Sawah Bukaan Baru di Kabupaten Lingga, Bisa Panen Raya di Tengah Pandemi Covid-19
Foto : Panen Raya Padi di Sawah Bukaan Baru Kabupaten Lingga

Sawah Bukaan Baru di Kabupaten Lingga, Bisa Panen Raya di Tengah Pandemi Covid-19

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau tepatnya Desa Panggak Darat, sejumlah kelompok tani tetap menggelar panen raya di lahan sawah bukaan baru ditengah pandemi Covid-19, Kamis (9/4). Hal ini sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di berbagai kesempatan yang meminta agar produksi pertanian tidak boleh berhenti karena Covid-19. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry pun menekankan kepada seluruh jajarannya untuk terus mengawal dan mendampingi petani dengan inovasi agar produksi pertanian tetap terjaga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ada empat kelompok tani di Desa Panggak Darat yaitu Sumber Rejeki, Tunas Muda, Padat Karya dan Manu Jaya yang telah melangsungkan panen raya. Kepala BPTP Kepulauan Riau Sugeng Widodo mengaku pihaknya siap mendukung para petani Kepri lewat teknologi yang dihasilkan Balitbangtan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kabupaten Lingga merupakan salah satu tulang punggung pangan di Provinsi Kepri, untuk itu BPTP Balitbangtan Kepri siap terus mendukung dari segi kajian dan pendampingan teknologi demi suksesnya kemandirian pangan di Provinsi Kepulauan Riau.” Tegasnya. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Sugeng Widodo menyampaikan bahwa setelah musim panen ini akan dilanjutkan pendampingan pada kegiatan lumbung pangan kawasan perbatasan dengan mengenalkan teknologi budidaya padi di lahan sawah bukaan baru. “Teknologi budidaya ini akan menggunakan VUB (Varietas Unggul Baru) Inpari 42 dan 43 GSR Agritan, Inpara 6, Inpara 8, dan Inpago 8 serta teknologi tata kelola manajemen air untuk menurunkan kandungan Fe.“ Terangnya. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati Lingga, Alias Wello yang hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada masyarakat atas capaian hasil panen padi petani sawah di Desa Panggak Darat yang sudah mampu menembus angka 6,2 ton per hektare itu. “Capaian yang tinggi tersebut tak lepas pula dari sentuhan teknologi sistem penanaman Jajar Legowo 2:1 dan 4:1 yang mulai kerap diterapkan di kalangan petani Lingga.” Lanjutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Wello berharap, hasil panen petani ini akan mampu berkontribusi terhadap pemenuhan cadangan bahan pangan masyarakat Lingga. “Selama 4 tahun terakhir, petani kami hanya mampu panen 2,8 ton hingga 4,4 ton per hektare. Tapi, hari ini sudah tembus ke angka 6,2 ton,” akuinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kesempatan panen raya tersebut, hadir juga Wakil Bupati Lingga, M. Nizar, yang ikut memanen padi. Nizar menuturkan bahwa beras yang akan diperoleh dari panen di sawah bukaan baru miliknya nanti tidak akan diperjual belikan, melainkan disumbangkan ke warga yang terkena dampak situasi merebaknya wabah Covid-19. “Memang di Lingga belum ada yang terkena dampak secara langsung, tapi banyak warga yang kehilangan pekerjaan akibat situasi ini seperti pekerja kapal yang berhenti beroperasi, tukang ojek pelabuhan, pedagang kaki lima dan yang lainnya,” ungkap Nizar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bukaan sawah baru di Kabupaten Lingga menjadi langkah besar atas upaya berbagai pihak melalukan sosialisasi kepada masyarakat atas potensi sumber daya alam yang masih bisa dioptimalkan melalui pendekatan teknologi. Zulmafriza, Kepala Desa Panggak Darat menceritakan, empat tahun lalu, Desa Panggak Darat dan semua desa di Kabupaten Lingga, sama sekali tidak mengenal sawah dan padi. Namun, hanya berselang 4 tahun kemudian, desa ini mampu menghasilkan padi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Berdasarkan hasil panen yang sudah dilakukan terhadap beberapa petak sawah dengan beberapa varietas yaitu inpago unsoed-1, sertani, dan ciberas menunjukkan produktivitasnya mencapai angka rata-rata 4,32 ton gabah kering giling per hektare. Jika rendemennya 60%, maka berasnya bisa mencapai 77,76 ton,” jelasnya penuh semangat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jika pada panen raya padi pada musim tanam pertama (MT-1) luas tanam mencapai 45 Ha dan sampai saat ini luas kawasan yang sudah dipanen mencapai 30 Ha. Sisa luas yang belum dipanen untuk desa tersebut yakni 15 Ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hari ini kami bersama kelompok tani dan penyuluh lapangan sedang melaksanakan kegiatan panen walaupun ditengah-tengah isu corona yang ada, petani tetap eksis di lapangan untuk menjaga ketahanan pangan,” pungkas Zulmafrija. (OIR)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Strategi Itjen Kementan Wujudkan Kalbar Zero PMK Melalui Fungsi Pengawasan Intern

Strategi Itjen Kementan Wujudkan Kalbar Zero PMK Melalui Fungsi Pengawasan Intern

