Kolaborasi Kementan, UNIPA dan USAID  Tingkatkan Regenerasi Petani di Tanah Papua
Kegiatan Pelepasan Mahasiswa Program Magang MBKM UNIPA yang Dilaksanakan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta.

Kolaborasi Kementan, UNIPA dan USAID Tingkatkan Regenerasi Petani di Tanah Papua

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kitong Bisa Foundation yang terhimpun dalam Program USAID – Kolaborasi berperan penting dalam menginspirasi anak muda Papua untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, sukses dan keluar dari garis kemiskinan melalui program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) dengan memfasilitasi kegiatan magang bagi 5 mahasiswa Universitas Papua (UNIPA) selama kurang lebih 2 bulan di Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).


Adalah Matius Pilamo Siep, Kaleb Soni Awendu, Lisna Marastika Tapaen, Selvi Sanggenafa, Regina R Mirino putra-putri asli Papua yang juga akan mengikuti magang selama satu bulan di desa asimentris di Yogyakarta setelah praktek kerja di BPPSDMP.


Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menerangkan program MBKM merupakan salah satu wujud sinergi program prioritas antar kementerian dalam mencapai visi Presiden untuk mengakselerasi upaya peningkatan kualitas SDM pertanian melalui program pendidikan tinggi vokasional.


“Kerja sama merdeka belajar dengan memanfaatkan segala fasilitas kampus, jaringan kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, serta memanfaatkan program Kementan untuk mendukung merdeka belajar, khususnya terkait implementasi 8 (delapan) indikator kinerja utama dan 8 (delapan) program kampus merdeka dalam pendidikan pertanian. Melalui MBKM kita juga secara tidak langsung dapat mempercepat regenerasi petani,” terang Dedi.



Pada pelepasan mahasiswa program magang MBKM UNIPA yang dilaksanakan di Kanpus Kementan pada Jum’at (21/10/2023), Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah menyampaikan harapannya setelah mengikuti program ini mereka mampu menebar semangat positif kepada sesama mahasiswa di lingkungan prodi, jurusan, fakultas, kampus, dan masyarakat.


“Kitong Bisa merupakan perwujudan asa bahwa selama kita mau pasti kita bisa. Dan ini telah dibuktikan dengan hadirnya kelima mahasiswa Magang MBKM UNIPA di BPPSDMP Kementan, mereka melangkah dari daerah asalnya untuk menimba ilmu dan meningkatkan keterampilan di BPPSDMP yang merupakan salah satu unit kerja Kementan. Hari ini saya melihat bahwa anak Papua itu pintar, memiliki etos kerja yang baik, memiliki kemampuan public speaking yang baik. Dan itu akan menjadi paket lengkap bila ditambah dengan mental dan filosofi sukses dalam hidup. Hilangkan rasa malas dan jangan jadikan keterbatasan akses, teknologi dan lainnya menjadi hambatan tetapi jadikan cambuk semangat untuk maju,” pesan Munifah.


Selama menjalankan magang MBKM, para mahasiswa UNIPA dibekali pengetahuan mengenai pembangunan pertanian dari hulu ke hilir. “Kami juga melibatkan mereka untuk praktek lapang dengan mengunjungi instansi dan lembaga pertanian di Jawa Barat, mulai dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Balai Besar Peternakan Kesehatan Hewan Cinagara, Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, P4S Cilangkap (Puyuh) Slamet Wuryadi, P4S Tamara Agro Farm dan P4S Taruna Mekar.


“Kalian harus berpikir out the box, jangan hanya menjadi petani yang biasa-biasa saja. Jadilah petani milenial yang menerapkan smart farming hingga dapat meningkatkan produktivitas. Petani yang adaptif dengan semua kemajuan dan dapat meresonansi milenial lainnya di tanah Papua,” pesan Munifah.


Direktur Kitong Bisa Foundation, Jouhannes F.H Faidiban mengatakan kelima mahasiswa yang melaksanakan MBKM di Kementan ini merupakan bagian dari 20 mahasiswa UNIPA yang didanai oleh United Stated Agency for International Development (USAID) melalui skema USAID Kolaborasi.


USAID Kolaborasi merupakan program yang bertujuan untuk mengoptimalkan implementasi Otonomi Khusus di wilayah Papua dan Papua Barat untuk percepatan kesejahteraan orang asli Papua (OAP) melalui tata kelola pemerintahan yang baik. USAID Kolaborasi didanai oleh USAID dan dilaksanakan pada 2022-2027 yang diimplementasikan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama mitra, yaitu International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) dan Kitong Bisa Foundation.


Selain di Kementan, Mahasiswa UNIPA juga ada yang melaksanakan MBKM di Kemendagri, Kemendes dan Bappenas.


“Mereka adalah 20 mahasiswa terseleksi dari 10 fakultas, anak-anak asli Papua IPK di atas 2,75. Program MBKM ini setara 20 SKS, jadi bisa mempercepat masa studi,” kata Jouhannes.


Jouhannes sangat mengapresiasi BPPSDMP Kementan yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa UNIPA untuk belajar langsung di dunia kerja.


