Sudah Diantisipasi Sejak Dini, Pasokan dan Harga Cabai Bawang Selama Natal Hingga Tahun Baru 2019 Aman Terkendali
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Sudah Diantisipasi Sejak Dini, Pasokan dan Harga Cabai Bawang Selama Natal Hingga Tahun Baru 2019 Aman Terkendali

Pilarpertanian - Pilar – Janji pemerintah untuk mengamankan pasokan dan harga pangan strategis pada momentum hari raya Natal tahun ini ternyata terbukti. Lihat saja, dua komoditas bumbu dapur yang dianggap sebagai penyumbang inflasi yaitu cabai dan bawang, hingga saat ini terpantau terkendali stabil. Dengan demikian, kekhawatiran akan melonjaknya harga cabai dan bawang pun tidak terbukti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menegaskan pemerintah menjamin pasokan cabai dan bawang akan lancar dan mencukupi kebutuhan termasuk Natal dan Tahun Baru nanti. Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengawal langsung pasokan cabai dan bawang dari hulu. Menurutnya, tak ada alasan cabai dan bawang langka karena sudah terbukti dua tahun ini masyarakat merasakan lebih tenang dan tidak lagi was-was karena harga cabai dan bawang tidak terlalu bergejolak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Oleh karena itu, Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menjelaskan faktor kunci keberhasilan menjaga stabilitas pasokan adalah antisipasi katersediaan sejak 3 hingga 4 bulan sebelumnya. Untuk cabai dan bawang merah Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan sudah jauh-jauh hari menyiapkan tambah tanam untuk persiapan hari-hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk bawang merah 2 sampai 3 bulan sebelumnya sudah bisa dirancang penambahan tanamnya. Untuk cabai 4 sampai 5 bulan sebelumnya sudah ditanam,” demikian dikatakan Suwandi di Jakarta, Senin (31/12/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain penjadwalan produksi, sambung Suwandi, Kementan saat ini menerapkan 10 jurus yang sangat ampuh untuk menjamin stabilisasi pasokan dan harga. Pertama, ekstensifikasi kawasan di luar jawa. Kedua, intensifkan teknologi pada sentra di Jawa. Ketiga, peningkatan kapasitas petani di Luar Jawa dan Keempat, penggunaan benih biji untuk bawang merah (TSS) sehingga efisien biaya 65 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kelima, penajaman manajemen dengan petani champion. Keenam, mengatur Pola Tanam. Ketujuh, pembentukan pasar lelang dan kedelapan, hilirisasi produk. Kesembilan, teknologi penyimpanan dan kesepuluhnya perluasan ekspor,” bebernya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tentu kami tidak menafikkan bahwa ini adalah hasil kerja tim pemerintah bersama stakeholder terkait. Ada Kemendag, Bulog, Satgas Pangan, Dinas, Pedagang, Petani dan lain-lain. Semuanya all out mengawal stabilitas pangan,” timpalnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut data Ditjen Hortikultura, pasokan cabai besar periode Desember 2018 mencapai 105.915 ton dengan perkiraan kebutuhan 97.519 ton. Bulan Januari 2019 pasokan 73.872 ton dengan perkiraan kebutuhan 51.596 ton. Pasokan ke pasar Jabodetabek mencapai 40 ton/hari untuk Cabai Merah Keriting dan 50 ton/hari untuk Cabai Rawit Merah. Cabai dipasok dari sentra Cianjur, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Bandung, Temanggung, Magelang, Wonosobo, Banjarnegara, Blitar, Kediri hingga Banyuwangi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pasokan bawang merah periode Desember 2018 mencapai 92.840 ribu ton sementara kebutuhan 78.451 ton. Bulan Januari pasokan diprediksi meningkat 135.966 ton dengan kebutuhan 77.825 ton. Untuk Jabodetabek kebutuhan rata-rata Desember 2018 sebanyak 7.267 ton dan Januari 2019 sebanyak 6.937 ton. Pasokan bawang merah berasal dari Brebes, Kendal, Demak, Pati, Indramayu, Cirebon, Majalengka, Garut, Bojonegoro, Probolinggo, Nganjuk hingga Solok,” ungkap Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih jauh Suwandi mengatakan pemantauan harga di tingkat petani rata-rata di kisaran Rp 16.411 untuk bawang merah, cabai merah keriting Rp 18.434 dan cabai rawit Rp 21.319. Harga tersebut tidak berbeda jauh dengan akhir tahun lalu, di mana selama Desember 2017 harga rata-rata di tingkat petani untuk bawang merah Rp 12.922, cabai merah keriting Rp 23.132, dan cabai rawit Rp 17.166.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini mengindikasikan bahwa dalam kurun waktu dua tahun ini, harga cabai dan bawang selalu stabil saat Natal maupun tahun baru,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Buktinya, ucap Suwandi, harga per kilogram cabai dan bawang di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta periode 1 sampai 31 Desember 2018 terpantau stabil jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rerata harga cabai besar Rp. 24.161 hampir sama dengan periode yang sama tahun 2017 lalu Rp 24.137.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kemudian, harga cabai rawit Rp 23.935 per kg lebih tinggi dari tahun lalu Rp 21.224. Harga bawang merah sepanjang Desember Rp 19.339, sementara tahun lalu Rp 12.517. Bawang Putih bertengger stabil di harga Rp 12.581 , nyaris sama dengan tahun lalu Rp. 12.327.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kenaikan bawang merah sifatnya sementara karena Januari nanti akan disusul panen raya. Petani bawang merah menikmati harga baik setelah sebelumnya jatuh,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Begitu juga dengan harga di tingkat retail pasar DKI Jakarta terpantau stabil rendah yaitu bawang merah Rp 29.683 per kg, cabai merah keriting Rp 32.529 dan untuk cabai rawit Rp 37.112. Harga ketiga komoditas ini memang sedikit lebih tinggi dari tahun lalu, di mana harga bawang merah Rp 17.820 per kg, cabai merah keriting Rp 27.107 per kg dan cabai rawit Rp 22.806.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Artinya pasokan cabai dan bawang merah baik secara nasional maupun lingkup Jabodetabek sangat mencukupi. Pemerintah berkewajiban menjaga agar harga di konsumen tidak terlalu tinggi dan di sisi lain para petani pahlawan pangan kita juga mendapat keuntungan yang wajar,” tukas Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ibu Eta di Cibubur yang ditemui sedang berbelanja kebutuhan harian mengaku senang karena harga cabe bawang yang terjangkau. “Waktu belanja menjelang natal, saya rasain sendiri kalau harga tidak berbeda dengan hari biasa. Barusan juga sama. Normal-normal saja,” ungkapnya.( RS).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Pemerintah Daerah Aceh dan Petani Sambut Gembira serta Terimakasih atas Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi

Pemerintah Daerah Aceh dan Petani Sambut Gembira serta Terimakasih atas Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Tahun ini, Pemerintah Provinsi Aceh mendapat tambahan alokasi pupuk bersubsidi hingga 100 persen. Tambahan tersebut merupakan dampak dari alokasi 28 triliun yang diperjuangkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman beberapa hari lalu. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemprov Aceh, Cut Huzaimah mengatakan bahwa tambahan tersebut meliputi pupuk organik sebanyak 14.643 ton dari yang […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Terima Kasih Petani Jatim Sambut Tambahan Pupuk Subsidi 28 Triliun

Terima Kasih Petani Jatim Sambut Tambahan Pupuk Subsidi 28 Triliun

Pilarpertanian – Tambahan alokasi pupuk subsidi yang mencapai 28 triliun membuat para petani di banyak daerah semakin percaya diri. Mereka yakin Indonesia dalam beberapa tahun ke depan mampu mencapai swasembada. Apalagi, selain pupuk, pemerintah juga menyiapkan benih gratis bagi petani yang mau mempercepat tanam. Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Pilarpertanian – Kondisi cuaca yang memasuki peralihan dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, dapat memicu munculnya serangan hama dan penyakit tanaman padi di beberapa wilayah. Salah satunya di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang belum lama dilaporkan pertanaman padinya terserang hama wereng batang coklat (WBC). Menyadari kondisi ini, para petani yang tergabung dalam […]