Sentra Produksi di Sumatera Memasuki Musim Panen, Harga Beras Mulai Turun
Stok Beras di Wilayah Sumatera Semakin Meningkat karena Sentra Produksi Sudah Memasuki Musim Panen.

Sentra Produksi di Sumatera Memasuki Musim Panen, Harga Beras Mulai Turun

Pilarpertanian - Harga beras di berbagai wilayah Sumatera yang sebelumnya sempat naik, kini dikabarkan sudah mengalami penurunan. Tren penurunan harga ini ditengarai terjadi karena sentra-sentra produksi di Sumatera sudah memasuki musim panen.


Sebut saja, Palembang, Sumatera Selatan. Memasuki awal tahun 2024 lalu, masyarakat khususnya Sumatera Selatan disambut dengan kenaikan harga beras hingga mencapai Rp15.500 perkilogram. Tapi memasuki panen raya bulan Maret ini, harga beras berangsur menurun hingga Rp2000 perkilogram.


“Saat ini memasuki bulan Maret 2024, khususnya Sumatera Selatan sedang memasuki panen raya sehingga harga beras mulai berangsur menurun,” jelas Jonan Winarta, pemiliki Distributor Beras Jaya, pada keterangan pers.


Jonan bahkan menyebutkan, karena sentra-sentra produksi Sumatera Selatan sedang panen raya, saat ini pihaknya banyak mengirim keluar wilayah.



“Kami juga banyak mengirim ke Jambi, Pekanbaru, dan Lampung. Jadi saat ini harga beras sudah mulai turun Rp2.000 per kilogram untuk kemasan yang 5 kilogram,” ungkap Jonan.


Dengan panen yang saat ini mulai berlangsung, Jonan meyakini stok untuk Sumatera Selatan sendiri masih aman terkendali sampai bulan Juni 2024.


“Jadi tak perlu khawatir memasuki bulan Ramadhan stok beras masih tercukupi dan melimpah,” tuturnya.


Musim panen juga turut berdampak pada penurunan harga di Kabupaten Pelalawan, Riau. Setelah sebelumnya sempat menyentuh angka Rp16 ribu/kilogram, sudah mulai terjadi penurunan harga beras sejak satu minggu terakhir dengan rata-rata sekitar Rp500/kilogram.


Pemilik Agen Beras UD BERKAT di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Kasmawati menjelaskan saat ini harga beras di tokonya untuk Beras Topi Koki kemasan 20 kg harga Rp 284 ribu yang sebelumnya Rp 294 ribu. Sedangkan kemasan 10 kg harga Rp144 ribu yang sebelumnya Rp149 ribu.


“Sementara beras belida untuk kemasan 20 kg harga Rp 284 ribu yang sebelumnya Rp 294 ribu. Sedangkan kemasan 10 kg harga Rp 144 ribu yang sebelumnya Rp 149 ribu,” katanya.


Penurunan harga ini terjadi, menurut para pedagang di sana terjadi karena di beberapa daerah sentra produksi beras sudah memasuki masa panen raya, sehingga pasokan beras dari distributor ke para agen maupun pedagang akan lancar.


Sedangkan untuk ketersediaan stok beras di lapangan saat ini terpantau akan mencukupi hingga perayaan Idul Fitri 1445 H.


Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan akan ada penambahan ketersediaan stok beras nasional yang dihitung dari hasil produksi panen raya Desember 2023 hingga Januari 2024. Jumlahnya cukup besar yakni sebanyak 3,5 juta ton.


“Sehingga beras pada bulan Maret, April dan Mei 2024 masih dalam kondisi cukup,” ujar Amran.


Dirinya juga meminta semua pihak tetap menjaga optimisme agar mudah-mudahan panen beras di tahun ini bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.


“Sekarang (Maret) sampai Mei kan aman nih, surplus. Nah sekarang kita tanam hari ini, kita lihat, kita berdoa saja, mudah-mudahan lebih bagus,” terangnya.


Menurut Amran, Kementerian Pertanian akan terus melakukan percepatan tanam dengan bantuan pompanisasi atau sistem irigasi yang memanfaatkan air dari dalam tanah.


“Kita akan pastikan percepatan tanam bisa terus berjalan, baik dengan pompanisasi, optimasi lahan rawa, dan seterusnya,” pungkasnya. (ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Pilarpertanian – Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun kerja sama penguatan mekanisasi khususnya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa guna meningkatkan produktivitas pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain itu, Iran juga berkomitmen akan memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan. “Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]