Pilarpertanian – Inspektorat Jenderal Kementan siap menjalankan Fungsi Pengawasan Intern terhadap penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kalimantan Barat secara cepat sehingga pada bulan Agustus mendatang wilayah tersebut mampu menjadi daerah hijau atau zero PMK. “Penanganan PMK harus berjalan efektif dan sesuai dengan prosedur dan aturan yang ada. Dalam hal ini pengawasan intern dari […]

Kementan Ajak Jaga Pangan Untuk Hadapi Krisis Pangan Global

Kementan Ajak Jaga Pangan Untuk Hadapi Krisis Pangan Global

Pilarpertanian – Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Itjen Kementan) mengajak jajaran Pemprov Kalimantan Barat untuk sama-sama mengawasi produksi pangan nasional sebagai kebutuhan dasar masyarakat Indonesia dalam menghadapi kemungkinan terjadinya krisis global. Hal tersebut ditegaskan Irjen Kementan, Jan Samuel Maringka saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengawasan Bidang Ketahanan Pangan di wilayah Pontianak, Kalimantan Barat. “Kedaulatan pangan itu harus […]

Kementan: Tiga Isu Pangan Akan Dibahas Dalam Pertemuan G20

Kementan: Tiga Isu Pangan Akan Dibahas Dalam Pertemuan G20

Pilarpertanian – Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir, ancaman perubahan iklim hingga konflik geopolitik yang terjadi baru-baru ini mengakibatkan ancaman krisis pangan global dan energi. Kondisi multidimensi ini melatarbelakangi inisiatif untuk mengintensifkan komitmen bersama negara G20 dalam membangun sistem pertanian berkelanjutan serta meningkatkan ketahanan pangan. Untuk itu, sebagai ketua kelompok kerja pertanian (Agriculture Working Group-AWG), […]

Alsintan Dorong Transformasi Perkebunan Tradisional ke Modern

Alsintan Dorong Transformasi Perkebunan Tradisional ke Modern

Pilarpertanian – Perkebunan menjadi salah satu penyokong devisa negara dengan nilai ekspor yang cukup tinggi. Guna meningkatkan daya saing dan ekspor komoditas perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian menargetkan melakukan transformasi perkebunan tradisional ke modern melalui perkebunan presisi, mekanisasi dan digitalisasi. Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam mengatakan akselerasi pengembangan komoditas dari hulu ke hilir […]

Terbukti Nyata!! Teknologi CSA Menguntungkan Petani Di Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen

Terbukti Nyata!! Teknologi CSA Menguntungkan Petani Di Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui program Strategic Irrigation Modernization Urgent Project (SIMURP), dan paket teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau sering dikenal dengan Pertanian Cerdas Iklim yang diterapkan di wilayah Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen, terbukti memberikan keuntungan secara finansial maupun non finansial. Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com Teknologi CSA merupakan salah […]

Hadapi Tantangan Global, Mentan SYL Genjot Produksi Bibit Berskala Besar

Hadapi Tantangan Global, Mentan SYL Genjot Produksi Bibit Berskala Besar

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong pengembangan produksi bibit pertanian bernilai ekonomi tinggi atau ekspor berskala besar di antaranya kopi dan kakao untuk memenangkan tantangan krisis pangan dan energi ke depan. Oleh karena itu, mantan Gubernur Sulsel dua periode ini meminta jajarannya untuk menyiapkan bibit kopi di tahun 2022 ini sebanyak […]

Musim Tanam Gadu 12.000 Hektar, Purwakarta Optimis Perkuat Stok Beras Nasional

Musim Tanam Gadu 12.000 Hektar, Purwakarta Optimis Perkuat Stok Beras Nasional

Pilarpertanian – Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan mengatakan produksi padi di Kabupaten Purwakarta pada musim gadu (musim kemarau I) yang berlangsung pada bulan Juli dan Agustus 2022 dipastikan menuai hasil yang tinggi sehingga dapat memperkuat stok beras nasional. Pasalnya pada musim gadu tersebut, diperkirakan panen padi seluas 12.058 hektar dengan […]

Indonesia Ajak Anggota G20 untuk Berkomitmen Hadapi Tantangan Pangan Global

Indonesia Ajak Anggota G20 untuk Berkomitmen Hadapi Tantangan Pangan Global

Pilarpertanian – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian selaku Chair G20 Agriculture Working Group (AWG), Kasdi Subagyono pada hari pertama pertemuan kedua Kelompok Kerja (Pokja) Pertanian tingkat Deputi/Eselon I atau Second Agriculture Deputies Meeting (ADM) mengajak seluruh anggota untuk berkomitmen dan bekerja sama mencari solusi yang efektif dan konkrit dalam menghadapi tantangan pangan global. “Saya sangat berharap […]

Hari Kedua Pertemuan AWG G20, Anggota Apresiasi Inisiatif Indonesia

Hari Kedua Pertemuan AWG G20, Anggota Apresiasi Inisiatif Indonesia

Pilarpertanian – Hari kedua Pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) Pertanian (Second Agriculture Deputies Meeting/ADM) semua anggota G20 dan perwakilan organisasi internasional mengapresiasi berbagai inisiatif yang disampaikan Indonesia. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian selaku Chair G20 Agriculture Working Group (AWG), Kasdi Subagyono menyebutkan bahwa seluruh anggota G20 mengakui dinamika yang dialami Indonesia saat menjadi Presidensi G20 dalam kondisi […]