Sistem Peringatan Dini Mulai Berfungsi, Stok Bawang Merah Jelang Natal & Tahun Baru Aman Terkendali
Foto : Stok Bawang Merah

Sistem Peringatan Dini Mulai Berfungsi, Stok Bawang Merah Jelang Natal & Tahun Baru Aman Terkendali

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Mendekati penghujung tahun, banyak pihak kerap mengkhawatirkan terjadinya tekanan inflasi, terutama dipicu kelompok pengeluaran bahan makanan. Salah satu komoditas yang acapkali menjadi sorotan adalah bawang merah. Sebagai salah satu bahan pokok penting (bapokting) non substitusi, bawang merah harus tersedia cukup untuk 267 juta penduduk Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Secara rutin, angka kebutuhan bawang merah nasional bulan Desember naik 5 persen menjadi 110 ribu ton. Rata – rata konsumsi masyarakat Jabodetabek berkisar antara 13 – 14 ribu ton per bulannya. Angka yang terbilang besar ini menjadi PR bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas produksi dan harga di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, memiliki instrumen untuk memantau stok dan harga bawang merah setiap hari baik di tingkat petani maupun pasar. Sistem pemantauan dan pengendalian dini tersebut dikenal dengan istilah Early Warning System atau disingkat EWS. Sistem tersebut menjadi alat peringatan dini atas kejadian yang mungkin terjadi beberapa bulan ke depan khususnya untuk komoditas hortikultura, sekaligus melakukan sejumlah langkah antisipasi dan mitigasi resiko.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto pertama kali memperkenalkan sistem monitoring cabai dan bawang merah berbasis EWS tersebut. EWS mengembangkan perkiraan produksi berdasarkan luas panen yang dihitung sejak waktu tanam dengan melihat realisasi tanam. Khusus bawang merah, umur panen rata-rata berkisar antara 60-80 hari sesudah tanam sesuai jenis dan varietasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Meskipun prinsip kerjanya sederhana, EWS menuntut suplai data yang akurat terutama data luas tambah tanam (LTT) serta data harga di tingkat petani maupun pasar. Data aktual tersebut ditabulasikan berdasarkan laporan petugas daerah yang disampaikan secara rutin ke pusat. Data yang masuk juga harus dipastikan sinkron dengan data BPS,” ujar Dirjen yang akrab dipanggil Anton ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan modal data yang akurat tersebut, kata Anton, sistem EWS dinilai mampu memprediksi ketersediaan bawang merah dan trend harga sampai dengan tiga bulan ke depan dengan tingkat error kurang dari 5 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini sejalan dengan program Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang merumuskan gagasan sistem Komando Strategis Teknis Pertanian (Kostra Tani) yang berada di setiap kecamatan. Pengendalian pangan dan pertanian ini dilakukan sebagai bagian dari upaya ketahanan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
EWS sebagai Peringatan Dini Pemerintah
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejak pertengahan September lalu, EWS bawang merah telah memberikan informasi sekaligus peringatan dini atas kondisi bawang merah pada November-Desember 2019. Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat ketersediaan bawang merah di bulan November dan Desember mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produksi Desember hanya 96 ribu ton, terbesar ditopang dari Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Pada Januari, surplus produksi tercatat di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan sejumlah 140 ribu ton. Musim kemarau berkepanjangan disinyalir menjadi penyebab utama keterlambatan tanam yang berimbas pada penurunan produksi 2 bulan berikutnya,” jelas Anton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meski terdapat penurunan produksi, EWS juga mencatat masih tersedianya stok (carry over) bawang merah dari hasil panen di bulan-bulan sebelumnya sebanyak 200 ribu ton. Akumulasi pada Desember 2019 yaitu 190 ribu ton. Stok sebanyak itu diidentifikasi tersebar di petani (sebagai persediaan benih), gudang penyimpanan petani/pengepul, industri serta di rumah tangga seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagaimana diketahui, bawang merah kering mampu disimpan hingga beberapa bulan. Dengan demikian, meskipun di bulan tertentu produksi berkurang, sejatinya stok tetap mencukupi. Berdasarkan EWS bawang merah, neraca kumulatif pada Desember sampai dengan Januari 2020 ini dipastikan masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kebutuhan bawang merah Jabodetabek