“Mereka akan menjadi pilot project untuk pembentukan karakter (character building) mahasiswa Papua. Mahasiswa zaman sekarang harus dibekali dengan ilmu dan keterampilan lintas-program. Setelah dibekali soft dan hard skills, mahasiswa peserta magang diharapkan menjadi local champion dengan lebih aktif dalam pembangunan. Mempelajari budaya baru, apa saja tugas yang dilakukan dalam sektor pemerintahan khususnya di bidang pertanian,” tambahnya.


Salah satu peserta magang MBKM, Matius Pilamo Siep (mahasiswa jurusan Teknik Pertanian dan Biosistem) menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran pimpinan BPPSDMP yang telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk melaksanakan magang.


“Terima kasih pada Bapak/Ibu yang telah menerima, membimbing dan melibatkan kami dalam kunjungan lapang. Selama ini kami hanya mendapatkan ilmu sebatas teori, tapi disini kami bisa langsung praktek. Sebagai mahasiswa jurusan teknik pertanian saya sangat berkesan saat kunjungan ke Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) Serpong karena saya dapat melihat dan praktek langsung terkait teknologi pertanian. Kami tak ragu untuk menjadi petani milenial” , ungkap Matius.


Senada dengan Matius, Lisna Marastika Tapen (mahasiswa jurusan Kimia) mengatakan awalnya ia merasa takut akan bertemu dengan pegawai Kementan. “Awalnya kami, khususnya saya yang baru pertama kali ke Kementan merasa takut akan bertemu dengan pegawai disini. Ternyata, saya salah disini kami diterima dengan baik. Yang sangat membuat saya terkesan ketika kami diajak ke P4S Cilangkap (Puyuh) milik pak Slamet Wuryadi, baru pertama kali saya melihat burung puyuh. Saya belajar banyak budidaya burung puyuh hingga membuat kompos dari kotoran burung puyuh. Peluang ini tak akan kami sia-siakan dan kami akan terapkan di tanah Papua,” tegas Lisna.(ES/BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran, Kementan Terbitkan Permentan No 01 Tahun 2024

Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran, Kementan Terbitkan Permentan No 01 Tahun 2024

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman minta jajarannya mensosialisasikan Permentan No 01 Tahun 2024 sebagai revisi Permentan No 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian. Revisi ini untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran. Menurut Mentan Amran, pupuk merupakan komoditas yang penting dalam […]

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Komitmen Wajib Tanam dan Produksi Di Dalam Negeri oleh Penerima RIPH untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Dalam Negeri

Komitmen Wajib Tanam dan Produksi Di Dalam Negeri oleh Penerima RIPH untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Dalam Negeri

Pilarpertanian – Sekitar 100 pelaku usaha impor bawang putih, penerima Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) tahun 2023–2024, mengikuti kegiatan evaluasi dan asistensi realisasi komitmen wajib tanam dan produksi bawang putih yang digelar Direktorat Jenderal Hortikultura – Kementerian Pertanian di Hotel Eastparc Yogyakarta. Sebagaimana diketahui, importir pemegang rekomendasi dan ijin impor bawang putih telah membuat komitmen […]

Di Kebumen, Plt Sekjen Prihasto Dorong Optimalkan Lahan Tadah Hujan Melalui Pompanisasi

Di Kebumen, Plt Sekjen Prihasto Dorong Optimalkan Lahan Tadah Hujan Melalui Pompanisasi

Pilarpertanian – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk TNI, Polri, dan pemerintah daerah bergerak bersama agar kondisi pangan tidak bergejolak terutama di bulan Agustus, September, dan Oktober. Hal itu disampaikan Plt Sekretaris Jenderal Kementan saat melakukan serangkaian kunjungan kerja di Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. Oleh karena itu, pihaknya terus […]

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

Pilarpertanian – Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak. Hal ini disampaikan usai Presiden Jokowi bersama Menteri Pertanian meninjau panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa. Ia menuturkan harga ditingkat petani seringkali tidak stabil dan cenderung menurun saat memasuki masa panen raya. “Ini memang baru panen besar jagung, baik […]

Alokasi Pupuk Bersubsidi Berlimpah, Kementan Imbau Petani Segera Tebus

Alokasi Pupuk Bersubsidi Berlimpah, Kementan Imbau Petani Segera Tebus

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani yang berhak mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi segera menebus kuota yang dimiliki. Hal ini agar musim tanam berikutnya seluruh kuota terserap secara maksimal dan proses tanam tidak terhambat. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton atau naik 100 persen […]

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Pilarpertanian – Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun kerja sama penguatan mekanisasi khususnya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa guna meningkatkan produktivitas pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain itu, Iran juga berkomitmen akan memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan. “Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi […]

Rakor di NTB, Mentan Amran Genjot Produksi Lewat Pompanisasi

Rakor di NTB, Mentan Amran Genjot Produksi Lewat Pompanisasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk segera memasang pompanisasi di lahan pertaniannya secara masif. Langkah ini merupakan bagian dari langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi El Nino yang dampaknya telah membuat produksi padi nasional mengalami penurunan. “Kekeringan El Nino ini sudah overlap dan kita harus […]