Stabilkan Harga Cabai, Kementan Minta Petani Terapkan 10 Jurus Ini
Foto : Cabai Milik Petani Melimpah di Pasaran.

Stabilkan Harga Cabai, Kementan Minta Petani Terapkan 10 Jurus Ini

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian mendorong terwujudnya stabilisasi pasokan dan harga pangan strategis di seluruh wilayah Indonesia. Ini sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam berbagai kesempatan, SYL menekankan soal pentingnya menjaga ketersediaan aneka cabai dan bawang. Mulai dari pasokan hingga harga sehingga petani untung dan konsumen tersenyum.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, di tengah perkembangan harga cabai yang terus menurun di tingkat petani di beberapa sentra produksi, pemerintah tidak tinggal diam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktorat Jenderal Hortikultura, kata Prihasto, terus berupaya melakukan konsolidasi untuk mencari solusi yang cepat, tepat dan bisa dieksekusi agar harga cabai menguntungkan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kementan c.q. Ditjen Hortikultura berkomitmen penuh menjaga stabilitas produksi dan pasokan cabai demi kebutuhan masyarakat, termasuk distribusinya ke daerah luar sentra. Terpenting juga, harga cabai yang turun sehingga merugikan petani,” ungkap Prihasto di Jakarta, Jumat (5/6).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait menurunnya harga cabai, Anton-sapaannya–memaparkan beberapa alternatif pilihan. Pertama, mendorong sektor hilir, seperti logistik distribusi, substitusi bahan olahan industri dengan cabai lokal, pengembangan industri olahan skala rumah tangga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kedua, bangun koordinasi dengan pihak asosiasi penerbangan Indonesia untuk subsidi biaya kargo dan mendorong pemerintah daerah tetap menginisiasi pasar lelang cabai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketiga, membangun sinergitas dengan semua lembaga terkait dan pemangku kepentingan. Sebab untuk menyelesaikan semua masalah tidak bisa sendiri-sendiri, tapi perlu dukungan dari berbagai sektor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bahkan yang terpenting saat ini agar ongkos kargo pesawat untuk mengirim ke luar Jawa lebih murah. Saat ini banyak dikeluhkan naiknya biaya angkut pesawat,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Prihasto menyampaikan agar petani mengikuti 10 jurus stabilisasi pasokan dan harga stabil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertama, gunakan benih unggul sehingga produksi dan provitas naik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kedua, terapkan pertanaman tumpang sari, diversifikasi produk dan ikuti anjuran manajemen pola tanam antar waktu yang ditentukan oleh pemerintah melalui asosiasi atau champion agar tidak terjadi panen berbarengan dan over produksi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketiga, pupuk organik ramah lingkungan dibuat sendiri sehingga efisien biaya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keempat, pestisida hayati ramah lingkungan dibuat sendiri. Kelima, terapkan cara pasca panen yang baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keenam, hirilisasi olahan pasta, goreng dan lainnya dengan skala rumah tangga dan usaha kecil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketujuh, lanjutnya, membangun kemitraan dengan usaha olahan dan pasar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kedelapan, membentuk koperasi sehingga terkoordinir, teknologinya seragam dan hasil pasarnya bersama-sama.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pendirian koperasi juga dapat dijadikan solusi stabilisasi harga. Koperasi turut memperhatikan aspek hilirisasi, pasca panen, dan pengolahan ditangani oleh koperasi. Kehadiran koperasi dapat menjembatani antara petani dan konsumen sehingga tidak terjadi disparitas harga,” jelas Prihasto.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara jurus kesembilan adalah membentuk pasar lelang di level farm gate sehingga petani peroleh harga tertinggi, cash and carry dan tercipta one region produk bersama champion.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hanya cukup bangunan bangsal sederhana saja, yang penting tersedia tempat ketemu antara penjual dan pembeli. Bahkan di Sleman ini penawar tidak perlu hadir, tapi cukup SMS besarnya menawar harga ke pengelola pasar lelang,” tambah Prihasto.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terakhir adalah membangun sistem logistik dan cold:storage untuk menyimpan produk dalam jumlah besar. Tujuannya memasok antar pulau maupun ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari hasil koordinasi dengan berbagai pihak, dihasilkan beberapa solusi yang bersifat jangka pendek, menengah dan panjang. Jangka pendek yang bisa dilakukan antara lain melakukan evaluasi impor cabe olahan, menjalin kemitraan dengan industri makanan, Peran Pemda setempat  untuk menyerap cabai yang berlimpah seperti yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Temanggung dan Kulon Progo. Selain itu juga bisa memanfaatkan bantuan biaya distribusi dari Kementan untuk memindahkan cabai dari daerah yang harganya murah ke daerah yang harganya mahal sepanjang ada pelaku usaha dari kedua daerah dimaksud. Petani harus memiliki jejaring pasar antar wilayah bahkan antar pulau, hal ini bisa dijembatani oleh Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Paskomnas dan petani milenial.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk jangka menengah meningkatkan provitas untuk menekan BEP dan pengembangan industri olahan. Sedangkan untuk jangka panjang bisa dilakukan dengan penumbuhan unit pengolahan atau BUMD dengan dukungan logistik modern,” tutur Prihasto.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di kesempatan yang sama, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha menambahkan beberapa solusi yang sifatnya mendasar dalam menjaga stabilisasi harga. Yakni harus hitung dulu berapa tingkat kebutuhan perwilayahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Baru kita hitung berapa yang harus kita tanam,” ujar Tommy.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Tommy, penanaman cabai pun harus tetap berbasis kawasan, namun harus dihitung berdasarkan kapasitas kebutuhan di masing-masing daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid menegaskan pelaku usaha cabai Indonesia harus mampu mengembangkan diri baik teknologi maupun pemasaran. Hasilnya, banyak permasalahan cabai yang bisa diselesaikan dan minimal dapat mengurangi resiko kerugian akibat harga fluktuatif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Yang jadi masalah sebenarnya bukan harga yang murah saja, tetapi biaya produksi kita yang mahal. Nah kita harus bisa mengurangi biaya usaha tani agar cabai dan petani kita bisa tetap eksis,” pungkasnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Mentan Amran Stop Impor Cegah Harga Jagung Petani Jatuh