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebanyak 28 juta jiwa penduduk Jabodetabek memiliki kebutuhan bawang merah harian sekitar 467 ton. Saat ini (20/12), termonitor bawang merah yang masuk melalui PIKJ naik sebanyak 94 ton dengan harga Rp 34 ribu per kg. Bawang merah berasal dari sentra pemasok Jabodetabek seperti Garut, Majalengka, Cirebon, Temanggung dan Pamekasan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perambatan harga bawang merah akhir-akhir ini disebabkan karena stok lapang terkonsentrasi di beberapa sentra besar seperti Brebes, Bima, Enrekang, Nganjuk hingga Solok. Sementara, sentra-sentra kecil dan menengah lainnya rata-rata mengalami kekurangan produksi. Akibatnya, harus ada tambahan biaya transportasi yang harus dikeluarkan untuk distribusi dari sentra-sentra besar ke daerah-daerah yang mengalami kekurangan pasokan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kondisi tersebut diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Mulai awal November sudah dimulai penanaman bawang merah yang cukup masif. Beberapa sentra bahkan ada yang sudah memasuki panen raya terutama di wilayah Demak, sebagian Brebes, Weleri, Solok dan Enrekang. Secara nasional, pemantauan harga bawang merah di tingkat petani terendah di Bojonegoro yaitu Rp 14 ribu per kilogram dan tertinggi di Brebes yang mencapai Rp 27 ribu per kg. Harga tersebut terhitung masih wajar mengingat biaya pokok produksi di tingkat petani berkisar antara 10 – 12 ribu per kilonya, kondisi konde basah atau sebelum dikeringkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kontribusi Inflasi Bawang Merah Makin Kecil
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejak 2017, kontribusi inflasi bahan makanan menjelang hari besar keagamaan dan nasional (HBKN) terbilang aman dan sudah tidak lagi menjadi momok yang menakutkan. Kontrol ketat serta intervensi pemerintah terhadap komoditas strategis bawang merah melalui program perluasan tanam kawasan bawang merah, penetapan harga acuan pembelian, pengawasan intensif Satgas Pangan serta jejaring kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang tersebar di seluruh daerah menjadikan pasokan dan harga relatif stabil sampai saat ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahkan, pada 2018 tercatat deflasi berturut-turut terjadi pada Juli sampai Agustus 2019 di mana harga bawang merah di tingkat petani sempat mencapai titik terendah yaitu Rp 6 ribu per kg. Tak sedikit petani berteriak hingga menangis, namun hebatnya mereka masih tetap tidak jera menanam dan menanam lagi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Natal dan Tahun Baru Aman
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejak teridentifikasi adanya potensi produksi berkurang sekitar 2 bulan lalu lewat EWS, Kementerian Pertanian bersama stakeholder terkait telah mengambil langkah strategis dengan menggelontorkan APBN untuk pertanaman di luar musim off season, bantuan benih bawang merah, mendorong penanaman di daerah yang mengalami kekurangan, serta berbagai langkah strategis lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Berbagai upaya kita lakukan demi keamanan stok bawang merah ini. Terlepas dari segala keterbatasan atas upaya ekstra pemerintah bersama stakeholder terkait tersebut, masyarakat sudah semakin sadar dan percaya bahwa bawang merah bukanlah alasan untuk tidak merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh kedamaian dan sukacita. Selamat merayakan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 bersama keluarga tercinta,” tutup Anton.(DYN)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Digitalisasi Perkebunan Solusi Jitu Pemantauan Perkebunan Berkelanjutan

