Wagub Jabar, Bupati Garut dan Petani Kompak Tolak Impor Beras dan Jagung
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Wagub Jabar, Bupati Garut dan Petani Kompak Tolak Impor Beras dan Jagung

Pilarpertanian - Pilar – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedy Mizwar, Bupati Garut, Rudy Gunawan, Ketua KPPU, Syarkawi Rauf, Kasdam III/Siliwandi, dan Gerakan Pemuda Tani (Gempita) Garut melakukan panen raya padi di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameumpeuk, Garut, Selasa (6/2/2018). Adapun luas panennya 800 ha dari hamparan seluas 2.400 ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir pada kegiatan ini Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini selaku Penanggung Jawab Program Upaya Khusus (Upsus) Jabar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Alhamdulillah kita panen di Jawa Barat, rencana total panen di Jawab Barat 230.000 hektar di bulan Februari. Kita melihat ada produksi total 1,6 juta ton gabah. Kalau setara beras sekitar 800 ribu ton. Ini baru di bulan februari,”kata Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran menyebutkan, masuknya musim panen ini menyebabkan harga gabah atau beras turun. Hasil diskusi dengan petani Garut, harga gabah sudah turun Rp 700 per kg. Begitu pun di Sumsel, Jawa Timur, Jawa Tengah turun. Bahkan di Sukabumi turun menjadi Rp4.000-an.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bahkan kami sudah terima laporan bahwa harga Rp3.800 per kilogram. Kami terima laporan kemarin pagi. Siang kami langsung rapat membentuk Tim Penyerapan Gabah (Sergap) di wilayah Indonesia agar petani tidak rugi,” sebutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait hal ini, Amran mengatakan, Kementan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Bulog, Dirut BRI, Babinsa dan semua pihak terkait untuk bersinergi menyerap gabah atau beras petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekarang kita fokus serap gabah, kami langaung ke gabah. Kan ada harga fleksibiltas gabah sekarang hingga Rp 4.200/kg. Tapi kalau ada yang mau beli diatasnya silahkan,” ujarnya Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami sudah bentuk Tim, untuk wilayah sentra produksi padi seluruh Indonesia. Jadi total serapan bisa 2,2 juta ton berad sampai Juni atau 4,4 juta ton gabah. Ini sudah menjadi keputusan,” imbuh Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedy Mizwar mengungkapkanMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sangat perhatian kepada sektor pertanian di Jawa Barat. Pasalnya, Kementerian Pertanian (Kementan) telah memberikan bantuan atau fasilitas secara gratis kepada petani, yakni benih, alat mesin pertanian dan pendampingan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi keterlaluan kalau petani tidak sejahtera. Dan kami tolak impor karena menyengsarakan petani,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ke depan untuk meningkatkan produksi dan mendukung stok beras nasional, Pemerintah Provinsi Jabar akan fokus mengelola potensi lahan pertanian di bagian Selatan. “Kebutuhan beras di Jabar mencapai 4,6 juta ton per tahun”, katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sementara produksi di Jabar mencapai 8 juta ton per tahun, sehingga surplus 3,4 juta ton,” sebut Dedy Mizwar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Senada dengan Wagub Jabar, Bupati Garut, Rudy Gunawan menegaskan Kab. Garut terdepan mewujudkan kedaulatan pangan. Untuk itu, kami menolak impor beras dan jagung demi melindungi dan mensejahterakan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Siapa pun menteri yang mengatakan impor itu adalah menteri yang tidak pro kepada petani,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kabupaten Garut tidak hanya unggul dalam produksi beras, tapi 51 persen produksi jagung dari Garut. Jadi sekali lagi kami tegaskan, kami, pemda dan petani Kab. Garut tolak impor beras dan jagung,” sambung Rudy.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketua Gerakan Pemuda Tani (Gempita) Garut, Dendi Ryadi Ranudinata, yang mewakili petani menegaskan produksi padi dan jagung sudah mencukupi kebutuhan sendiri, sehingga tidak diperlukan beras impor. Apalagi potensi lahan tidur seperti di Garut masih banyak yakni mencapai 70 ribu ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jika ini dioptimalkan atau dikelola, stok beras maupun jagung bertambah. Jadi impor beras dan jagung yang sudah diputuskan baiknya jangan masuk ke negara kita, tapi disandarkan saja di negara lain. Petani harus kita sejahterakan,” tegasnya.(RS)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]