hanya 4,5 juta ton. Dengan penambahan ini, maka, petani akan mendapat diskon pupuk subsidi sebesar 40 persen. Menurut Mentan, penambahan ini dilakukan mengingat Jokowi memiliki perhatian […]

Mentan Yakin Produksi Padi Terus Naik, Melalui Pompanisasi Air

Mentan Yakin Produksi Padi Terus Naik, Melalui Pompanisasi Air

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggelar rapat bersama dengan Rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) Jonni Mahroza, Sestama BNPB Rustian, dan Dirjen SDA PUPR Bob Arthur Lombogia untuk membahas program pompanisasi pertanian. “Untuk mengantisipasi dampak El Nino yang terjadi saat ini ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Pertama, kita akan lakukan pompanisasi sungai-sungai […]

Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur Semangat Mendukung Peningkatan Produksi Padi dengan Percepatan Tanam Padi

Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur Semangat Mendukung Peningkatan Produksi Padi dengan Percepatan Tanam Padi

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melakukan pengawalan terhadap luas tambah tanam (LTT) padi masa tanam Oktober 2023 – Maret 2024 guna mengamankan produksi padi tahun 2024. Luas baku lahan sawah Provinsi Sulawesi Selatan seluas 669.998 ha, dimana untuk Kabupaten Luwu Timur seluas 25.698 ha dan Luwu Utara 29.205 ha. Capaian […]

Mentan Pastikan Pertanaman 2024 Aman

Mentan Pastikan Pertanaman 2024 Aman

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pertanaman tahun ini melalui program pompanisasi terhadap lahan-lahan persawahan yang terdampak el nino terus dilakukan secara masif. Hingga saat ini, kata Mentan Andi Amran Sulaiman, program pompanisasi membantu mengairi lahan persawahan di banyak lahan pertanaman di Jawa. “Karena El Nino masih ada, maka kita terus melakukan pompanisasi dan juga […]