Digitalisasi Perkebunan Solusi Jitu Pemantauan Perkebunan Berkelanjutan

Pilarpertanian – Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi meminta seluruh jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan untuk membangun ekosistem perkebunan nasional termasuk mendetailkan semua dengan baik, dari hulu ke hilir. Pendetailan itu dari mulai data produksi, pemetaan semua kawasan sentra perkebunan, kebutuhan yang diperlukan dan bahan pendukung lainnya. “Semua harus terukur dengan baik dan menyeluruh. Kita […]

Plt Mentan Dorong Pembangunan Ekosistem Pangan Nasional

Plt Mentan Dorong Pembangunan Ekosistem Pangan Nasional

Pilarpertanian – Plt. Menteri Pertanian (Plt Mentan), Arief Prasetyo Adi terus mendorong terbangunnya ekosistem pangan nasional, dengan menghubungkan Kementerian, Lembaga, Asosiasi, BUMN dan legislatif untuk mewujudkan end-to-end process, bahu membahu memajukan pertanian Indonesia, berbasis kesejahteraan petani. Hal tersebut disampaikan Plt Mentan saat melaksanakan panen padi di lokasi Dem Area Pangan PT Sang Hyang Seri Desa […]

Produk Olahan Indonesia Tembus Pasar Singapura, Plt. Mentan : Indonesia Bisa Menjadi Produsen Pangan Dunia

Produk Olahan Indonesia Tembus Pasar Singapura, Plt. Mentan : Indonesia Bisa Menjadi Produsen Pangan Dunia

Pilarpertanian – Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi, melepas ekspor produk olahan unggas Indonesia ke Singapura. Berbagai produk tersebut berasal dari PT. Malindo Food Delight dengan merek SunnyGold dan Ciki Wiki (varian karage dan nugget). Usai melepas 3 kontainer atau sekitar 18 ton dengan nilai USD 90.000 produk olahan, Plt. Mentan Arief mengatakan bahwa Indonesia […]

Lepas Ekspor Produk Olahan, Plt. Mentan Optimis Kurangi Importasi, Dorong Produksi Dalam Negeri

Lepas Ekspor Produk Olahan, Plt. Mentan Optimis Kurangi Importasi, Dorong Produksi Dalam Negeri

Pilarpertanian – Produk olahan unggas Indonesia kembali berhasil tembus pasar Singapura. Saat melepas 3 kontainer atau 18 ton produk olahan dengan nilai USD 90.000 atau setara Rp. 1,4 M di PT. Malindo Food Delight Cikarang, Bekasi pada Jumat (20/10). Plt. Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi optimis ekspor ini dapat berimplikasi terhadap upayanya dalam menekan […]

Kolaborasi Kementan, UNIPA dan USAID  Tingkatkan Regenerasi Petani di Tanah Papua

Kolaborasi Kementan, UNIPA dan USAID Tingkatkan Regenerasi Petani di Tanah Papua

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kitong Bisa Foundation yang terhimpun dalam Program USAID – Kolaborasi berperan penting dalam menginspirasi anak muda Papua untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, sukses dan keluar dari garis kemiskinan melalui program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) dengan memfasilitasi kegiatan magang bagi 5 mahasiswa Universitas Papua (UNIPA) selama kurang […]

Cianjur Siap Jadi Sentra Kedelai di Jawa Barat

Cianjur Siap Jadi Sentra Kedelai di Jawa Barat

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, melaksanakan Gerakan Tanam Kedelai di Kabupaten Cianjur sebagai upaya untuk meningkatkan produksi kedelai nasional, Kamis (19/10). Gerakan tanam kedelai ini terpusat di Kelompok Tani Mukti, Desa Kanoman Cibeber pada lahan seluas 20 ha. Lahan ini juga merupakan lokasi percontohan untuk aplikasi Silika pada kedelai dan merupakan […]

Kementan Tingkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Kelor Melalui Exponential Hilirisasi

Kementan Tingkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Kelor Melalui Exponential Hilirisasi

Pilarpertanian – Sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dan Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi untuk menggerakkan hilirisasi perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan fokus menggairahkan para pelaku usaha perkebunan untuk memperkuat hulu hingga ke hilir, berinovasi dan kreatif dalam mengembangkan komoditas perkebunan Indonesia beserta turunannya. Upaya ini dengan didukung teknologi atau digitalisasi yang mumpuni. Direktur […]

Kementan Bangun Kampung Hortikultura Bawang Merah Berpotensi Ekspor di Solok

Kementan Bangun Kampung Hortikultura Bawang Merah Berpotensi Ekspor di Solok

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian terus melakukan langkah-langkah strategis dalam menghadapi permasalahan pangan. Pada berbagai kesempatan, Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi menghimbau agar Kementan terus mendorong kemajuan pertanian Indonesia berbasis kesejahteraan petani. “Ekosistem pangan nasional bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara atau bahkan dunia melalui […]

Kementan Gandeng BUMN dan Pemerintah Daerah Kembalikan Kejayaan Kakao

Kementan Gandeng BUMN dan Pemerintah Daerah Kembalikan Kejayaan Kakao

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus menggenjot produksi maupun produktivitas hingga turunan komoditas kakao agar semakin bernilai tambah dan mampu bersaing dengan para kompetitor dari negara lain. Tuntutan pasar yang kian hari kian rigid membuat posisi tawar kakao perlu diakselerasi. Akan hal ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan bersinergi BUMN yakni dengan […]