Program Kementan Terbukti Memuliakan Petani
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Program Kementan Terbukti Memuliakan Petani

Pilarpertanian - Program Kementan Terbukti Memuliakan Petani
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pilar ,- Kepala Pusat Data dan Sitem Informasi, Kementerian Pertanian (Pusdatin Kementan), I Ketut Kariyasa menegaskan kebijakan dan program pembangunan pertanian terbukti meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini sejalan dengan visi yang diusung oleh pemerintahan Jokowi-JK bahwa tujuan akhir dari pembangunan pertanian harus mampu mensejahterakan dan memuliakan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman mengembangkan pertanian modern untuk meningkatkan produksi secara berkelanjutan dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani,” demikian tegas Ketut di sela Rapat Koordinasi Perberasan Nasional di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Senin (5/11).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketut menjelaskan untuk mendukung program ini, Kementan sejak tahun 2015 telah memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dalam jumlah yang besar dalam sejarah Indonesia. Pada tahun 2016 dan 2017, jumlah bantuan tersebut terus dilakukan masing-masing sebanyak 110.487 unit dan 326.266 unit. Pada tahun ini (2018) pemerintah juga tetap memberikan bantuan alsintan, dan juga begitu juga tahun depan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pengembangan pertanian modern melalui penggunaan alsitan dari aspek ekonomi secara signifikan mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan keluarga petani, karena mampu menghemat biaya pengolahan tanah, tanam, penyiangan, dan biaya panen karena sebagian besar tenaga kerja sudah diganti oleh penggunaan alsintan yang jauh lebih efisien,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengunaan alsintan juga mampu meningkatkan produktivitas lahan melalui pengurangan kehilangan hasil. Adanya penghematan biaya produksi dan perbaikan produktivitas ini menyebabkan pendapatan keluarga petani meningkat secara tajam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Misalnya, penggunaan traktor roda-2 dan roda-4, mampu menghemat penggunaan tenaga kerja dari 20 orang menjadi 3 orang per hektar dan biaya pengolahan lahan turun sekitar 28 persen” beber Ketut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Ketut menyebutkan penggunaan rice transplanter pun mampu menghemat tenaga tanam dari 19 orang per hektar menjadi 7 orang per hektar sehingga dapat menurunkan biaya tanam hingga 35%, serta mempercepat waktu tanam menjadi 6 jam/ha. Penggunaan Combined harvester juga mampu menghemat tenaga kerja dari 40 orang/ha menjadi 7,5 orang/ha dan menekan biaya panen hingga 30%, menekan kehilangan hasil dari 10,2% menjadi 2%, serta menghemat waktu panen menjadi 4 sampai 6 jam/ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dari sisi ekonomi, mampu memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga petani mencapai 80 persen, dari Rp 10,2 juta per hektar per musim menjadi Rp 18,6 juta per hektar per musim”, sebut dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Ketut menegaskan selain menambah manfaat ekonomi, pengembangan pertanian modern juga mendorong generasi muda dan keluarga petani tertarik dan merasa bangga serta mulia menjadi seorang petani. Mengapa? karena mampu mengubah pandangan masyarakat bahwa menjadi petani itu tidak lagi merupakan keluarga yang miskin, bekerja penuh lumpur dan terpaan sinar matahari serta lebih banyak mengandalkan kerja otot sehingga sangat meletihkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Petani modern adalah petani yang professional, yang menggunakan alsintan dan inovasi teknologi pertanian terkini secara massif, tidak lagi mengandalkan otot dan meletihkan,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Karena itu, pertani modern tentu pendapatan yang diperolehnya tidak kalah menarik dan bahkan lebih besar dari upah atau gaji dari seseorang yang bekerja pada sektor non pertanian. Tidak lagi banyak bersentuhan langsung dengan lumpur dan terpaan sinar matahari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pada kondisi seperti ini, tanpa perlu dipaksa, petani dengan sendirinya akan terus bersemangat untuk berproduksi,” pungkas Ketut.(RS).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]