Mentan Amran Stop Impor Cegah Harga Jagung Petani Jatuh

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan pihaknya tidak segan untuk menghentikan impor jagung bila langkah itu diperlukan untuk mencegah harga jagung petani jatuh. Menurutnya, impor semestinya menjadi opsi terakhir dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak nasional. Apalagi selama petani lokal mampu menyediakan kebutuhan jagung untuk pakan, semestinya opsi paling utama adalah menyerap jagung petani […]

DPR Dukung Kementan Hadapi El Nino dengan Pompanisasi

DPR Dukung Kementan Hadapi El Nino dengan Pompanisasi

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Nasdem, Sulaiman Hamzah mengapresiasi solusi cepat Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi cuaca ekstrem El Nino dengan membuat program pompanisasi. Menurutnya, pompanisasi adalah jalan keluar dari persoalan yang dihadapi saat ini. “Sawah banyak yang gagal apalagi mengharapkan panen, nah pompanisasi saya kira jalan keluar yang baik untuk mengatasi […]

Kementan-Kemenhan Gelar Panen Raya Jagung di Kawasan Food Estate Gunung Mas

Kementan-Kemenhan Gelar Panen Raya Jagung di Kawasan Food Estate Gunung Mas

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama jajaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menggelar panen raya jagung di lahan food estate Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Ketahanan Pangan, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Ida Bagus Purwalaksana, serta jajaran pejabat Kemenhan lainnya seperti Mayjen […]

Tampil All Out di Hadapan DPR, KTNA Apresiasi Kegigihan Mentan Amran Perjuangkan Nasib Petani

Tampil All Out di Hadapan DPR, KTNA Apresiasi Kegigihan Mentan Amran Perjuangkan Nasib Petani

Pilarpertanian – Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengapresiasi kegigihan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani. Salah satunya pernyataan Mentan pada raker Komisi IV DPR RI yang berbicara all out terkait penambahan pupuk subsidi. Bagi Yadi, semua paparan dan pernyataan Mentan adalah cermin dari sosok pemimpin masa […]

Setiap Hari Panen, Kabupaten Tanah Laut Siap Penuhi Beras Nasional

Setiap Hari Panen, Kabupaten Tanah Laut Siap Penuhi Beras Nasional

Pilarpertanian – Para petani di Desa Handil Birayang Atas, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut menggelar panen raya padi hasil produksi tahun 2023. PJ Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman mengatakan varietas yang digunakan dalam pertanaman ini adalah varietas lokal siam cantik yang memiliki produksi tinggi sebesar 7 hingga 8 ton per hektare. “Karena produksinya tinggi, […]

Dalam Raker DPR, Mentan Pastikan Tambahan Pupuk Sudah Disetujui

Dalam Raker DPR, Mentan Pastikan Tambahan Pupuk Sudah Disetujui

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan penambahan pupuk subsidi dari yang tadinya 4,7 juta menjadi 9,55 juta sudah mendapat persetujuan dari semua pihak, termasuk dari hasil rapat terbatas DPR maupun dari Kementerian Keuangan. Hanya saja, kata Mentan, petani perlu bersabar karena saat ini Surat Keputusannya belum dikeluarkan. “Ini kabar baik untuk petani […]

Harga Anjlok, Mentan Amran Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Segera Serap Jagung Petani

Harga Anjlok, Mentan Amran Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Segera Serap Jagung Petani

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendesak Perum Bulog dan para pengusaha pakan yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) untuk segera menyerap jagung petani. Menurut Amran, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Bulog dan para pengusaha untuk membantu para petani agar mendapat kepastian atas penyerapan. “Saya mau katakan kita tidak […]

Kementan, BRIN dan Peragi Teken MoU Akselerasi Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol

Kementan, BRIN dan Peragi Teken MoU Akselerasi Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjen Perkebunan) menyelenggarakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan MoU dengan Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi). Kerja sama ini dimaksudkan untuk percepatan swasembada gula dan sebagai upaya mendukung produksi dan produktivitas komoditas tebu dan penyediaan bioetanol sesuai dengan Perpres 40 Tahun […]

Genta Organik Kecamatan Pejagoan Dikelola Dengan Corporate Farming

Genta Organik Kecamatan Pejagoan Dikelola Dengan Corporate Farming

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melaksanakan program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). Dalam program ini Kementan menekankan penerapan pertanian organik yang berkelanjutan dengan istilah Genta Organik. Genta Organik (Gerakan Pertanian Pro Organik) merupakan suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk […]